PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD GUGUS V KECAMATAN KUBU I Made Suarsana 1, I Made Ardana 2 1), 2) Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha Perum Kartika Kencana IV/15 Singaraja email: suarsana1983@gmail.com; ardanaimade@yahoo.com Ringkasan Eksekutif Kegiatan pengabdian ini terinspirasi dari permasalahan yang dihadapi guru-guru SD di Gugus V Kecamatan Kububerupa rendahnya produk penelitian yang dihasilkan guru. Hal ini ditenggarai disebabkan belum dimilikinya kemampuan meneliti yang memadai.solusi yang ditawarkan adalah pendampingan PTK mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan hasil penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya 1)menyusun modul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD, 2) workshop penyusunan proposal PTK, 3) Pembimbingan penyusunan proposal, 4)pendampingan pelaksanaan penelitian, dan 5) pembimbingan penyusunan laporan penelitian. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah 1) telah tersusun modul Peneltian Tindakan Kelas, 2) telah tersusun proposal penelitian sebanyak 9 buah judul, dan 3) telah dihasilkan laporan penelitian sebanyak 1 judul. Kata kunci: pendampingan, proposal, laporan, penelitian tindakan kelas Executive Summary This community engagement program inspired by the problems faced by primary teachers in Gugus V Kecamatan Kubu such aslack of research product. This allegedly caused by the ability of teacher doing a research is low. The solution offered is research assistance start from the the preoaring proposal, conducting research and writing research reports. Activities carried out include 1) developing modules " Guidelines of Class Action Research for primary teacher", 2 ) workshop making class action research proposal, 3 )Mentoring proposal, 4 ) assistance conducting research, and 5 ) guiding write research reports. The results are 1 )have been arranged module " Class Action Research", 2 ) has developed 9 title of research proposals, and 3 ) has produced 1 title research report. Key Words: assistance, proposal, research report, class action research A. PENDAHULUAN Desa Ban merupakan salah satu dari sembilan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Kondisi topografi desa berupa perbukitan tandus dan jurang. Akses jalan dan juga persediaan air bersih sangat minim sehingga hingga saat ini desa ini masih dikategorikan sebagai Daerah Sulit. Ada delapan sekolah dasar (SD) negeri yang tersebar di Desa Ban. Kedelapan SD tersebut tergabung menjadi satu gugus yaitu Gugus V Kecamatan Kubu. Adapun potensi sumber daya guru pada masing-masing SD dijabarkan sperti pada Tabel 1. 36
Tabel 1. Potensi Sumber Daya Guru di Gugus V Kecamatan Kubu No Nama Sekolah Status Akreditasi Alamat Banyak Guru 1. SD Negeri 1 Ban B Ban 9 2. SD Negeri 2 Ban C Ban 12 3. SD Negeri 3 Ban B Ban 8 4. SD Negeri 4 Ban B Br. Dinas Manik Aji 8 5. SD Negeri 5 Ban B Br Dinas Belong 12 6. SD Negeri 6 Ban B Br. Daya 8 7. SD Negeri 7 Ban B Br. Bonyoh 9 8. SD Negeri 8 Ban B Br. Temakung 8 Sumber: (http://pendidikankarangasem.info, 2014) Guru-guru kelas SD di Desa Ban seluruhnya tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus V Kecamatan Kubu. Kepala SD Inti di Gugus V secara otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua KKG saat ini adalah Ibu Cening Lencari, S.Pd. Beliau adalah kepala SD 3 Ban. Berdasarkan diskusi dan wawancara dengan beliau ditemukan beberapa hal berikut ini. 1. Belum ada budaya/kebiasaan meneliti yang tumbuh di kalangan guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu. 2. Guru-guru sudah sering mengikuti pelatihan/workshop PTK, namun belum bisa mereka tindaklanjuti hingga mampu menghasilkan karya penelitian. 3. Guru-guru terkendala kenaikan pangkat/jabatannya dengan diberlakukannya Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang mempersyaratkan guru menghasilkan laporan penelitian sebagai unsur publikasi ilmiah menjadi syarat kenaikan pangkat guru mulai dari IIId ke IVa dan seterusnya. Jenis penelitian yang paling relevan untuk dilakukan oleh guru adalah penelitian tindakan kelas. PTK tidak mengganggu tugas pokok guru dalam melaksanakan pembelajaran namun malah sebaliknya, dengan ber-ptk malah akan meningkatkan kinerja guru menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi namun dia bisa menempatkan dirinya sebagai peneliti dibidangnya. Walaupun tujuan PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas, namun guru juga dapat memperoleh manfaat yang lain yaitu disaat guru menuliskan laporannya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat diajukan dalam bentuk angka kredit. Apalagi kenaikan pangkat/jabatan guru saat ini mempersyarat hal tersebut. Permasalahan belum terbiasanya guru melakukan penelitian berdampak pada terhambatnya kenaikan jabatan/pangkat guru-guru. Bentuk-bentuk pelatihan dan workshop yang diadakan selama ini belum mampu memfasilitasi guru agar dapat menghasilkan sebuah karya penelitian. 37
Banyak permasalah muncul ketika guru mencoba mengaplikasikan materi pelatihan dalam melakukantahapan-tahapan penelitian. Permasalahan yang terkadang tidak terpecahkan ini menyebabkan mereka tidak mampu menghasilkan sebuah laporan penelitian. Untuk itu, dibutuhkan pendampingan terhadap guru-guru dalam melakukan penelitian sehingga bila mereka menemui kendala dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian, ada pendamping yang bisa memberikan arahan/petunjuk kepada mereka. Harapannya kegiatan pendampingan bisa mengantarkan guru untuk menghasilkan sebuah laporan penelitian. B. SUMBER INSPIRASI Bagi seorang guru, sekalipun sudah bergelar Sarjana, bahkan Doctor, belumlah cukup untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional yang sejatinya, manakala pelayanan pendidikannya belum dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu upaya agar pelayanan pendidikan benarbenar dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta didik, sebagai costumer utama jasa guru (Sudrajat, 2012). Menurut Kusrini dkk (2014) beberapa alasan lain yang mendukung pentingnya bagi guru untuk Haryanto (2012) alasan pentingnya PTK bagi guru adalah 1)menjadikan guru peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas, 2) meningkatkan kinerja guru menjadi profesional, dan 3) penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya. Untuk bisa melakukan penelitian dengan baik dibutuhkan kemampuan dan pengalaman meneliti yang memadai. Rendahnya produk penelitian yang dihasilkan guru selama ini ditenggarai disebabkan belum dimilikinya kemampuan meneliti oleh guru-guru kita. Permasalahan rendahnya jumlah penelitian yang dilakukan oleh guru juga terjadi di SD-SD Gugus V Kecamatan Kubu. Sebenarnya telah dilakukan upaya guru-guru di Gugusnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam meneliti dengan mengikuti peatihan/workshop PTK, namun tindak lanjut dari kegiatan tersebut tidak pernah sampai berwujud menjadi sebuah proposal apalagi sebuah laporan penelitian. Kondisi seperti ini menggambarkan suatu keadaan yang stagnan di Gugus V terkait upaya mereka menghasilkan sebuah karya penelitian. Kondisi yang demikian membutuhkan suatu kegiatan yang bukan hanya menjejali guru dengan teori/pengetahuan tentang penelitian, tetapi diperlukan suatu bentuk pendampingan guru-guru dari penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan sebuah penelitian. C. METODE Sasaran kegiatan ini adalah 10 orang guru yang direkomendasikan oleh Ketua Gugus dan Pengawas Sekolah berdasarkan pertimbangan potensi yang mereka miliki dan kebutuhan guru tersebut untuk kenaikan jabatan/pangkat.kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang diawali dengan workshop penyusunan proposal, bimbingan proposal, bimbingan per siklus, dan bimbingan penyusunan laporan. Adapun 38
kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut. (1) Menyusun modul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD (2) Tim pengabdian, adalah peneliti di bidang pendidikan yang sudah berpengalaman dalam melakukan penelitian sehingga kompetensinya terkait bidang pengabdian yang dilakukan sangat relevan. (3) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan mencakup kegiatan berikut. - Workshop penyusunan proposal PTK (1hari) - Bimbingan Proposal (2 kali) - Bimbingan siklus (3 kali) - Bimbingan laporan (2 kali) (4) Melaksanakan pendampingan sesuai jadwal yang ditentukan. (5) Evaluasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. D. KARYA UTAMA Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu melibatkan masing-masing 2 orang guru dari 8 SD yang ada di Gugus V Kecamatan Kubu. Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut. 39 (1) Penyusunan Pedoman PTK bagi Guru SD Telah dikembangkan pedoman PTK bagi guru SD yang memuat materi tentang: i. Pentingnya PTK bagi guru ii. Pengertian dan karakteristik PTK iii. Sejarah singkat perkembangan PTK iv. Pola dasar prosedur PTK v. Menyusun proposal PTK vi. Menyusun laporan akhir PTK. vii. PTK dan Pengembangan Profesionalisme maupun Karir Guru Materi yang dikembangkan terdiri dari 24 halaman. Pada masing-masing sub materi dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang sering muncul di kalangan guru. (2) Workshop Penyusunan Proposal PTK Workshop dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015 dengan mengundang masingmasing 2 orang guru di SD Gugus V Kecamatan Kubu. Ada 8 buah SD di Gugus V sehingga total peserta yang terlibat sebanyak 16 orang. Berdasarkan daftar hadir kegiatan. Seluruh peserta yang diundang bisa hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan bahkan atas permintaan ketua gugus ada 2 peserta tambahan yang minta dilibatkan sebagai peserta. Workshop dilaksanakan di SD Inti Gugus V yaitu SD N 3 Ban. Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai mana tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal Waktu Kegiatan 08.00-08.30 Pembukaan 08.30 10.30 Pemaparan Materi Penyusunan Proposal, Pelaksanaan, Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD 10.30-11.30 Diskusi 11.30-12.45 Workshop
Menyusun proposal PTK 12.45 13.00 Penutup Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut dan juga diperluas untuk gugus / sekolah yang lain di Kubu. Gambar 1. Pembukaan Acara Acara berikutnya adalah pemaparan materi dengan narasumber adalah Bapak Drs. I Made Sugiarta, M.Si.. Peserta mengikutinya dengan antusias. Gaya penyampaian materi yang lugas dan humoris membuat suasana workshop tidak terlalu tegang. Narasumber juga menggali permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam ber-ptk. Dari sana terungkap kendala utama para guru belum terbiasa mengkaji pembelajaran yang dilakukan dan menuliskannya secara ilmiah. Wawasan guru terhadap stategi pembelajaran yang inovatif masih terbatas. Begitu pula rujukan/pustaka yang mendukung untuk itu masih sedikit sekali dimiliki oleh guru/sekolah. Gambar 2. Pemaparan Materi Mengingat dalam pemaparan materi narasumber menggunakan sistem tanya jawab maka sesi diskusi digabungkan dengan pemaparan materi. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan workshop penyusunan proposal PTK. Sesuai dengan format proposal yang diberikan guru bekerja menyusun proposal perkomponennya. Namun karena terkendala belum tersedianya sumber rujukan/pustaka di ruang kegiatan, sesi ini selanjut diisi dengan konsultasi ide/permasalahan yang akan diteliti oleh masing-masing guru. Guru menyampaikan judul/permasalahan yang akan diangkat, narasumber memberi masukan dan gambaran kerja yang harus dilakukan guru. Gambar 3.a Peserta Menyusun Proposal secara Berkelompok 40
Gambar 3.b Peserta Menyusun Proposal secara Berkelompok Acara workshop ditutup oleh ketua gugus V yaitu Ibu Cening Lencari, S.Pd. pada penutupan juga disampaikan pengumuman tindak lanjut P2M ini yaitu Tabel 3. Judul Proposal PTK No Nama / Sekolah Asal 1. Ni Wayan Sari SD N 1 Ban 2. Ni Nengah artini, S.Pd. SD N 6 Ban 3. I Wayan Dede Muliana, S.Pd. SD / SD N 3 Ban 4. I Nengah Tampek SD N 3 Ban 5. I Gede Sudarsana SD N 6 Ban 6. I Ketut Suartika, S.Pd. SD SD N 5 Ban 7. Cening Lencari SD N 3 Ban 8. I Ketut Ngurah Diatmika SD N 1 Ban 9. I Gede Suardana SD N 5 Ban Kesembilan proposal tersebut direview, hal-hal yang mesti diperhatikan setiap peserta agar menyusun/ menyempurnakan proposal PTKnya kemudian dikumpulkan untuk direview tim P2M selanjutnya melaksanakan PTK kemudian menuliskan laporannya. (3) Penyusunan Proposal dan Umpan Balik Dari 20 peserta yang mengikuti workshop, ada 9 orang yang menindaklanjuti sampai pada penyusunan proposal sampai pada batas waktu yang ditentukan yaitu per tanggal 8 Agustus 2015. Adapun daftar judul proposal yang telah dihasilkan tertera pada Tabel 3. Judul Proposal Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pendidikan IPA Siswa Kelas III SD N 1 Ban Penerapan Media Pembelajaran Peta untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SD N 6 Ban Penerapan Metode Pembelajaran SAVI untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas VI di SD N 3 Ban Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan Teknik Scramble pada Sisma Kelas IV SD N 3 Ban Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA siswa Kelas IV SD N 6 Ban Penerapan Model Pembelajaran Kuantum dengan Strategi Tandur untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD N 5 Ban Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tife STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VI SD N 3 Ban Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan keaktifan Siswa Kelas VI dalam Pembelajaran PKn di SD N 1 Ban Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD N 5 Ban. guru demi penyempurnaan proposal pada garis besarnya sebagai berikut. 41
a. Latar belakang Masalah pembelajaran di kelas yang diungkap kurang didukung fakta dan data yang kuat. Pemilihan tindakan sebagai solusi permasalahan yang ada kadang kurang ada benang merah b. Rumusan Masalah & tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang masih tidak sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. c. Kajian Pustaka Teori dan penelitian pendukung masih sangat minim dan kajian yang dilakukan kurang dalam masih nampak seperti gunting tempel. d. Metode Penelitian Prosedur penelitiannya kurang detail, terutama pada tahapan tindakan. Belum nampak gambaran yang jelas seperti apa tindakan yang akan dilakukan. Kelemahan lainnya nampak pada alat dan teknik pengumpulan data serta analisisnya. Kesembilan proposal yang telah direview tersebut selanjutnya dikembalikan dan dilakukan umpan balik dari peserta melalui diskusi yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015. Berdasarkan hasil review dan diskusi tersebut selanjutnya peserta diarahkan agar segera memperbaiki proposalnya dan dilanjutkan dengan penyusunan instrumen penelitian untuk pelaksanaan penelitian.pelaksanaan penelitian disepakati minimal 2 siklus, dan segera setelah penelitian dilaksanakan diharapkan para peserta menyusun draft laporan paling lambat 26 September 2015. (4) Penyusunan laporan dan Umpan Balik Sampai pada batas waktu yang diberikan yaitu 26 september 2015, dari 9 proposal PTK yang telah diberi masukan ada satu penelitian yang telah dilaksanakan sedangkan 8 proposal lainnya ada yang masih dalam proses penelitian dan ada yang akan melaksanakan penelitian setelah pelaksanaan ujian tengah semester (UTS). Adapun guru yang telah melaksanakan penelitian adalah I Gede Suardanadari SD N 5 Ban dengan judul penelitian Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD N 5 Ban.. Dari draft laporan yang beliau kumpulkan, saran perbaikan yang bisa diberikan adalah sebagai berikut. a. Hasil penelitian perlu dilengkapi dengan penyajian tabel/diagram sehingga lebih efisien dan menarik. b. Pembahasan sebaiknya bukan hanya pengungkapan kembali hasil yang telah ditulis sebelumnya namun perlu dilakukan kajian berdasarkan teori atau penelitian yang relevan. c. Simpulan harus disesuaikan dengan rumusan masalah. d. Saran sebaiknya memberikan informasi tentang penelitian lanjutan yang bisa dilakukan. Dan hingga artikel ini ditulis, informasi terkait pelaksanaan dan penyusunan laporan PTK 8 proposal lainnya statusnya masih dalam proses. E. ULASAN KARYA Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu telah berjalan dengan 42
baik dalam upayanya untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam melakukan penelitian khusunya penelitian tindakan kelas. Modul PTK yang memuat materi tentang dari pentingnya PTK, hingga panduan penyusunan proposal dan laporan PTK telah disusun dengan baik sehingga bisa dijadikan acuan bagi guru dalam melakukan PTK. SD-SD di Gugus V juga menyambut positif kegiata pendampingan ini. Hal ini nampak dari tanggapan mereka ketika tim P2M meminta daftar nama guru yang direkomendasikan sebagai peserta pendampingan PTK yang diprioritaskan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan karir guru. Dari 16 orang yang semula disasar bertambah menjadi 18 orang karena permintaan khusus dari Ketua Gugus V Kecamatan Kubu. Tahapan berikutnya dari kegiatan ini adalah pelaksanaan workshop penyusunan proposal. Dilakukan workshop sehari bagi guru-guru untuk menyusun proposal PTK. Guru-guru sangat antusias mengikuti wokrshop ini. Guru-guru menyimak pemaparan materi dari narasumber dengan baik, mereka aktif bertanya pada sesi diskusi sehingga pemahaman mereka tentang penyusunan porposal PTK meningkat. Diharapkan produk dari workshop ini adalah masing-masing guru telah memiliki draft proposal PTK namun karena keterbatasan waktu dan keterbatasan referensi masih ada beberapa guru yang belum tuntas dalam menysun sebuah draft proposal. Oleh karenanya mereka diberikan kesempatan untuk menyelesaikan proposalnya di rumah masing-masing dan dikumpulkan kembali ke tim P2m untuk selanjutnya direview. Hingga batas waktu yang ditentukan, dari 18 peserta workshop hanya 9 orang guru yang mengumpulkan proposal untuk direview tim P2M. setelah melakukan konfirmasi, diperoleh informasi bahwa guruguru yang belum mengumpulkan sekolahnya sedang menghadapi akreditasi sekolah sehingga guru-guru mereka mendapat tugas tambahan untuk persiapan akreditasi. Dengan demikian ada 50% peserta telah berhasil menyusun proposal PTK. Proposal yang ada selanjutnya direview dan diperoleh bahwa secara umum proposal yang disusun guru layak untuk dilanjutkan ke penelitian dengan melakukan beberapa perbaikan. Guru-guru melakukan perbaikan serta menyiapkan instrumen penelitian sebelum pelaksanaan penelitian. Setelah melakukan penelitian guru-guru diharapkan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan dan laporannya dikumpulkan ke tim P2M untuk direview kembali. Hingga batas waktu yang diberikan, dari 9 proposal yang disetujui untuk dilaksanakan, baru satu guru yang mengumpulkam laporan hasil penelitianny sedangkan 8 guru lainnya menyatakan penelitiannya masih dalam proses karena menunggu jeda tengah semster. Dengan demikian per laporan ini disusun, target pengabdian ini masih belum tercapai yaitu dihasilkan laporan minimal 3 Judul. Pencapaian target ini akan tetap dilakukan. Kedelapan penelitian yang sedang dalam proses akan terus dipantau. Tetapi tidak bisa dipungkiri pula ketercapaian target sangat bergantung pada kemauan dari guru itu sendiri serta ketersediaan waktu guru mengingat beban tugas mereka di sekolah lumayan tinggi. 43
F. KESIMPULAN Adapun Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kemampuan guru-guru SD gugus V Kecamatan Kubu dalam melakukan menyusun proposal PTK telah meningkat, namun dalam melaksanakan penelitian hingga penyusunan laporan penelitian masih memerlukan pendampingan lebih lanjut G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan di Gugus V SD Kecamatan Kubu. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Para guru peserta pendampingan, program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas serta kemampuan guru dalam melakukan penelitian yang merupakan prasyarat yang mereka butuhkan dalam kenaikan pangkat/jabatan. 2. Pemerintah kabupaten Karangasem, khusunya Dinas pendidikan dan Olah Raga bahwa program ini akan menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru sehingga terjadi peningkatan keprofesionalan guru yang berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusan. 3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan berbagai potensi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan. H. DAFTAR PUSTAKA (1) Haryanto. 2012. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas.Tersedia di http://belajarpsikologi.com/pentingnya -penelitian-tindakan-kelas/ (diakses tanggal 15 september 2014) (2) Kusrini dkk. 2014. Modul PLPG Matematika. Jakarta: Konsorsium Sertifikasi Guru (3) Peraturan Menteri Negara PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya (4) Sudrajat, A. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Profesionalisme Guru. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2011/02/22/pelatihan-penelitiantindak-kelas-di-mgmp-bahasa-inggriswilayah-luragung-kabupatenkuningan/ (diakses 16 september 2014) (5) Sukayati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas di SD. Jakarta: P4TK Matematika (6) Wardani, I.G.A.K, Wilhardit, K. & Nasution, N. 2004. Penelitian Tindkaan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. I. PERSANTUNAN Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi diberikan kepada: (1) Rektor Universitas Pendidikan Ganesha dan Ketua LPM Universitas Pendidikan ganesha atas dana program P2M tahun 2015 yang telah diberikan, (2) Ketua Gugus V SD 44
Kecamatan Kubu, (3) Bapak/Ibu Pengawas SD Gugus V kecamatan Kubu, dan (4) Guru-guru peserta pendampingan atas dukungan, partisipasi dan kerjasamanya. 45