PENGANTAR. Latar Belakang Permasalahan. Forum Lingkar Pena ( FLP ) merupakan salah satu satu organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Rizki Fitriani siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar. 2. Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar.

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. paling kompleks mengutip istilah Brown (2004: 220), mulai dari imitative

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kualitatif dengan metode analisis tematik (thematic Analysis). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

4 Temperamen Manusia

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

ORGANISASI INOVATIF. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu efektivitas pengawasan pemeliharaan sarana dan prasarana di Masjid Agung

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON. Umi Magfiroh

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

3. METODE PENELITIAN

Perkembangan Sepanjang Hayat

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan besar yang juga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, semuanya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Instansi Sipil, Perusahaan Swasta, atau di Dinas Pemerintahan.

PEDOMAN DOKUMENTASI. Sejarah berdirinya Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Arsip-arsip Panti Sosial Pamardi Putra Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menemukan bahwa. Rizki Fitriani adalah siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar

Transkripsi:

PENGANTAR Latar Belakang Permasalahan Forum Lingkar Pena ( FLP ) merupakan salah satu satu organisasi dakwah yang bergerak dalam bidang kepenulisan yang diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang produktif dalam menghasilkan tulisan. Budaya menulis dalam kalangan umat Islam pada dasarnya bukanlah sesuatu yang baru sebagaimana pernah dilakukan juga oleh generasi-generasi terdahulu. Namun, jika dalam realitas hari ini dirasakan begitu minimnya produktivitas menulis dikalangan umat islam, maka hal itu pula yang menjadikan umat Islam menjadi stagnan di tengah zaman modern sekarang ini, maka di tengah keterasingan tersebut sudah selayaknya umat islam mengambil jalan dakwah yaitu dengan membumikan nilai-nilai Islam melalui pengembangan produktivitas menulis (www.pikiranrakyat.com. 25 Oktober 2004) karena pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, sebagai tugas ubudiyah dan bukti keikhlasannya kepada Allah SWT. (Takariawan, 2003). Banyak cara untuk berdakwah dan salah satunya yaitu berdakwah melalui tulisan. Forum Lingkar Pena sebagai organisasi dakwah kepenulisan dimana keanggotaannya bersifat terbuka bagi siapa saja tanpa memandang ras. Para anggota Forum Lingkar Pena memiliki harapan yang sama yaitu membagi seberkas cahaya bagi para pembaca dan menganggap kegiatan menulis adalah bagian dari dakwah. Sejak terbentuk pada tanggal 22 Februari 1997, FLP memiliki anggota sampai dengan 5 ribu orang, yang tersebar pada lebih dari 120 cabang kepengurusan di tingkat wilayah, cabang serta ranting di seluruh 1

Indonesia serta beberapa diantaranya berada di wilayah manca negara Seperti Mesir, Singapura, Hongkong dan Amerika ( Rosa, 2003 ) FLP Wilayah Yogyakarta merupakan salah satu Wilayah yang memiliki anggota cukup banyak, sampai sekarang jumlah anggota yang tercatat dan aktif sebanyak 180 orang. FLP Wilayah Yogyakarta resmi terbentuk pada tanggal 24 Agustus 2000 dan telah berkembang menjadi organisasi penulis muslim yang cukup produktif di Yogyakarta. Belum lama Forum Lingkar Pena Yogyakarta berhasil mendapatkan Award FLP Wilayah Terpuji, sebuah penghargaan untuk FLP Wilayah yang menunjukan kemajuan yang signifikan, kemajuan tersebut terlihat dari produktivitas buku-buku yang dihasilkan, program-program yang semakin gencar dilakukan, dan antusiasme masyakarakat terhadap kegiatankegiatan FLP apalagi jika sudah tiba pada masa perekrutan anggota baru yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali, rata-rata jumlah yang mendaftar sebanyak 160 orang sedangkan kuota yang tersedia hanya untuk 30-40 anggota, antusiasme masyarakat juga terlihat pada event-event tertentu dimana FLP seringkali diminta sebagai juri. Selain itu FLP Yogyakarta juga termasuk FLP yang memiliki kesolidan diantara para anggotanya, hal tersebut yang menjadi pertimbangan diberikannya penghargaan yang diberikan pada silaturahmi nasional pengurus FLP wilayah seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan luar negeri pada tahun 2001. (Profil organisasi FLP. 2005 ) Ada fenomena dalam organisasi FLP Yogyakarta ini yang akhirnya menjadi dasar dilakukannya penelitian ini yaitu meskipun FLP Yogyakarta merupakan sebuah organisasi dakwah kepenulisan tetapi tidak semuanya produktif menulis dan tidak semua anggota FLP Yogyakarta adalah penulis, dalam hal ini produktivitas karya yang dihasilkan, sampai saat ini masih berpusat 2

pada beberapa orang anggota saja, padahal idealnya sebagai organisasi dakwah kepenulisan setiap anggotanya diharapkan mampu produktif dalam menghasilkan karya sebagai bentuk kontribusinya terhadap dakwah. Produktivitas yang hanya bertumpu pada beberapa orang ini tentunya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki strategi-strategi khusus sehingga mereka mampu produktif dalam menghasilkan karyanya baik berupa buku maupun tulisan-tulisan lainnya. Kriteria penulis menurut versi Bidang Produksi FLP yogyakarta adalah mereka yang karyanya sudah dibukukan, pernah dimuat dimedia, atau pernah menang lomba penulisan dan yang menjadi penekanan pada penelitian ini adalah anggota yang produktif menulis buku serta ingin mengungkap alasan mengapa mereka produktif menulis buku dan ingin mengetahui strategi strategi yang diterapkan oleh anggota yang produktif serta melihat perbandingannya dengan kelompok lain. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana data yang diperoleh berupa uraian deskripsi. Yang menjadi subjek dalam penelitian adalah anggota dari Forum Lingkar Pena Wilayah Yogyakarta yang produktif menghasilkan buku. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Teknik Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan subjek dengan mendasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat populsi yang sudah diketahui sebelumnya ( Hadi, 1996) 3

Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (in depth interview). Pertanyaan mendalam dilakukan melalui pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengarah kepada kedalaman informasi. Hal ini bertujuan untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam. Studi dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Moeloeng, 2002). Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan dari berbagai sumber tertulis seperti Buku Profil Organisasi FLP, Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus FLP serta data anggota FLP yang telah menerbitkan buku dan sebagainya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini diantaranya yaitu melalui proses pengorganisasian data, koding, dan analisis. Organisasi data dilakukan sebagai langkah awal analisis dan pengolahan data. Melalui pengorganisasian data, data akan diorganisasi dengan rapi, sistematik dan lengkap ( Sola, 2004 ). Sebelum melakukan proses wawancara, subjek dalam penelitian ini mengisi interview guide yang terdiri dari 8 pertanyaan, namun pertanyaan yang diajukan tidak hanya mengacu pada interview guide yang telah dibuat tetapi mengalami perkembangan sehingga diperoleh jawaban yang cukup mendalam. Pertanyaan pada interview guide terdiri dari pertanyaan terbuka atau open end item. Pertanyaan dengan open end item ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan secara bebas. 4

Kredibilitas menjadi istilah yang paling banyak dipilih untuk mengganti konsep validitas dan reliabilitas, untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini, peneliti melakukan cross check ke lapangan dengan maksud untuk mencocokan data dari subjek kemudian dari tema yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara selalu dikonsultasikan dengan Dosen pembimbing dengan maksud untuk menjaga keakuratan penelitian, kemudian untuk tetap menjaga reliabilitas, peneliti berkali kali melakukan cross check hasil wawancara melalui rekaman kaset, dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar merupakan hasil murni yang didapat dari subjek. HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Wawancara Mendalam Dengan Subjek a. Cara menetapkan arah strategi ( meliputi visi, misi dan nilai yang ingin dikembangkan dari menulis? ) Dari hasil wawancara dengan kelima subjek, diperoleh informasi bahwa subjek yang produktif maupun yang tidak produktif memiliki visi, misi serta nilai yang ingin dikembangkan yang hampir sama, bagi subjek yang produktif visinya yaitu adanya keinginan untuk berdakwah dan mencerahkan, baik mencerahkan diri pribadi, keluarga dan masyarakat luas, selain juga karena melihat fenomena di masyarakat dan pemerintahan yang dilihat tidak ada yang beres yang akhirnya membuat subjek harus melakukan sesuatu yaitu dengan menuliskan apa yang menjadi kegelisahannya, juga adanya harapan untuk membentuk sebuah generasi, sedangkan misinya yaitu dengan menulis apa saja dalam arti 5

tidak hanya menulis berupa buku, dan untuk subjek produktif kedua selain adanya harapan untuk mencerahkan umat juga munculnya perasaan bahwa dengan menulis subjek merasa terjaga, merasa bangga, merasa senang, karena semakin banyak bisa berbagi dengan orang lain dan sebagai misinya yaitu keinginan untuk selalu produktif dengan menulis sebaik mungkin, menulis sebaru mungkin, seaktual mungkin dan keinginan subjek untuk menulis sebanyak-banyaknya, Sedangkan visi, misi dan nilai yang ingin dikembangkan dari subjek yang tidak produktif pada dasarnya sama dengan subjek yang produktif yaitu adanya harapan untuk mencerahkan, dan harapan untuk merubah peradaban, sedangkan untuk subjek keempat dikaitkan dengan tanggung jawab sebagai anggota FLP yang berproduk tulisan sehingga subjekpun harus melakukan apa yang menjadi keinginan FLP, sementara subjek lima karena adanya keinginan untuk mengapliksikan ilmu yang dimiliki, dan cara untuk mencapai harapan-harapan tersebut yang dilakukan subjek adalah dengan mencoba melatih dengan menulis setiap hari minimal dengan menuliskan ide setiap harinya b. Analisis SWOT yang diterapkan Masing-masing subjek menerapkan analisis SWOT yang berbedabeda, untuk subjek pertama mencoba untuk mengaplikasikan analisis SWOT yang miliki, dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi subjek dapat berkarya secara maksimal, termasuk didalamnya upaya memaksimalkan kekuatan dan peluang serta upaya untuk mengantisipasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Meskipun anasilis SWOT tersebut diterapkan tidak sejak awal ketika mulai menulis tetapi 6

setelah subjek memiliki buku, dan untuk subjek kedua, subjek tidak menerapkan analisis SWOT, karena bagi subjek menulis adalah hobi, sehingga tidak memperhatikan hal teknis yang baku, menulis bagi subjek tidak kemudian berpikir dulu baru menulis tetapi mengalir begitu saja, kemudian untuk subjek ketiga tidak pernah secara detail menerapkan analisisi SWOT, begitupun dengan subjek kelima kesadaran subjek terhadap SWOT itu sendiri baru subjek sadari ketika wawancara berlangsung, yaitu ketika peneliti menanyakan setiap point dari SWOT tersebut dan ketika subjek sadar bahwa dirinya memiliki impian untuk memiliki buku, baru kemudian subjek menerapkan SWOT tersebut. Namun untuk subjek keempat setelah lama berkecimpung dan melihat bahwa produk dari FLP adalah tulisan, sehingga subjek pun belajar untuk menulis dan mulai menerapkan SWOT, meskipun hasilnya belum maksimal. c. Cara mengembangkan alternatif strategi Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek diperoleh informasi bahwa subjek pertama mengembangkan alternatif strateginya yaitu dengan menggunakan berbagai cara untuk mengembangkan tulisan, subjek juga terbiasa membeli biografi penulis produktif, dengan maksud mendapat ilmu dan informasi tambahan sehingga membantu subjek untuk semakin produktif menghasilkan tulisan kemudian subjek juga terbiasa mencari-cari alasan yang membuat subjek marah dengan tujuan membangkitkan motivasi diri bahwa memang dalam kehidupan ini tidak ada yang beres, sehingga subjek selalu merasa tergerak menuliskan apa yang menjadi kegelisahannya, kemudian alternatif strategi yang dikembangkan oleh subjek kedua yaitu dengan menulis keroyokan dalam arti menulis satu buku yang terdiri dari 7

beberapa penulis dan menulis apa saja dalam arti tidak hanya menulis buku, sementara alternatif strategi yang dilakukan oleh subjek yang ketiga dan keempat cara mengembangkannya yaitu berubah-ubah seiring berjalannya waktu, seiring pengalaman subjek yang bertambah dan otomatis bertambah pula bagaimana cara menghasilkan tulisan, juga dari pengalaman orang dan baca buku kemudian diterapkan untuk diri subjek sendiri. Bagi subjek keempat biasa mengikuti pelatihan-pelatihan kepenulisan, sementara subjek kelima cara mengembangkannya yaitu dengan membiasakan diri dengan bergaul dengan penulis lain. d. Bagaimana cara memilih strategi yang tepat? Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek didapatkan informasi bahwa ada perbedaan cara pemilihan strategi yang selama ini diterapkan oleh subjek produktif dan yang tidak produktif. Subjek yang produktif menetapkan cara memilih strategi yaitu mengalir seiring berjalannya waktu, learning by doing, ditambah dengan banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis, kemudian mengambil strategi penulis lain yang telah banyak menghasilkan karya, ini menunjukan bahwa subjek terbiasa menggunakan berbagai cara untuk menulis, sedangkan subjek kedua cara memilih strategi yang tepat yaitu sama artinya dari awal menulis sampai sekarang ketika telah menghasilkan banyak buku cara yang digunakan sama yaitu dengan menuliskan ide-ide yang ada dikepala kemudian menambah informasi dari sumber lain serta membangun komunitas penulis, alasan mengapa subjek memilih strategi tersebut karena subjek mengetahui kondisi yang dihadapi dan dirasakan sehingga mengharuskan mengambil strategi tersebut sedangkan untuk subjek yang tidak produktif cara pemilihan 8

strateginya yaitu hampir sama dengan subjek yang pertama yaitu berubahubah, selalu melakukan uji coba, seiring berjalannya waktu, seiring banyaknya pengalaman yag diperoleh otomatis bertambah pula ilmu untuk menghasilkan tulisan, dan cara pemilihan strategi yang dilakukan oleh subjek kelima yaitu dengan memiliki suami yang juga seorang penulis. e. Sejauh mana lingkungan bepengaruh Dari informasi yang diperoleh dari kelima subjek diperoleh keterangan bahwa lingkungan FLP memberikan pengaruh yang cukup besar untuk produktifitas subjek, hanya parameter pengaruh tersebut berbeda-beda. Subjek produktif pertama merasa bahwa karena terbatas oleh intensitas interaksi akhirnya subjek membiasakan untuk membuat lingkungan sendiri dalam arti subjek biasa mencari komunitas melalui milling list, atau menjalin komunikasi via SMS dengan penulis lain untuk sekedar meminta motivasi, kemudian subjek produktif kedua merasa dengan adanya klub FLP subjek merasa termotivasi, klub yaitu kelompok kecil yang terdiri dari 5-8 orang, dimana setiap satu satu minggu sekali setiap anggota dari klub ini mengadakan pertemuan untuk mengetahui perkembangan produktivitas karya dari setiap anggota FLP. Subjek merasa bahwa peranan klub sangat besar, karena subjek merupakan salah satu dari koordinator klub tersebut sehingga otomatis ketika anggota yang lain melaporkan perkembangan tulisannya sedangkan subjek sendiri tidak menulis maka subjek akan merasa tertinggal dan merasa mengalami kemunduran. Sedangkan untuk subjek yang belum produktif hampir sama dengan subjek yang produktif artinya komunitas FLP sangat memberi pengaruh dalam memberi motivasi, namun pada kasus yang dialami oleh seorang subjek dimana intensitas kehadiranpun sangat berpengaruh bagi 9

produktifitasnya, karena memang subjek tidak dapat secara intens hadir pada setiap forum forum yang diadakan oleh FLP, ditambah dengan tidak dilontarkannya sindiran-sindiran dari sesama teman di FLP sebenarnya cukup memberi masukan motivasi namun kembali kepada sikap subjek yang kadang-kadang tidak peduli dengan sindiran-sindiran tersebut. D. Pembahasan Hasil analisa dari wawancara mendalam dengan subjek menunjukan bahwa subjek produktif memiliki strategi strategi tertentu dalam upaya membantu meningkatkan produktivitasnya dalam menghasilkan tulisan berupa buku. Strategi, seperti yang dikemukakan oleh Porter dkk ( 2003 ) harus mengacu pada konsistensi, keserasian, keunggulan kompetitif dan fisibilitas. Strategi yang terungkap dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori utama yaitu strategi internal yaitu strategi yang berasal dari dalam diri individu dan strategi eksternal yaitu stretagi yang berasal dari luar diri individu. Strategi internal yang dimiliki oleh subjek produktif diantaranya yaitu fokus dan berusaha konsentrasi ketika menulis, konsentrasi ini diterapkan subjek karena dengan konsentrasi yang bagus maka subjek dapat melakukan aktivitas menulis dengan waktu yang relatif lebih singkat dan lebih efektif, kemudian untuk menjaga konsentrasi tersebut subjek terbiasa melatihnya dengan cara berlatih khusu ketika sholat dimana aplikasi dari khusu tersebut ditransformasikan ketika sedang menulis, kemudian memperluas wawasan diantaranya dengan banyak membaca dan membeli buku biografi penulis produktif lain, subjek juga selalu berupaya untuk memunculkan ide dan menuliskan ide-ide yang didapatnya. Cara memunculkan ide yaitu dengan peka 10

terhadap lingkungan dan peka melihat fenomena disekitar kemudian ide-ide yang telah diperoleh langsung ditulisakannya. Strategi berikutnya yaitu selalu membawa buku catatan, sehingga subjek dapat menulis hal-hal kecil yang dialaminya kapanpun dan dimanapun subjek berada, selanjutnya yaitu selalu menjaga motivasi dengan cara memperkuat, memperbanyak dan memperluas motivasi yang dimiliki, kemudian mengembalikan motivasi ketika turun, dimana ketika subjek merasa bahwa semangat menulisnya surut maka subjek akan melakukan berbagai upaya agar semangat menulisnya muncul kembali diantaranya yaitu dengan membuat dirinya marah misalnya menonton TV atau jalan-jalan ke toko buku, dengan jalan-jalan ke toko buku dan melihat banyaknya buku yang dinilai tidak mendidik sehingga membuat subjek ingin terus menulis sebagai bentuk perlwanan terhadap buku-buku yang tidak mendidik tersebut. Strategi internal yang terakhir yaitu subjek memiliki target meskipun target tersebut sifatnya abstrak misalnya subjek memiliki target prestasi dan target bahwa hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin. Kategori berikutnya yaitu strategi eksternal yaitu strategi yang banyak melibatkan faktor dari luar diri individu, diantaranya yaitu bergabung dengan komunitas penulis, menjalin hubungan dengan penulis lain dan menjalin hubungan / link dengan penerbit sehingga memudahkan mereka dalam mempublikasikan dan menerbitkan tulisan-tulisan mereka. Selain adanya strategi yang diterapkan oleh subjek produktif untuk meningkatkan produktivitas menulis dalam penelitian ini juga diperoleh informasi dari subjek yang tidak produktif sebagai bahan pembanding, untuk subjek yang tidak produktif mereka juga memiliki strategi dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis. Strategi yang selama ini diterapkan oleh subjek 11

yang tidak produktif beberapa diantaranya hampir sama dengan strategi yang diterapkan oleh subjek produktif, kesamaan itu terletak pada cara subjek dalam menghasilkan tulisan yaitu dengan memperluas wawasan dengan banyak membaca, menimba ilmu dari orang lain, selalu menuliskan ide, selalu membawa buku catatan, ikut bergabung dengan komunitas penulis dan menjalin hubungan dengan penulis lain sedangkan perbedaan yang sangat terlihat antara subjek yang produktif dengan yang tidak produktif dan merupakan faktor terbesar yang sangat mempengaruhi produktivitas kedua kelompok subjek yaitu dalam hal penjagaan motivasi bagi subjek yang produktif mereka terbiasa menjaga motivasi, sedangkan bagi kelompok subjek yang tidak produktif mereka tidak melakukan strategi tersebut, dalam arti tidak ada upaya agar motivasi yang telah dimilikinya dapat tetap ada, sehingga seringkali motivasi yang naik turun tersebut dibiarkan begitu saja oleh subjek. Strategi yang juga membedakan dengan kelompok subjek produktif yaitu upaya konsentrasi dan fokus ketika menulis, bagi subjek yang tidak produktif mereka tidak pernah melakukan strategi konsentrasi ini kemudian bagi kelompok subjek yang tidak produktif mereka tidak memiliki jaringan dengan penerbit. Beberapa perbedaan tersebut yang kemudian membedakan produktivitas diantara kedua kelompok subjek. Selain adanya strategi yang diterapkan oleh subjek produktif dan subjek tidak produktif dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis buku, dalam penelitian ini juga diperoleh temuan menarik bahwa ternyata subjek produktif memiliki karakteristik-karakteristik positif sehingga sangat membantu produktivitasnya dalam menghasilkan buku. Berbeda halnya dengan subjek yang tidak produktif, mereka tidak memiliki karakteristik positif tetapi justru yang 12

mereka miliki adalah beberapa karakter negatif yang cukup menghambat produktivitasnya. Berkaitan dengan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh penulis / subjek produktif diantaranya subjek memiliki semangat menulis yang tinggi, mereka memiliki kemauan yang besar terhadap menulis karena menulis bagi subjek sudah menjadi hobi yang menyenangkan yang didukung dengan perasaan cinta terhadap menulis itu sendiri, subjek merasa bahwa dengan cinta yang dimiliki mereka dapat melakukan aktivitas menulis dengan sangat ringan dan tanpa beban. Karakteristik berikutnya yang dimiliki subjek adalah daya juang yang tinggi, dalam perjalanan karir sebagai seseorang yang ingin menekuni dunia tulis-menulis banyak sekali rintangan yang harus mereka hadapi, mulai dari tulisan yang tidak kunjung dimuat, dan lain sebagainya. Subjek juga memiliki tekad yang tinggi dalam arti subjek selalu meyakinkan dirinya bahwa dia bisa melakukan apapun, bisa menulis apapun asalkan memiliki keinginan dan kemauan yang kuat, kemudian karakteristik yang lain yaitu subjek terbiasa menulis dalam jenis yang berbeda-beda, dalam arti tidak hanya fokus menulis untuk dijadikan sebuah buku namun subjek terbiasa menulis tulisan-tulisan ringan seperti menulis artikel untuk surat kabar, menulis buletin Masjid dan lain sebagainya, meskipun berkaitan dengan waktu khusus yang digunakan untuk menulis ternyata subjek tidak memiliki waktu khusus mereka terbiasa fleksibel menggunakan waktunya untuk menulis. Bagi subjek yang tidak produktif mereka memiliki beberapa karakteristik yang sangat bertolak belakang dengan subjek yang produktif yaitu Moody perasaan malas yang seringkali membuat subjek tidak produktif dalam menghasilkan tulisan dan juga tidak konsisten dengan semangat yang 13

dimilikinya, terkadang subjek begitu semangat menulis namun sering juga merasakan kondisi yang sangat tidak bersemangat. Kemudian merasa tidak butuh menulis, sebagian subjek mengatakan bahwa belum ada hal yang mengharuskan dirinya untuk menulis, dalam arti bahwa dengan atau tanpa dia menulis, dia akan tetap survive. Subjek juga belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik, masih sering menunda nunda waktu padahal subjek mengetahui bahwa banyak waktu luang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menulis, subjek juga masih tidak percaya diri dengan tulisan yang telah dihasilkan sehingga mereka membutuhkan proses yang lama untuk mematangkan tulisannya hingga benar-benar puas dengan tulisan yang telah dibuatnya. Strategi lain yaitu subjek juga masih menulis untuk diri sendiri dalam arti menulis tidak untuk dipublikasikan. Berkaitan dengan solusi pemecahan masalah, beberapa diantara subjek mengetahui bahwa mereka bisa berbuat lebih dalam hal produktivitas tulisan, subjek juga mengetahui tips mengatasi masalah namun subjek tidak menerapkan solusi pemecahan masalah tersebut. Kemudian berkaitan dengan kemampuan, beberapa subjek merasa bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi dalam menulis, subjek tidak tahu bagaimana cara menuangkan ide dalam bentuk tulisan dan lain sebagainya. Selain strategi dan karakteristik, dalam penelitian ini juga diperoleh beberapa temuan baru berkaitan dengan beberapa hal yang membedakan antara subjek yang produktif dengan yang tidak produktif, perbedaan tersebut diantaranya yaitu latar belakang subjek masuk FLP dan motivasi yang dimiliki dua kelompok subjek. Latar belakang subjek yang produktif dengan subjek yang tidak produktif bergabung dengan Forum Lingkar Pena ternyata berbeda. Subjek yang 14

produktif sebelum bergabung dengan Forum Lingkar Pena adalah penulis yang sudah melakukan aktivitas menulis meskipun belum banyak tulisan yang dipublikasikan, mereka telah mulai menulis sejak kecil karena didasari atas hobi terhadap menulis itu sendiri, sedangkan subjek yang tidak produktif, sense bahwa dirinya ingin belajar menulis dan ingin produktif menulis baru disadari setelah lama bergabung dan berproses di FLP bahkan bagi dua subjek yang tidak produktif awal mereka bergabung dengan FLP pada mulanya bukan karena keinginan untuk belajar menulis namun lebih kepada kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu proses jalannya organisasi FLP tersebut. Berkaitan dengan motivasi untuk menulis, ada beberapa kesamaan motivasi antara subjek yang produktif dengan subjek yang tidak produtif, motivasi yang sama meliputi motivasi spiritual yaitu adanya nilai-nilai keagamaan ( berdakwah ) yang ingin disampaikan kepada masyarakat pembaca, kemudian motivasi sosial, dimana subjek ingin merubah peradaban sekaligus membantu mencerdaskan masyarakat dengan menuliskan buku-buku yang mendidik dan mencerahkan, juga adanya motivasi psikologis dimana menulis bagi subjek dijadikan sebagai ajang katarsis dan sebagai media untuk mengungkapkan apa yang menjadi ganjalan dihati, dan ketika mereka sudah mengungkapkannya dalam bentuk tulisan mereka merasakan kondisi yang lebih baik karena telah membebaskan diri dari salah satu perasaan tersebut, yang pada akhirnya menulis ini dijadikan sebagai alat untuk penyembuhkan diri. Kemudian motivasi kogntif, subjek meyakini bahwa dengan menulis dan buku-bukunya dapat dibaca oleh orang-orang dari segala penjuru dunia maka ide yang dimilikinyat dapat terus mengalir, selama buku itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik tanpa memperdulikan keberadaan si penulis, maka sejauh itulah manfaat yang 15

diperoleh, oleh karenanya subjek menganalogikan bahwa menulis dapat dijadikan sebagai media untuk menembus jarak dan waktu. Sementara motivasi yang membedakan dua kelompok penelitian ini adalah motivasi materi, dimana motivasi ini hanya dimiliki oleh subjek yang produktif, karena bagi subjek produktif dari menulis ini dapat membantu secara finansial sedangkan bagi subjek yang tidak produktif menulis bukan merupakan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan, sehingga subjek tidak merasa bahwa secara finansial akan banyak memberikan pemasukan. A. Kesimpulan Hasil analisis yang didapat menunjukkan, antara lain : 1. Subjek yang produktif memiliki beberapa strategi dalam upaya meningkatkan produktivitasnya dalam menulis, strategi tersebut diantaranya yaitu adanya upaya konsentrasi ketika melakukan aktivitas menulis, melatih konsentrasi tersebut dengan cara berlatih khusu ketika sholat, berusaha untuk selalu memunculkan ide kemudian menuliskan ide-ide tersebut, menjaga motivasi dan melakukan upaya untuk mengembalikan motivasi ketika turun dan yang terakhir yaitu selalu membawa buku catatan. Strategi yang diterapkan oleh subjek yang tidak produktif juga hampir sama yaitu dengan memperluas wawasan, menuliskan ide-ide, selalu membawa buku catatan, menjalin hubungan dan bergabung dengan komunitas penulis sedangkan strategi yang menjadi kekuatan bagi subjek produktif tetapi tidak dimiliki dan diterapkan oleh subjek yang tidak produktif adalah penjagaan terhadap motivasi, upaya terhadap penjagaan motivasi, konsentrasi ketika menulis, berlatih konsentrasi, dan menjalin hubungan ( Link ) dengan penerbit. 16

2. Karakteristik dua kelompok subjek berbeda, bagi subjek produktif mereka memiliki beberapa karakteristik positif sehingga sangat membantu dalam produktivitasnya, karakter tersebut meliputi semangat menulis yang tinggi, memiliki rasa cinta terhadap menulis, daya juang tinggi, memiliki tekad yang tinggi, dan mau menulis apapun. Sedangkan karakteristik yang menonjol dari subjek tidak produktif antara lain moody, semangat yang tidak konsisten, sering merasa malas, tidak percaya diri dengan tulisan yang telah dibuat, menulis hanya untuk dirinya sendiri, tidak memanfaatkan waktu dengan baik, tidak menerapkan solusi pemecahan masalah, tidak merasa butuh menulis, belum memprioritaskan menulis dan merasa tidak memiliki kemampuan menulis. 3. Latar belakang bergabungnya subjek yang produktif dan subjek yang tidak produktif dengan Forum Lingkar Pena ( FLP ) tidak sama, bagi subjek produktif sebelum bergabung dengan FLP adalah penulis-penulis yang telah memulai aktivitas menulis sejak kecil, sedangkan kelompok subjek yang tidak produktif sense terhadap menulis baru disadari setelah lama bergabung dengan FLP. 4. Pada dasarnya motivasi yang dimiliki oleh subjek produktif dan subjek tidak produktif sama, untuk subjek produktif mereka memiliki motivasi yang terbagi kedalam beberapa kelompok motivasi yaitu motivasi spritual, motivasi psikologis, motivasi sosial, motivasi materi, dan motivasi kognitif. Motivasi yang membedakan dengan subjek yang tidak produktif adalah motivasi materi, dimana motivasi materi ini tidak dimiliki oleh subjek tidak produktif. 17

B. Saran - saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian, antara lain : 1 Bagi subjek produktif Subjek disarankan dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam menulis sehingga dapat memacu produktivitasnya dalam berkarya dengan harapan semakin banyaknya karya karya islam yang dihasilkan dapat membantu mencerdaskan bangsa dengan memberikan bacaanbacaan yang berkualitas dan mendidik sesuai dengan visi-misi FLP sendiri yaitu menghasilkan tulisan yang mencerahkan. 2. Bagi subjek yang belum produktif Dilihat dari motivasi yang dimiliki dan strategi yang selamai ini diterapkan sebenarnya sudah cukup membantu, hanya saja faktor dari dalam individu sendiri yang kemudian menjadi karakteristik subjek yang harus diminimalisir, karena sebenarnya subjek memiliki potensi sehingga sangat sayang jika tidak dimaksimalkan, oleh karena itu subjek disarankan untuk meminimalisir karakteristik-karakteristik negatif tersebut atau dengan mencontoh beberapa karakteristik positif yang dimiliki oleh subjek produktif. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti topik yang sama disarankan untuk meneliti lebih lanjut dengan subjek penelitian yang lain yaitu lebih memfokuskan pada anggota FLP yang belum produktif, yang lebih mengarah kepada aspek-aspek psikologis yang dialami oleh anggota yang lama bergabung dengan FLP namun belum mampu menghasilkan tulisan. 18

DAFTAR PUSTAKA Hadi, S. 2001. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. http : // www.pikiranrakyat.com. 25 Oktober 2004 Rosa, H. T 2003. Segenggam Gumam. Bandung : PT. Syaamil Cipta Media Sola, G.H. 2004. Isin Sebagai Konrol Moral dan Bentuk Penyesuaian Diri pada Masyarakat Jawa. Skripsi ( Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada ------------ Profil organisasi FLP. 2005 19

IDENTITAS PENULIS Nama : Vivit Tistawaty No. Mahasiswa : 01 320 262 Alamat Rumah : PPMi. ASMA AMANINA. Jl. Tasura No. 42. Pugeran No. HP : 0815 7884 2001 Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta 20