3 METODE Rancangan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. penelitian deskriptif kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Transkripsi:

Peningkatan kesadaran perusahaan terhadap perlunya perilaku tanggung jawab sosial terjadi secara global. Para pengambil kebijakan di perusahaan semakin menyadari bahwa tujuan tanggung jawab sosial adalah turut serta dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam panduan ISO 26000, dinyatakan bahwa bisnis yang berkelanjutan dari suatu perusahaan tidak hanya berarti menyediakan produk dan jasa yang memuaskan konsumen dan tidak membahayakan lingkungan, tetapi juga berarti beroperasi dalam perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. Perilaku tanggung jawab sosial yang diterapkan oleh banyak perusahaan timbul karena tekanan dari berbagai pihak seperti pelanggan, konsumen, pemerintah, LSM dan masyarakat secara umum. Prinsip-prinsip tanggung jawab sosial semakin banyak dideklarasikan oleh berbagai perusahaan. Intinya adalah bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip ini ke dalam praktek perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam dokumen ISO 26000 dinyatakan bahwa karakteristik inti dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah memasukkan pertimbangan sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam implementasinya, tang ung jawab sosial sering dilekatkan dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini karena tanggung jawab sosial dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. 3 METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat serta bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan fenomena yang diselidiki (Nazir 1999). Sumanto (1995) menyatakan bahwa penelitian deskriptif berusaha mendeskripsi dan menginterpretasi apa yang ada, misalnya tentang kondisi yang ada, pendapat yang sedang tumbuh atau proses yang sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahapan penelitian sebagai berikut : 1. Tahap awal Kegiatan pada tahap awal meliputi persiapan untuk mendapatkan data awal yang lengkap dalam rangka mendukung penyusunan penelitian. Pada tahap awal ini kegiatan yang dilakukan meliputi : 1) Survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian dan permasalahan yang terjadi secara umum, baik melalui informasi formal maupun informal. Survei pendahuluan ini juga menjadi dasar untuk menyusun strategi pengumpulan data yang meliputi penentuan wilayah yang akan diteliti, penentuan obyek yang akan disurvei, dan penyusunan teknik survei yang akan digunakan. 2) Penyusunan usulan (proposal) penelitian; 3) Mengidentifikasi kebutuhan data yang diperlukan dalam penelitian ini kemudian mengelompokkannya menjadi data primer, sekunder dan literatur; 4) Menyusun teknik pelaksanaan survei lanjutan dalam rangka pengumpulan data penelitian; dan 5) Melakukan perizinan dalam rangka survei dan pengumpulan data.

2. Tahap pelaksanaan penelitian Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan instrumen dan pengumpulan data. 3. Tahap akhir Setelah data diperoleh dan dikelompokkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data. Langkah ini meliputi : 1) Editing, yaitu memilih data yang lengkap dan valid; 2) Tabulasi, yaitu kegiatan mengelompokkan data sesuai kategori dan kebutuhannya untuk mempermudah proses analisis; 3) Klasifikasi, yaitu data dipilih sesuai kebutuhan analisis; 4) Analisis, merupakan kegiatan perhitungan olahan data berdasarkan metode yang telah disusun dan sesuai dengan tujuan penelitian; 5) Sintesis, yaitu menggunakan hasil analisis data untuk kemudian dijadikan dasar pembuatan program sesuai dengan tujuan penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kawasan PT. Pusri Palembang. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) karena merupakan kawasan yang dianggap memiliki fasilitas dan sumber daya yang sesuai untuk kegiatan wisata pendidikan lingkungan. Pupuk merupakan komponen yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian dan perkebunan. Pengenalan terhadap pupuk dan manfaatnya perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. PT. Pusri Palembang merupakan industri terbesar di kota Palembang yang menjadi ikon kota. Anakanak perlu mengetahui ruang lingkup dan aktivitas pabrik yang berada di kotanya agar memahami kontribusi yang diberikan PT. Pusri dan bahwa aktivitasnya tidak membahayakan lingkungan pabrik. Akses menuju lokasi sangat mudah dicapai dari berbagai penjuru kota. Pengambilan data dimulai dari bulan Desember 2012 sampai dengan April 2013. Populasi dan Contoh Lokasi sekolah yang siswanya menjadi contoh dibatasi pada ring I Pusri, yaitu pada kelurahan yang berbatasan langsung dengan lokasi penelitian yang meliputi SD yang terdapat di Kelurahan 1 Ilir, Kelurahan 3 Ilir, Kelurahan Sungai Buah, dan Kelurahan Sungai Selayur, Palembang. Pembatasan ini karena perencanaan program ini masih merupakan aktivitas pendahuluan dalam penyusunan program wisata pendidikan yang berbasis kebutuhan anak usia SD. Daftar sekolah yang menjadi contoh disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Daftar sekolah contoh No. Nama Sekolah Jumlah Contoh 1 SD YSP PUSRI 15 2 SDN 197 15 3 SDN 198 15 4 SDN 199 15 5 SDN 204 15 6 SDN 205 15

Lanjutan. 7 SDN 206 15 8 SDN 213 15 Total 120 Penentuan contoh dilakukan dengan teknik pengambilan purposive sampling, yaitu anak yang telah dipilihkan oleh sekolah masing-masing. Banyaknya contoh yang dijadikan contoh penelitian didasarkan pada tingkat representatif dan heterogenitas yang diharapkan dari populasi penelitian. Ketersediaan waktu, biaya dan tenaga juga dijadikan pertimbangan dalam menentukan jumlah contoh. Penentuan jumlah contoh penelitian menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: n = { N/[1 + N(e) 2 ]}, dimana n = ukuran contoh N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian ditentukan sebesar 9 persen. Dari sekolah-sekolah contoh diperoleh jumlah populasi sebanyak 2586 anak. Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah contoh sebagai berikut : n = { 2586/[1 + 2586(0,09) 2 ]} n = 2586/21,9466 n = 117,83 Mengingat bahwa yang menjadi contoh adalah anak usia SD, maka jumlah angket yang disebar dibulatkan menjadi 120 angket untuk mengantisipasi angket rusak. Pada kategori kelas, anak dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok anak kelas 1-3 dan kelompok kelas 4-6. Pembagian ini untuk mempermudah pengumpulan data sekaligus untuk melihat apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi antara anak kelas 1-3 dan kelas 4-6. Pengelompokan contoh juga dilakukan dalam kategori jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi terhadap lingkungan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Pengumpulan Data Data Data merupakan hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka (Arikunto 2006). Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata, baik tentang suatu keadaan, proses, peristiwa atau kejadian yang ada. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka sebagai hasil observasi atau pengukuran (Widoyo 2012). Berdasarkan cara pengumpulannya, data yang diambil di lapangan dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap. Data primer diperoleh antara lain langsung dari siswa contoh melalui angket dan wawancara. Data dari

sumber lain (informan kunci) seperti guru di sekolah diperoleh melalui wawancara. Cakupan data primer berupa data kuantitatif, yaitu jawaban yang berbentuk angka atas pertanyaan terstruktur pada angket, serta data kualitatif yaitu data penjelas yang diamati dari contoh dalam bentuk penjelasan atau keterangan. Data kualitatif digolongkan dalam tiga kategori, yaitu 1) hasil pengamatan; 2) hasil wawancara mendalam; dan 3) bahan tulisan berupa petikan atau keseluruhan dari dokumen atau kasus historis. Data sekunder diperoleh dari instansi seperti Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang ada pada wilayah penelitian serta dari manajemen (Humas, Litbang dan Yayasan Pendidikan) PT. Pusri untuk mengetahui data tentang kawasan, kebijakan dan SDM. Data dan informasi yang dibutuhkan antara lain mengenai karakteristik anak usia SD, persepsi mereka tentang lingkungan dan preferensi mereka terhadap pendidikan lingkungan secara rinci disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Data primer Variabel Aspek yang dikaji Sumber data Metode Karakteristik contoh - Usia - Jenis kelamin - Kelas - Nama Sekolah Siswa SD Angket Persepsi preferensi tentang lingkungan dan Potensi sumber daya PT. Pusri - Persepsi - Preferensi - Kelebihan dan kekurangan - Manfaat bagi program Siswa SD Siswa SD, Humas & Litbang Angket, wawancara Studi pustaka, angket, observasi Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain adalah kebijakan PT. Pusri terkait dengan pendidikan lingkungan, dan pelaksanaan PLH di sekolah yang berada dalam lingkup batasan penelitian seperti yang terdapat dalam Tabel 8. Tabel 8 Data sekunder Variabel Aspek yang dikaji Sumber data Metode Kebijakan PT.Pusri PLH di sekolah Kebijakan terkait pendidikan lingkungan - Kurikulum - Pelaksanaan PLH di sekolah Manajemen Dinas Dikpora, Guru Studi pustaka, wawancara Wawancara, studi pustaka Untuk memperoleh data yang diinginkan maka pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Pengisian angket

Pengumpulan data dengan metode angket dilakukan untuk mengetahui sosok diri para siswa, menggali pemahaman para siswa mengenai lingkungan serta mengetahui preferensi mereka. Pemberian angket kepada para contoh dibedakan dalam dua kelompok, yaitu kelompok kelas 1-3 SD dan kelas 4-6 SD. Pembagian contoh ke dalam dua kelompok ini dimaksudkan untuk mempermudah pemanduan terhadap siswa. Mengingat pemahaman siswa kelas rendah terhadap angket masih kurang, maka peneliti membacakan butir-butir pernyataan angket kepada contoh kelompok kelas 1-3. Sementara contoh kelompok kelas 4-6 mengerjakan angket secara mandiri. 2. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah atau guru yang dianggap kompeten. Metode ini menggunakan panduan wawancara terstruktur dimana daftar pertanyaan dengan jawaban terbuka telah disiapkan oleh peneliti. Bentuk pertanyaan yang diajukan terkait dengan pendapat atau nilai sehingga jawaban yang akan diberikan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peneliti mengenai hal yang dipikirkan terhadap pendidikan lingkungan. 3. Pengamatan Lapangan Untuk mengumpulkan data mengenai potensi kawasan PT. Pusri sebagai destinasi wisata pendidikan lingkungan, maka dilakukan juga pengamatan langsung terhadap kawasan. Melalui metode ini akan diperoleh informasi tentang aksesibilitas, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi obyek yang akan menjadi bagian dari program wisata pendidikan lingkungan. 4. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah ada dalam dokumen. Telaah pustaka dan dokumen dilakukan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kondisi PT. Pusri serta kebijakan perusahaan terkait tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar. Metode ini juga digunakan untuk mengidentifikasi jumlah sekolah yang menjadi sasaran penelitian beserta lokasinya. Upaya untuk lebih mendalami tingkat persepsi anak terhadap lingkungan juga dilakukan melalui angket. Butir pertanyaan pada angket yang terkait dengan kognisi dikembangkan dengan mengacu pada kawasan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom. Menurut Bloom yang diacu oleh Uno et al. (2001), kawasan kognisi merupakan kawasan yang membahas tentang tujuan yang berkenaan dengan proses mental secara hirarkis berurut dari yang paling rendah yaitu pengetahuan hingga yang paling tinggi yaitu evaluasi. Dari tingkatan kognisi ini, angket disusun berdasarkan lima tingkatan, yaitu : 1) Pengetahuan, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengingat kembali atau mengulang kembali suatu informasi yang pernah diterimanya; 2) Pemahaman, diartikan sebagai kemampuan seseorang mengartikan, menafsirkan, atau menyakatan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya; 3) Analisis, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah; 4) Sintesis, mengacu pada penggalian mengenai kemampuan seseorang mengaitkan dan menyatukan berbagai unsur pengetahuan yang ada hingga terbentuk pola baru yang menyeluruh; 5) Evaluasi, yaitu kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

Butir pertanyaan pada kawasan afeksi pada angket diukur dalam lima subskala, yaitu 1) kemauan menerima, merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, 2) kemauan menanggapi, merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, 3) berkeyakinan, dimaksudkan sebagai sikap yang berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri individu. Misalnya menunjukkan kepercayaan atau apresiasi terhadap sesuatu, 4) mengorganisasi, berkaitan dengan penerimaan terhadap berbagai nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai yang lebih tinggi, 5) pembentukan pola, merupakan tingkatan afeksi tertinggi (Uno et al. 2001). Sementara butir pertanyaan pada aspek konasi difokuskan pada impuls untuk berbuat sesuatu yang mendukung pelestarian lingkungan. Validitas dan Reliabilitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid juga. Widoyoko (2012) mengatakan bahwa untuk instrumen non tes yang mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk (construct validity). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana instrumen mengukur suatu konsep dari teori yang menjadi dasar pengukuran instrumen. Untuk itu dibutuhkan pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur. Setelah itu dirumuskan definisi konseptual dan definisi operasional, kemudian indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut akan dijabarkan menjadi butir-butir instrumen dalam bentuk pernyataan ataupun pertanyaan. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan pendapat para ahli, dalam hal ini Komisi Pembimbing. Setelah pengujian konstruk oleh para ahli maka dilakukan uji coba di lapangan. Contoh uji coba berjumlah 30 siswa dari salah satu sekolah yang karakternya mendekati karakter sekolah contoh. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen penelitian dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila diujikan berkali-kali. Pada penelitian ini, baik uji validitas maupun uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dengan menggunakan SPSS, analisis dapat dilakukan untuk validitas dan reliabilitas instrumen sekaligus. Sebelum melakukan analisis, instrumen telah disusun berdasarkan teori tentang variabel yang akan diteliti. Urutan langkah analisis menggunakan SPSS adalah : 1) membuka program; 2) memasukkan data; 3) mengolah data; dan 4) menganalisis output. Sebelum melakukan penelitian, angket yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan uji validitas dan Cronbach Alpha. Berdasarkan output hasil analisis validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS, jika indeks korelasi masing-masing butir terhadap skor total lebih besar daripada standar minimal (0,3) maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan adalah valid (Widoyoko, 2012). Dalam uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh skor untuk masing-masing butir lebih besar dari 0,3 maka semua butir instrumen adalah valid. Sementara untuk reliabilitas instrumen, standar minimal Cronbach s Alpha adalah 0,7 (Widoyoko, 2012). Karena nilai indeks alpha pada uji reliabilitas ini lebih besar dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.

Analisis Data Analisis data merupakan usaha memilih, memilah, membuang, menggolongkan data untuk menjawab pertanyaan pokok. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008), ada tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu 1) identifikasi apa yang ada dalam data; 2) melihat pola; 3) membuat interpretasi. Data utama yang terkumpul diolah melalui proses tabulasi dan pengelompokan data untuk dijadikan sumber data. Lalu data tersebut dianalisis secara deskriptif melalui penyajian dalam bentuk tabel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Analisis Daya Tarik Wisata Pendidikan Lingkungan PT. Pusri Sumber daya yang ada di PT.Pusri dianalisis secara deskriptif kualitatis berdasarkan data hasil observasi dan wawancara. Data diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan jalurnya, manfaat dan kegunaan, peran serta informasi penting lainnya yang disesuaikan dengan kategori usia anak. Selain itu, potensi sumber daya ini juga dikelompokkan dalam kategori sumber daya utama, dan sumber daya penunjang. Hasil dari analisis ini digunakan untuk menyusun perencanaan program wisata pendidikan lingkungan. Analisis Persepsi dan Preferensi Anak Usia SD Untuk mengetahui persepsi dan preferensi anak usia SD tentang lingkungan dilakukan analisis deskriptif kuantitatif. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang tentang suatu variabel (Djaali dan Muljono, 2004) dengan menggunakan model empat pilihan (skala 4). Pemilihan model skala 4 dilakukan mengingat contoh adalah siswa SD sehingga diharapkan agar angket mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap contoh. Selain itu model 4 pilihan untuk menghindari kecenderungan contoh memilih jawaban ragu-ragu atau netral (Widoyoko 2012). Setiap pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban. Jawaban anak kemudian ditabulasi. Tabel menyajikan persentase contoh yang memilih tiap alternatif untuk setiap butir pernyataan. Jawaban contoh dikelompokkan dalam tiga kategori persepsi dan preferensi, yaitu : 1. Baik; jika skor jawaban berada pada selang atas 2. Sedang; jika skor jawaban berada pada selang tengah 3. Rendah; jika skor jawaban berada pada selang bawah Penentuan selang dilakukan mengacu pada Nazir (1999) dengan cara sebagai berikut : ST = skor min + skor max-skor min ± SD 2 SA SB = > ST s.d. skor max = < ST s.d. skor min Keterangan : ST = selang tengah Skor min = jumlah skor terendah dari semua butir jawaban angket

Skor max = jumlah skor tertinggi dari semua butir jawaban angket SA = selang atas SB = selang bawah SD = standar deviasi = simpangan baku SD = S 2 dimana n S 2 = X 2 - (X) 2 n X n = jumlah skor tiap contoh = jumlah contoh Jawaban anak juga akan dianalisis untuk melihat apakah ada perbedaan persepsi dan preferensi anak berdasarkan kelompok kelas dan berdasarkan jenis kelamin. Uji beda yang digunakan mengacu pada Nazir (1999), yaitu uji beda t dengan dua mean independen dengan rumus : Keterangan : X a = rata-rata kelompok a X b = rata-rata kelompok b S p = standar deviasi gabungan S a = Standar deviasi kelompok a S b = Standar deviasi kelompok b n a = banyaknya sampel di kelompok a n b = banyaknya sampel di kelompok b df = n a + n b -2 Hipotesis yang diterapkan pada penelitian ini adalah : Hipotesis 1 (persepsi): H 0 = tidak terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6. H 1 = terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6. H 0 = tidak terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak laki-laki dengan anak perempuan. H 1 = terdapat perbedaan persepsi yang nyata antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Hipotesis 2 (preferensi) : H 0 = tidak terdapat perbedaan preferensi yang nyata antara anak kelas 1-3 dengan anak kelas 4-6.