BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali

Komposisi dalam Fotografi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB III METODE PENCIPTAAN

I. PENDAHULUAN. tidak hilang seiring dengan kemajuan zaman, karena budaya merupakan kekayaan

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khaidir Yusup, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pepatah mengatakan didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Pengertian Videografy

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang

Rest AREA Perupa Membaca Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

BAB I PENDAHULUAN. Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Jurus Komposisi dan Lensa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persia kira-kira pada 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian yang berjudul Perancangan Buku Fotografi Empon-Empon

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

2015 PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LONGSER DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet yang biasanya digunakan untuk membungkus (karet gelang, karet lengkong), yang dimainkan oleh beberapa orang atau berkelompok. Dipegang oleh dua orang pada kedua ujungnya satu dibagian kiri dan satu dibagian kanan sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi menjadi pemegang tali. Permainan tradisional lompat tali ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, menjadi favorit saat keluar main di sekolah dan setelah mandi sore di rumah karena ada gerakan anak-anak. Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olah raga. Seiring dengan perubahan zaman, Permainan tradisional lompat tali perlahan-lahan mulai terlupakan dan sudah hampir punah oleh anak-anak. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional lompat tali. Oleh sebab itu, penulis ingin 1

2 memperkenalkan kembali permainan tradisional lompat tali dengan cara mendokumentasikan permainan tradisional lompat tali. Permainan tradisional lompat tali sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bisa juga untuk menyehatkan badan bisa juga permainan tradisional lompat tali sebagai olahraga karena semua permainan mengunakan gerak badan yang ekstra, permainan tradisional lompat tali sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional lompat tali. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara berkelompok. Penulis sendiri mulai mengenal permainan tradisional lompat tali ketika masih anak-anak bermain dengan teman sekampung. Beranjak setelah itulah penulis ingin membuat citra dan dokumentasi lompat tali melalui fotografi. Terlepas dari lompat tali sebagai permainan tradisional yang hampir punah, lompat tali secara kasat mata mengandung dinamika gerak, keseimbangan, bisa dinikmati berbagai sudut pandang, warna-warni kostum pemain, irama yang berbeda dipermainan sesuai dengan perspektif seni rupa fotografi. Selain itu fotografi, mencakup teknik menguasai kamera, menentukan konsep dan beberapa aspek dan unsur-unsur fotografi, seperti komposisi, teknik, dan sudut pandang pemotretan, perspektif komposisi akan berperan penting.

3 Prinsip-prinsip fotografi merupakan dasar pemotretan untuk membuat fotografi permainan tradisional lompat tali dominan gerakkan dengan dinamika gerak, penulis menggunakan teknik panning (objek seakan bergerak atau kabur) dan sudut pandang yang akan digunakan adalah low angle pemotretan dilakukan dari bawah, eye level sudut pengambilan sejajar dengan mata, dan high angle pemotretan posisi lebih tinggi dari objek. Ketiga sudut pandang tersebut digunakan karena menciptakan hasil eksperimen foto yang berbeda memiliki nilai indah dan bervariasi. Dalam permainan tradisional lompat tali ini yang akan menjadi model ialah anak-anak. Agar model anak-anak terlihat indah dan memiliki nilai seni, pada penulisan ini akan diterapkan teknik panning dan sudut pemotretan didalam pemotretan menggunakan lensa fix EF-S 18-55mm. Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dalam penulisan karya fotografi dengan menetapkan judul : PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MENGGUNAKAN TEKNIK PANNING PADA FOTOGRAFI. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil identifikasi beberapa masalah antara lain : 1. Tidak terdokumentasikan permainan tradisional lompat tali yang populer masa tahun 70-80an.

4 2. Teknik panning dalam fotografi akan dapat mengabadikan permainan tradisional lompat tali yang lebih indah. 3. Mengabungkan konsep kegiatan permainan tradisional lompat tali dengan teknik panning. 4. Menggunakan sudut pemotretan ( angle of view) yakni low angle - eye level high angle dalam menghasilkan karya fotografi. C. Pembatasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah : 1. Permainan tradisional lompat tali menggunakan teknik panning pada fotografi. 2. Aspek kegiatan permainan tradisional lompat tali sebagai objek eksperimen karya fotografi. 3. Teknik panning dan sudut pemotretan (angle of view) yakni low angle - eye level high angle untuk menghasilkan fotografi yang indah pada permainan tradisional lompat tali. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah : 1. Bagaimana membuat teknik panning fotografi pada permainan tradisional lompat tali dengan menggunakan sudut pemotretan (Angle of view) yakni low angle - eye level high angle untuk menghasilkan foto permainan tradisional lompat tali?

5 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana membuat teknik panning fotografi pada permainan tradisional lompat tali. 2. Untuk menunjukkan kembali permainan tradisional lompat tali dengan cara menghasilkan citra melalui fotografi. 3. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan sudut pemotretan (Angle of view) yakni low angle - eye level high angle pada permainan tradisional lompat tali. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana dikemukakan diatas, maka manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai referensi untuk menghasilkan karya seni fotografi dari permainan tradisional lompat tali. 2. Hasil penelitian juga diharapkan dapat menambah informasi bagi setiap pembaca khususnya generasi muda guna menimbulkan kesadaran untuk melestarikan permainan tradisional lompat tali yang kaya akan nilai dan juga merupakan warisan nenek moyang terdahulu yang harus dijaga dan dilestarikan. 3. Sebagai bahan rujukan untuk berkarya fotografi dikalangan Mahasiswa Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.