Membuat Las Titik Dan Busur

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Rekayasa Limbah Transformator Las Listrik

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

ANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan roda gila (flywheel) dilakukan di Laboraturium Mekanika Fluida

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PEMBUATAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MACAM MACAM SAMBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

Bab 3 Perancangan dan Pembuatan Reaktor Gasifikasi

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

LAB LAS. Pengelasan SMAW

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Identifikasi gambar kerja merupakan langkah untuk mengetahui gambar

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

Transkripsi:

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT LAS TITIK DAN BUSUR Oleh : Sutaji Pratomo ) I. LATAR BELAKANG S e i r i n g d e n g a n k e m a j u a n teknologi yang semakin canggih yang dilakukan oleh industri besar dan modern dapat berdampak tidak menguntungkan bagi industri kecil dan menengah (IKM). Pada kesempatan ini penulis mencoba menuangkan gagasan untuk membuat alat yang dapat digunakan dan bisa membantu IKM dalam memproduksi casing kompor gas dari plat stainless steel maupun kerajinan tempat HP (sandaran HP) dari kawat stainless steel. Untuk dapat memproduksi perabot tersebut diperlukan alat penyambung (las/solder/paku keling dsb). Salah satu cara penyambungan plat stainless steel, plat galvanis, kawat baja, maupun kawat stainless steel adalah menggunakan las titik. Dengan mengunakan Las Titik dan Busur yang penulis buat diharapkan dapat memberi solusi tentang teknik penyambungan plat tipis tersebut. Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan karya tulis teknologi tepat guna ini adalah: a. Pembuatan Las Titik dan Busur yang digunakan untuk penyambungan plat maupun kawat yang terbuat dari seng berlapis galvanis, plat stainless steel, maupun kawat stainless steel/baja. b. Mengoptimalkan pemakaian listrik PLN di rumah tangga. c. Dapat membuka lapangan kerja baru II. RANCANG BANGUN ALAT/ MESIN 2.. Spesifikasi Alat/Mesin - Nama Alat : Unit Las Titik dan Busur - Fungsi Kegunaan: Sebagai alat penyambung plat maupun baja - Jenis Produksi yang dihasilkan : Macam-macam produk yang memerlukan penyambungan pengelasan. - Kapasitas Produksi: 0,3-2 dt/titik - Daya Las Titik :.000 VA s.d..200 VA - Daya Las Busur :.000 VA s.d..300 VA. Sutaji Pratomo, S.Pd. adalah pengajar SMP Muhammadiyah Pleret, Kabupaten Bantul. 565

Bahan yang digunakan No. 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 Jenis Seng talang air atap rumah bekas/baru 45 cm Kawat Spul kumparan primer Kawat Spul Kumparan Sekunder Besi siku 3,5 cm Pipa stainless steel Ø,5 cm Kabel Input Kabel Output las busur Kabel Output las titik Pully Ø 8 cm Fan Mica arylic Elektroda las titik Connect Plug (contra-jek las busur) Handel las busur & penjepit massa Jumlah 0 m,5 kg 4,5 kg bt bt 4 m 6 m 2,5 m bh bh 48 cm2 set set set 566

2.2. Gambar Teknik Alat : Las Titik dan Busur (Prototipe) TAMPAK ATAS 26 cm 40 cm 4 cm 567

TAMPAK DEPAN 8 cm 85 cm 568

TAMPAK SAMPING 569

LAS TITIK DAN BUSUR 570

2.. Sistem Kerja Alat/Mesin Yang membedakan antara las titik dan las busur terletak pada outputnya : - Las titik menekankan pada pembesaran arus listrik dan memperkecil tegangan listrik. - Las busur menekankan pada mempertinggi tegangan listrik dan memperkecil arus listrik Unit Las Titik dan Busur ini penulis ra n c a n g m e n g g u n a k a n s e b u a h transformator yang saling dikombinasi antara las titik dan las busur. Sehingga satu transformator terdiri tiga buah kumparan pokok yaitu: kumparan primer, kumparan sekunder las titik, dan kumparan sekunder las busur. Unit Las Titik dan Las Busur ini menggunakan 3 set variak yaitu satu set variak input dan dua set variak output. Dua set variak output ini penulis rancang untuk output Las Busur dan output las Titik. b. Sistim Kerja Las Busur Perkakas yang akan dilas harus disambungkan dengan salah satu kabel output las busur (pada variak las busur), sedang kabel output las busur yang lain disambungkan pada penjepit elektroda. Kemudian menghubungkan/menyentuhkan elektroda dengan perkakas (besi) secara dimiringkan sehingga timbul percikan api dan membakar elektroda, besipun akan meleleh dan tersambung satu dengan lainnya. Karena tegangan elektroda 40 volt maka api sangat panas dan besi mudah meleleh. a. Sistim kerja Las Titik Mula-mula bahan kerja (dua plat yang diimpitkan) dijepitkan pada elektroda penjepit dengan cara menginjak pedal penjepit, kemudian arus listrik dialirkan -2 detik maka bahan kerja akan membara tepat pada ujung elektroda, dua plat yang diimpitkan dapat tersambung. Atau mula-mula arus listrik dialirkan (di-onkan) kemudian bahan kerja (dua plat yang diimpitkan) diletakkan di atas elektroda statis, kemudian baru pedal penjepit diinjak, maka yang terjadi dua plat tersebut dapat tersambung satu sama lain akibat arus yang mengalir dan membakar plat tepat di ujung kedua elektroda. 57

III. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBUATAN LAS TITIK DAN BUSUR 3.. Bahan No. 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 JENIS BARANG Kawat Email Primer Kawat Email Sekunder Zeng talang Besi siku 3,5 cm Pipa stainless steel Ø,5 cm Kabel input Kabel output las busur Kabel Output las titik Pully Ø 8 cm Fan Mica arylic Elektroda las titik Elektroda RB 26 Jumlah SATUAN kg kg m bt bt m m m bh bh 2 m set kg HARGA SATUAN Rp 20,000.00 Rp 50.000,00 Rp 0,000.00 Rp 75,000.00 Rp 60,000.00 Rp 25,000.00 Rp 75,000.00 Rp 50,000.00 Rp 45,000.00 Rp 45,000.00 Rp 80,000.00 Rp 75,000.00 Rp 25,000.00 JUMLAH,5 4,5 0 4 6 3 0,5 TOTAL HARGA Rp 80,000.00 Rp 675,000.00 Rp 00,000.00 Rp 75,000.00 Rp 60,000.00 Rp 00,000.00 Rp 450,000.00 Rp 450,000.00 Rp 45,000.00 Rp 45,000.00 Rp 40,000.00 Rp 75,000.00 Rp 25,000.00 Rp. 2,320,000.00 3.2. Persiapan Penuangan Ide Persiapan pembuatan transformat o r l a s d i s i n i p e r t a m a - t a m a mengidentifikasi kebutuhan bahan, alat dan cara pembuatannya. Kemudian penulis membuat sketsa trafo las tersebut serta menentukan ukuran yang diharapkan, dilanjutkan pengadaan barang berupa seng bekas, kawat spul/kawat email dan casing untuk tempat trafo. Sebelum mengadakan bahan dan alat perlu persiapan :. Menentukan daya (Power) las listrik P = Volt x Ampere 2. Menentukan Luas teras inti trafo (keren) L =,25 x W L = Luas teras ; W = Daya las 3. Menentukan diameter kawat email (spul) sesuai dengan daya las. 572

Tabel : Kemampuan Kawat email dilalui arus listrik Diameter Dalam mm Kuat arus dalam ampere Me (nilai tengah) 0,7 0,8 0,9,0,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 0,770 -,6,0 -,5,3,27 -,9,6,57-2,36 2 3,53-5,3 4,2 6,28-9,42 8 9,82-4,73 2 4,4-2,20 8 9,24-28,86 25 25,4-37,7 30 (C.M.Prasodjo,985: 4) 3.3. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah a. Seng bekas/baru talang air atap rumah b. Kawat spul diameter,7 mm dan 4 mm c. Mika Acrylic d. Kertas kantong semen Alat yang digunakan. Gunting 2. Gergaji 3. Lem IV. PROSES PEMBUATAN Berikut ini langkah-langkah pembuatan transformator las busur dan titik. 4.. Pelaksanaan Ada empat tahapan pembuatan Unit Las Titik dan Busur ini, yaitu tahap pembuatan keren/inti transformator, tahap penggulungan spul (penyepulan), tahap pembuatan kerangka, tahap finishing. 4... Tahap pembuatan keren/inti transformator a. Menggunting seng selebar 5 cm sepanjang 30 m. b. Menggulung seng tersebut pada roll penggulung sedemikian sehingga menjadi cincin besar dengan ketebalan 3,3 cm. c. Membalut gulungan seng tersebut dengan kertas sebagai isolator. d. Mengukur luas penampang inti trafo disini luas penampang nya (5 x 2 2 2 3,3)cm = 49,5 cm 50 cm 4..2. Tahap Penggulungan spul Transformator ini terdiri dari tiga kelompok gulungan spul, yaitu satu gulungan primer dan tujuh gulungan sekunder. Jumlah gulungan maupun ukuran diameter kawat spul mempengaruhi daya yang dihasilkan. Menentukan GPV (Gulung Per Volt) artinya setiap volt memerlukan beberapa gulung. GPV = F L 573

F = Frekuensi listrik PLN, L = Luas penampang transformator (luas inti trafo). (C.M.Prasodjo,985: 2-4). 50 50 Jadi GPV = =, artinya setiap volt memerlukan gulung kawat email. 4..3. Tahap Pembuatan Kerangka Kerangka terdiri dari besi siku 3,5 cm dan pipa stainless steel sebagai tiang penyangga, dengan ditopang roda bagian bawahnya. Dengan ukuran 3 kerangka (23 x 50 x 0) cm 4..4. Tahap Finishing Ada beberapa perubahan pada pelaksanaan pembuatan, yaitu pada p e n g g u n a a n p e r a y u n d i u b a h menggunakan per scroll dan tali penarik diubah menggunakan kawat rem sepeda. 0V a. Menentukan jumlah gulungan : Jumlah gulungan Primer 220 V : 220 x = 220 gulung Jumlah gulungan Sekunder las busur 45 V : 45 x = 45 gulung Jumlah gulungan Sekunder las titik 6 V : 6 x = 6 gulung b. Menggulung kumparan Primer 220 gulung ditambah perlambatan 80 gulung c. Melapisi dengan kertas semen gulungan tersebut sebagai isolator. d. Menggulung kumparan Sekunder x 45 gulung, dan 7 x 6 gulung yang disusun secara paralel. e. Merakit dan memasang stopkontak/ conec plug. 45V 220V 6V 300V 0V SKEMA TRANSFORMATOR LAS TITIK DAN BUSUR 574

Sketsa Transformator Las V. UNSUR YANG DOMINAN Cara membuat transformator berdasarkan teori/hukum kekekalan energi (azas black) antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Artinya energi pada kumparan primer sama dengan energi kumparan sekunder. (Azas Black). Adapun cara kerja transformator menggunakan konsep induksi listrik (Mundilarto,995:487). Pada kumparan primer perancang menggunakan kawat email berdiameter 2 mm sehingga arus yang dihasilkan sebesar 6,28-9,42 Ampere sehingga daya yang dihasilkan (6 x 220)VA =.320VA sampai dengan (9 x 220)VA = 980 VA. Rata-rata daya P = 220x8=.760 watt. (C.M.Prasodjo,985 : 2-4). Sehingga rata-rata daya pada kumparan primer.760 VA maka daya yang dihasilkan pada kumparan sekunderpun maksimal sebesar.760 VA (azas black). Tegangan listrik yang disyaratkan untuk melelehkan elektroda pada las listrik adalah antara 30 volt sampai dengan 40 volt, dan penulis membuat 40 volt. Untuk mendapatkan daya seimbang (.760 VA) pada kumparan sekunder, maka penulis menggunakan kawat email berdiameter 7 x 4 mm sehingga arus yang dihasilkan sebesar 30 sampai 40 Ampere untuk las busur dan 245 A untuk las titik. 575

5.. Ujicoba Alat 5... Uji Coba Las Titik Hasil uji coba menunjukkan bahwa untuk pengelasan las titik adalah sbb Bahan Kerja Plat stynless steel Plat baja Kawat stynless steel Besi eser Besi eser Ukuran 0,3-0,5 mm 4 mm 4 mm 6 mm Waktu 0,3 detik 0,5 detik 0,8 detik detik 2 detik 5... Ujicoba Las Busur Media/bahan untuk ujicoba las busur menggunakan bahan dari baja (baja eser/plat baja). Hasil pengujian dengan menggunakan elektroda RB 26 adalah sebagai berikut :. Dapat menyambung dua plat baja tebal 3 mm terus menerus tanpa berhenti sehingga satu elektroda habis (mengebros). 2. Dapat menyambung berbagai macam perkakas dari baja (kerangka mesin/tralis) VI. HASIL/CARA KERJA Karena tegangan elektroda 40 volt maka api sangat panas besi mudah meleleh. Siswapun dapat membuat alat peraga matematika seperti kerangka limas, kerangka kubus kerangka balok dan sebagainya, dari bahan besi berdiameter 8 mm dengan cara mengelas sendiri. Bahkan ada siswa kelas VII yang berhasil membuat kerangka limas segitiga dengan baik. Pengalaman membuat alat peraga sendiri ini ternyata dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika, siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Perkakas yang akan dilas harus disambungkan dengan salah satu kabel output sedang kabel output yang lain disambungkan pada penjepit elektroda. Kemudian menghubungkan/menyentuhkan elektroda dengan perkakas (besi) secara dimiringkan sehingga timbul percikan api dan membakar elektroda, besipun akan meleleh dan tersambung satu dengan lainnya. 576

Siswa sedang praktek mengelas membuat alat peraga matematika VII. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBUATAN LAS TITIK DAN BUSUR No. JENIS BARANG SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH TOTAL HARGA Kawat Email kg Rp 25,000.00 5 Rp 625,000.00 2 zeng talang m2 Rp 20,000.00 5 Rp 00,000.00 3 mur baut bh Rp 2,000.00 2 Rp 4,000.00 4 Kabel out put m Rp 200,000.00 3 Rp 600,000.00 5 Penjepit elektrode set Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 6 Electrode las titik set Rp 80.000,00 Rp 80.000,00 7 kerangka ls Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Jumlah Rp.859,000.00 577

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu, 2004, Sosiologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana, 2008, Managemen Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta. Prasodjo,C.M.,dkk, Belajar Elektronika jilid 2 (Untuk SMP kelas VIII),Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Tiga Serangkai,Solo,982. Antoni Idel, Drs.,dkk, Pintar Fisika SMP ( untuk kelas VII,VIII dan IX),Gitamedia Press,Surabaya. Mundilarto,Drs. M.Pd.,dkk, Fisika Dasar I ( Modul 7 2), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Peningkatan Mutu Guru SLTP Setara D- III,Jakarta,995. 578