KEPUTUSAN GUBERNUR PRCf'INSI OAERAH KHUSUS IBJKOTA JAKARTA NCMOR 9ll TA/-LN 2004 TENTANG WAKTU PENYELENGGARAAN INOUSTRI PARlWSATA o PRORNSI rnerah KHUSUS IBUKOTAJAKARTA GUBERNUR PRCf'INSI rnerah KHUSUS IBUKOTAJAKARTA, MenirriJang Mengingat bahvva sebagai pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasal 29 dan Pasal 30 Peraturan Oaerah Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Normr 10 Tahun 2004 tentang KeparMoisataan, perlu ditetapkan pengaturan waktu perryelenggaraan industri parivloisata dengan Keputusan Gubernur Undang-undang NcmJr 9 Tahun 1990 tentang Kepariwsataan 2 Undang-undang Normr 22 Tahun 1999 tentang Perrerintahan Oaerah, 3 Undang-undang NOITIT 34 Tahun 1999 tentang Perrerintahan Propinsi Oaerah Khusus 1bukota Nega ra Repu bl ik 1ndon esi a Jakarta; 4 Peraturan Perrerintah Normr 25 Tahun 2000 tentang Ke~nangan Perrerintah dan Ke~nangan Propinsi sebagai Oaerah Otonorn; 5 Peraturan Oaerah Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Normr 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Qganisasi dan Tata Kerja Perangkat Oaerah dan Sekretariat co,vvan PelYllakilan Rakyat Oaerah Propinsi Oaerah Khusus ibukota Jakarta, 6 Peraturan Oaerah Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Normr 6 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan; 7 Peraturan Oaerah Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 2004 tentang KeparMoisataan; 8 Keputusan Gubernur Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 2002 tentang Qganisasi dan Tata Kerja Dnas Pariwsata Propinsi Daerah Kllusus Ibukota Jakarta MEMUTUSKAN Menetapkan KEPUTUSAN GUEERNUR PRCf'INSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG WAKTU PENYELENGGARAAN INOJSTRI PARIWSATA 01 PRCf'INSI OAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA
/ BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Gubernur adalah Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; b. Dinas Pariwisata adalah Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; c. Kepala Dinas Pariwisata adalah Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; d. Industri Pariwisata adalah kumpulan jenis usaha yang meliputi usaha akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, jasa pariwisata, rekreasi dan hiburan serta kawasan pariwisata; e. Tenaga Kerja Pariwisata adalah tenaga kerja pada usaha pariwisata di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, BABU WAKTU PENYELENGGARAAN Pasal 2 (1) Usaha akomodasi menyelenggarakan kegiatan setiap hari selama 24 jam. (2) Usaha penyediaan makanan dan minuman dapat menyelenggarakan kegiatan setiap hari selama 24 jam. (3) Usaha jasa pariwisata dapat menyelenggarakan kegiatan setiap hari selama 24 jam. (4) Usaha rekreasi dan hiburan menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut:, a. klab malam mulai pukul 19.00 sampai dengan 03.00 b. diskotik mulai pukul 19.00 sampai dengan 02.00 c. musik hidup mulai pukul 19.00 sampai dengan 01.00 d. karaoke setiap hari mulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 02.00 e. mandi uap mulai pukul 10.00 sampai dengan 23.00 setiap hari. f. griya pijat mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 23.00 setiap hari;
g. spa (Sante Par Aqua) mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 23.00 h. bioskop pada hari Senin sampai dengan Jum'at mulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 24.00, hari Sabtu mulai pukul 12.00 sampai dengan pukul 24.00, hari libur mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 24.00 dan pada malam libur dapat menyelenggarakan pertunjukan tengah malam mulai pukul 24.00 sampai dengan pukul 03.00; i. bola gelinding mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 24.00 j. bola sodok mulai pukul. 10.00 sampai dengan pukul 24.00; k. seiuncur setiap hari mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00; I. permainan ketangkasan manual/mekanik/elektronik terdiri dari: 1. jenis bola ketangkasan dan ketangkasan elektronik (permainan untuk orang dewasa) mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 02.00 2. Jenis sarana rekreasi keluarga (permainan untuk anak-anak) mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 setiap hari. m. pusat olahraga dan kesegaran jasmani mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 n. padang golf mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 18.00 setiap hari; o. arena latihan golf mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 22.00 setiap hari. p. pangkas rambut mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 q. gelanggang renang dapat menyelenggarakan kegiatan selama 24 jam r taman rekreasi mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 22.00 s taman margasatwa mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 22 00. t. koiam pemancingan dapat menyelenggarakan kegiatan selama 24 jam setiap hari ; u. pagelaran kesenian mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 01.00 v pertunjukan temporer disesuaikan dengan jenis pertunjukannya. (5) usaha kawasan pariwisata menyelenggarakan kegiatan menyesuaikan dengan ketentuan jenis usaha yang ada di dalam kawas.?n dimaksud. Pasal 3 Pengaturan waktu kerja bagi tenaga kerja pada industri pariwisata sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 harus sesuai dengan Peraturan Daerah Proomsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 6 Tahun 2004 tentang <otonagakerjaan.
Pasal 4 (1). Untuk menghormati bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha penyelenggaraan industri pariwisata harus tutup satu hari sebelum bulan Ramadhan, selama bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri, satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Adha, yaitu: (2) 1. klab malam; 2. diskotik; 3. mandi uap; 4. griya pijat; 5. permainan mesin keping jenis bola ketangkasan; 6. usaha bar yang berdiri sendiri dan yang terdapat pada klab malam, diskotik, mandi uap, griya pijat, permainan mesin keping jenis bola ketangkasan; Usaha karaoke dan musik hidup dapat menyelenggarakan kegiatan pada bulan Ramadhan mulai pukul 20.30 sampai dengan pukul 01.30. (3) Usaha bola sodok dapat menyelenggarakan kegiatan pada bulan Ramadhan sebagai berikut : D yang berlokasi dalam satu ruangan dengan usaha klab malam, diskotik, mandi uap, griya pijat, permainan mesin keping jenis bola ketangkasan dan bar'sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus tutup, 2) yang berlokasi dalam satu mangan dengan usaha karaoke dan musik hidup sebagaimana dimaksud pada ayal (2) mulai pukul 20.30 sampai dengan 01.30; 3) yang berlokasi tidak dalam satu ruangan dengan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 24.00. Pasal 5 Usaha rekreasi dan hiburan yang diselenggarakan di hotel berbintang berlakufian sebagaimana dimaksud dalam Pasa, 2 ayat (4). Pasal 6 n e a o n ~w fl f' (2) Peraturan Daerah Propinsi Berdasarkan ketentuan Pasal 30 ayat ^) ' 2 0 0 4 tentang
b. hari pertama bulan Ramadhan; c. Malam Nuzulul Our'an; d. satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri/Malam Takbiran; e. hari pertama dan kedua Hari Raya Idul Fitri; f. satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri; g. satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha; h. Hari Raya Idul Adha. Pasal 7 Untuk menghormati bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, selain harus menaati ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 35 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan, setiap penyelenggaraan Industri pariwisata: a. dilarang memasang reklame/poster/publikasi serta pertunjukan film dan pertunjukan lainnya yang besifat pornografi, pornoaksi dan erotisme; b. dilarang menimbulkan gangguan terhadap lingkungan; c. dilarang menyediakan hadiah dalam bentuk dan jenis apapun; d. dilarang memberi kesempatan untuk melakukan taruhan/perjudian; e harus menghormati/menjaga suasana yang kondusif Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha; pada bulan f. mengharuskan setiap karyawan dan mengimbau pengunjung berpakaian sopan (tidak seronok). BAB III PENGAWASAN Pasal 8 ditetapkan dengan keputusan Gubernur. BAB IV SANKSI Pasal 9 Jakani Nomor 10Tahun2004tentang Kepar W,sataan.
BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Hal-hal yang merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari keputusan ini akan ditetapkan obh Kepala Dinas Pariwisata. (2) Dengan berlakunya keputusan ini, maka semua keputusan yang mengatur tentang waktu penyelenggaraan industri pariwisata dan ketentuan lain yang bertentangan dengan keputusan ini, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 11 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal n Oktober 2004 GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS ^BUKOTA JAKARTA [ - SUIIYOSO " Tembusan 1. Ketua DPRD Propinsi DKI Jakarta 2. Wakil Gubernur Propinsi DKI Jakarta 3. Para Wakil Ketua DPRD Propinsi DKI Jakarta 4. Kepala Kepolisian Daerah Propinsi DKI Jakarta 5. Kepala Kejaksaan Tinggi Propinsi DKI Jakarta 6. Sekretaris Daerah Propinsi DKI Jakarta 7. Para Asisten Sekda Propinsi DK! Jakarta 8. Kepala Bapeda Propinsi DKi Jakarta 9. Kepala Bawasda Propinsi DKI Jakarta 10. Para Walikotamadya Propinsi DKI Jakarta 11. Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta 12. Para Kepala Dinas Propinsi DKI Jakarta 13. Para Kepala Biro Setda Propinsi DKI Jakarta 14. Para Camat 15. Para Lurah