BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

BAB I PENDAHULUAN. teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. negara di berikan kebebasan untuk berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkataan yaitu, demos yang berarti rakyat dan cratein yang berarti

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

DAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rakyat, untuk rakyat. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

PENGGUNAAN HAK RECALL ANGGOTA DPR MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD (MD3) FITRI LAMEO JOHAN JASIN

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa. berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mewujudkan Pemilu 2014 Sebagai Pemilu Demokratis

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

MAKALAH PENGARUH PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT MENGIKUTI PEMILU

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan pemerintahan suatu negara. pengertian yang lebih partisipatif demokrasi bahkan disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. sistem dan mekanisme pemerintahan serta norma sosial masing-masing. Inilah

BAB I PENDAHULUAN memandang pentingnya otonomi daerah terkait dengan tuntutan

KONSEP DASAR KOPERASI

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN PARTAI POLITIK LOKAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik sendiri hakikatnya adalah sebagai sarana bagi masyarakat atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang sama dengan mengusung beberapa perwakilan dari kelompok mereka untuk menduduki suatu jabatan dengan membawa kepentingan dari kelompok mereka dengan cara mengikuti pemilu. Menurut Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, Pasal 1 ayat (1) Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan citacita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Partai politik juga cukup vital dalam menegakkan demokrasi di Indonesia, partai politik yang dibentuk oleh sekelompok masyarakat guna memperjuangkan cita-cita bersama dengan kekuasaan, tentunya kekuasaan itu sendiri harus selalu di kontrol oleh partai politik yang didalamnya diisi oleh sekelompok masyarakat tersebut. Partai politik berarti disini juga menjadi suatu perantara dan penghubung antara pemerintah dengan masyarakatnya. 1

Dengan peran sebagai penghubung tersebut partai politik berarti memiliki tanggung jawab dalam menentukan pemerintahan yang demokrasi serta mewujudkan pemerintahan atas kedaulatan rakyat. Seperti yang di paparkan oleh Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government from the people, by the people and for the people). 1 Meskipun di era modern ini sudah banyak sekali partai bermunculan dan banyak calon yang di munculkan tetapi masih banyak sekali permasalahan yang hadir dalam pemilu di Indonesia. Banyak permasalahan yang timbul dalam pemilu di Indonesia. Masyarakat seakan tidak perduli dengan pesta demokrasi tersebut. padahal sudah sangat jelas pemilu merupakan salah satu cara demokrasi dapat di implementasikan. Tanpa peran masyarakat keseluruhan pemilu secara tidak langsung tidak berjalan dengan optimal. Dalam pesta demokrasi yang sering kita sebut dengan pemilu, kita tidak jarang mendengar kata golput yang artinya masyarakat berada di golongan putih, atau masyarakat tidak mau berpartisipasi untuk melakukan pemilihan umum, khususnya di Kabupaten Bantul sendiri yang tentunya ada masyarakat yang berada di barisan golput. Dengan adanya realita tersebut tentunya ada sesuatu yang menyebabkan masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam pemilu. Padahal satu suara saja dapat mempengaruhi hasil. Tidak hanya itu, sengketa pemilu juga 1 Septi Nur Wijayanti, Nanik Prasetyoningsih, 2009, Politik Ketatanegaraan, Yogyakarta. Lab Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm. 37. 2

sepertinya menjadi suatu hal yang biasa terdengar dalam masa pemilu. Hal ini yang kemudian harus kita pelajari dan kita teliti apa sebab dari hal tersebut. Dengan masih adanya golput ataupun sengketa pemilu di masyarakat ketika pemilu, itu menandakan bahwa masyarakat kita khususnya kabupaten bantul masih kurang memahami hak politik yang mereka miliki untukmenentukan jalannya politik di negara indonesia. Artinya proses menuju negara indonesia yang demokratis masih belum sepenuhnya tercapai. Makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyat yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian negara yang menganut sistem demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut organisasi, demokrasiberarti pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat. 2 Menurut A.S.S. Tambunan, Pemilihan umum merupakan sarana pelaksanaan asas kedaulatan rakyat pada hakikatnya merupakan pengakuan dan perwujudan daripada hak-hak politik rakyat dan sekaligus merupakan 2 Ibid,. hlm. 37. 3

pendelegasian hak-hak tersebut oleh rakyat kepada wakil-wakilnya untuk menjalankan pemerintahan. 3 Dalam berbagai masalah pemilu seperti di Kabupaten Bantul yang masih banyak desa-desa yang kurang paham tentang pemilu, ini menyebabkan kurang optimalnya partisipasi masyarakat dalam pemilu itu sendiri. Tentunya masyarakat seharusnya mendapatkan pendidikan ataupun pembinaan tentang politik. Karena sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui hal-hal tentang politik agar masyarakat mampu menggunakan hak pilihnya dengan baik dan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dari masyarakat. Kebanyakaan masyarakat di pedesaan khususnya, hanya mengikuti arus yang ada disekitarnya. Sehingga tidak tau siapa yang dipilih dan hanya ikut dengan sekitarnya saja atau bahkan karena adanya kampanye partai yang memberikan janji-janji yang belum tentu dapat direalisasikan ataupun hanya dengan kampanye yang memberikan bantuan yang dilakukan hanya pada saat masa-masa pemilu.pendidikan politik tidak cukup jika hanya pemerintah saja yang melakukan, akan tetapi untuk mewujudkan demokrasi yang sehat tentunya peran dari Parti Politik disini sangat diharapkan untuk mampu memberikan pendidikan politik yang sehat agar demokrasi yang sehat dapat terwujud. Namun partai politik seperti kita ketahui banyak yang bermunculan ketika pemilu saja dengan memperkenalkan calon, dan tentunya tak jarang politik yang dikenalkan kepada masyarakat yakni berupa hiburan-hiburan semata untuk 3 Titik Tri Wulan Tutik, 2010, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca- Amandemen UUD 1945, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, hlm. 331. 4

menarik perhatian sehingga mengenali calon yang diusung. Pendidikan Politik yang kurang sehat inilah yang menyebabkan masyarakat seakan-akan hanya di mobilisasi oleh partai untuk memilih calon mereka, bahkan calon yang tidak diketahui sama sekali oleh masyarakat itu sendiri. Artinya masalah yang sebenarnyacukup besdar bisa karena kurang terdidiknya warga negara secara politik ini, telah menyebabkan mereka cenderung pasif dan mudah dimobilisasi untuk kepentingan pribadi/jabatan dari para elite politik. Padahal sudah menjadi wacana publik bahwa proses demokratisasi yang sehat mensyaratkan adanya partisipasi politik yang otonom dari warga negara. Partisipasi politik yang otonom ini, hanya dapat dimungkinkan jika warga negara cukup mengerti dan juga terdidik secara politik. Dalam upaya menumbuhkan dan/atau meningkatkan partisipasi politik yang otonom dari setiap warga negara, maka pelaksanaan pendidikan politik yang baik dan benar, sangat diperlukan. Pelaksanaan pendidikan politik ini, selain dapat dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga pendidikan formal yang ada, juga bisa dilaksanakan secara non-formal oleh organisasi-organisa si masyarakat sipil atau dengan partai politik itu sendiri. Di Indonesia peran Partai Politik adalah sebagai pilar penyangga demokrasi. Artinya bahwa, keberadaan demokrasi tanpa Partai Politik adalah sebuah situasi kekuasaan tanpa adanya legitimasi. Karena begitu pentingnya peran Partai Politik, maka sudah selayaknya apabila Partai Politik diharapkan mampu menjamin demokratisasi yang sehat dan efektif serta kondusif. 5

Dengan kondisi Partai Politik yang sehat dan efektif, maka memungkinkan untuk melaksanakan rekrutmen pemimpin dan proses pengkaderan, pendidikan politik dan kontrol sosial yang sehat. Pentingnya keberadaan Partai Politik dalam menumbuhkan demokrasi harus diwujudkan dalam peraturan perundangundangan. Dalam berbagai permasalahan terkait tingkat partisipasi politik yang rendah tersebut tentunya tidak relevan dengan makna dan cita-cita negara yang demokratis seperti yang dikatakan oleh Mohammad Hatta bahwa negara itu haruslah berbentuk republik berdasarkan kedaulatan rakyat 4, kemudian bagaimana negara kita dapat dikatakan negara yang berdasarkan kedaulatan rakyat jika rakyat nya saja belum paham dengan benar akan politik. Fakta dan fenomema yang kita lihat sekarang seakan-akan partai politik tidak memberikan pendidikan politik yang benar akan tetapi partai hanya berusaha dan melakukan segala macam cara agar calon yang diusung oleh partai tersebut dipilih dan menang. Padahal tugas ataupun salah satu peranan partai yakni memiliki fungsi untuk melakukan pendidikan politik bagi masyarakat agar masyarakat paham akan hak dan kewajibannya dalam bernegara. Dengan adanya fenomena permasalahan dan fakta bahwa kurang nya partisipasi masyarakat akan pemilu dan pemahaman akan politik yang belum optimal, maka sangat dipertanyakan seperti apa partai politik berperan dalam memberikan pendidikan 4 Mohammad Hatta, 2014,Kedaulatan rakyat, Otonomi dan Demokrasi, Bantul, KREASI WACANA, hlm.23. 6

politik di masyarakat saat ini khusunya di wilayah Kabupaten Bantul karena minimnya pendidikan politik yang diberikan partai politik mengakibatkan kurangnya pemahaman akan hak politik bagi masyarakat. B. Rumusann Masalah Berdasarkan beberapa kasus, fakta dan fenomena yang ada di tengah masyarakat yang tentunya tidak sesuai dengan yang seharusnya, maka penulis memiliki rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana peranan partai politik dalam pendidikan politik masyarakatdi Kabupaten Bantul? C. Tujuan Penelitian Dengan adanya rumusan masalah diatas tentunya dalam penelitian ini penulis memiliki suatu harapan yang kemudian mampu berguna bagi penulis maupun orang lain, sehingga penulis merumuskan beberapa tujuan dari penelitian ini yakni sebagai berikut: Untuk mengetahui dan mengkaji peranan partai politik dalam pendidikan politik masyarakat di Kabupaten Bantul. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis: Memberikan ilmu pengetahuan dalam bidang Hukum Tata Negara khususnya tentang peranan partai politik dalam memberikan pendidikan politik di masyarakat. 7

2. Manfaat Praktis: Manfaat praktis bagi masyarakat adalah untuk pembangunan masyarakat yang ideal dengan mewujudkan masyarakat yang paham tentang pendidikan politik yang seharusnya diberikan partai politik. 8