ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 07 GURUN LAWEH KOTA PADANG Oleh: ADE AYUSYA NPM. 1010013411198 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 07 GURUN LAWEH KOTA PADANG Disusun Oleh: ADE AYUSYA NPM. 1010013411198 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Pembimbing I Padang, Juni 2016 Pembimbing II Drs. Nurharmi, M.Si Rona Taula Sari, S.Si, M.Pd
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 07 GURUN LAWEH KOTA PADANG Ade Ayusya 1, Nurharmi 1, Rona Taula Sari 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail : adeayusya@gmail.com ABSTRACT The study was motivated by the low learning outcomes fourth grade students at SDN 07 Desert Laweh Padang. It is caused by a lack of attention to the students while teachers provide learning materials so that student learning outcomes is low. The research aimed to improve learning outcomes of fourth grade students using strategies Guided Teaching in Elementary School 07 Desert Laweh Padang. This research is a class act, and the research subjects were the fourth grade students of SD Negeri 07 Padang Desert Laweh totaling 20 students. The research instrument is a sheet of teacher activity observation, observation sheet affective aspects of students, and students' achievement test. Learning implementation strategy Guided Teaching Civics class IV is progressing well. Seen in the act of learning in the first cycle, the average number of students on the affective aspect percentage indicator of responsibility with a percentage of 40% to 80% in the second cycle. Indicators student discipline in the first cycle with a percentage of 30% to 75% in the second cycle. Affective learning outcomes has increased, seen in the first cycle of student learning outcomes 55 increased to 85 in the second cycle. Based on these targets and indicators in the study successfully achieved. It can be concluded that the Guided Teaching strategies to improve learning outcomes Civics fourth grade students of SD Negeri 07 Padang Laweh Desert. Keywords: learning outcomes, Guided Teaching, Civics PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi semua manusia karena manusia lahir dalam keadaan yang tidak mempunyai apa-apa dan tidak tahu apapun. Melalui pendidikan manusia dapat memiliki kemampuan pengetahuan dan juga kepribadian yang selalu berkembang. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan mutu kehidupan, meningkatkan harkat dan derajat manusia itu sendiri di dalam lingkungan masyarakat. Belajar adalah proses organik untuk menemukan sesuatu, bukan proses yang mekanaik untuk mengumpulkan data. Menurut Susanto (2013:4), Belajar adalah suatu proses aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Sedangkan menurut Jihad dan Haris (2013:1), B elajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Susanto (2013:226-227) menyatakan PKn adalah pendidikan yang memberikan pendidikan dasar tentang pemerintahan, tata cara demokrasi, tentang kepedulian, sikap,pengetahuan politik yang mampu mengambil keputusan politik secara rasional, sehingga dapat mempersiapkan warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang berorietasi pada pengembangan berpikir kritis dan bertindak demokratis. Jadi pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar dan terencana dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan, kecakapan, keterampilan serta kesadaran tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, serta ikut berperan dalam percaturan global. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami konsep dalam belajar. Apabila sudah terjadi perubahan tingkah laku seseorang, maka seseorang itu telah bisa dikatakan berhasil dalam belajar. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Sudjana (2011:3) bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sikap sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 19 dan 26 Oktober 2015 di SDN 07 Gurun Laweh Padang, ditemukan berbagai permasalahan baik dari segi guru maupun dari segi siswa. Masalah yang ditemukan pada aspek guru antara lain adalah proses pembelajaran yang diterapkan guru kurang sesuai dengan konsep yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn masih rendah. Selain itu. masih ada dari beberapa orang siswa
yang tidak memperhatikan materi ajar yang disampaikan guru. Saat guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya, semua siswa hanya diam dan tidak mau bertanya. Siswa sulit mengingat materi pada saat guru mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga hanya guru yang berperan aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan peningkatkan hasil kemampuan pemahaman (kognitif) siswa kelas IV dengan strategi Guided Teaching pada pembelajaran PKn di SDN 07 Gurun Laweh Padang. 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil kemampuan tanggung jawab dan disiplin (afektif) siswa kelas IV dengan strategi Guided Teaching pada pembelajaran PKn di SDN 07 Gurun Laweh Padang. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu proses yang dilakukan perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu. Menurut Arikunto, (2012:3) PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian dilakukan di SDN 07 Gurun Laweh Padang, kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 10 orang siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki. Penelitian dilakukan pada Semester I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumus Arikunto, (2012:16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dangan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jenis data yang digukan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu Data Primer dandata Skunder. Teknik Pengumpulan Data dari penelitian ini yaitu: 1. Observasi 2. Tes 3. Dokumentasi Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan beberapa instrument untuk mengumpulkan data yaitu :
1. Lembar Observasi Aktivitas Guru 2. Lembar Observasi Penilaian aspek afektif siswa 3. Lembar Tes Hasil Belajar 4. Dokumentasi Jika hal-hal di atas bisa tercapai/terjadi, berarti penggunaan strategi Guided Teaching dapat dikatakan bisa meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas IV SDN 07 Gurun Laweh Nanggalo Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I a) Data Hasil Observasi aspek afektif Siswa Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan proses pembelajaran guru dalam pembelajaran siklus I maka jumlah skor dan persentase pelaksanaan proses pembelajaran guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada Tabel. Tabel 1. Jumlah dan Persentase aspek afektif Siswa dalam Pembelajaran PKn melalui Strategi pembelajaran Guided Teaching pada Kelas IV SDN 07 Gurun Laweh Padang pada Siklus I. Indikator Pertemuan ke- 1 2 jumlah % Jumlah % Rata-rata persentase 1 6 30% 10 50% 40% 2 4 20% 8 40% 30% Jumlah siswa Keterangan : 20 20 1. Siswa tanggung jawab 2. Siswa disiplin Pertemuan I siklus I pada indikator siswa tanggung jawab berjumlah 6 orang siswa dengan persentase 30%, sedangkan pada pertemuan II siklus I 10 orang siswa dengan persentase 50%, Rata-rata persentase siswa tanggung jawab pada pertemuan I dan II berjumlah 40%. Pada indikator siswa disiplin pertemuan I siklus I berjumlah 4 orang siswa dengan persentase 20%, Sedangkan pada pertemuan II siklus I jumlah siswa disiplin ada 8 orang siswa dengan persentase 40%. Rata-rata persentase pertemuan I dan II adalah 30%. Berdasarkan data tersebut, hal ini belum mencapai target ketuntasan belajar pada aspek afektif siswa. Oleh karena itu, peneliti meningkatkannya pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan belajar. b) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran PKn melalui strategi Guided Teaching siswa kelas IV SDN 07 Gurun Laweh pada Siklus I dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Presentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran PKn melalui Strategi Guided Teaching Siswa Kelas IV SDN 07 Gurun Laweh Pada Siklus I. Pertemuan Jumlah Skor Persentase Keterangan I 10 66,66% Cukup II 11 73,33% Baik Rata-rata 69,99% Baik Pada pertemuan I dengan jumlah skor 10 sehingga memiliki persentase 66,66% dengan kategori cukup. Sementara itu, pada pertemuan II dengan jumlah skor 11 memiliki persentase 73,33% dengan kategori baik. Berdasarkan indikator ketuntasan aktivitas guru yang akan di tingkat 75% belum memenuhi syarat. Berdasarkan hasil tes siklus I terkait soal tes pembelajaran PKn melalui strategi Guided Teaching siswa kelas IV SDN 07 Gurun Laweh, persentase siswa yang tuntas dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada table 3 berikut. Tabel 3. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Uraian Nilai Target mengikuti tes tuntas tes tidak tuntas tes Persentase ketuntasan tes 20-11 - 9-55% 75% Rata-rata nilai tes 70 75 Dalam target ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh peneliti pada indikator keberhasilan, ketuntasan belajar yaitu 75% dari jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I ini baru mencapai 55%. Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai target ketuntasan belajar. 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II a) Data Hasil Observasi aspek afektif Siswa Hasil pengamatan observer terhadap aspek afektif siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada table 4 berikut. Tabel 4. Jumlah dan Persentase aspek afektif Siswa dalam Pembelajaran PKn melalui Strategi Pembelajaran Guided Teaching pada Kelas IV SD N 07 Gurun Laweh Padang pada Siklus II.
Indikator Pertemuan Ke 1 2 Jumlah % Jumlah % Rata-rata Persentase 1 14 70 % 18 90% 80% 2 13 65% 17 85% 75% Jumlah Siswa Keterangan: 20 20 1. Siswa tanggung jawab 2. Siswa disiplin Dapat kita lihat bahwa pada pertemuan I siklus II pada indikator siswa tanggung jawab berjumlah 14 orang siswa dengan persentase 70%, sedangkan pada pertemuan II siklus II pada indikator siswa tanggung jawab berjumlah 18 orang siswa dengan persentase 90%, maka rata-rata persentase siswa tanggung jawab pada pertemuan I dan II berjumlah 80%. Pada indikator siawa disiplin pertemuan I siklus II berjumlah 13 orang siswa dengan persentase 65%. Sedangkan pada pertemuan II siklus II jumlah siswa disiplin ada 17 orang siswa dengan persentase 80%, maka rata-rata persentase pertemuan I dan II adalah 75%. Maka ketuntasan aspek afektif siswa pada siklus II sudah dibilang berhasil dan mencapai target yang diinginkan yaitu 75%. Disini terlihat indikator tanggung jawab mencapai 80% dan indikator disiplin mencapai 75%. b) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran PKn melalui strategi Guided Teaching pada Kelas IV SD N 07 Gurun Laweh Padang pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Persentase Aktivitas Guru dalam Pertemuan Pembelajaran PKn melalui Strategi Guided Teaching Siklus II Jumlah Skor Persentase pada Keterangan I 12 80% Sangat Baik II 13 86,66% Sangat Baik Rata-rata 83,33% Sangat Baik Dari tabel 5 di atas, dapat dilihat analisis pada presentase guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan I dengan jumlah skor 12 sehingga memiliki persentase 80% dengan keterangan sangat baik, sedangkan pada pertemuan II dengan jumlah skor 13 sehingga memiliki persentase 86,66% dengan keterangan sangat baik. c) Data Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes siklus II terkait soal tes pembelajaran PKn melalui strategi Guided Teaching pada Kelas IV SDN 07 Gurun Laweh Padang, persentase
siswa yang tuntas tes dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Uraian Nilai Target mengikuti tes tuntas tes tidak tuntas tes Persentase ketuntasan tes 20-17 - 3-85% 75% Rata-rata nilai tes 85 75 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat hasil tes belajar siswa pada siklus II sudah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 75. Sementara nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 85. Jumlah siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 17 orang siswa dan yang mendapat nilai di bawah 75 adalah 3 orang siswa dari 20 orang siswa. Berdasarkan hasil pembelajaran dengan menggunakan srategi Guided Teaching diperoleh ketuntasan belajar siswa dengan sangat baik. Pembahasan Penelitian 1. Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Keberhasilan siswa dalam pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada aktivitas guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui strategi Guided Teaching pada tabel 7 di bawah. guru. Dapat dilihat pada tabel. Tabel 7 : Presentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran PKn melalui Strategi Guided Teaching di SD Negeri 07 Gurun Laweh Padang pada Siklus I dan Siklus II. No. Aspek yang Dinilai Perbandingan Aktivitas Guru Siklus Siklus I II 1 Aktivitas guru 69,99% 83,33% Dari tabel 7 di atas, pelaksanaan pembelajaran melalui strategi Guided Teaching dapat dideskripsikan sebagai berikut. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru, terlihat adanya peningkatan sebesar 13,34%, dari 69,99% pada siklus I menjadi 83,33% pada siklus II. 2. Aspek Afektif Siswa Dalam Proses Pembelajaran Persentase rata-rata aspek afektif siswa pada umumnya mengalami peningkatan. Pembelajaran dengan strategi Guided Teaching telah berdampak positif terhadap siswa dan telah meningkatkan aspek afektif siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aspek afektif siswa pada table 8 berikut. Peningkatan 13,34%
No. 1. Tabel 8. Persentase Rata-rata Aspek Afektif Siswa pada Siklus I dan Siklus II Indikator Aspek Afektif Siswa Siswa tanggung jawab Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II Peningkatan 40% 80% 40% 2. Siswa disiplin 30% 75% 45% Berdasarkan tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran dengan strategi Guided Teaching, terjadi peningkatan aspek afektif siswa. Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator keberhasilan aspek afektif siswa yang telah ditetapkan. Aspek afektif siswa pada siklus I sudah dikategorikan baik tetapi belum mencapai target yang ditetapkan yaitu (75%). Hal ini karena pembelajaran dengan strategi Guided Teaching merupakan hal yang baru bagi siswa. Pada siklus II, aspek afektif siswa sudah dalam kategori sangat baik, siswa sudah banyak melakukan semua indikator. Dengan demikian aspek afektif siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. 3. Hasil Belajar Berdasarkan hasil ulangan siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 9 berikut. Tabel 9 : Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Strategi Pembelajaran Guided Teaching di Kelas IV SD Negeri 07 Gurun Laweh Padang Pada Siklus I dan Siklus II. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II 55% 85% Peningkatan 30% Berdasarkan tabel 9 di atas terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 30%. Persentase ketuntasan tes hasil belajar siswa, yakni dari 55% pada siklus I meningkat menjadi 85% pada siklus II. Pembelajaran di ketahui berhasil karena 75% dari nilai siswa telah mencapai KKM. KKM yang ditentukan sekolah adalah 75. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran PKn dengan menggunakan Strategi pembelajaran Guided Teaching dapat meningkatkan hasil kemampuan pemahaman (kognitif) belajar siswa, rata-rata persentase pada siklus I adalah 55% dengan nilai rata-rata kelas 70,5, sedangkan pada siklus II rata-rata
persentase mencapai 85% dengan nilai rat-rata kelas 85. Dari perbadingan kedua siklus tersebut terdapat peningkatan, hal ini berarti bahwa hasil kemampuan pemahaman (kognitif) belajar siswa pada pembelajaran PKn sudah meningkat dari sebelumnya. 1. Aspek afektif siswa dalam tanggung jawab pada pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri 07 Gurun Laweh Padang cenderung dapat ditingkatkan melalui Srategi pembelajaran Guided Teaching. Kesimpulan ini terbukti dari hasil ratarata persentase aspek afektif siswa pada siklus I untuk indikator 1 siswa bertanggung jawab yaitu 40%, dan siklus II untuk siswa bertanggung jawab yaitu 80%. Sehingga terdapat peningkatan 40%. Pada aspek afektif siswa disiplin dalam proses pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri 07 Gurun Laweh Padang cenderung dapat ditingkatkan melalui Stategi pembelajaran Guided Teaching. Kesimpulan ini terbukti dari hasil ratarata persentase aspek afektif siswa pada siklus I untuk indikator 2 siswa disiplin yaitu 30%, dan siklus II untuk siswa disiplin yaitu 75%. Sehingga terdapat peningkatan 45%.