HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012)

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

I. PENDAHULUAN. terakhir (HPHT) atau, yang lebih akurat 266 hari atau 38 minggu setelah

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

I. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

Hardiana 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN NILAI APGAR BAYI BARU LAHIR DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA DENGAN KEJADIAN IUFD DI RSUD BREBES TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator suatu

FAKTOR KETUBAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN UMUR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA. Asmawahyunita, Ita Rahmawati, Sri Sundarsih Pasni

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

BAB I PENDAHULUAN. MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

Transkripsi:

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 6 Erma Mariam Akademi Kebidanan Wira Buana ermamariam@gmail.com ABSTRAK Asfiksia merupakan keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas dengan spontan dan teratur setelah lahir. Faktor yang dapat menyebabkan asfiksia yang lebih signifikan adalah prematur. Dari data yang diperoleh di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro terdapat (5%) bayi yang mengalami asfiksia dari 68 kelahiran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakahhubunganprematuritasdengankejadianasfiksia pada bayi baru lahir di RSUDJend. Ahmad Yani Kota MetroTahun 6. Ruang lingkup penelitian meliputi subjek yaitu seluruh bayi baru lahir, sedangkan objek yaitu hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia. Metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cros sectional. Populasi dan sampel berjumlah 68 bayi dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengambilan data menggunakan lembar checklist. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil uji statistik di peroleh p-value =, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prematur dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Analisis keeratan hubungan diperoleh nilai OR =,959 artinya bayi prematur beresiko,959 kali lebih besar untuk mengalami asfiksia. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro tahun 6. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan untuk mengatasi kejadian prematur, sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah wawasan, serta memotivasi guna melakukan penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Prematur, Asfiksia PENDAHULUAN Asfiksia adalah keadaan bayiyang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O dan makin meningkatkan CO yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. (Manuaba, :4). Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya. (Abdul Bari Saifuddin, 4:347). Data World Health Organization (WHO) setiap tahunnya di negara miskin dan berkembang kematian neonatal merupakan masalah terbesar. Angka kematian yang terjadi berkisar 3,6 juta (3%) dari juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 pada masa bayi baru lahir (usia di bawah bulan). AKB pada tahun 5 sebesar,3 per. kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 5 sebesar 3 per. kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Indonesia, 5). Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Lampung berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun - trendnya menunjukkan kecenderungan menurun. Berdasarkan laporan SDKI tahun, kematian neonaturum sebesar per LH, kematian post neonaturum sebesar per LH, kematian anak sebesar 8 per LH. Kematian bayi terjadi pada masa bayi perinatal (-6 hari), diikuti kematian pada masa bayi neonatal (7-8 hari) dan masa bayi (>8 hari - < tahun). Di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro, kejadian asfiksia pada bayi baru lahir pada tahun 4 terdapat 7 kasus (9,53%) dari 745 kelahiran, pada tahun 5 terdapat 55 kasus (8,8%) dari 64 kelahiran, dan pada tahun 6 terdapat kasus (5%) dari 68 kelahiran. Sehingga dari data yang didapat kejadian asfiksia pada bayi baru lahir tidak stabil, turun dan naik di setiap tahunnya di RSUD Jend Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Prematuritas dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah diatas adalah Adakah hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6. METODE Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan survei Crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di RSUD Jend Ahmad Yani Metro tahun 6 sebanyak 68 bayi baru lahir. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu checklist. Checklist dalam penelitian ini meliputi identifikasi usia kehamilan ibu dan nilai apgar bayi baru lahir.

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karateristik setiap variabel penelitian dan analisis bivariat yaitu untuk menganalisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. HASIL PENELITIAN No Tabel Distribusi Frekuensi Prematur Ibu di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%) Tidak Prematur 546 8, Prematur 34 9,7 jumlah 68 Table Distribusi Frekuensi Bayi Yang Mengalami Asfiksia di RSUDJend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 No Asfiksia Frekuensi Persentase Tidak Asfiksia (%) 578 85 Asfiksia 5 Jumlah 68 N o Tabel 3 Hubungan Prematuritas Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Lahir Di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 Usia Keha milan Tidak Prem atur Prem atur Jumla h PEMBAHASAN Asfiksia Tidak Asfiksia Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 68 bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 terdapat 34 (9,7%) bayi baru lahir prematur. Asfik sia Jumlah n % n % n % 59 69 93, 5, 5 578 85 3 7 6 5 Hal ini sesuai dengan teori dibuku Manuaba () kematian bayi sebesar 4/. menjadi. atau terjadi setiap 5-6 menit sekali salah satu penyebabnya adalah prematuritas, dengan angka kejadian prematuritas 5-%. P - V a l u e Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dika Ardiana () yang memperoleh hasil bahwa kejadian prematur di RSUD Wonosari Tahun sebanyak 98 kasus (7,47%) bayi baru lahir prematur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 6, 8 48,5 5 54 6 3 4 68, OR, 9 8,-, 8 3

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 bahwa insidensi kejadian prematur di RSUD Jend. Ahmad Yani Tahun 6 adalah sebesar 9,7%, maka diperlukan upaya penanganan pada ibu hamil dengan resiko prematur. Dan memberitahukan pada ibu dan keluarga cara melakukan perawatan pada bayi prematur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 68 bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 terdapat bayi (5%) yang mengalami asfiksia saat baru saja dilahirkan. Hal ini sesuai dengan teori dibuku Manuaba () kematian bayi sebesar 4/. menjadi. atau terjadi setiap 5-6 menit sekali salah satu penyebabnya adalah asfiksia, dengan angka kejadian asfiksia sebesar 49-6%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dika Andriana () yang memperoleh hasil bahwa kejadian asfiksia di RSUD Wonosari tahun sebanyak 48 kasus (3,64%) bayi mengalami asfiksia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa insidensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 sebanyak 5%, hal ini mungkin dikarenakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang bulan atau prematur sehingga menyebabkan kejadian asfiksia itu sendiri. Maka diperlukan upaya dari tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu bersalin agar resiko untuk terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir dapat dihindari. Hasil penelitian tentang hubungan prematuritas dengan kejadian asfisia dapat diketahui dari 68 bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 terdapat 34 (9,7%) bayi mengalami prematur dan 546 (8,) tidak mengalami prematur. Sedangkan dari 68 bayi baru lahir sebanyak (5%) bayi mengalami asfiksia dan 578 (85%) bayi tidak mengalami asfiksia. Berdasarkan pada hasil uji statistik didapatkan nilai p-value, <,5 artinya terdapat hubungan bermakna antara prematur dengan kejadian asfiksia di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6. Nilai OR :,959 yang berarti bahwa prematur,959 kali lebih besar mengalami asfiksia dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami prematur. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Krisnadi, (9:66) & Amiruddin, (4:6), pada saat janin berusia 8 minggu 36 minggu surfaktan mulai terbentuk, namun belum adekuat hingga usia kehamilan aterm. Saat bayi prematur, paru-paru serta seluruh sistem 4

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 pernafasannya seperti otot dada dan pusat pernafasan diotak belum dapat bekerja secara sempurna. Dimana peran surfaktan sangat penting untuk bayi prematur bertahan hidup, bila kandungan surfaktan tidak adekuat, alveoli akan kolaps dan paru-paru bayi prematur dapat berhenti mendadak. Maka peneliti dapat menyimpulkan penelitian yang dilakukan sesuai dengan teori bahwa bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang bulan atau prematur dapat menyebabkan terjadinya asfiksia saat bayi tersebut lahir. Untuk dapat mencapai tingkatan yang diharapkan, perlu dilakukan usaha menghilangkan faktor resiko pada kehamilan sehingga memperkecil terjadinya asfiksia neonatorum. Dalam menghadapi asfiksia diperlukan tindakan spesialistis, seperti perawatan dirumah sakit, jika terjadi di pedesaan segera lakukan rujukan medis kerumah sakit. KESIMPULAN. Distribusi frekuensi bayi yang mengalami prematuritas di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 sebanyak 34 bayi (9,7%).. Distribusi frekuensi bayi yang mengalami asfiksia di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 6 sebanyak (5%). 3. Terdapat hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dari hasil uji statistik (pvalue, <,5) dan nilai OR :,959 yang berarti bahwa prematur,959 kali lebih besar mengalami asfiksia. SARAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, Ridwan dan Hasmi. 4. Determinan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: CV. Trans Info Media Arikunto, Suharsimi. 3. Prosedur Penelitian. Jakarta: RinekaCipta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 5. Profil Kesehatan Provinsi Lampung 5: Lampung Dinas Kesehatan Kota Metro. 5. Profil Kesehatan Kota Metro 5: Metro JNPK-KR. 8. Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Jakarta: JNPK-KR Krisnadi, Sofie R., dkk. 9. Prematuritas. Bandung: Refika Aditama Maryunani, Anik. 9. Asuhan Kegawatdaruratan danpenyulitpada Neonatus. Jakarta: CV. Trans Info Media 5

Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana Volume NO, September 7 ISSN:54-5387 Nanny Lia Dewi, Vivian.. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo.. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo.. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, Sarwono. 4. Buku Acuan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Profil Kesehatan Indonesia. 5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro. 5. Rekam Medik RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro. Metro. 6