BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M.

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

P E D O M A N PROGRAM S1 A R S I T E K T U R DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. 2.4 Pengertian Seni Universitas Desain Otak Manusia Sel Otak Manusia Fakta Tentang Otak Manusia...

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kajian Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. I.1.1. Pentingnya Pengembangan Skill Mahasiswa Desain Grafis

BAB 1 PENDAHULUAN.

GUGUS KENDALI MUTU DEPARTEMEN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

REDESAIN GEDUNG JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNDIP TEMBALANG

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

TRANSFORMASI PENDOPO ALIH RUPA & FUNGSI FASILITAS SOSIAL BUDAYA PADA RUANG PERKOTAAN STUDI PENERAPAN: TAMAN KRIDA BUDAYA MALANG TESIS PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

JURUSAN ARSITEKTUR-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

GEDUNG PUSAT KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

PUSAT OLAH RAGA UNDIP DI TEMBALANG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I: PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Medan_Electronic_Mall

SEKOLAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MEDAN ( ARSITEKTUR PERILAKU )

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara BAB 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

KEBIJAKAN AKADEMIK DAFTAR ISI. Halaman

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

GALERI FOTO DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR PERANCANGAN/SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/2008

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

PETA KURIKULUM DAFTAR ISI. Hal.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 1980-an Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU menerima 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M. Nawawiy Loebis, yang ditempatkan sebagai staf pengajar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan akan sarjana arsitektur khususnya di daerah Sumatera Utara. Pada pertengahan tahun 1980-an Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik USU menerima Sarjana Teknik Arsitektur lainnya yaitu Ir. Rudolf Sitorus, Ir. Morida Siagian, Ir. Nurlisa Ginting, dan Ir. Nelson M. Siahaan. Mulai saat itu dirintis usaha pembukaan Program Studi Arsitektur USU. Usaha untuk mendirikan Program Studi Arsitektur terus berlangsung yaitu dengan mengirimkan staf pengajar tersebut melanjutkan program S-2 ke perguruan tinggi mancanegara, hingga akhir tahun 1990. Melalui SK Rektor USU No: 895/ PT05.H/SK/I, pada tanggal 16 Oktober 1990, terbentuk Tim Pelaksana Pembukaan Program Studi Arsitektur USU yang diketuai oleh Ir. Nurlisa Ginting, MSc didampingi sekretaris Ir. Muhammad Hasan (alm) dengan anggota Ir. Rudolf Sitorus, MLA dan Ir. Morida Siagian, MURP. Tahun 1991 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara resmi dibuka. Dengan menerima mahasiswa angkatan pertama sebanyak 60

orang. Perkuliahan di Departemen Arsitektur dimulai dengan mengacu kepada Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung sebagai pedomannya. Perkembangan Departemen Arsitektur terus berlanjut, menjadi departemen termuda di Fakultas Teknik tidak menjadi hambatan dalam perkembangannya menjadi departemen yang diminati oleh calon mahasiswa. Pada tahun 2000-an Departemen Arsitektur merupakan salah satu program studi favorit di Universitas Sumatera Utara. mahasiswa dan peminat Departemen Arsitektur terus bertambah tiap tahunnya dengan rasio kelulusan mahasiswa yang tinggi, akreditasi A yang diperoleh departemen arsitektur merupakan pencapaian prestasi yang luar biasa. Kualitas lulusan menjadi semakin baik tercermin dari IPK rata-rata lulusan. Alumnus Departemen Arsitektur saat ini diminati perusahaan lokal dan sudah tersebar bekerja di berbagai daerah lainnya. Hal ini dapat kita lihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Mahasiswa dan Peminat Departemen Arsitektur Tahun Akademik Daya Tampung Calon Mahasiswa Baru Mahasiswa Baru Total Mahasiswa Lulusan IPK Rata- Rata Lulusan 2006/2007 65 767 72 159 50 2,96 2007/2008 65 767 80 223 50 2,92 2008/2009 70 1287 81 262 74 3,01

Tahun Akademik Daya Tampung Calon Mahasiswa Baru Mahasiswa Baru Total Mahasiswa Lulusan IPK Rata- Rata Lulusan 2009/2010 70 1554 104 310 59 3,01 2010/2011 140 2138 129 361 24 3,09 410 6513 466 1315 257 Sumber: Olah Data Primer Tabel 1.1 (Lanjutan) Meskipun telah menjadi salah satu program studi favorit dan jumlah mahasiswa yang terus bertambah, fasilitas yang ditawarkan oleh Departemen Arsitektur tidak bertambah secara signifikan. Saat ini Departemen Arsitektur memiliki 3 (tiga) ruang kelas, 3 (tiga) ruang studio, 4 (empat) laboratorium, 2 (dua) kamar mandi, 1 (satu) ruang jurusan, 2 (dua) ruang rapat dosen, 1 (satu) ruang sekretaris jurusan, 1 (satu) ruang ketua jurusan, 1 (satu) gudang. Dengan fasilitas yang tersedia saat ini, tidak hanya segi infrastruktur yang dirasakan kurang dapat menampung keperluan individu yang beraktivitas di departemen arsitektur. Segi fasilitas penunjang kegiatan juga perlu di benahi dan di tambah agar dapat merangsang efektivitas kegiatan yang berlangsung di dalamnya, juga untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa Departemen Arsitektur. Saat ini dirasakan keperluan akan adanya gedung baru, gedung Departemen Arsitektur USU, sebuah gedung yang dapat menampung seluruh kegiatan di departemen arsitektur, tidak hanya mahasiswa, namun seluruh perangkat yang melakukan kegiatan di departemen arsitektur. Gedung yang memiliki fasilitas yang

lengkap dari persfektif akademik, guna menunjang dan memaksimalkan kegiatan belajar mengajar didalamnya. Dalam perkembangannya di masa yang akan datang gedung Departemen Arsitektur diproyeksikan akan menjelma menjadi Fakultas Arsitektur. Suatu hal yang patut untuk dipertimbangkan, melihat perkembangan departemen arsitektur yang sangat pesat, dari segi peminat, dan juga kurikulumnya. Secara umum Departemen Arsitektur telah berada pada jalur yang tepat untuk bertransformasi menjadi sebuah fakultas. Saat ini Departemen Arsitektur menerima mahasiswa sebanyak 100-125 orang per tahun, umur departemen yang lebih dari 20 tahun, dan telah mempunyai beberapa bagian yang dapat menopangnya menjadi sebuah fakultas. Sebut saja program perancangan arsitektur, program profesi, Magister Arsitektur, Magister Perancangan Kota, apabila dibuka program baru seperti landscape design, urban design, interior design dan program doktoral sudah tentu Departemen Arsitektur dapat berkembang menjadi sebuah Fakultas baru di. Tema yang dirasa sesuai untuk diaplikasikan pada Gedung Departemen Arsitektur USU adalah arsitektur ekspresionisme dengan Frank Gehry sebagai acuannya. Departemen arsitektur diketahui memiliki kurikulum yang berhubungan erat dengan dunia seni, sehingga gedung departemen arsitektur seharusnya dirancang menggunakan konsep dan metode yang unik dan berbeda. Hal ini diperlukan untuk menunjukkan identitas gedung dan pengguna bangunannya, dimana didalam gedung

ini beraktivitas manusia-manusia dengan kegiatan sehari-harinya mempelajari ilmu arsitektur dan bentukan-bentukan masa, yang kelak diharapkan akan menghasilkan bangunan-bangunan luar biasa seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Bangunan Arsitektur Ekspresionis Karya Frank Gehry Sumber: Google Gedung Departemen Arsitektur juga merupakan tempat makhluk-makhluk yang diberikan tuhan kelebihan dan bakat untuk menjadi lebih imajinatif maupun kreatif. Maka sudah selayaknya bangunan tempat mereka menimba ilmu dan beraktivitas sehari-hari memunculkan nilai seni dan tampil lebih dominan dari bangunan disekitarnya. Untuk memunculkan bentukan massa bangunan yang mampu tampil seperti sebuah karya seni, sudah tentu tema yang digunakan adalah tema ekspresionisme.

1.2 Perumusan Masalah Adapun permasalahan dalam penulisan thesis desain ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana merancang gedung Departemen Arsitektur USU yang sesuai dengan kaedah arsitektur ekspresionisme, dengan Frank Gehry sebagai acuannya. b. Bagaimana merancang gedung Departemen Arsitektur USU yang dapat mengakomodasi kegiatan perkuliahan didalamnya. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan Perancangan Gedung Fakultas Arsitektur USU ini adalah: a. Menerapkan Konsep Arsitektur Ekspresionisme yang mengacu pada Frank Gehry pada gedung Departemen Arsitektur. b. Merancang gedung Departemen Arsitektur USU yang dapat menampung seluruh kegiatan akademik yang berlangsung di dalamnya. 1.4 Manfaat Perancangan Hasil perancangan tematik ini diharapkan mampu menjadi masukan untuk perancangan gedung Departemen Arsitektur yang sedang menjadi wacana untuk dijadikan Fakultas Arsitektur dikalangan. Hasil perancangan tematik ini diharapkan mampu memperkaya ilmu arsitektur, khususnya penerapan arsitektur ekspresionisme yang diaplikasikan oleh Frank Gehry pada

bangunan institusi pendidikan, sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu arsitektur secara umum. 1.5 Keluaran Perancangan Tesis rancangan tematik ini merupakan simulasi desain bangunan ekspresionisme, menurut Frank Gehry yang diaplikasikan pada Gedung Departemen Arsitektur Fakultas Teknik di Medan. Bangunan dirancang dengan bentukan yang unik, mampu memunculkan intepretasi yang berbeda sesuai dengan imajinasi, perasaan, dan pengalaman psikis masing-masing pengguna bangunan. Bangunan juga akan memiliki beberapa ruang dengan ketinggian yang berbeda untuk memberikan pengalaman ruang yang berbeda pula. Diharapkan bangunan ini kelak dapat menjadi acuan perancangan bangunan lain. Konsep perancangan fisik akan melalui proses-proses sesuai kaedah arsitektur ekspresionisme yang merujuk pada Frank Gehry, menggunakan material yang mampu memunculkan karakter sesuai dengan kesan yang ingin ditimbulkan oleh perancang, serta penggunaan lahan yang efektif untuk pemanfaatan gedung sebagai sarana penunjang kegiatan akademik. Rumusan kriteria perancangan gedung akan sesuai dengan kaedah arsitektur ekspresionisme yang merujuk pada Frank Gehry. Didasari pendekatan desain secara ekspresionisme dan studi bentukan masa, penggunaan lahan yang efektif, pemilihan

material, dan perancangan ruang yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan yang akan berlangsung didalamnya. 1.6 Metodologi Gedung Departemen Arsitektur USU yang dijadikan objek perancangan arsitektur ekspresionisme diharapkan dapat menjadi acuan dari bangunan lain yang akan menerapkan konsep arsitektur ekspresionisme. Perancangan akan mengikuti kaedah-kaedah perancangan secara ekspresionisme, hal ini disebabkan kedekatan hubungan antara dunia arsitektur dengan dunia seni. Kurikulum yang dimiliki oleh dunia arsitektur memiliki hubungan yang dekat dengan dunia seni, dan gedung Departemen Arsitektur tidak hanya berfungsi sebagai tempat bernaung orang-orang yang tanggap dan memiliki bakat akan nilai seni, tetapi juga merupakan pusat aktivitas manusia yang dekat dan paham akan bentukan masa dan isu-isu bangunan serta lingkungan lainnya. Desain tematik Gedung Departemen Arsitektur USU yang berkonsep arsitektur ekspresionisme akan merujuk pada pendekatan desain Frank Gehry, dimana proses desain akan mengalami langkah-langkah atau metode desain sebagai berikut: 1. Menentukan metode dalam menentukan lokasi penelitian a. Harus berada di dalam kampus USU b. Lokasi dekat dengan Departemen Arsitektur saat ini 2. Metode pengumpulan data kawasan perancangan

a. Menentukan luas lokasi perancangan gedung departemen arsitektur USU b. Melakukan pengukuran ulang kawasan yang akan dirancang 3. Metode dalam merancang bangunan sesuai dengan tema ekspresionisme yang merujuk pada Frank Gehry. a. Mengumpulkan data literatur mengenai bangunan ekspresionisme yang dirancang oleh Frank Gehry. b. Mengumpulkan data eksisting pada kawasan. c. Merancang konsep bentukan massa yang akan digunakan pada gedung Departemen Arsitektur USU. d. Merancang konsep perancangan ruang dalam gedung fakultas arsitektur USU 4. Metode dalam membuat kriteria perancangan bangunan departemen arsitektur usu yang memenuhi kaedah arsitektur Ekspresionisme. a. Mengumpulkan data literatur mengenai bangunan Ekspresionisme. b. Mengumpulkan data tentang rancangan gedung Fakultas Arsitektur. c. Merancang Gedung Fakulltas Arsitektur berdasarkan kaedah-kaedah arsitektur Ekspresionisme. 1.7 Kerangka Berfikir Kerangka dasar penelitian ini menggambarkan proses perancangan arsitektur yang sesuai kaedah ekspresionisme. Ekspresionisme mendapatkan pengaruh dari

cabang ilmu pengetahuan lain seperti ilmu psikologi dengan teori psikoanalisa yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Ekspresionisme juga mendapat pengaruh dari pemikiran filsafat yang berkaitan dengan seni, antara lain pemikiran filsafat dalam seni yang dikemukakan oleh Friedrich Nietzsche memberikan pengaruh besar pada perkembangan aliran ekspresionisme. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 1.2. Proses perancangan yang mengikuti kaedah arsitektur ekspresionisme akan mengacu pada proses perancangan yang dilakukan oleh Frank Gehry. Frank Gehry merupakan arsitek yang telah melakukan pendekatan perancangan menurut kaedah ekspresionisme selama berpuluh-puluh tahun, dengan karya yang orisinil, visioner, monumental, dan berkonsepsi arsitektur adalah sebuah karya seni.

Gedung Departemen Arsitektur Tema : Arsitektur Ekspresionisme LATAR BELAKANG KASUS peminat dan mahasiswa yang bertambah tiap tahun Sarana dan prasarana yang kurang Fasilitas yang tidak mampu menunjang kegiatan akademis Proyeksi departemen arsitektur usu menjadi fakultas arsitektur kedepannya MAKSUD Menerapkan konsep arsitektur ekspresionisme pada kasus, dengan Frank Gehry sebagai acuannya Merancang gedung yang mampu menampung kegiatan akademis sesuai dengan kurikulum Feedback PERMASALAHAN Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan akademis Keterbatasan fasilitas dan lahan yang ada bila departemen arsitektur diproyeksikan menjadi fakultas arsitektur STUDI LITERATUR & STUDI BANDING Teori Psikoanalisa (Sigmund Freud) Filsafat dalam seni (Friedrich Nietzsche) Seni Ekspresionisme Arsitektur Ekspresionisme (Frank Gehry) PENGUMPULAN DATA Studi Literatur Studi Banding Studi Site STUDI SITE Ukuran site Peraturan pemerintah Persyaratan teknis bangunan ANALISA Analisa fungsional, yaitu : analisa aktivitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang PENERAPAN KONSEP PADA DESAIN BANGUNAN Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, persyaratan teknis, konsep tapak, dan konsep bangunan THESIS DESAIN Gambar 1.2 Kerangka Berfikir Sumber: Olah Data Primer

1.8 Sistematika Penulisan Tesis Hasil-hasil dari pengamatan akan disusun kedalam bentuk tulisan dengan tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, menguraikan secara garis besar tema utama pembahasan yang didalamnya meliputi latar belakang obyek studi, permasalahan desain, lingkup pembahasan dan penekanan desain, serta metodologi perencanaan yang akan dilakukan. BAB II KAJIAN TIPOLOGI GEDUNG PERKULIAHAN, berisi penjelasan tentang intepretasi kasus, mulai dari pengertian proyek, karakteristik gedung perkuliahan, tipologi gedung perkuliahan, program kegiatan pengguna bangunan, persyaratan teknis pembangunan proyek, program ruang, dan studi banding kasus proyek sejenis. BAB III DESKRIPSI TEMA, pada bab ini akan dijelaskan tentang pengaruh teori psikoanalisa dan filsafat dalam seni terhadap kemunculan dan perkembangan seni ekspresionisme yang berjalan pararel dengan arsitektur ekspresionisme. Dilengkapi dengan studi banding tentang karya arsitektur ekspresionisme, dan karakteristik desain arsitektur ekspresionisme menurut Frank Gehry, seorang arsitek dengan pendekatan desain ekspresionisme. BAB IV KONSEP PERANCANGAN FISIK, berisi tentang konsep-konsep perancangan, rumusan hasil pembahasan analisis arsitektur ekspresionisme dan penerapannya, baik dari proses desain secara ekspresionis maupun penerapan karakteristik arsitektur ekspresionisme yang telah disimpulkan pada kasus proyek.

BAB V EVALUASI AKHIR DAN REKOMENDASI, berisi tentang evaluasi akhir dan rekomendasi dari proses dan hasil perancangan.