BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB II KAJIAN TEORI. mengembangkan dan menumbuhkan sebuah perusahaan. Merger berasal. dari kata mergere (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama,

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu

BAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kadek Hendar Gunawan dan I Made Sukartha (2013) Kadek Hendar Gunawan dan I Made Sukartha pada tahun 2013 telah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. perbandingan kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi selama periode 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dalam jenis

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merger merupakan suatu kebijakan yang diambil perusahaan dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa penulis, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. melihat kinerja perusahaan pasca akuisisi terutama kinerja keuangan. Untuk

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai Dampak Merger atau Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan antara lain : 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) Analisis ini mengambil topik tentang Analisis Dampak Merger Dan Akuisisi Kinerja Keuangan Bank : Kasus Perusahaan di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak merger dan akuisisi bank yang memberikan wawasan tentang peran mereka setelah merger pada bank profitabilitas. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pada ROE yang dipengaruhi oleh merger dan akuisisi dan rasio Profit After Tax (PAT), Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (D/E), DepositTo Equity Ratio (DP/E), Earning Per Share (EPS) tidak memiliki dampak dari strategi merger dan akuisisi.perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah (1) periode waktu yang digunakan dalam penelitian sekarang dan penelitian terdahulu berbeda, (2) analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan pada penelitian sekarang dan penelitian terdahulu berbeda.persamaan penelitian sekarang dan penelitian 11

12 terdahulu yaitu sama-sama menganalisis tentang kinerja keuangan setelah melakukan merger dan akuisisi. 2. Penelitian Putri Novaliza dan Atik Djajanti (2013) Analisis ini mengambil topik tentang Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah merger dan akuisisi mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan publik di Indonesia. Uji statistik yang digunakan adalah parametrikyaituuji tsampel berpasangan parametrik. Hasil uji rasio keuangan, untuk perbandingan 1 tahun sebelum dan4tahun berturut-turut setelah merger dan akuisisi hampir semua menyiratkan bahwa kinerja keuangan tidak berubah secara signifikan kecuali pengembalian aset dalam rasio tahun sebelumnya dari 1 sampai 4 tahun setelah merger dan akuisisi. Sehingga penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perusahaan return saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Perbedaan dari penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah (1) periode waktu yang digunakan dalam kedua penelitian ini berbeda (2) perusahaan yang dianalisis, pada penelitian ini menganalisis perusahaan publik di Indonesia sedangkan penelitian sekarang menganalisis perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu sama-sama membahas mengenai analisis pengaruh keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisi.

13 3. Penelitian Lia Aisa dan Indarto (2012) Analisis ini mengambil topik tentang Analisis Manejemen Laba Dan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris apakah perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba sebelum dan sesudah pelaksanaan merger dan akuisisi serta untuk mengetahui perubahan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.dan analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Independent One Sampel T Test dan Wilcoxon Signed Rank.Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada indikasi manajemen laba di sekitar merger dan akuisisi. Selanjutnya kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan current ratio, debt to equity ratio, return on investment, return on equity tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan sebelum dan sesudah akuisisi. Tapi net profit margin dan total asset turn over terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Persamaan dari penelitian sekarang dan penelitian terdahulu yaitu (1) sama-sama menguji tentang analisis perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah akuisisi, (2) sampel perusahaan sama-sama menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah (1) periode waktu yang digunakan dalam penelitian sekarang dan penelitian terdahulu

14 berbeda, (2) pada penelitian terdahulu variabelnya menggunakan manajemen laba sedangkan pada penelitian yang sekarang variabelnya tidak menggunakan manajemen laba perusahaan.

15 Tabel 2.1 Mapping Penelitian Sebelumnya Yang Dipakai Sebagai Bahan Rujukan No. Nama Penelitian Tahun Variabel yang Digunakan Independen Dependen Teknik Analisis Sampel Hasil Penelitian 1. 2. Penelitian Tajalli Fatima and Amir Shehzad Penelitian Putri Novaliza dan Atik Djajanti 2014 2013 Merger dan Akuisisi Merger dan Akuisisi Laba setelah pajak, return on asset, return on equity, debt to equity ratio, deposito terhadap ekuitas dan EPS Rasio Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Return Saham analisis dengan Paired Sample T- test analisis kuantitatif dengan Paired Sampel T Test Sepuluh perusahaan yang melakukan merger/akuisisi yang terdaftar di KSE dari tahun 2007-2010 Perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007 Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa hanya pada tingkat signifikansi 5% hanya ROE dipengaruhi oleh merger dan akuisisi dan rasio lainnya tidak memiliki dampak dari strategi Hasil uji rasio keuangan, untuk perbandingan 1 tahun sebelum dan 4 tahun berturut-turut setelah merger dan akuisisi hampir semua menyiratkan bahwa kinerja keuangan tidak berubah secara signifikan kecuali pengembalian aset dalam rasio tahun sebelumnya dari 1 sampai 4 tahun setelah merger dan akuisisi. Sehingga penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perusahaan return saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

16 3. Rasio Perusahaan Hasil menunjukkan bahwa ada indikasi analisis aktivitas pengakuisisi manajemen laba di sekitar merger dan kuantitatif (TATO),rasi yang akuisisi. Selanjutnya kinerja keuangan dengan o likuiditas melakukan perusahaan yang diukur dengan curent Penelitian independe (CR), rasio merger dan ratio, debt to equity ratio, return on Lia Aisa Merger dan nt One 2012 solvabilitas akuisisi yang investment, return on equity tidak dan Akuisisi Sampel T (DER), rasio terdaftar di menunjukan perbedaan yang signifikan Indarto Test dan probabilitas Bursa Efek dibandingkan sebelum dan sesudah akuisisi. Wilcoxon NPM, Indonesia Tapi net profit margin dan total asset turn Signed ROE dan (BEI) tahun over terdapat perbedaan yang signifikan Rank ROI) 2007-2009 sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Sumber : Tajalli Fatima and Amir Shehzad (2014), Putri Novaliza dan Atik Djajanti (2013), Lia Aisa dan Indarto (2012), diolah

17 2.2. Landasan Teori Pada sub ini akan diuraikan teori-teori yang pendukung yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam menyusun kerangka pemikiran maupun merumuskan hipotesis 2.2.1. Akuisisi Abdul Moin (2003 : 8) mendefinisikan akuisisi berasal dari kata acquisition (Latin) dan acquisition (Inggris) yang berarti membeli atau mendapatkan sesuatu/obyek untuk ditambahkan pada sesuatu/obyek yang telah dimiliki sebelumnya. Jadi akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambialihan atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. Dasar pemikiran akuisisi, motif-motif yang menjadi pendorong aktifitas akuisisi, yaitu : 1. Sinergi Sinergi adalah kondisi dimana nilai dari suatu kesatuan lebih besar daripada hasil penjumlahan unsur-unsur pembentukan kesatuan tersebut, pada akuisisi yang sinergistik nilai perusahaan setelah akuisisi lebih besar daripada penjumlahan unsur-unsur pembentuk kesatuan tersebut. 2. Pertimbangan Pajak Pertimbangan pajak mendorong dilakukannya akuisisi. Keuntungan dari pajak ini bisa diperoleh jika perusahaan yang mengakuisisi mempunyai keuntungan tinggi, memiliki keuntungan pajak yang tinggi maka dengan

18 mengakuisisi perusahaan yang mempunyai akumulasi kerugian dapat menggunakan kerugian tersebut untuk menyembunyikan keuntungan. 3. Diversifikasi Para manajer biasanya berpendapat bahwa diversifikasi akan membantu menstabilkan laba perusahaan sehingga mengurangi resiko perusahaan, karena itu diversifikasi sering dijadikan alasan bagi pengambilalihan. 4. Pembelian Aktiva di Bawah Biaya Pengganti Kadang-kadang perusahaan diambilalih karena nilai penggantian atas aktivanya jauh lebih tinggi daripada nilai pasar perusahaan itu sendiri. 5. Mempertahankan Pengendalian Banyak merger dan pengambilalihan secara paksa (Hostile mergers and take overs) terjadi akhir-akhir ini. Para manajer dari perusahaan yang diambil alih kehilangan pekerjaan, atau paling tidak kewenangannya. Karena itu, para manajer akan mencari jalan keluar agar perusahaannya tidak ambil alih. Menurut Abdul Moin (2003 : 13) alasan mengapa perusahaan melakukan merger atau akuisisi adalah ada manfaat lebih yang diperoleh, meskipun asumsi ini tidak semuanya terbukti. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger atau akuisisi antara lain adalah : 1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas. 2. Memperoleh kemudahan dana/pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan. 3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.

19 4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal. 5. Memperoleh system operasional dan administrative yang mapan. 6. Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru. 7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru. 8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat. Disamping memperoleh berbagai manfaat, merger atau akuisisi juga memiliki kelemahan sebagai berikut (Abdul Moin 2013 :13) : 1. Proses integrasi yang tidak mudah. 2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. 3. Biaya konsultan yang mahal. 4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi. 5. Biaya koordinasi yang mahal. 2.2.2. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan (Lia Aisa dan Indarto : 2012). Analisis kinerja keuangan bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger ataupun akuisisi. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan perusahaan setelah melakukan aktivitas merger dan akuisisi, dapat dilihat dari bagaimana kinerja keuangan perusahaan. Perhitungan kinerja keuangan dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan.

20 Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan diantaranya adalah Gross Profit Margin (GPM), Gross Profit Margin (GPM) adalah mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila ratio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. GPM dapat dirumuskan sebagai berikut : GPM =.. (1) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan. NPM dapat dirumuskan sebagai berikut : NPM =... (2) Menurut Munawir (2002 : 94) Current Ratio memberikan indikasi penting mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya atau utang jangka pendeknya, karena kalau utang lancarnya melebihi aktiva aktiva lancarnya berarti perusahaan tidak akan mampu membayar tagihan utangnya. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya. CR dapat dirumuskan sebagai berikut : CR =. (3)

21 Menurut Munawir (2002 : 84) Return On Assets (ROA) merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA =..... (4) Menurut Munawir (2002 : 84) Return On Equity (ROE) mereflesikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas dana yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham (baik secara langsung atau dengan laba ditahan). Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut : ROE = (5) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara hutang hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DER = (6) Menurut Brigham & Houston (2006:100) Total Assets Turn Over (TATO) adalah untuk mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan, TATO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : TATO =.. (7)

22 Earning Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitibilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS dapat dirumuska sebagai berikut : EPS =. (8) 2.2.3. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Pada dasarnya, kinerja keuangan perusahaan merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Bagi investor informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Jadi, secara teori dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan sangat berpengaruh penting dalam pengambilan keputusan untuk melakukan merger atau akuisisi. Dan hal tersebut sesuai dengan hasil Penelitian Jumiricin Asyikin dan Veronica Suryanti Tanu (2011) yang membuktikan bahwa meningkatkan efisiensi agar memperoleh keuntungan yang lebih maksimal. Hal ini merupakan tuntutan globalisasi, dimana pasar bebas tidak bisa lagi dihindari dan perusahaan harus berani bersaing dan mencari tambahan modal dari masyarakat (investor) dengan cara melakukan merger atau akuisisi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Novaliza dan Atik Djajanti (2013) yang membuktikan bahwa analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilakukan

23 dengan menguji rasio keuangan dan return saham. Hasil uji statistik untuk rasio keuangan perusahaan periode satu tahun sebelum dan empat tahun berturut-turut setelah merger dan akuisisi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Sedangkan pada periode satu tahun sebelum dan empat tahun setelah merger dan akuisisi hanya Return On Total Asset yang berubah secara signifikan namun hal tersebut tidak memberikan cukup bukti bahwa merger dan akuisisi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian terhadap rasio keuangan juga diperkuat dengan hasil pengujian terhadap return saham perusahaan. Pengujian dilakukan pada periode jendela 5 hari yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari setelah melakukan merger dan akuisisi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada return saham perusahaan sebelum dan setelah melakukan merger dan akuisisi. Fakta tersebut menyimpulkan bahwa investor beranggapan bahwa merger dan akuisisi yang dilakukan tidak memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan. Motif sinergi yang dapat menghasilkan peningkatan ekonomi perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata bukanlah menjadi factor utama perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi. Terdapat pertimbangan lain seperti penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan, motif pribadi atau alasan lain yang tidak dapat dilihat secara langsung prngaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Lia Aisa dan Indarto (2012) yang menyimpulkan bahwa ada kecenderungan manajemen laba di sekitar merger dan akuisisi dan penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja

24 keuangan Current Rasio, Debt To Equity,Return On Investment, Return On Equityyang signifikan pada sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Terdapat perbedaan kinerja keuangan Net Profit Margin, Total Asset Turn Over yang signifikan pada sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. 2.3. Kerangka Pemikiran Berdasarkan penjelasan mengenai dampak merger atau akuisisi terhadap kinerja keuangan, maka akan digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Akuisisi Sebelum Akuisisi Kinerja Keuangan Sesudah Akuisisi 1. Gross Profit Margin 2. Net Profit Margin 3. Current Rasio 4. Return On Assets 5. Return On Equity 6. Debt to Equity Rasio 7. Total Assets Turn Over 8. Earning Per Share Gambar : 2.1 Kerangka Pemikiran

25 2.4. Hipotesis Penelitian Dasar logika dari pengukuran berdasarkan kinerja pasca akuisisi seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum melakukan akuisisi. Atas pertimbangan tersebut, maka dapat diperoleh hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Gross Profit Margin (GPM) antara sebelum dan sesudah akuisisi H2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM) antara sebelum dan sesudah akuisisi H3 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Current Rasio (CR) antara sebelum dan sesudah akuisisi H4 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Return On Assets (ROA) antara sebelum dan sesudah akuisisi H5 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Return On Equity (ROE) antara sebelum dan sesudah akuisisi H6 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Debt to Equity Rasio (DER) antara sebelum dan sesudah akuisisi H7 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Total Assets Turn Over (TATO) antara sebelum dan sesudah akuisisi H8 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang diukur dengan Earning Per Share (EPS) antara sebelum dan sesudah akuisisi