Gambar 3.2. Polyeseter dan MEKPO.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Alat uji tarik

BAB III METODOLOGI. Mulai

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN TEBAL LAPISAN TERHADAP SIFAT IMPAK DAN TARIK KOMPOSIT SERAT PANDAN BERDURI KONTINU DAN ACAK BERMATRIK UNSATURATED POLYESTER

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Serat ijuk/aren

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.2 Resin Polyester

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung.

Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida

LAMPIRAN. 3). 94% Resin, 3% Serat Pelepah Salak, dan 3% Serat Glass. 4). 94% Resin, 4% Serat Pelepah Salak, dan 2% Serat Glass.

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Djati Hery Setyawan D

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perbedaan cara pembuatannya yaitu spesimen uji tarik dengan kode VI-1, VI-2

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

Uji Karakteristik Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Acak Cieba Pentandra (Kapuk Randu) Dengan Fraksi Berat Serat 10%, 20% dan 30%

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang

ANALISA KEKUATAN LENTUR STRUKTUR KOMPOSIT BERPENGUAT MENDONG/ EPOKSI BAKALITE EPR 174

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

BAB III METODE PENELITIAN Alat Penelitian 1. Mesin electrospinning, berfungsi sebagai pembentuk serat nano.

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kayu. Selain harganya yang murah, komposit juga memiliki. mempunyai kekuatan yang bisa disesuaikan kebutuhan.

TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA

ANALISIS KEKUATAN IMPACT SERAT ACAK PADA BAHAN KOMPOSIT SERAT ALAM DENGAN MATRIK POLIMER POLYESTER PROYEK AKHIR

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK

Pengaruh Fraksi Volume Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi

METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5%

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pengujian Komposisi Kimia Serat Ijuk di Laboratium Tekno logi Hasil

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID

Uji Karakteristik Komposit Serat Rami (Boehmeria nivea) Reinforced Anyaman 3D Pada Fraksi Berat Serat (40%, 50%, 60%, 70%)

LAMPIRAN A 1. ALAT ALAT PERCOBAAN CETAKAN ALAT PENEKAN NERACA ANALITIK TECLOCK TM 110

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI KUAT TARIK KOMPOSIT HIBRID LAMINAT KENAF E- GLASS/POLYPROPYLENE (PP) DENGAN VARIASI PERBANDINGAN SERAT DAN MATRIKS TUGAS AKHIR

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENGARUH KOMPOSIT SERAT PANDAN SAMAK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING PADA MATERIAL BODI KENDARAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Penyiapan Bahan Pada proses penyiapan bahan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pandan Berduri Daun pandan berduri ini diambil sekitar pantai selatan Yogyakarta tepatnya dipantai Parangdok dan Pantai Parangkusumo bagian daun pandan berduri yang diambil adalah daun yang tua yaitu pada bagian bawah pohon pandan berduri. Gambar 3.1 Pandan Berduri. 2. Resin dan Hardener Matrik yang digunakan jenis resin Resin Polyester SHCP Polyester 268 BQTN dan hardener MEKPO (Metyhl Ethyl Ketone Peroxide) Gambar 3.2. Polyeseter dan MEKPO. 20

21 3. Alkai (NaOH) NaOH digunakan untuk menghilangkan kotoran atau lingnin pada serat dan dipenelitian ini digunakan kadar 2.5% NaOH pada proses alkali. Gambar 3.4 Alkali (NaOH). 3.1.2. Penyiapan Alat. Alat yang digunakan antara lain: a. Kompor Listrik Kompor lisrtik digunakan untuk proses degumming (merebus) pandan berberduri pada suhu 80 selama 3 jam. Gambar 3.5. Kompor listrik. b. Thermostat Thermostat berfungsi sebagai pengatur suhu agar konstan disuhu 80 thermostat dihubungkan langsung dengan kompor listrik. Sensor termostat akan diletakan ke dalam wadah untuk merebus (degumming) sehingga pada saat suhu rebusan mencapai 80 kompor listrik akan mati dan apabila suhu turun maka kompor listrik akan menyala.

22 c. Thermometer Gambar 3.6. Thermostat. termometer air raksa digunakan untuk mengkalibrasi thermostat. d. Timbangan Digital Gambar 3.7. Thermometer. Digunakan untuk menimbang serat dan NaOH Gambar 3.8. Timbangan digital. Spesifikasi timbangan digital yang digunakan sebagai berikut : Kapasitas : 200 g Ketelitian : 0,01 g

23 e. Alat Uji Tarik Alat uji tarik yang digunakan adalah alat Universal Testing Machine dilaboratorium material jurusan Teknik Mesin Universitas Santa Darma Yogyakarta Gambar 3.9. Alat uji tarik. Spesifikasi mesin uji tarik sebagai berikut. Merek : Gotech testing machine Model : GT.7010-A2 No serial : 8401158 Kapasitas : 1 TON Produksi : GOTECH TAIWAN f. Alat Uji Impak Alalt uji impak yang digunakan adalah alat dilaboratorium material jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammdiyah Yogyakarta. Gambar 3.10. Alat uji impak.

24 g. Cetakan Cetakan yang digunakan untuk membuat benda uji dengan proses cetak tekan. Gambar 3.11. Cetakan benda uji. Cetakan yang digunakan untuk spesimen uji tarik berukuran 105 mm 5mm 167 mm dan untuk pengujian impak berukuran 64mm 5mm 75mm. h. Alat Bantu Lain Alat bantu lain yang digunakan dalam penelitian ini berupa : Gunting, pisau karter, spidol, jangka sorong, gelas ukur, penggaris, gelas ukur panci dan lain-lain. Gambar 3.12. Alat bantu.

25 3.2. Proses Pengambilan Serat Dalam proses pengambilan serat pandan berduri ini ada beberapa tahap yang harus dilakukan, 1. Daun pandan berduri yang telah dipotong dengan ukuran ± 30 cm dilayukan dengan cara dipres agar layu, yang akan memudahkan proses degumming 2. Daun pandan berduri direbus (degumming) dengan suhu 80 selama 3 jam 3. Setelah melalui proses degumming daun pandan berduri direndam dengan air selama 1 minggu proses perendaman ini bertujuan untuk memudahkan pelepasan serat pandan berduri. (a.) (b.) (c.) Gambar 3.13. a. Daun pandan dipotong dengan ukuran ±30 cm. b. Proses degumming dengan suhu 80 selama 3 jam. c. Serat daun pandan berduri.

26 3.3. Perlakuan Alkali (NaOH) Pada penelitian ini serat pandan berduri mendapatkan perlakuan alkali dengan kadar 2,5% serat direndam selama 2 jam kemudian dicuci dengan air mengalir lalu serat direndam selama 3 hari dengan dengan ketentuan setiap 6 jam sekali air diganti, agar mengurangi efek dari NaOH kemudian serat dikeringkan pada suhu kamar. Gambar 3.14. Perendaman Alkali. 3.4. Foto Makro Foto makro digunakan untuk melihat jenis moda patahan yang terjadi setelah dilakukan pengujian tarik dan impak. Gambar 3.15. Camera Mikro Olympus-SZ61

27 3.5. Diagaram Alir Penelitian Mulai Studi literatur Persiapan Bahan dan alat Pengambilan daun pandan berduri Persiapan alkali (NaOH) Persiapan matrik polymer Pembuatan cetakan benda uji Proses degumming dengan suhu 80 selama 3 jam Perendaman daun pandan berduri selama 1 minggu Pengambilan serat perendaman serat dalam larutan alkali kadar 2,5% selama 2 jam pengeringan serat dengan suhu kamar A

28 A Pembuatan spesimen pengujian tarik dan impak Pengujian mekanik : Pengujian impak (ASTM.256-00) Pengujian tarik (ASTM D 638-02) Pembahasan Kesimpulan Selesai 3.6. Variasi spesimen Pembuatan spesimen penelitian ini mengunakan satu farksi yaitu 25% serat dan 75% matrik dan pada spesimen ini ada 5 jenis variabel penyusunan serat pandan berduri kontinu dan acak (haybrid ratio) jumlah fraksi fiber 25% kemudian dibagi menjadi 4 layer atau lapisan agar memudahkan dalam peyusunan serat, berikut variasi penyusunan serat.

29 1) Variasi 1 2) Varisi 2 Gambar 3.16. spesimen variasi 1. 3) Variasi 3 Gambar 3.17. spesimen variasi 2. Gambar 3.18. spesimen variasi 3.

30 4) Variasi 4 5) Variasi 5 Gambar 3.19. spesimen variasi 4. Gambar 3.20. spesimen variasi 5. 3.7. Pencetakan Spesimen Pada proses pencetakan spesimen masin masing variasi dibuat menjadi 5 spesimen jadi pada proses penelitian ini dibutuhkan 25 spesimen dengan mengunakan vraksi volume Vf 25% dan Vm 75% berikut analisa perhitungan vraksi volume : Analisa perhitungan fraksi volume serat pandan berduri Diketahui: Massa jenis serat (ρf) = 0.98 g/cm 3 Massa jenis matrik = 1.13 g /cm 3

31 Volume komposit = 87,67 cm 3 Spesimen dengan Vf 25 % dengan tebal 5 mm Volume serat (Vf) Berat serat (Mf) Volume matrik Berat matrik (Mm) Berat komposit = 25% Vc = 0.25% 87,67 cm 3 = 21,91 cm 3 = ρf Vf = 0.98 g/cm 3 21,91 cm 3 = 21,47 g = 75% Vc = 0.75 87,67 cm 3 = 65,75 cm 3 = ρm Vm = 1.13gr/cm 3 65,75 g 3 = 74.29 g = Wf + Wm = 21,47 g + 74,29 g = 68,76 g Cheking fraksi volume (vf) V f = V f = m f /ρ f (m f /ρ f ) + (m m /ρ m ) 100% 21,47 / 0.98 (21.47/0.98) + (74,29/1.13 ) 100% V f = 25 %

32 3.8. Proses Pencetakan Benda Uji Proses pencetakan benda uji tarik dan impak serat pandan berduri dengan variabel pengaruh perbandingan tebal lapisan sebagai berikut: 1) Setelah perlakuan proses degumming selama 3 jam dengan suhu konstan 80 dan perlakuan alkali dengan kadar 2,5% selama 2 jam serat dikeringkan dalam suhu ruangan. 2) Serat yang sudah kering kemudian disusun sesuai dengan arah serat yang telah direncanakan, masing masing serat yang digunakan menjadi 4 lapis. Dari total berat serat yang digunakan untuk pengujian tarik 21,91 g perspesimen dibagi 4 lapis menjadi 5,47 gr perlapis dan untuk pengujian impak sebesar 5,65 gr perspesimen dibagi 4 manjadi 1.41 gr perlapis yang kemudian disususn menjadi serat acak dan serat lurus. 3) Cetakan yang digunakan untuk spesimen uji tarik berukuran 105 mm 5mm 167 mm dan untuk pengujian impak berukuran 64mm 5mm 75mm 4) Serat yang sudah disusun diletakan kedalam cetakan scara satu persatu kemudian dituangkan resin sesuai takaran yang direncanakan kemudian cetakan ditutup dengan pentup yang terbuat dari kaca kemuadian penutup diberikan beban statis sebesar ± 20 Kg. Kemudian didiamkan selama 2 jam lalu dilepaskan dari cetakan dan dikeringkan dengan suhu kamar. 5) Spesimen yang sudah kering kemudian dipotong sesuai standard pengujian tarik ASTM D 638-02 dan standard pengujian impak ASTM.256-00. \ Gambar 3.21. Hasil Cetakan Spesimen.

33 Gambar 3.22. Spesimen uji impak ASTM 256-00. a. Variasi 1 b. Variasi 2 c. Variasi 3 d. Variasi 4 e. Variasi 5 Gambar 3.23. Spesimen uji tarik ASTM D 638-01. 3.9. pengujian Impak Dalam pengujian impak terdiri dari beberapa mekanisme berikut pengujian langkah-langkah pelaksanan pengujian:

34 1) Mengukur dimensi benda uji, tebal, lebar dan panjang benda uji. 2) Menaikan pemukul ke posisi 150 atau pada posisi start sampai pemukul terkunci aman. 3) Mengatur posisi jarum indikator ke posisi 0. 4) Meletakan benda uji di landasan dan jepit dengan pencekam yang tersedia. 5) Melepaskan pemukul dengan cara menaikan posisi safety lock sehingga pemukul berayun bebas menghantam benda uji. 6) Mengentikan pemukul dengan perlahan. 7) Baca dan catat data pengujian 8) Menghitung energi serap dan harga impak. 3.10. Pengujian tarik Dalam proses pengujian tarik terdapat beberapa prosedur pelaksanaan dan berikut langkah-langkah prosedur pengujian tersebut: 1) Menghitung lebar, panjang dan tebal penampang benda uji. 2) Menghidupkan mesin uji (Universal Testing Machine ). 3) Memasang benda uji di penjepit cekam mesin uji sesuai ukuran standard yang digunakan. 4) Jalankan mesin uji tarik, simpan dan cetak data pengujian. 3.11. Foto Makro Pengambilan foto makro bertujuan untuk mengetahui moda patahan dan pola kegagalan yang terjadi pada spesimen komposit akibat pengujian Impak dan tarik. Adapun langkah-langkah pengambilan foto patahan makro adalah sebagai berikut: 1. Nyalakan lampu sebagai sumber cahaya. 2. Letakkan spesimen pada Stage Plate atau meja objek. 3. Memasang lensa repro pada kamera dan mengatur perbesaran yang diinginkan. 4. Lihat gambar pada monitor komputer. 5. Fokuskan lensa.

35 6. Untuk melakukan pemotretan: a) Dilakukan dengan kamera Makro Olympus-SZ61 b) Tekan Expose untuk melakukan pemotretan