1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik. Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa. Sesuai dengan yang tertera dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang Tenaga Kependidikan Pasal 39 ayat (2) dijelaskan sebagai berikut: Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan perguruan tinggi yang bertujuan menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kependidikan akademik dan profesional. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu jurusan yang terdapat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai salah satu Jurusan yang mengelola tiga Program Studi, yaitu Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Boga, dan Program Studi Pendidikan Tata Busana.
2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana diwajibkan mengikuti rangkaian Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP). Program Latihan Profesi (PLP) adalah salah satu pelatihan profesional tenaga pendidik, merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa UPI program kependidikan calon guru. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan calon-calon tenaga pendidik atau guru. Program Latihan Profesi (PLP) mencakup pembinaan dan pelatihan kemampuan profesional guru dan tugas-tugas pendidik lainnya secara terbimbing. Tugas keguruan dalam PLP yaitu praktikan melakukan kegiatan belajar mengajar untuk melatih diri dalam menerapkan komponen pembelajaran yang meliputi rumusan tujuan, pelaksanaan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, dan penilaian pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berperan sebagai sekenario proses pembelajaran, karena itu harus disusun secara fleksibel dan membuka kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran. RPP hendaknya mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ada, sehingga dalam pengembangan RPP diperlukan keahlian dalam menentukan pendekatan, metode, media, dan alat penilaian yang sesuai dengan materi serta kesiapan peserta didik. Penilaian sangatlah penting dalam sebuah pendidikan. Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah evaluation. Penilaian adalah suatu kegiatan untuk memeberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah
3 dicapai siswa. Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar, bukan hanya sebagai cara yang digunakan untuk menilai hasil belajar. Proses dalam menentukan nilai sebagai hasil belajar berkaitan erat dengan pendekatan pembelajan yang digunakan dalam implementasi kurikulum pada tataran kelas, karena dari pendekatan tersebut akan berimplikasi pada pengembangan model penilaian (Arifin, 2009: 4). Menjahit dengan Mesin merupakan salah satu Standar Kompetensi pada mata pelajaran dasar kejuruan di SMKN 9 Bandung. KTSP dalam bentuk Silabus tahun 2006, ruang lingkup Menjahit Dengan Mesin meliputi : Piranti Menjahit, Pengoperasian Piranti Jahit Pokok dan Bantu, Pengoperasian Mesin jahit, dan Menjahit Bagian-bagian Busana. Alat Penilaian Menjahit dengan Mesin yang dibuat mahasiswa PLP belum sesuai dengan Standar Kompetensi Nasioanl (SKN). Alat penilaian yang dibuat berupa skala penilaian yang memuat aspek-aspek yang harus dinilai sesuai dengan SKN. Seharusnya mahasiswa PLP di dalam melakukan penilaian, baik untuk penilaian proses ataupun penilaian produk hendaknya menggunakan alat penilaian yang baku, sehingga penilaian dapat diberikan secara objektif. Penilaian merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar, oleh karena itu mahasiswa PLP harus membuat alat penilaian sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional. Permasalahan di atas sangat erat kaitannya dengan keilmuan yang penulis tekuni, karena sebagai calon pendidik atau guru yang profesional dituntut untuk memiliki kemampuan dalam membuat alat penilaian dan melaksanakan penilaian
4 pembelajaran. Pemikiran tersebut menjadi acuan penulis dengan menganalisis Kualitas Alat Penilaian Menjahit Dengan Mesin Dalam Pelaksanaan PLP Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana Di SMKN 9 Bandung. B. RUMUSAN MASALAH Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgement. Interpretasi dan judgement merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Alat penilaian yang digunakan bermacam-macam, ditinjau dari jenisnya terdiri atas: Penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan. Ditinjau dari segi alatnya penilaian dibedakan menjadi tes lisan, tes tulisan, dan tes tindakan. Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga dalam bentuk esai sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dan lain-lain. Menjahit dengan Mesin merupakan Standar Kompetensi di SMKN 9 Bandung, pada Standar Kompetensi ini peserta didik mengenal piranti menjahit, pengoperasian piranti jahit pokok dan bantu, pengoperasian mesin jahit, dan menjahit bagian-bagian busana. Seorang mahasiswa PLP harus mampu membuat alat penilaian Menjahit dengan Mesin yang sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional. Alat penilain menjahit dengan mesin yang dibuat mahasiswa sangat berpengaruh pada proses hasil belajar peserta didik pada saat pelaksanaan PLP.
5 Permasalahan dalam penelitian ini ruang lingkupnya cukup luas sehingga adanya pembatasan masalah untuk memudahkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada analisis alat penilaian proses Menjahit dengan Mesin dalam RPP yang dibuat oleh mahsiswa PLP pada aspek : 1. Alat penilaian menyiapkan tempat kerja dan alat kerja berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 2. Alat penilaian menyiapkan mesin jahit berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 3. Alat penilaian mengoperasikan mesin jahit berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 4. Alat penilaian menjahit bagian-bagian busana berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 5. Alat penilaian waktu praktik berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. Dari pembatasan masalah di atas, perlu merumuskan masalah penelitian untuk kejelasan masalah yang akan diteliti. Arikunto (2002: 44) menyebutkan Perumusan masalah merupakan langkah dalam menentukan suatu problematika penelitian dan bagian pokok dalam kegiatan penelitian. Dengan demikian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kualitas alat penilaian Menjahit dengan Mesin dalam pelaksanaan PLP mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana di SMKN 9 Bandung?.
6 C. TUJUAN PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alat penilaian Menjahit dengan Mesin dalam pelaksanaan Program Latihan Profesi mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI di SMKN 9 Bandung. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah, untuk menganalisis kualitas alat penilaian Menjahit dengan Mesin dalam pelaksanaan PLP mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana, ditinjau dari aspek : 1. Alat penilaian menyiapkan tempat kerja dan alat kerja berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 2. Alat penilaian menyiapkan mesin jahit berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 3. Alat penilaian mengoperasikan mesin jahit berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 4. Alat penilaian menjahit Bagian-bagian busana berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. 5. Alat penilaian waktu praktik berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional. D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama bagi:
7 1. Peneliti, penelitian ini merupakan sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah, khususnya berkaitan dengan alat penilaian. 2. Dosen Mata Kuliah Evaluasi, penelitian ini dapat menjadi sumbangan informasi tentang kualitas alat penelitian Menjahit dengan Mesin yang dapat dikembangkan dalam perkuliahan Evaluasi Pembelajaran Tata Busana. 3. Dosen Luar Biasa dan Dosen Tetap PLP, penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam memberikan bimbingan kepada mahasisiwa PLP di dalam merancang dan mengembangkan alat penilaian. 4. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana FPTK UPI, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber belajar dalam upaya meningkatkan kemampuan pembuatan alat penilaian Menjahit dengan Mesin pada RPP. E. ASUMSI Asumsi merupakan anggapan dasar atau suatu pendapat yang diyakini kebenarannya. Asumsi digunakan sebagai dasar berpijak pada masalah yang sedang diteliti serta akan memberikan arah, bentuk dan hakekat penyelidikan, penganalisaan data baik teoritis maupun praktis, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 61) bahwa Anggapan Dasar adalah: Suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan yang dilaksanakan dalam perkuliahan merupakan mata kuliah lapangan yang berorientasi pada pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP). Seperti yang diungkapkan dalam Buku Panduan Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan bahwa Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan merupakan mata kuliah lapangan yang
8 wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan sebagai bekal pengalaman langsung tentang profesi guru. Tugas dan peranan guru dapat terwujud bila guru memiliki kemampuan dalam menguasai dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran terutama dalam menyusun dan menggunakan alat penilaian hasil belajar. Asumsi penelitian ini mengacu pada pendapat Brown (Sardiman, 1994: 194) berpendapat bahwa: Tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan pelajaran sehari-hari, mempersiapkan media pembelajaran, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan peserta didik. 2. Bentuk penilaian yang mengacu pada tujuan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus; dimana guru atau pihak industri sebagai penilai dapat membuat penilaian yang cukup objektif berkaitan dengan pencapaian kompetensi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Asumsi ini mengacu pada pernyataan Tuckman (1975: 12) Alat penilaian dalam bidang pengajaran diartikan sebagai suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. 3. Alat penilaian penilaian harus dibuat untuk menilai performance peserta didik pada Standar Kompetensi Menjahit dengan Mesin meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Asumsi ini sejalan dengan uraian yang disarikan dari Departemen Pendidikan Nasional (2006: 1) : Pelaksanaan penilaian yang diarahkan untuk mengukur dan menilai performansi peserta didik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. F. PERTANYAAN PENELITIAN
9 Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan bagi penulis dalam membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebagai langkah mengumpulkan data. Rumusan-rumusan pertanyaan penelitian ini, yaitu Analisis kualitas alat penilaian Menjahit dengan Mesin yang dibuat mahasiswa PLP Prodi Pendidikan Tata Busana di SMKN 9 Bandung, yang dirumuskan dalam pertanyaan : 1. Bagaimana kualitas alat penilaian untuk aspek menyiapkan tempat kerja dan alat kerja pada RPP yang dibuat mahasiswa PLP berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional? 2. Bagaimana kualitas alat penilaian untuk aspek menyiapkan mesin jahit pada RPP yang dibuat mahasiswa PLP berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional? 3. Bagaimana kualitas alat penilaian untuk aspek mengoprasikan mesin jahit pada RPP yang dibuat mahasiswa PLP berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional? 4. Bagaimana kualitas alat penilaian untuk aspek menjahit bagian-bagian busana pada RPP yang dibuat mahasiswa PLP berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional? 5. Bagaimana kualitas alat penilaian untuk aspek waktu praktik pada RPP yang dibuat mahasiswa PLP berdasarkan analisis kriteria Standar Kompetensi Nasional? G. METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara kerja yang tepat dalam mencapai tujuan penelitian dan berfungsi untuk mempermudah dalam proses penelitian.
10 Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif. Studi dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dan lembar telaah soal sebagai alat untuk menganalisis data. H. LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMKN 9 Bandung Jln. Sukarno Hatta KM 10 Bandung. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena masalah yang diteliti berkaitan dengan dokumen, alat penilaian dalam RPP yang dibuat mahasiswa Program latihan profesi di SMKN 9 Bandung. Sampel penelitian yang digunakan, yaitu sampel purposive berupa alat penilaian Menjahit dengan Mesin sebanyak 7 alat penilaian, yang memenuhi syarat dari 39 alat penilaian yang dibuat mahasiswa.