RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG BEKERJA LINGKUNGAN XX KELURAHAN KWALA BEKALA KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Bab 4. ASI Antara Hak Bayi dan Kewajiban Ibu. Pemberian ASI menurut Tinjauan Nilai Keagamaan di Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

Disusun Oleh: Wiwiningsih

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

BAB I PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya yaitu melalui promosi pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan adalah ASI. Air susu ibu (ASI) merupakan sumber energi

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia masih tergolong tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. ASI ibarat emas yang


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. interdependen, saling bergantung satu sama lainnya, dan tidak bisa dipisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. biskuit, bubur nasi dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru dimulai diberikan. berusia 2 tahun atau lebih. ( Weni, 2009 : 23 )

Sugiarti dan Vera Talumepa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG BEKERJA LINGKUNGAN XX KELURAHAN KWALA BEKALA KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2013 Elisabeth Surbakti Kebidanan Poltekkes Medan ` Abstrak Setiap tahunnya terdapat 1-2 juta bayi didunia yang meninggal karena tidak diberi ASI eksklusif. Hal ini dapat dilihat dari tingginya kasus kematian bayi yang berdampak dari ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif seperti kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 15 20% atau sekitar 40 ribu per kelahiran hidup, diare sekitar 42 %, dan infeksi 10%.Sebagian besar ibu tetap tidak peduli dengan ASI eksklusif. Sesuai dengan data yang diperoleh menurut kabupaten/kota propinsi Sumatera Utara tahun 2007 yang terdiri dari 459 puskesmas dengan jumlah bayi 294.648 jiwa ternyata hanya 83.958 jiwa atau 28,49% bayi yang diberi ASI Eklusif. Sedangkan di kota Medan yang terdiri 39 puskesmas dengan jumlah bayi 41.346 jiwa, ternyata hanya 623 jiwa atau 1,51 bayi yang diberi ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor tahun 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu bekerja di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor yang tidak menerapkan ASI Eksklusif, teknik pengambilan sampel dengan total sampling, seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 60 orang. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian yang diperoleh pengetahuan baik 18,3%, cukup 31,7%, kurang 50%. Sikap ibu positif 45%, negatif 55%. Hasil uji statistik diperoleh p = 0,000 < 0,05, artinya artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dengan Untuk itu agar ibu menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara pemberian dan manfaat ASI eksklusif. Kata kunci : Asi Eksklusif, Ibu Bekerja Latar Belakang Pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa ada makanan tambahan yang lain dari usia 0-6 bulan. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, ironisnya pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan. Padahal kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan hal yang besar, karena menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama berjutajuta tahun mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Untuk mengetahui atau memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan (WHO, 2003). Ternyata berdasarkan penelitian WHO, setiap tahunnya terdapat 1-2 juta bayi didunia yang meninggal karena tidak diberi ASI eksklusif. Hal ini dapat dilihat dari tingginya kasus kematian bayi yang berdampak dari ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif seperti kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 15 20% atau sekitar 40 ribu per kelahiran hidup, diare sekitar 42%, dan infeksi 10%. Sebagian besar ibu tetap tidak peduli dengan ASI eksklusif. Hal ini disebabkan sebagian kaum ibu berpendapat bahwa, seorang wanita akan lebih cantik dan awet muda bila tidak menyusui.hal ini dikaitkan juga dengan status sosial keluarga, ibu-ibu beranggapan bila tidak menyusui status sosialnya akan naik dan termasuk kelompok yang modern, disamping itu juga banyaknya ibu-ibu yang bekerja baik sebagai wanita karir maupun yang bekerja dipabrik-pabrik yang jarak tempat tinggal dan tempat bekerjanya lumayan cukup jauh sehingga waktu yang dimiliki ibu lebih banyak terbuang pada saat berada diperjalanan ke tempat bekerja. Karena alasan pekerjaan juga banyak ibu yang bekerja yang hanya mendapatkan cuti melahirkan selama 3 bulan sehingga ibu yang memiliki bayi mengaku terpaksa harus memberikan susu formula karena harus kembali bekerja. Padahal pemberian susu formula mengakibatkan bayi mudah terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), 14,2 kali kemungkinan diare, mengalami kejang, infeksi telinga, flu dan penyakit alergi (Wahyu, 2007). Setiap ibu selalu menginginkan agar bayinya sehat dan cerdas. Tidak banyak yang mengetahui bahwa ada cara yang mudah dan murah agar bayi sehat dan cerdas. Menyusui ASI eksklusif dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak. Sayangnya para ibu di Indonesia banyak yang tidak memberikan ASI kepada bayinya. Padahal dengan memberikan ASI, kesehatan dan kecerdasan sang bayi pun terjamin. ASI mengandung nutrient yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan 20

retina, kolesterol untuk myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, koline yang mungkin meningkatkan memori. Bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki rata-rata IQ 14,2 poin lebih meningkat artinya semakin banyak bayi yang mendapat ASI, anak tersebut semakin sehat dan cerdas ( Roesli, 2007). Di Malaysia angka kematian hanya 41 per 100 ribu, Singapura 6 per 100 ribu, Thailand 44 per 100 ribu, dan Filiphina 170 per 100 ribu (Swamurti, 2007). Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002 2003, angka kematian bayi (AKB) tercatat 35 per 1.000 kelahiran hidup. Data di badan pusat statistik menunjukan angka kematian bayi diindonesia tertinggi di Asia Tenggara, mendominasi lebih dari 75 % total kematian anak dibawah 5 tahun. Hal itu menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan (Depkes) pada periode 2005-2009. Depkes menargetkan penurunan angka kematian bayi berkurang dari 248 menjadi 206 per 100.000 kelahiran yang dicapai pada tahun 2009. Sementara angka harapan hidup berkisar rata-rata 70,6 % per tahun (Moedjiono, 2007). Di Jakarta, durasi rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya berlangsung selama 18 hari. Di Jakarta Utara hanya sekitar 17,9 % bayi baru lahir yang diberi IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dalam 1 jam pertama persalinan dan hanya sekitar 28% bayi dibawah 6 bulan yang diberi ASI eksklusif (Wahana, 2007). Angka kematian bayi (AKB) di Jawa Tengah tercatat 10,9 per 1000 kelahiran hidup dari angka kematian bayi (AKB) secara nasional sebesar 26,9 per 1000 kelahiran hidup (Ena, 2008).Angka kematian bayi (AKB) di Sragen pada tahun 2008 sebesar 9,28 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2008). Pemberian ASI secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13 % sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46 per 1000 kelahiran hidup maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu. Untuk itu ASI patut menjadi prioritas (Sitopeng, 2008). Sesuai dengan data yang diperoleh menurut kabupaten/kota propinsi Sumatera Utara tahun 2007 yang terdiri dari 459 puskesmas dengan jumlah bayi 294.648 jiwa ternyata hanya 83.958 jiwa atau 28,49% bayi yang diberi ASI Eklusif. Sedangkan di kota Medan yang terdiri 39 puskesmas dengan jumlah bayi 41.346 jiwa, ternyata hanya 623 jiwa atau 1,51 bayi yang diberi ASI eksklusif (profil DINKES Kab/Kota, 2007) Sedangkan berdasarkan survey awal di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor tahun 2013 masih banyak ibu yang bekerja yang tidak memberikan ASI secara eksklusif. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor tahun 2013. Pernyataan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka pernyataan masalah dalam penelitian ini adalah faktorfaktor apa saja yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor tahun 2013. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu yang bekerja dengan penerapan ASI eksklusif di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. b. Untuk mengetahui hubungan jarak tempat tinggal dengan tempat bekerja ibu yang bekerja dengan penerapan ASI eksklusif di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. c. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu yang bekerja dengan penerapan ASI eksklusif di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. d. Untuk mengetahui hubungan tindakan ibu yang bekerja dengan penerapan ASI eksklusif di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. Hipotesis Ada hubungan yang signifikan antara Faktor-faktor (Pengetahuan, sikap, tindakan dan jarak tempat bekerja) dengan rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada Ibu bekerja di Lingkungan XX kelurahan Kwala Bekala Medan Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep dalam penelitian yang berjudul tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di lingkungan XX kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor dapat dilihat pada bagan dibawah ini : Deskripsi daerah penelitian Penelitian akan dilakukan di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Karena banyak didaerah tersebut ditemukan ibu-ibu yang bekerja yang tidak menerapkan ASI eksklusif. Waktu penelitian direncanakan dimulai pada bulan Pebruari sampai Mei 2013. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu bekerja di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala 21

Kecamatan Medan Johor yang tidak menerapkan ASI Eksklusif. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang bekerja dilingkungan XX kelurahan Kwala Bekala dengan menggunakan teknik total sampling seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 60 orang. Cara Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer, tentang pengetahuan sebanyak 20 pertanyaan, dan kuesioner untuk wawancara sebanyak 5 pertanyaan dari sikap dan tindakan. Sebelum responden mengisi kuesioner, terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada respoden untuk mengisi kuesioner sendiri. Alat Pengumpulan Data Data yang terkumpul diolah dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Editing Proses editing dilakukan dengan memeriksakan seluruh kelengkapan data yang telah terkumpul agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yang baik, kemudian data dikelompokkan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Setelah dilakukan pemeriksaan, apabila terdapat kekurangan segera diperbaiki dan dilengkapi. 2. Coding Dengan membuat kode dalam rangka mempermudah perhitungan 3. Tabulating Kegiatan yang dilakukan dalam tabulasi adalah menyusun dan menghitung data yang diperoleh, kemudian dijadikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data yang diperoleh dan diklasifikasikan menurut variabel yang diteliti. Rencana Analisis Data Teknik analisis data adalah cara untuk memudahkan atau menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudan dibaca dan dimengerti. Untuk mengetahui bagaimana hubungan variebel bebas dan variabel terikat dapat di analisa dengan Chi-Square. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Faktorfaktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 sebanyak 60 orang dan didapat hasil distribusi responden berdasarkan pengetahuan, jarak tempat tinggal, sikap ibu, tindakan ibu dan pemberian ASI ekslusif yang diuraikan sebagai berikut : Pengetahuan Ibu Pengetahuan ibu yang dijadikan responden bervariasi, mulai dari pengetahuan baik, sedang dan kurang, yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Ibu Bekerja Berdasarkan Pengetahuan Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 No. Pengetahuan Jumlah Persentase 1. Baik 11 18,3 2. Cukup 19 31,7 3. Kurang 30 50,0 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan ibu bekerja dalam kategori kurang yaitu 30 orang (50%), dan paling sedikit dalam kategori baik yaitu 11 orang (18,3%). Jarak Tempat Tinggal Jarak tempat tinggal ibu dari tempat bekerja bervariasi, mulai dari jarak dekat (< 10 m), jarak sedang (10-15 km) dan jarak jauh (> 15 km), dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2. Ibu Bekerja Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 Jarak Tempat Jumlah Persentase No. Tinggal 1. Dekat ( < 10 m) 14 23,3 2. Sedang (10 15 km) 9 15,0 3. Jauh ( > 15 km ) 37 61,7 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa paling banyak ibu bekerja menempuh jarak yang jauh (> 15 km) dari tempat kerja yaitu 37 orang (61,7%) dan paling sedikit menempuh jarak yang sedang (10-15 km) dari tempat bekerja yaitu 9 orang (15%). Sikap Ibu Sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di kategorikan dalam sikap negatif dan sikap positif, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3. Ibu Bekerja Berdasarkan Sikap Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 No. Sikap Jumlah Persentase 1. Negatif 33 55,0 2. Positif 27 45,0 Berdasarkan tabel diatas sikap ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif paling banyak bersikap negatif yaitu 33 orang (55%), dan paling sedikit bersikap positif yaitu 27 orang (45%). 22

Tindakan Ibu Tindakan ibu dalam pemberian ASI eksklusif dapat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Ibu Bekerja Berdasarkan Tindakan Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 No. Tindakan Jumlah Persentase 1. Negatif 32 53,3 2. Positif 28 46,7 Berdasarkan tabel diatas tindakan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif paling banyak bersikap negatif yaitu 32 orang (53,7%), dan paling sedikit bersikap positif yaitu 28 orang (46,7%). 4.1.1.5. Pemberian ASI Ekslusif Pemberian ASI eksklusif bagi ibu bekerja di kategorikan atas memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan ASI Eksklusif, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Distribusi Pemberian Asi Berdasarkan Tindakan Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 No. Pemberian ASI Jumlah Persentase Ekslusif 1. Tidak diberikan 39 65,0 2. Diberikan 21 35,0 Berdasarkan tabel diatas paling banyak ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 39 orang (65%), dan paling sedikit ibu bekerja memberikan ASI eksklusif yaitu 21 orang (35%). Analisa Bivariat Analisa bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan, jarak tempat tinggal, sikap ibu, tindakan ibu dengan pemberian asi ekslusif dapat dilihat pada tabel berikut : Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian ASI Distribusi hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 Pemberian ASI Pengetahuan diberikan Tidak Diberikan Jumlah X 2 hit Prob Baik 2 3,3 9 15,0 11 18,3 Cukup 9 15,0 10 16,7 19 31,7 Kurang 28 46,7 2 3,3 30 50,0 23,781 0.000 Jumlah 39 65,0 21 35,0 62 100 Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang berpengetahuan kurang (50,0%), paling banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 28 orang (46,7%), dan paling sedikit yang memberikan ASI eksklusif yaitu 2 orang (3,3%). diperoleh X 2 hitung 23,781 dan nilai probabilitas (p = terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan Jarak Tempat Tinggal Dengan Pemberian ASI Distribusi hubungan jarak tempat tinggal dengan pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Hubungan Jarak Tempat Tinggal Dengan Pemberian ASI Ekslusif Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 Pemberian ASI Eksklusif Jarak Tempat Tinggal Tidak diberikan Diberikan Jumlah Jauh 35 58,3 2 3,3 37 61,7 Sedang 2 3,3 7 11,7 9 15,0 Dekat 2 3,3 12 20,0 14 23,3 Jumlah 39 65,0 21 35,0 60 100 X 2 hit Prob 37,311 0,000 Berdasarkan tabel tersebut dari 37 orang ibu yang jarak tempat tinggalnya jauh dari tempat bekerja yaitu 37 orang (61,7%), paling banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 35 orang (58,3%) dan paling sedikit ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu 2 orang (3,3%) diperoleh X 2 hitung 37,311 dan nilai probabilitas (p = terdapat hubungan yang signifikan antara jarak tempat tinggal ibu yang bekerja dengan Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Distribusi hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.8. Hubungan Sikap Dengan Pemberian ASI Ekslusif Di Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 Pemberian ASI Eksklusif Sikap Tidak Diberikan Jumlah diberikan Negatif 30 50,0 3 5,0 33 55,0 Positif 9 15,0 18 30,0 27 45,0 Jumlah 39 65,0 21 35,0 60 100 X 2 hit Prob 19,182 0,000 23

Berdasarkan tabel tersebut dari 33 orang ibu bekerja (55%) yang bersikap negatif, paling banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 30 orang (50%), dan paling sedikit yang memberikan ASI eksklusif yaitu 3 orang (5,0%). diperoleh X 2 hitung 19,182 dan nilai probabilitas (p = terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu bekerja dengan Hubungan Tindakan Ibu Dengan Pemberian ASI Distribusi hubungan tindakan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9. Hubungan Tindakan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif Di Di Lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 Pemberian ASI Eksklusif Jumlah Tindakan Tidak Diberikan X 2 hit Prob Diberikan Negatif 30 50,0 2 3,3 32 53,3 Positif 9 15,0 19 31,7 28 46,7 22,279 0,000 Jumlah 39 65,0 21 35,0 60 100 Berdasarkan tabel tersebut dari 32 orang (53,3%) ibu bekerja yang bertindak negatif, paling banyak yang tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu 30 orang (50,0%) dan paling sedikit yang memberikan ASI eksklusif yaitu 2 orang (3,3%). diperoleh X 2 hitung 22,279 dan nilai probabilitas (p = terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dengan Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian ASI Pengetahuan merupakan komponen terpenting serta sebagai stimulus untuk membentuk tindakan ibu dalam penerapan ASI eksklusif (Mudjiono, 2005). Berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan ibu bekerja banyak dalam kategori kurang yaitu 30 orang (50%), dan paling sedikit dalam kategori baik yaitu 11 orang (18,3%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Menurut hasil penelitain ibu bekerja belum mengetahui manfaat ASI eksklusif dan nilai-nilai gizi yang terkandung di dalam ASI eksklusif sehingga pemberian ASI eksklusif tidak maksimal dan secara kontinu di berikan pada anaknya. Ibu tidak mengetahui bahwa di dalam ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), diare, dan penyakit saluran pencernaan. Hubungan Jarak Tempat Tinggal Dengan Pemberian ASI Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh ibu yang bekerja mulai dari awal ibu dirumah sampai ibu berada ditempat bekerja. Jarak rumah dari tempat bekerja mempengaruhi pemberian ASI bagi bayi. Paling banyak ibu bekerja menempuh jarak yang jauh (> 15 km) dari tempat kerja yaitu 37 orang (61,7%) dan paling sedikit menempuh jarak yang sedang (10-15 km) dari tempat bekerja yaitu 9 orang (15%). Hasil uji chi-square menyatakan nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara jarak tempat tinggal ibu yang bekerja dengan Menurut Maryuni (2009) bahwa lokasi atau tempat bekerja ibu yang jauh dari lingkunagn tempat tinggal sehingga ibu tidak sempat memberikan ASInya. Menurut peneliti ibu yang jarak tempuh dari tempat bekerjanya dekat dan sedang, akan berupaya memberikan ASInya pada waktu jam istirahat, sedangkan bagi ibu yang jarak tempat kerjanya yang jauh tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Hal ini disebabkan karena bila jarak tempuh ibu jauh, akan memakan waktu yang lama untuk kembali ketempat kerja, dan hal ini akan membuat ibu merasa tidak mentaati peraturan dan jam kerja yang sudah ditetapkan kepadanya. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Sikap adalah penilaian atau berupa pendapat seseorang terhadap stimulus atau objek (dalam hal ini adalah pemberian ASI eksklusif). Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek tersebut. Berdasarkan hasil penelitian sikap ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif paling banyak bersikap negatif yaitu 33 orang (55%), dan paling sedikit bersikap positif yaitu 27 orang (45%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu bekerja dengan Sikap merupakan cara-cara ibu memelihara dan cara-cara berprilaku hidup sehat dalam hal ini juga yaitu penerapan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian sikap ibu dalam menanggapi secara positif makna dari pemberian ASI kepada balita selain melambangkan rasa keterikatan dan jalinan kasih sayang ibu terhadap anaknya, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya, sehingga nantinya balita tersebut tidak mudah sakit. Hubungan Tindakan Ibu Dengan Pemberian ASI Sikap merupakan suatu perbuatan nyata yang memerlukan faktor pendukung yang berupa fasilitas, 24

disamping itu faktor dukungan (support) dari pihak lain didalam praktek atau tindakan. Berdasarkan tabel diatas tindakan ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif paling banyak bersikap negatif yaitu 32 orang (53,7%), dan paling sedikit bersikap positif yaitu 28 orang (46,7%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dengan Sering kali alasan pekerjaan membuat seorang ibu merasa kesulitan untuk memberikan ASI secara eksklusif. Banyak diantaranya disebabkan karena ketidak tahuan. Selain itu Ibu terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk menyusui bayinya serta kurangnya minat untuk menyusui bayinya (Anik Maryuni, 2009). Menurut hasil penelitian sikap ibu yang negatif disebabkan karena ibu menganggap bahwa susu botol yang selama ini diberikan sudah dapat memenuhi rasa lapar bayi, sehingga ibu yang tempat pekerjaannya berjarak antara 10-15 km merasa tidak perlu pulang untuk menyusui bayinya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian asi eksklusif pada ibu bekerja di lingkungan XX Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ibu berpengetahuan kurang paling banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 28 orang (46,7%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan 2. Ibu yang jarak tempat tinggalnya jauh dari tempat bekerja paling banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 35 orang (58,3%). Hasil uji chisquare nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05) maka, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara jarak tempat tinggal ibu yang bekerja dengan 3. Ibu yang bersikap negatif, paling banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 30 orang (50%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai probabilitas (p = 0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu bekerja dengan Saran 1. Bagi Ibu Agar menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara pemberian dan manfaat ASI eksklusif 2. Bagi Masyarakat Menambah informasi bagi masyarakat untuk meningkatan kualitas anak yang sehat. 3. Bagi Penelitian Lanjutan Sebagai bahan masukan untuk dapat melakukan penelitian lanjutan dengan memperbanyak sampel dan menggali faktor lain yang berpengaruh. 4. Bagi Institusi Pendidikan Agar melengkapi perpustakaan dengan buku-buku yang berkaitan dengan ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA Abah, 2003, The World Health Organitation (WHO), www.abah jack.com, Surabaya Andi, 2007, Pengertian Jarak, http//wikipedia Azwar S, 2005, Pengukuran Sikap dalam Opini Public, http//aipoel, word press.com. Jakarta Anik maryuni, 2009, Buku Pintar Ibu Menyusui, Arcan, Jakarta Dania aprilia, 2009, Promosi ASI eksklusif, http//blogspot.com Jakarta Departemen Kesehatan, 2007, Profil Kesehatan Sumatera Utara, Depkes, Medan Dinkes Propsu, Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2008. Enje, 2007, Hak Menyusui pada Perempuan Bekerja, http//blogspot.com, Jakarta FK USU, 2005, Pengertian ASI Eksklusif, http//www.usu.com/kliping Indiarti, MT, 2007, Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi, Diglossia Media, Yogyakarta Muhammad S, 2008, Air Susu Ibu (ASI), http//baitijanati.wordpress.com, Jakarta Moedjiono, 2007, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Buku 1, Edisi Pertama, Salemba Medika, Jakarta Notoatmodjo, 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Politeknik Kesehatan, 2006, Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI), Politeknik Kesehatan, Medan Sitopeng, 2008, Pengaruh Asi Terhadap Emosional Pada Anak, http//aipoel, word press.com. Jakarta Sri Kun, 2008, Handbook Ibu Menyusui, Bandung, PT. Karya Kita. Utami Ningsih, 2000, Air Susu ibu (ASI), http//blogspot.com, Jakarta Utami roesli, 2007, Rekomendasi tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI Wahyu WB. 2007. ASI, Anugerah Terindah yang Kadang Terlupakan. 25