BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA STOMATITIS NIKOTINA PADA PEGAWAI NON-AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

LESI YANG DIDUGA STOMATITIS NIKOTINA PADA NELAYAN YANG MEMILIKI KEBIASAAN MEROKOK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tembakau telah lama diketahui merupakan faktor yang merugikan

BAB IV METODE PENELITIAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP SMOKER MELANOSIS PADA SISWA SMA HKBP SIDORAME MEDAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.3 Tempat dan Waktu Tempat : Klinik Distribusi RSGMP FKGUI Waktu : 15 Agustus 15 Oktober 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang (crosssectional).

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA GANGGUAN PENGECAPAN PADA PEGAWAI NON-AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui mulut, dan pada kalangan usia lanjut. 2 Dry mouth berhubungan dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sistemik. Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu kebidanan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak. Semarang dan sekitarnya yang bersedia bekerja sama.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

III. METODE PENELITIAN

Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

BAB I PENDAHULUAN. trisomi kromosom 21. Anak dengan Down Syndrome memiliki gangguan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu cross sectional. Penelitian observasi memiliki ciri yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan hal yang biasa di jumpai saat ini sehingga menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

I. PENDAHULUAN. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut dengan kertas atau daun. nipah. Menurut Purnama (1998) dalam Alamsyah (2009), rokok

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan hal biasa kita jumpai di setiap tempat di. dunia.kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. saliva mayor yang terdiri dari: parotis, submandibularis, sublingualis, dan

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

GAMBARAN PENGETAHUAN STAIN GIGI PADA PEROKOK DI KELURAHAN BAHU LINGKUNGAN V

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tabel 1 : Data ph plak dan ph saliva sebelum dan sesudah berkumur Chlorhexidine Mean ± SD

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lembar Informed consent subyek. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat :

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Mutia Fri Fahrunnisa NIM : Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 13 Mei 1993

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP TERJADINYA DRY MOUTH PADA PEROKOK FILTER DI KELURAHAN SUKAWARNA BANDUNG

DETEKSI LESI KEGANASAN AKIBAT MEROKOK, MENYIRIH DAN / MENYUSUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT MENGGUNAKAN TOLUIDINE BLUE 1%

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan metode potong silang. Desain penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sampel dari populasi dalam suatu waktu dengan cara melakukan survei dan dengan sampling konsekutif untuk mendapatkan gambaran tentang adanya lesi-lesi mukosa mulut pada buruh tenaga kerja bongkar muat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. B. Populasi Penelitian Populasi yang diteliti adalah buruh tenaga kerja bongkar muat yang mempunyai kebiasaan menghisap rokok kretek di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Sasaran penelitian ini adalah pria yang bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ditentukan secara konsekutif sampling pada buruh tenaga kerja bongkar muat pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur yang mempunyai kebiasaan merokok kretek. a. Kriteria inklusi: a. Usia dewasa di atas 18 tahun. b. Memiliki kebiasaan menghisap rokok kretek sampai pada saat penelitian dilakukan. c. Menghisap rokok minimal 1 batang per hari. d. Telah menghisap rokok kretek setidaknya 10 tahun. e. Bersedia mengikuti penelitian.

f. Dalam tiga bulan terakhir tidak pernah ada kunjungan ke dokter umum. b. Kriteria Eksklusi a. Telah berhenti menghisap rokok sebelum pengambilan data atau kebiasaan menghisap rokok dilakukan hanya sewaktu-waktu. b. Memiliki kebiasaan lain seperti menyirih atau mengonsumsi minuman beralkohol. c. Memiliki penyakit sistemik. Besar sampel dihitung menggunakan metode Slovin n = N / (1+N.e 2 ) dimana n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas toleransi kesalahan (biasanya dimasukkan nilai 10%) Dalam pembongkaran muatan baik dari kapal ke gudang maupun sebaliknya, masing-masing kapal dan gudang dalam 1 hari mempekerjakan : Orang PBM (Perusahaan Bongkar Muat) = 15 Buruh TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) = 20 Terbagi dalam tiga shift, masing-masing 8 jam kerja Jumlah populasi = 3 X (15+20) = 105 Jumlah sampel = 105 / (1 + 105 x 0,1 2 ) = 105 / (1 + 1,05) = 51,2195122 = 51 orang

D. Jenis Variabel a. Variabel Bebas : Frekuensi rokok kretek yang dihisap setiap harinya b. Variabel Terikat : a. Stomatitis nikotina b. Smoker s melanosis E. Definisi Operasional a. Kebiasaan merokok yaitu kebiasaan seseorang baik disengaja maupun ketergantungan untuk mengonsumsi rokok minimal 1 batang per harinya. b. Pada penelitian ini jenis kelamin yang diteliti pada buruh hanya pria. c. Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau yang dikeringkan, dipadukan dengan irisan cengkeh dan diberi bahan kandungan lainnya. Campuran cengkeh inilah yang menyebabkan bunyi tek tek tek ketika dibakar. d. Frekuensi merokok kretek adalah banyaknya batang rokok yang dihisap oleh individu setiap harinya (skala numerik). e. Berdasarkan frekuensinya, terdapat tiga tipe perokok: a. Perokok yang mengonsumsi 1-10 batang per hari merupakan perokok ringan. b. Perokok yang mengonsumsi 11-20 batang per hari merupakan perokok sedang. c. Perokok yang mengonsumsi lebih dari 20 batang per hari merupakan perokok berat. f. Stomatitis nikotina adalah bentuk keratosis yang biasa didapatkan pada palatum perokok. Lesi ini memiliki gambaran hiperkeratosis pada palatum keras yang berwarna putih disertai beberapa nodul kecil dengan titik merah di bagian tengah. Titik merah tersebut merupakan inflamasi dari saluran kelenjar liur minor (skala nominal). g. Smokers melanosis adalah makula/pigmentasi jinak pada mukosa mulut yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Pigmentasi ini biasanya datar, tidak beraturan, dan tidak memiliki batas yang jelas. Lesi ini sering

ditemukan pada mukosa yang terpapar langsung seperti gingiva labial maksila maupun mandibula. Warna pigmentasi bervariasi dari coklat muda hingga coklat kehitaman. Pada pemeriksaan palpasi tidak sakit (skala nominal). F. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kaca Mulut b. Sarung Tangan c. Masker d. Baskom e. Alkohol f. Alat tulis g. Kamera h. Formulir pencatatan G. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Gudang 301 pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada periode November-Desember 2013. H. Cara Pelaksanaan 1. Anamnesis Wawancara langsung dengan sampel penelitian untuk mendapatkan data demografis mengenai kebiasaan merokok. Jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya, kondisi fisik kesehatan, dan kebiasaan lain yang dapat menjadi faktor predisposisi. 2. Observasi Klinis Pemeriksaan langsung terhadap subyek penelitian dilakukan untuk memperoleh data klinik. Lesi stomatitis nikotina dan smoker s melanosis yang ditemukan kemudian dicatat. a. Subyek penelitian duduk secara rileks. Posisi pemeriksa di depan subyek.

b. Pemeriksaan rongga mulut dilakukan dengan bantuan kaca mulut. c. Cahaya yang digunakan adalah cahaya langsung dari matahari atau dengan bantuan lampu senter. d. Mencatat lesi yang ditemukan pada rongga mulut subyek penelitian. 3. Informed Consent Informed Consent diberikan kepada subyek yang bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini. I. Analisis Data Data-data yang diperoleh dianalisis dengan metode SPSS.