BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesulitan anak dalam berbahasa menjadi suatu masalah yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Minggu 2 Metode Penelitian Visual

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Bandung mempunyai peranan besar, salah satunya adalah peristiwa Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

LEMBAGA PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan informasi pada zaman modern ini membuka peluang

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia dengan jumlah penyebaran sebesar 15,6% berdasarkan data dari The Oxford Dictionary of Islam. Sebagian besar lainnya tersebar di Sebenua India dan di negara-negara Arab. Namun seiring berkembangnya jumlah polulasi dan berkembangnya budaya di Indonesia, nilai-nilai suci dari agama Islam mengalami pergeseran nilai yang terpengaruh dari budaya barat yang masuk. Hal ini mempengaruhi perilaku di kalangan generasi muda umat Islam di Indonesia, seperti contohnya nilai pergaulan yang cenderung bebas dan individualistis. Hal tersebut tentunya sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang senantiasa memelihara hubungan baik antar umat beragama dan tentunya saling menghargai satu sama lain. Pergeseran akhlak generasi muda Islam selain akibat dari terpengaruhnya budaya timur yang Islami oleh budaya barat yang bebas, hal ini tidak lepas dari peran orang tua sebagai pendidik dan panutan pertama dari generasi-generasi muda Islam yang ada saat ini. Oleh karena itu menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik semenjak dini sangat penting, agar anak memiliki iman yang kuat. Pendidikan akhlak sebaiknya diberikan pada anak-anak semenjak dini, karena masa kanak-kanak merupakan model awal atau gambaran awal dari kehidupan manusia, dimana anak-anak mulai belajar mengenal segala sesuatu. Masa awal kehidupan anak adalah masa yang penting, karena itu harus ditetapkan suatu dasar yang kuat dan baik. Masa pembentukan watak yang paling kritis adalah pada usia di bawah lima tahun, sementara kepribadian terbentuk pada usia prasekolah. Pola pikir dan pengertian seorang anak tentang baik dan buruk hampir terangkum sebelum 1

menginjak usia remaja. Pepatah orang Cina mengatakan, Di usia tiga tahun melihat kedewasaan, di usia tujuh tahun melihat usia tua. Artinya adalah segala sesuatu yang diterima pada masa kanak-kanak akan menentukan gaya hidupnya kelak di kemudian hari. Pada usia empat atau lima tahun, mereka mulai mengenal hal-hal yang baru, namun pada usia ini mereka belum dapat dan belum mampu untuk berpikir secara sistematis dan rumit. Pada usia empat atau lima tahun ini diperlukan alat peraga dalam penyampaian cerita untuk membantu anak agar cepat tanggap terhadap cerita yang ingin disampaikan. Pada masa ini anak mulai terlibat dalam kegiatan fisik, penggunaan benda-benda, pembalajaran dan interaksi sosial. Pada tahap ini anak kecil mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang mencoba hal-hal yang baru, dan mulai mengalami pengembangan inisiatif sampai pada hal-hal yang berbau fantasi. Fantasinya terus berkembang mencari lapangan penyaluran yang lain, misalnya hiburan seperti membaca buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu, dan sebagainya. Jadi apabila orang tua dapat mengarahkan dengan benar, tentunya hal ini akan membawa pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak-anak dikemudian hari. Para orang tua harus pintar dalam memilih media dalam mengarahkan pembentukan akhlak terhadap anak-anaknya, karena seperti yang diketahui saat ini kemajuan teknologi semakin canggih, arus informasi juga semakin deras, banyaknya informasi yang beragam dari berbagai bidang begitu cepat beredar dan tersebar luas ditengah masyarakat melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik, tentunya hal itu memberikan pengaruh yang sangat besar kepada pekembangan perilaku anak-anak. Bebagai tayangan anak-anak dengan berbagai format banyak disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia, baik secara lokal atau tayangan dari luar. Tayangantayangan tersebut tidak semuanya baik, didalamnya terkandung berbagai macam pengaruh, seperti kekerasan, komedi, percintaan, pendidikan, dunia supranatural, ilmu sihir dan sebagainya. Ironisnya di Indonesia tayangan film animasi diidentikan dengan tayangan untuk anak-anak, padahal tidak semua tayangan dari film tersebut memberikan contoh yang positif untuk perkembangan pendidikan anak-anak. 2

Selain media elektronik ada juga media cetak. Perkembangan media cetak juga sangat pesat, mulai dari koran, majalah, buku, komik, cerita bergambar, novel, tabloid, dan sebagainya yang mengangkat tema mulai dari yang ringan hingga yang berat yang tentunya belum cocok dikonsumsi oleh anak-anak. Karena banyaknya pengaruh-pengaruh tersebut sudah seharusnya anak-anak dibekali dengan dasar-dasar yang kuat mengenai pendidikan agama terutama dalam pembentukan akhlak. Bagi anak-anak belajar mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan. Oleh karena itu para orang tua muslim memerlukan suatu alternatif lain agar anak-anak mau mempelajari ilmu-ilmu agama tanpa merasa bosan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan buku cerita. Buku cerita dipilih sebagai media penyampaian yang tepat dalam menyampaikan pendidikan terhadap anak karena buku cerita merupakan media yang praktis. Melalui buku cerita ini anak-anak dipermudah untuk memahami ilmu agama melalui kisah-kisah yang dilengkapi dengan ilustrasi yang dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai pendidikan dari kisah-kisah yang mengandung nilai ilmu agama khususnya agama Islam, misalnya dengan menceritakan kisah-kisah teladan para Nabi Allah. Kisah-kisah teladan para Nabi adalah cara yang efektif untuk menyampaikan unsur pendidikan agama kepada anak-anak, melalui kisah unsur pendidikan bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga setiap nilai yang terkandung didalamnya bisa diserap dengan baik dan kemudian membekas dalam pikiran dan ingatan anak-anak. Dalam program untuk memperbaiki akhlak, penulis melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan percetakan buku yang perduli terhadap pembentukan akhlak generasi muda yang sesuai dengan nilai tauhid (penggabungan ilmu pengetahuan dan agama) Islam yaitu PT. Mizan Dian Semesta (MDS) telah tergerak untuk menciptakan beberapa judul buku dalam rangka menanamkan pemahamanpemahaman dasar kemandirian, nilai-nilai spiritual, EQ dan SQ pada anak sejak usia dini dalam rangka menyelamatkan generasi muda Islam di Indonesia di masa yang akan datang melalui buku.. 3

1.2 Identifikasi Masalah Anak-anak tidak mudah untuk belajar ilmu agama Islam atas keinginan sendiri. Para orang tua tentunya memerlukan strategi untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak dengan tidak membuat anak bosan. Dari hal diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Bagaimana cara memberikan pendidikan mengenai ilmu-ilmu agama Islam agar tertanam pada jiwa anak-anak? b. Bagaimana menampilkan ilustrasi dalam buku tersebut yang sesuai dengan karakter target audience? 1.3 Batasan Masalah Setelah melihat permasalahan diatas dalam membantu para orang tua untuk pembentukan akhlak anak, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Target audience yang ingin dituju adalah para orang tua muslim yang memiliki anak antara usia 4 11 tahun, masa dimana anak mulai tertarik dengan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. b. Materi book design yang akan dibuat berisi tentang kisah teladan para Nabi Allah. c. Produk yang dibuat berupa buku bergambar berisi cerita yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. d. Penelitian dilakukan di TK/TPA Da arrut Tauhid, Bandung. 4

1.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangannya adalah sebagai berikut : a. Memberikan pendidikan mengenai ilmu-ilmu agama Islam agar tertanam pada jiwa anak-anak. b. Menampilkan ilustrasi dalam buku tersebut yang sesuai dengan karakter target audience. 1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1 Bagi Masyarakat a. Dapat memberikan pendalaman pendidikan dasar nilai-nilai agama kepada anak-anak semenjak dini. b. Memberikan alternatif kepada para orang tua muslim untuk mengajarkan kepada anaknya, tanpa anak merasa bosan. 1.5.2 Bagi Mahasiswa Design Komunikasi Visual a. Menambah wawasan dalam merancang buku cerita/bergambar yang memberikan nilai pendidikan terhadap anak-anak muslim dan muslimah. 1.5.3 Bagi Dunia ilustrasi dan Buku Bacaan Indonesia a. Mengenalkan kepada dunia bahwa buku bacaan yang didukung dengan ilustrasi gambar dapat memberikan efek yang positif untuk perkembangan daya imajinasi dan kreatifitas anak. 1.5.4 Bagi Target Audience a. Memudahkan anak-anak muslim dan muslimah untuk memahami dasar pendidikan yang Islami semenjak dini sesuai dengan teladan para Nabi Allah. b. Anak-anak lebih tertarik dan tidak bosan dalam penyampaian pendidikan yang Islami. 5

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Sumber Data Sumber data yang akan dipakai berupa artikel dan pengamatan yang berasal dari situs-situs web, tokoh agama Islam, buku-buku yang terkait tentang topik yang bersangkutan. 1.6.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi komunikatif, baik itu terstruktur maupun tidak. Contohnya adalah wawancara dan observasi. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Wawancara Dalam Tugas Akhir, penulis melakukan wawancara berupa wawancara berencana (standarlized interview) yaitu suatu wawancara yang melalui persiapan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu. Wawancara dilakukan kepada tokoh agama Islam, anak-anak dengan usia 4-11 tahun yang ada di TK/Da arrut Tauhid Bandung, dan lain-lain. b. Observasi Observasi dilakukan dengan cara pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau studi yang disengaja dan sistematis tentang suatu keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung di tempat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, dan lain-lain. 6

c. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan adalah membaca, mempelajari, dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur dengan masalah yang diteliti. Studi Kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan di perpustakaan dan juga di toko-toko buku. 1.7 Skema Perancangan Tabel Kerangka Berpikir Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Penyampaian Pesan Televisi Radio Internet Buku Design Grafis Ilustrasi Gambar Buku Aktivitas Wordless Picture Book Picture Book Novel Referensi 1. Cerita yang menarik 2. Ilustrasi yang menarik 3. Adanya interaksi Anak Gemar Membaca Tabel 01 : Kerangka Berpikir 7