BAB I PENDAHULUAN. dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut bersifat saling terkait. IPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

sekolah SD Kembangsongo, Bapak Sajiya, S.Pd mengungkapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting pola pikirnya dalam membentuk siswa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahu yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan prilaku. Pembelajaran pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabila ada perubahan

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberhasilan dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh guru sebagai

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran materi IPA, seorang guru dan seorang siswa. diharapkan menyenangi materi ini, karena menyenangi mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini akan membentuk keterampilan sikap dan perilaku sehari-hari sehingga

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah proses yang terus menerus dialami oleh manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni Trisiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

Keterampilan proses sains menurut Rustaman (2003, hlm. 94), terdiri dari : melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi),

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk melaksanakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan

BAB I PENDAHULUAN. yang kurang disukai karena menurut mereka IPA itu merupakan pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wira Suwasti, 2013

I. PENDAHULUAN. sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu. mengembangkan kemampuan berfikir anak, karena keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. bukan hanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran pada tingkat sekolah dasar (SD). Pada hakikatnya, IPA dipandang dari segi produk, proses dan pengembangan sikap. Artinya belajar IPA memiliki tiga dimensi, dimensi proses, dimensi hasil produk, dan dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut bersifat saling terkait. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sementara itu, keberlangsungan hidup manusia sangat bergantung pada alam. Oleh karena itu, kedudukan IPA, sangat penting bagi kehidupan manusia agar manusia dapar mempertahankan hidupnya. IPA bukan hanya kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi lebih pada proses pencarian, cara kerja, cara berfikir, dan cara memecahkan masalah. Dalam pembelajaran IPA bukan hanya mengetahui fakta-fakta dalam IPA, namun juga harus melalui proses IPA. Memaham proses IPA yaitu memahami cara mengumpulkan fakta-fakta IPA dan paham bagaimana cara menghubungkan fakta-fakta tersebut untuk dijadikan sebuah konsep IPA. Belajar IPA diartikan tidak hanya memahami fakta-fakta yang sudah ada dan menghafalkannya, tetapi melihat fakta-fakta tersebut sebagai suatu permasalahan yang perlu dipecahkan berdasarkan pengalaman yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya, dan juga dalam pembelajarannya IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Kenyataan di lapangan, dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada model ceramah. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran karena kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru yang mengakibatkan siswa pasif, bosan, dan malas. Ditambah lagi guru kurang memahami dengan materi yang akan diajarkan dan guru hanya berpatokan pada apa yang ada dalam buku paket yang diwajibkan di seluruh Indonesia dan juga metode apa yang tepat untuk di laksanakan. Sementara dengan perkembangan tekhnologi yang ada sekarang, guru dapat mencari dan mengembangkan pengetahuannya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dan dalam proses pembelajaran siswa hanya menjadikan guru satu-satunya sumber informasi, tanpa ada berusaha untuk mendapatkan informasi dari sumber lain juga kurang aktif dalam pembelajaran.di dalam proses pembelajaran siswa jarang untuk mengajukan pertanyaa-pertanyaan tentang hal-hal yang belum di pahaminya karena rasa ingin tahu siswa tentang IPA masih tergolong rendah dan juga metode yang di sajikan oleh guru masih konvensional atau ceramah yang mana siswa menjadi pasif karena metode yang di sajikan oleh guru tidak sesuai dengan keinginan siswa. Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya penggunaan metode pembelajaraan yang tepat serta dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa untuk mempelajari suatu konsep pembelajaran yaitu pembelajaran IPA. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari kegiatan pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk dapat digunakan dalam pembelajaran IPA disekolah dasar(sd) adalah metode diskusi, karena metode diskusi merupakan cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapat. Dengan penggunaan metode diskusi ini, diharapkan agar proses penerimaan bahan pembelajaran oleh siswa akan berkesan.

Hasil belajar siswa rendah khususnya pada mata pelajaran IPA karena tidak memahami mengenai materi yang di ajarkan oleh guru dan juga tidak mampu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini, Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksina, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga hasil belajar. Adapun tujuan mempergunakan suatu metode yang paling tepat dalam pendidikan adalah untuk memperoleh efektivitas dari kegunaan metode itu sendiri. Efektivitas tersebut dapat diketahui dari kesenangan pendidik yang memakainya di satu pihak, serta timbulnya minat dan perhatian dari anak didik dilain pihak, dalam proses kependidikan dan pengajaran. Kedua belah pihak timbul rasa senang mengerjakan suatu pekerjaan karena apa yang dikerjakan itu bermanfaat bagi mereka. metode juga didefenisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berbeda, variable metode pembelajaran diklarifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:(1)strategi pengorganisasian, (2) strategi penyampaian, dan(3) strategi pengelolaan belajar mengajar. Jadi, metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk

menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran karena dalam diskusi semua siswa dilibatkan untuk menjadi aktif dan tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. 1.2.Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, beberapa contoh masalah yang dapat diidentifikasikan sehubungan dengan meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu 1. Guru kurang memahami materi yang akan di sampaikan. 2. Metode yang di gunakan guru kurang bervariasi 3. Siswa menjadikan guru satu-satunya sumber belajar/ilmu 4. Kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap IPA 5. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah 1.3.Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah adalah sebagai Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPA Materi Penggolongan Hewan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 153035 Rinabolak T.A 20152016 1.4.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas,rumusan masalah adalah Apakah hasil Belajar Siswa SD Negeri 153035 Rinabolak dapat meningkat dengan menggunakan metode diskusi pada Mata Pelajaran IPA Materi Penggolongan Hewan? 1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Penggolongan Hewan dengan menggunakan metode diskusi pada SDN Rinabolak. 1.6.Manfaat Penelitian 1.1.Manfaat Teoritis a. Siswa, untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajarnya. b. Guru, penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang metode pembelajaran terutama upaya untuk mencari alternative dalam pembelajaran IPA. c. Sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan murid dan guru dalam proses belajar mengajar disekolah. Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru SD memiliki pengetahuan tentang metode diskusi sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di SD. 1.2.Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan guru tentang metode diskusi sebagai salah satu metode yang efektif dalam proses pembelajaran. b. Sebagai bahan acuan dan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam upaya meningkatkan pengembangan alternative IPA disekolah dasar. c. Memberi informasi wacana pemikiran dan ilmu pengetahuan dan khususnya meningkatkan hasil belajar siswa.