SINTESA EKSPRESI WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN RADIAL BASIS FUNCTION NETWORK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi


PENGEMBANGAN SISTEM PENGENALAN EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PADA DATABASE MUG)

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Facial Expression Recognition By Using Fisherface Methode With Backpropagation Neural Network

Database Ekspresi Wajah Perempuan Indonesia Berbasis 2D untuk Pengenalan Emosi

PENGEMBANGAN ARSITEKTUR JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN EKSPRESI WAJAH MANUSIA

Algoritma Pengenalan Ekspresi Wajah Menggunakan Wavelet Neural Networks

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia memiliki insting untuk berinteraksi satu sama lain demi mencapai

TRANSFORMASI RUANG 2D KE 3D PADA ANIMASI WAJAH BERBASIS DATA MARKER MENGGUNAKAN RADIAL BASIS FUNCTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. 3D yang realistis dengan menunjukkan emosi yang tepat (Seol et al., 2011).

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

Database Ekspresi Wajah Perempuan Indonesia Berbasis 2D untuk Pengenalan Emosi

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KLASIFIKASI TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA PAKET WAVELET

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

1. Pendahuluan Perumusan Masalah Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah:

ABSTRAK. Aplikasi Metode Viola Jones dan Eigenface Untuk Pengenalan Ekspresi Wajah Manusia

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh

NOISE REMOVAL PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Identifikasi Gender Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Deteksi Tepi dan Backpropagation

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya tahan. PT. Propan Raya ICC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

REALISTIS RETARGETING EKSPRESI MODEL WAJAH 3D NON- MANUSIA MENGGUNAKAN RADIAL BASIS FUNCTIONS

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

BAB 3 METODE PERANCANGAN

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL

Sistem Identifikasi Smartcard-Rfid dan Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Metode Backpropagation Dengan Kohonen Sebagai Pembanding

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Penerapan Metode Single-Layer Feed-Forward Neural Network Menggunakan Kernel Gabor untuk Pengenalan Ekspresi Wajah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

PENGENALAN KARAKTER DENGAN MENGGUNAKAN HAMMING NETWORK

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

APLIKASI KOMPRESI CITRA BERBASIS ROUGH FUZZY SET

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB II LANDASAN TEORI

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Implementasi Extreme Learning Machine untuk Pengenalan Objek Citra Digital

Transformasi Ruang 2D Ke 3D Pada Animasi Wajah Berbasis Data Marker Menggunakan Radial Basis Function

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB II NEURAL NETWORK (NN)

BAB I PENDAHULUAN. mengenai deteksi wajah dengan Differential Evolution Based Neural Network

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang relevan dengan

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB 1 Persyaratan Produk

Kata kunci : Pemilihan gambar, Pencocokan Graph

ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA WAYANG KULIT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis)

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PENGENALAN HURUF MENGGUNAKAN MODEL JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN RANDOMIZE CLUSTER DECISION

PENGENALAN EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN WAVELET DAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. terkontrol pada jaringan paru. Munculnya kanker ditandai dengan

JURNAL PENGKLASIFIKASIAN GENDER DENGAN MENENTUKAN TITIK-TITIK PENTING PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN MATLAB 6.5 DISUSUN OLEH: FARIDA

Transkripsi:

SINTESA EKSPRESI WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN RADIAL BASIS FUNCTION NETWORK Wiwik Anggraeni, Handayani Tjandrasa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo Surabaya, Tel. + 99, Fax. + 98 Email: wiwik@its-sby.edu, handatj@rad.net.id ABSTRAK Pada penelitian yang sebelumnya [] telah dilakukan penelitian tentang letak-letak (koordinat) facial characteristic points (FCP) yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali ekspresi-ekspresi wajah manusia. Diantaranya ada enam ekspresi wajah, yaitu gembira, sedih, marah, takut, terkejut, dan jijik yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dengan adanya dasar tersebut, maka dalam penelitian ini penulis berusaha mensintesa ekspresi wajah yang dikategorikan menjadikan enam ekspresi dengan menggunakan facial characteristic points tersebut. Prinsip dasar dari mensintesa ekspresi wajah adalah mencari pemindahan spasial relatif facial characteristic points pada setiap ekspresi. Permasalahan utamanya adalah bagaimana menghasilkan wajah dengan ekspresi tertentu dari sebuah citra input wajah tanpa ekspresi. Dengan menggunakan pasang perpindahan titik FCP, dilakukan training terhadap Radial Basis Function Network (RBFN) x n x ( input yang merupakan kadar dari keenam ekspresi, n hidden unit, dan output yang merupakan pasang perpindahan FCP, dimana n adalah variabel). RBFN yang telah ditraining dapat menghasilkan perpindahan FCP sesudai dengan ekspresi yang diinputkan. Informasi pemindahan FCP ini kemudian dimasukkan ke dalam algoritma Image Warping bersamasama dengan citra input wajah tanpa ekspresi untuk menghasilkan citra wajah berekspresi tertentu. Kata kunci : Facial Characteristic Points, Radial Basis Function Network, Sintesa Ekspresi Wajah. PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih ternyata simulasi ekspresi wajah mempunyai peranan yang sangat besar, antara lain:. Komunikasi: Sintesa Ekspresi Wajah dapat digunakan untuk mengurangi bandwidth transmisi dengan pengkodean ekspresi wajah saat mentransmisikan wajah pada aplikasi telekonferensi dan video-phone.. Pembuatan film: Banyak film-film yang menggunakan animasi wajah, seperti Terminator dan Robocop.. Riset Medis: Sintesa Ekspresi Wajah dapat memperluas wawasan tentang kontribusi informasi visual gerakan wajah dalam hubungannya dengan speech perception sehingga analisa proses percepsi pendengaran dapat lebih sistematis.. Bantuan Pengajaran dan Berbicara: Mengajari cacat pendengaran untuk membaca gerak bibir atau membuat yang bisu dapat berbicara dimudahkan dengan sistem Sintesa Ekspresi Wajah. Dengan membuat proses belajar seperti permainan, perhatian murid dapat lebih terpusat sehingga dapat belajar lebih banyak... RUMUSAN PERMASALAHAN Dalam penelitian ini akan disimulasikan ekspresi wajah normal tanpa ekspresi menjadi wajah yang berekspresi tertentu dengan bantuan komputer. Permasalahn yang terjadi adalah bagaimana cara mendapatkan FCp yang ada di dalam wajah, kemudian bagaimana cara kerja RBFN dalam mempelajari dan menghasilkan pemindahan FCP untuk ekspresi tertentu, dan bagaimana cara kerja image warping untuk memetakan citra wajah tanpa ekspresi menjadi wajah dengan ekspresi tertentu sesuai yang diinginkan... BATASAN MASALAH Batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut:. Input, berupa citra gray-scale level, x pixel dengan persyaratan: Wajah frontal tanpa kacamata Tidak ada rotasi pada aksis vertikal. Wajah berada di tengah citra dengan lebar wajah kurang lebih setengah lebar citra Iluminasi yang baik / tidak buram Daerah wajah yang penting, seperti alis dan mata, tidak tertutup.. Ekspresi wajah yang dikategorikan dalam enam kelompok dasar, yaitu: Gembira, Sedih, Marah, Takut, Kaget, dan Jijik. 8

Volume, Nomor, Juli : 8 9. Input untuk training adalah citra wajah tanpa ekspresi dan citra wajah berekspresi tertentu, keduanya dengan persyaratan yang sama dengan citra input untuk sintesa. Blok diagram dari modul sampling digambarkan sebagai berikut :. BLOK DIAGRAM PROSES Pada penelitian kali ini, secara garis besar proses sintesa diawali dengan proses utama yang terdiri dari bagian sampling, bagian training, dan bagian testing. Proses utama dibagi menjadi bagian utama yaitu:. Sampling Kegiatannya adalah mengumpulkan data FCP displacement dari foto yang diinputkan. Input : wajah tanpa ekspresi dan wajah dengan ekspresi tertentu Output : FCP displacement. Training Kegiatan yang dilakukan adalah melatih radial basis function network untuk mengenali FCP displacement berbagai ekspresi Input : FCP displacement Output : Miu dan weight. Testing Didalam bagian testing pengetahuan yang dimiliki radial basis function network akan digunakan untuk mensintesa ekspresi wajah sesuai dengan ekspresi yang diinginkan. Input : Miu dan Weight serta wajah tanpa ekspresi Output : wajah dengan ekspresi tertentu Blok diagram dari proses utama dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar. Blok diagram modul sampling Sedangkan untuk modul training, blok diagramnya digambarkan sebgai berikut : Gambar. Blok diagram modul training Gambar. Blok diagram proses utama 8

Anggraeni, Sintesa Ekspresi Wajah Menggunakan Radial Basis Function Network Di dalam bagian training, foto-foto yang digunakan untuk training adalah foto berbagai ekspresi yang diambil dari database JAFFE (Japanese Female Facial Expression). Database tersebut memiliki citra dari ekspresi wajah ( ekspresi wajah dasar + netral) yang diambil dari model wanita Jepang. Bersama dengan database tersebut terdapat file yang berisi data rate semantik dari eksperimen psikologi menggunakan citra-citra tersebut, karena setiap ekspresi tidak pernah murni dari satu emosi, tapi selalu merupakan gabungan dari berbagai emosi. Ukuran kadar ekspresi yang digunakan berskala ( -rendah dan -tinggi). Contoh foto-foto dari database JAFFE dengan kadar ekspresinya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar. Arsitektur radial basis function Fungsi Interpolasinya adalah: c F ( d ) w g( d ) k i j G(.) adalah fungsi aktivasi Gauss: g( d Perbaikan Weight: jk j ( d ) ) exp j (.) [j,k]=[j,k]+alpha*(output[k]sampleoutput[k])*g [j] (.) Gambar. Contoh citra pada database JAFFE Arsitektur Radial Basis Function yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah. Jumlah Input adalah enam unit yang merupakan inputan kadar dari enam ekspresi wajah. Outputnya terdiri dari unit yang merupakan pasang FCP displacement. Dan hidden unitnya adalah variabel yang nilai maksimalnya adalah. Inputnya berupa vektor yang terdiri dari elemen. Sample-sample ini dikelompokkan dengan algoritma ing kmeans menjadi sejumlah (tergantung jumlah hidden unit) dengan pusat Miu. Setiap cluster selain memiliki pusat cluster juga memiliki lebar yaitu rata-rata jarak sample dari pusat, Tho Untuk setiap unit hidden dihitung nilai Gaussnya Nilai Gauss akan diteruskan ke unit output dengan rumus interpolasi. Kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan nilai sample output. Perbaikan nilai Weight akan dilakukan dengan rumus di atas yang mana perbaikan akan terus dilakukan selama belum kesalahan lebih kecil daripada nilai toleransi error atau perbaikan sudah dilakukan sebanyak looping maksimal. Bagian yang berikutnya adalah bagian testing. Berdasarkan pengetahuan tentang Miu dan weight yang telah diperoleh pada bagian training, berikutnya dapat diperoleh facial characteristic points displacement yang kemuadian akan ditransformasikan dan diwarping menjadi citra wajah dengan ekspresi tertentu berdasrkan citra wajah tanpa ekspresi yang diinputkan. Pada proses warping, metode yang digunakan adalah Triangle Image Warping, dengan input koordinat FCP hasil RBFN yang telah ditransformasi dan koordinat FCP dari wajah tanpa ekspresi. Sedangkan outputnya adalah wajah hasil sintesa dengan ekspresi tertentu. Berikut ini adalah gambar segitiga- segitiga yang dibentuk dari hubungan titiktitik FCP yang digunakan untuk keperluan image warping. Setiap segitiga diberi nomor agar dapat 8

Volume, Nomor, Juli : 8 9 diketahui segitiga asal dari setiap titik pada citra tujuan. Gambar. Gambar. Gambar. Nomor segitiga warping. HASIL TESTING Berikut ini adalah contoh hasil dari proses yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut penjelasan dari masing-masing gambar pada gambar. Gambar. : Gambar wajah tanpa ekspresi / normal inputan Gambar. : Hasil proses bileveling yang dilakukan pada bagian sampling Gambar. : Hasil ekstraksi fitur wjah yang dilakukan dengan cara template mathcing. Proses ini dilakukan pula pada bagian sampling Gambar. : Hasil ekstraksi facial characteristic points Gambar. : Hasil proses segitiga warping. Dari gambar dapat dilihat bahwa segitiga yang terbentuk hanya berada dalam kotak wajah saja. Gambar. : Hasil terakhir dari image warping atau contoh inputan dari ekspresi campuran Gambar. Gambar.. PERBANDINGAN ANTARA HASIL TESTING DENGAN GAMBAR ASLI Setelah uji coba perangkat lunak dilakukan, proses berikutnya adalah membandingkan hasil antara hasil uji coba / testing dengan gambar aslinya. Hal ini dilakukan untuk menguji seberapa jauh terjadi penyimpangan dari ekspresi yang dihasilkan. Tolok ukur yang digunakan adalah error hasil training set dan Mean Square Error (MSE). Uji coba juga dilakukan pada jumlah sampel dan jumlah neuron yang berbeda. Berikut adalah hasil perbandingannya... ERROR TRAINING SET Yang dimaksud error disini adalah error yang terjadi antara output hasil setiap proses training dengan image yang digunakn sebagai supervised training. Nilai error yang terjadi dapat dilihat pada gambar 8 berikut : Gambar. Gambar. 88

Anggraeni, Sintesa Ekspresi Wajah Menggunakan Radial Basis Function Network 9 8 9 Gambar 8. Grafik error untuk sampel wajah hidden layer 9 9 9 9 Gambar 8. Grafik error untuk sampel wajah hidden layer 9 9 8 Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah sampel yang digunakan mak atraining errornya semakin besar. Hal ini disebabkan karena error adalah jumlah kumulatif dari semua yang ada, sehingga apabila jumlahnya semakin besar maka errornya semakin besar pula. Selain itu pencapaian konvergensinya juga lama... MSE MSE adalah merupakan tolak ukur dari tingkat keberhasilan hasil sintesa. Hasil uji cobanya dapat dilihat pada tabel dibawah. Dalam hal ini pada input normal tanpa ekspresi dilakukan sintesa dengan memberi input kadar untuk gembira.9, sedih., marah., takut., terkejut.9, dan jijik.. Dengan menggunakan training set dengan jumlah sampel masing-masing didapatkan nilai MSE seperti pada tabel berikut : Tabel. Nilai MSE uji coba No Jumlah Sampel Input MSE (Wajah).99. Kemudian pada input yang sama dilakukan sintesa dengan memberi input kadar untuk gembira., sedih., marah.9, takut., terkejut., dan jijik.. Dengan menggunakan training set dengan jumlah sampel masing-masing didapatkan nilai MSE MSE seperti pada tabel berikut : Tabel. Nilai MSE uji coba No Jumlah Sampel Input MSE (Wajah)..8 8 Gambar 8. Grafik error untuk sampel wajah hidden layer 8 8 Gambar 8. Grafik error untuk sampel wajah hidden layer 8 8 8 8 8 8 8 Dari hasil uji coba di atas kelihatan bahwa untuk jumlah wajah sample yang berbeda ternyata menghasilkan MSE yang berbeda pula. Untuk training set yang mempunyai jumlah sample lebih banyak ternyata menghasilkan MSE yang lebih kecil bila dibanding training set yang mempunyai jumlah sample lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besar jumlah sample kemungkinan displacement FCP nya akan semakin banyak sehingga pada waktu kadar input dimasukkan kemungkinan mencari displacement FCP dengan kadar yang hampir sama dengan input semakin bertambah.. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa : 89

Volume, Nomor, Juli : 8 9. Konvergensi error pada saat training ditentukan oleh banyaknya sampel wajah yang digunakan pada saat training. MSE suatu ekspresi hasil sintesa akan lebih kecil jika jumlah sampel yang digunakan pada saat training semakin besar. Semakin banyak dan bervariasi sampel yang digunakan untuk training, semakin baik kemampuan RBFN untuk mensintesa berbagai macam ekspresi wajah. Lamanya proses perbaikan cluster tergantung dari jumlah cluster dan jumlah sampel yang digunakan dalam proses k-means clustering.. Lebar cluster akan semakin berkurang apabila jumlah cluster dan jumlah sampel yang digunakan dalam proses k-means clustering lebih banyak.. DAFTAR PUSTAKA. Jain, L.C., U. Halici, I. Hayashi, S.B. Lee, dan S. Tsutsui. Intelligent Biometric Techniques in Fingerprint and Face Recognation. USA: CRC Press. 999.. Michael J. Lyons, Shigeru Akamatsu, Miyuki Kamachi dan Jiro Gyoba. Coding Facial Expressions with Gabor Wavelets. Japan: Third IEEE International Conference on Automatic Face and Gesture Recognition, IEEE Computer Society. 998.. Nalwan, Agustinus. Seri Pemrograman Aplikasi: Movie and Special Effects. Jakarta: Elex Media Komputindo... Neural Networks. http://scitec.uwichill.edu.bb/cmp/ph. Oktober.. NeuroComputing. http://www.brainstorm.co.uk/nctt/tech/ tb.htm. Oktober.. Ong Hee Seng. Recent Advances in Radial Basis Functions Network. http://www.comp.nus.edu.sg/~inns/ongheesen g/rbfnetwork.htm. Oktober.. Radial Basis Functions (RBFs). http://wwwra.informatik.unituebingen.de/snns/usermanual/node8.html. Oktober. 9