Alat Ukur Tinggi Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultra Sonik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

LAPORAN AKHIR MAHASISWA ALAT UKUR PANJANG BAYI DIGITAL MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 DENGAN VISUAL BASIC 6.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Alat Pembaca Golongan Darah dengan Output Suara dan SMS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pembuatan Surat Keputusan dan Sertifikat di STMIK GI MDP

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Intrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling-Baling

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra

SIMULASI PENERAPAN JARINGAN WIRELESS ACCESS POINT UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA HOTEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

TUGAS AKHIR ALAT PENGUKUR TINGGI BADAN PORTABLE BERBASIS ARDUINO. Disusun Oleh : : SOUMAN SANI :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Secara Online Berbasis Android

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB III PERANCANGAN ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah alat penghitung populasi walet berbasis AVR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

Transkripsi:

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 21 Alat Ukur Tinggi Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultra Sonik Ali Firdaus * 1, Aisyah Nur Hasanah 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Politeknik Negeri Sriwijaya; Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telp. 0711 353414 Fax. 0711 355918 e-mail: * 1 alifirfaus@polsri.ac.id, 2 aisyahnurhasanah21@gmail.com Abstrak Penelitian ini membahas tentang Alat Ukur Panjang Bayi Digital Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Atmega 16 Dengan Visual Basic 6.0. Disini penulis memanfaatkan Sensor Ultrasonik yang akan mengirimkan gelombang ultrasonik secara horizontal menuju media pantul yang disediakan melalui pembatas ruang ukur. Hasil pembacaan sensor akan diproses oleh mikrokontroller Atmega 16 untuk menampilkan hasilnya pada LCD dan aplikasi komputer. Kesimpulannya untuk membuat alat ukur panjang bayi digital menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroller atmega 16 dengan visual basic 6.0 dapat menggunakan sensor ultrasonik sebagai masukan, LCD sebagai keluaran, lalu modul FTDI sebagai penghubung antara alat dengan komputer. Kata kunci: Mikrokontroler, Sensor Ultrasonik, Aplikasi Komputer 1. PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui, ketika terjadi proses kelahiran bayi biasanya yang dilakukan oleh paramedis adalah membersihkan bayi yang baru dilahirkan tersebut, dan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah melakukan pengukuran terhadap bayi. Pengukuran yang dimaksud salah satunya adalah pengukuran panjang tubuh bayi. Pengukuran ini sangat penting agar dapat melihat dan mengontrol kesehatan atau pertumbuhan pada bayi. Panjang tubuhnormal seorang bayi pada saat dilahirkan berkisar 48 52 cm. Dan terjadi peningkatan > 4 cm setiap bulannya [1]. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa kerugian yang ditimbulkan apabila masih menggunakan alat ukur konvensional yaitu data yang dihasilkan kurang akurat karena untuk mendapatkan data panjang tubuh bayi masih menggunakan alat ukur manual yang menggunakan tenaga manusia sehingga membutuhkan ketelitian yang khusus, waktu yang lebih banyak dan petugas medis yang lebih dari satu untuk mendapatkan data yang akurat. Dan juga alat ukur konvensional yang biasa dipakai yaitu berupa meteran dari mika atau plastik yang dapat mengakibatkan resiko terjadinya iritasi pada kulit bayi yang masih sensitif. Sehingga keuntungan yang didapat apabila alat ukur yang digunakan diubah dari yang awalnya masih bersifat manual menjadi digital yaitu data yang dihasilkan lebih akurat karena hasil data panjang tubuh bayi akan ditampilkan pada layar lcd sehingga tidak memerlukan ketelitian yang khusus untuk membacanya, mengurangi bantuan petugas medis dan waktu yang dibutuhkan lebih singkatdibandingkan dengan menggunakan alat ukur meteran. Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015; Revised June 25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

22 ISSN: 1978-1520 Sensor Ultrasonik Sensor PING merupakan jenis sensor ultrasonik yang bekerja melalui pemancaran gelombang bunyi dengan frekuensi sumber 40 khz dan kecepatan 344 m/s. Selanjutnya PING akan menerima pantulan, lalu mengirim sinyal logika [2]. Sensor PING bekerja dengan mentransmisikan gelombang ultrsonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Sensor jarak ultrasonik dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Sensor Jarak Ultrasonik Penjelasan masing-masing pin Sensor jarak ultrasonik adalah sebagai berikut: 1. Vdd merupakan pin masukan catu daya 2. Vss merupakan pin ground 3. SIG merupakan pin I / O Mikrokontroler ATMega16 Konfigurasi pin ATMEGA16 dengan kemasan 40 pin DIP dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Pin-pin ATMega16 kemasan 40-pin 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground. 3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin input / outut dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B (PB0..PB7) merupaka pin input / output dua arah dan pin fungsi khusus. 5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi khusus 6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin khusus 7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroller. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan intuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 23 LCD (Liquid Crystal Display) LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Modul LCD ini dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroller. (Nugroho,2012). Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu sistem yang menggunakan mikrokontroler. LCD berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LMB162AFC yang merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Database Gambar 3. Bentuk LCD Database merupakan susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu, yaitu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal sesuai yang dibutuhkan pemakai [3]. Microsoft Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berbasis microsoft windows, sebagai bahasa pemrograman yang mutakhir, Microsoft Visual Basic 6.0 didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft windows. Microsoft Visual Basic 6.0 juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programing (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek. Gambar 4 IDE Microsoft Visual Basic 6.0 Title of manuscript is short and clear, implies researchjurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015r)

24 ISSN: 1978-1520 2. METODE PENELITIAN Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik, sehingga dalam pembuatan alat akan terencana dan terorganisir dengan baik. Diagram blok rangkaian merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan suatu alat karena dari diagram blok inilah dapat diketahui cara kerja atau prinsip dari keseluruhan rangkaian. Sensor Ultrasonik LCD Max 232 Mikrokontroller ATMEGA16 Switch On / Off FTDI (Future Technology Device Internationals Ltd) PC Regulator Power Supply 220 V Gambar 5 Diagram Blok Untuk lebih jelas mengenai blok diagram tersebut maka akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Sensor Ultrasonik, merupakan rangkaian sensor ultrasonik yang berfungsi untuk mengirimkan gelombang ultrasonik yang akan memantul pada mistar pembatas sehingga gelombang tersebut dapat diterima kembali dan dikirimkan pada rangkaian mikrokontroller. 2. Switch, merupakan saklar yang akan menghubungkan arus listrik ke alat agar dapat menyalakan rangkaian pada alat panjang bayi digital. 3. LCD, merupakan rangkaian yang berfungsi untuk menampilkan hasil dari pengukuran. 4. Modul FTDI, sebagai input/output data ke komputer untuk menampilkan hasil pengukuran pada aplikasi. 5. PC, sebagai tampilan hasil database yang disimpan. 6. Regulator, berfungsi untuk menyesuaikan nilai tegangan dari 220 V menjadi 5 V sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh rangkaian Mikrokontroller, sensor ultrasonik, LCD, dan FTDI 7. Power Supply, Merupakan sumber tegangan yang dihasilkan yaitu 220 V. Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 25 Prinsip kerja dari alat pengukur panjang bayi yang dibuat yaitu pertama tombol power diaktifkan saat akan melakukan pengukuran panjang bayi, kemudian sensor ultrasonik mengirimkan (transmiter) gelombang ultrasonik secara horizontal menuju media pantul yang disediakan melalui pembatas ruang ukur. Ruang ukur yang dimaksudkan adalah media tempat melakukan penghitungan panjang bayi yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menetukan batas hitung berdasarkan panjang bayi yang akan diukur dengan ketentuan mengurangkan panjang total media ukur dengan jarak hasil pembacaan sensor ultrasonik. Lalu nilai yang dihasilkan masih akan dilakukan pengolahan selanjutnya pada mikrokontroller atmega 16 untuk menentukan panjang sebenarnya dari bayi yang diukur. Selanjutnya hasil penghitungan akan ditampilan pada LCD. Hasil yang ditampilkan pada LCD akan terhubung melalui modul FTDI sehingga data akan tersimpan pada PC. Untuk mempermudah perancangan sistem alat dan lebih jelas dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6 Rangkaian Lengkap Alat Perancangan konstruksi alat adalah sebuah proses pembuatan desain alat pengukur panjang bayi seperti pada gambar 7. Title of manuscript is short and clear, implies researchjurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015r)

26 ISSN: 1978-1520 Gambar 7. Konstruksi Alat Berdasarkan blok diagram dan prinsip kerja dari rangkaian alat pengukur panjang bayi digital maka dibuatlah rancangan software. Dalam merancang program penulis terlebih dahulu membuat UML (Unified Modelling Language) sebagai paduan untuk pembuatan program [4]. Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 27 Gambar 8. Diagram ActivityProgram 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah rangkaian dan aplikasi selesai dirancang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, perlu dilakukan pengukuran dan pengujian terhadap rangkaian dan aplikasi tersebut. 3.1 Pengujian Sensor Tabel 1. Pengukuran Tegangan Sensor Ultrasonik Title of manuscript is short and clear, implies researchjurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015r)

28 ISSN: 1978-1520 3.2 Pengujian LCD Tabel 2. Hasil Pengukuran LCD 3.3 Pengujian Alat Ukur Panjang Bayi Dalam pengujian ini dilakukan pengukuran jarak sensor ultrasonik dengan jarak sebenarnya per 2 cm sampai jarak 69 cm. Setelah diperoleh data pengukuran, maka analisis error yang terjadi dengan rumus sebagai berikut: Error % = Tabel 3. Hasil Pengujian Alat Ukur Panjang Bayi Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 29 Gambar 9. Grafik Hasil Perbandingan Jarak yang Diukur dengan Manual dan Digital Hasil pengujian sensor ultrasonik seperti terlihat pada tabel 3 jarak pengukuran secara manual dan digital masih memiliki selisih jarak 1 2 cm. Dan gambar 9 merupakan grafik hasil perbandingan jarak secara manual dan digital. Perbedaan jarak hasil pengujian dengan jarak hasil perhitungan dapat disebabkan oleh adanya noise. Modul sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik, terkadang pantulan gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik dan menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat. Selain itu, kesalahan pengukuran juga dapat terjadi karena pembulatan nilai waktu tempuh gelombang ultrasonik pada proses perhitungan untuk diproses pada perangkat lunaknya [5]. Output terakhir dari alat ukur panjang bayi digital yaitu penyimpanan yang menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0. Pada aplikasi ini terdapat 2 form yang digunakan yaitu form login dan form input. Pada form ini diharuskan untuk mengisi password. Gambar 10. Form Login Lalu tekan button get maka nilai dari panjang bayi akan langsung tertampil pada textbox. Untuk mengetahui keterangan kondisi dari bayi maka tekan button click. Title of manuscript is short and clear, implies researchjurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015r)

30 ISSN: 1978-1520 Gambar 11. Menyimpan Data 4. KESIMPULAN Berdasarkan teori dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk membuat alat ukur panjang bayi digital dapat menggunakan sensor ultrasonik sebagai masukan dan LCD sebagai keluaran. 2. Dari hasil pengujian terlihat bahwa pengukuran secara digital memiliki selisih 1-2 cm dari pengukuran sebenarnya untuk jarak panjang bayi yang tidak normal. 3. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik, terkadang gelombang pantulan ultrasonik mengalami gangguan seperti interferensi dari gelombang lain atau mendapat pantulan dari benda lain dan menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat. 5. SARAN Penelitian ini masih sederhana, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut terutama pada fitur di perangkat lunak. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semuapihak yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian. Terimakasih kami ucapkan kepada tim redaksi jurnal Jupiter yang telah memberikan kesempatan sehingga naskah jurnal dapat dimuat. DAFTAR PUSTAKA [1] Kementrian Kesehatan RI. 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta [2] Misnawati. 2008. Rancang Bangun Alat Ukur Tinggi Badan Berbasis Mikrokontroller AT89S52 dengan Sensor Ultrasonik PING. Berkala Fisika Vol. 11. Padang [3] Nugroho, Eko Aulia. 2012. Alat Pengukur Tinggi Badan Dengan Output Audiovisual dan Database. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang [4] Haviluddin. 2011. Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language). Universitas Mulawarman. Samarinda [5] Pratama, Hadijaya., Erik Haritman dan Tjetje Gunawan. 2012. Akuisisi Data Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis Sistem Komunikasi Serial Menggunakan Mikrokontroller Atmega 32. FPTK UPI. Bandung [6] Syahbana, Muh. Ali. 2012. Pemanfaatan PIC18F4550 Sebagai Antarmuka Komunikasi USB untuk Pencacah Frekuensi. Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Jupiter Vol. 7 No. 1,April 2015. x, No. x, July 201x : first_page end_page