BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari pemberian tindakan. 1. bilangan anak melalui permainan memancing angka.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR DIAGRAM..ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan dengan menggunakan media kartu angka. Oleh karena itu, untuk mencapai apa yang dimaksudkan di atas, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. 1 Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. 2 Menurut Arikunto, penggunaan PTK langsung ditujukan pada kepentingan partisipatif dan kolaboratif, artinya PTK diharapkan dapat mendorong dan membangkitkan para guru agar memiliki kesadara diri, melakukan refleksi, kritik diri 1 Aqib, Z, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, (Bandung: CV Yrama Widya), 2009, h. 15 2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara), 2006, h. 57 37

terhadap aktivitas maupun kinerja bagi peningkatan iklim pembelajaran yang lebih kondusif di lingkungan kerjanya. 3 B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Dharma Wanita Tomba Kota Baubau. Kegiatan penelitain dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu mulai bulan Maret sampai dengan April 2016. Alasan dilakukan penelitian di TK Dharma Wanita Tomba dikarenakan iklim pembelajaran yang terstruktur, metode pembelajaran yang masih konvensional, serta media pembelajaran yang kurang bervariasi. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan benda, hal, orang atau tempat penelitian. 4 Subjek dalam penelitian ini adalah 15 anak TK Dharma Wanita Tomba Kota Baubau terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. D. Desain Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan sistem siklus yang di dalamnya terdapat komponen perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi. Kemmis & Taggart menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipanang sebagi suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, tindakan, 3 Ibid, h. 103 4 Ibid, h. 109 38

pengamatan dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan siklus spiral berikutnya. 5 Siklus di atas akan dilaksanakan secara kontinyu sampai peneliti menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih optimal sehingga permasalahan yang terjadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan optimal. Selain itu, dengan siklus seperti ini, peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya. Untuk lebih jelas siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Refleksi Awal Studi Pendahuluan Perencanaan Tindakan Tindakan 1 Observasi 1 Refleksi 1 SIKLUS 1 SIKLUS 2 Observasi 2 Perencanaan 1 Refleksi 2 Tindakan 2 Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Siklus Kemmis dan Taggart 6 5 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Peneliitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2006, h. 66-67 6 Ibid, h. 56 39

E. Prosedur Penelitian Prosedur tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing) dan tahap analisis dan reflkesi (reflecting). Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Perencanaan berupa kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Berkaitan dengan penelitian ini, maka perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian) yaitu tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan pada hari itu sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode bermain dengan kartu angka. 2) Mempersiapkan media pembelajaran dan sarana yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran yaitu kartu angka sebagai sumber belajar dan sarana pendukung lainnya. 3) Mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari: a) Menyusun dan mempersiapkan pedoman check list bagi anak untuk mempermudah peneliti mengetahui kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui kegiatan bermain kartu angka. b) Menyusun dan mempersiapkan LKA (Lembar Kegiatan Anak) yang akan digunakan untuk mengamati kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka. 40

c) Mempersiapkan dokumentasi yang akan digunakan sebagai bukti bahwa anak telah mengikuti pembelajaran mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan pedoman perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu RKH (Rencana Kegiatan Harian) dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tindakan sebelumnya telah dilatihkan terlebih dahulu kepada pelaksana kegiatan (peneliti) untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka dan semua anak pada kelompok A mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. c. Tahap Observasi/Pengamatan Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung di bantu oleh kolaborator/guru kelas. Guru kelas mengamati kegiatan peneliti dan anak secara cermat, serta mencatat semua hal-hal penting yang ditemukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana respon dan kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan pada anak saat proses pembelajaran. 41

Aspek observasi yang diamati antara lain perhatian anak terhadap materi pembelajaran tentang kemampuan mengenal konsep bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka mengalami perubahan baik atau tidak, anak lebih aktif atau tidak dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, dan anak lebih sebang atau tidak dengan kegiatan permainan yang diberikan oleh peneliti. Observasi juga dilakukan untuk mengamati bagaimana ketika peneliti mengajar khususnya dalam kegiatan mengenal lambang bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka dalam proses belajar mengajar di kelas. d. Refleksi Pelaksanaan refleksi berupa tanya jawab atau diskusi antara peneliti dengan kolaborator/rekan guru. Diskusi tersebut bertujuan untk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan yaitu melalukan penilaian terhadap proses yang telah terjadi dan menganalisis permasalahan yang muncul. Kemudian mencari jalankeluar terhadap permasalahan yang muncul sehingga dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus berikutnya. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Setelah 42

itu peneliti dan guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang diatasi, peneliti mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Dalam melakukan penelitian, instrumen yang digunakan yaitu: a. Lembar Observasi (check list) upaya meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan anak berisi tentang catatan pelaksanaan kegiatan mengenal konsep bilangan yang sesuai dengan indikator. Prosedur penyusunan dan pengisian lembar obsevasi ini antara lain: 1) Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan anak. 2) Menjabarkan indikator ke dalam butir-butir amatan yang menunjukkan pencapaian indikator yang dapat digunakan anak ketika melaksanakan kegiatan. b. Setelah instrumen observasi/pengamatan tentang kemampuan menulis lambang bilangan 1-10, menunjuk lambang bilangan 1-10 dengan bilangan, dan menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 dibuat, langkah selanjutnya adalah menyusun rubrik penskoran. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Observasi Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan Variabel Sub Variabel Indikator Kemampuan Kemampuan 1. Anak dapat menulis lambang bilangan Kognitif berupa mengenal 1-10 kemampuan konsep bilangan 2. Anak dapat menunjuk lambang mengenal konsep bilangan 1-10 dengan bilangannya bilangan 3. Anak dapat menghubungkan lambang 43

bilangan dengan benda-benda sampai 10 Tabel di atas menunjukkan kisi-kisi instrumen penelitian observasi kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan. Kisi-kisi instrumen meliputi variabel, sub variabel dan indikator. Indikator-indikator tersebut akan dijabarkan ke dalam rubrik penilaian. Adapun rubrik penilaian dari indikator yang pertama yaitu anak dapat menulis lambang bilangan 1-10 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Lambang Bilangan 1-10 No Kriteria Penilaian Skor Keterangan 1 Anak dapat menulis lambang bilangan 1-10 2 Anak kurang dapat menulis lambang bilangan 1-7 3 Anak belum dapat menulis lambang bilangan 1-5 3 Jika anak dapat menulis lambang bilangan 1-10 dengan urut sesuai dengan yang tertulis pada kartu angka tanpa melakukan kesalahan 2 Jika anak dapat menulis lambang bilangan 1-7 dengan urut sesuai dengan yang tertulis pada kartu angka dan anak terkadang masih melakukan kesalahan dalam menulis lambang bilangan 1 Jika anak dapat menulis lambang bilangan 1-5 dengan urut sesuai dengan yang tertulis pada kartu angka dan anak masih harus dibimbing oleh guru dalam menulis lambang bilangan tersebut Adapun rubrik penilaian dari indikator yang kedua yaitu anak dapat menunjuk lambang bilangan 1-10 dengan bilangannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 44

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Menunjuk Lambang Bilangan 1-10 dengan Bilangannya No Kriteria Penilaian Skor Keterangan 1 Anak dapat menunjuk lambang bilangan 1-10 dengan bilangannya 2 Anak kurang dapat menunjuk lambang bilangan 1-7 dengan bilangannya 3 Anak belum dapat menunjuk lambang bilangan 1-5 dengan bilangannya 3 Jika anak dapat menunjuk lambang bilangan 1-10 dengan bilangannya yang terdapat pada kartu angka dengan urut dan tanpa melakukan kesalahan 2 Jika anak dapat menunjuk lambang bilangan 1-7 dengan bilangannya yang terdapat pada kartu angka dengan urut, dan anak terkadang masih lupa atau melakukan kesalahan dalam menunjuk lambang bilangan dengan bilangannya 1 Jika anak menunjuk lambang bilangan 1-5 dengan bilangannya yang terdapat pada kartu angka dengan urut dan anak masih harus dibimbing oleh guru dalam menunjuk lambang bilangannya tersebut Adapun rubrik penilaian dari indikator yang ketiga yaitu anak dapat menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Kemampuan Menghubungkan Lambang Bilangan dengan Benda-benda sampai 10 No Kriteria Penilaian Skor Keterangan 1 Anak dapat 3 Jika anak dapat menghubungkan lambang menghubungkan lambang bilangan bilangan yang terdapat pada kartu angka dengan benda-benda sampai 10 dengan urut dan tanpa dengan benda melakukan kesalahan sampai 10 2 Anak dapat menghubungkan lambang bilangan dengan benda- 2 Jika anak dapat menghubungkan lambang bilangan yang terdapat pada kartu angka dengan benda-benda sampai 7 dengan urut dan anak terkadang masih lupa atau kurang tepat dalam 45

benda sampai 7 menghubungkan lambang bilangan dengan bendanya tersebut 3 Anak belum dapat 1 Jika anak dapat menghubungkan lambang menulis lambang bilangan 1-5 bilangan yang terdapat pada kartu angka dengan benda-benda sampai 5 dengan urut dan anak masih harus dibimbing oleh guru dalam menghubungkan lambang bilangan dengan bendanya tersebut G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dipahami sebagai cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan (observasi), studi dokumentasi dan catatan lapangan, berikut penjelasannya: a. Pengamatan (Observasi) Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. 7 Observasi dilakukan untuk memantau guru maupun anak. Sebagai alat pemantau guru, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru dalam setiap siklus atau tindakan pembelajaran sesuai dengan fokus masalah. Dari hasil pengamatan itu, dapat ditentukan berbagai kelemahan sehingga dapat ditindaklanjuti untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. Observasi berhubungan dengan kegiatan anak, dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku-perilaku anak sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan guru. 7 Ibid, h. 86 46

Agar observasi dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan alat atau instrumen observasi. Instrumen yang digunakan dalam PTK ini adalah heck list atau daftar cek. Menurut Sanjaya, check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda atau tidak adanya dengan tanda ( ) tentang aspek yang diobservasi b. Dokumentasi Dokumen meru[akan catatan peristiwa yang sudah berlalu. 8 Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan (life histories), cerita dan biografi. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil foto, rekaman gambar, rekaman suara serta hasil karya anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi tersebut untuk merekam kegiatan yang telah dilakukan guru dan anak pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumen ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara nyata tentang keterampilan guru dalam mengajar menggunakan media kartu angka dan kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan anak serta untuk memperkuat data yang telah diperoleh. 8 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta), 2010, h. 82 47

H. Teknik Analisis Data Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini berlangsung dari awal penelitian penelitian yaitu dari observasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan sampai refleksi terhadap tindakan. Kegiatan tindakan dilakukan secara berulang untuk memperoleh data guru dianalisis. Setelah data terkumpul maka dianalisis berdasarkan studi literatur dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Sedangkan data kuantitaif menggunakan metode statistik dijelaskan melalui tabel sebagai hasil data kemudian diprosentasekan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui media kartu angka. Untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan sebelumnya, maka peneliti menggunakan rumus: P = x 100% Keterangan: P = Persentase n = Jumlah skor yang diperoleh dari data N = Jumlah skor maksimal 48

Setelah mengetahui persentase tersebut, langkah selanjutnya yaitu menetapkan predikat yang dijadikan pedoman penilaian. Berikut ini pedoman penilaian menurut Suharsimi Arikunto: 9 Tabel 3.5 Kategori Predikat Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Penggunaan Media Kartu Angka No Interval Kategori 1 81-100 % Sangat Baik 2 61-80 % Baik 3 41-60 % Cukup Baik 4 21-40 % Kurang Baik 5 0-20 % Kurang Sekali I. Indikator Kinerja Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan anak. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Tomba Kota Baubau telah mengalami peningkatan dan menunjukkan rata-rata kelas yang mencapai persentase 80,00%. 9 Suharsimi Arikunto, Op Cit, h. 44 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Objektif Kemampuan Kognitif Mengenal Konsep Bilangan Anak a. Kondisi Objektif Tempat Penelitian TK Dharma Wanita Tomba berlokasi di Jalan Khairil Anwar No. 8 Kelurahan Tomba Kecamatan Wolio Kota Baubau. TK ini berada pada lokasi yang startegis yaitu di pusat Kota Baubau. TK Dharma Wanita Tomba saat ini dipimpin oleh Ibu Hj. Wa Ode Matje, S.Pd.I. TK Dharma Wanita Tomba memiliki 6 orang guru, dengan jumlah kelas 3 kelas yaitu kelompok A, Kelompok B1 dan Kelompok B2 yang masing-masing kelas diisi dengan 2 orang guru. Kegiatan di TK Dharma Wanita Tomba berlangsung dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Waktu belajar dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 10.00 WITA. Setiap hari Jumat, anak-anak melaksanakan kegiatan keagamaan seperti praktek wudhu dan shalat, dan setiap hari Sabtu anak-anak melaksanakan kegiatan olah raga. b. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran di TK Dharma Wanita Tomba 1) Struktur Kurikulum Untuk struktur kurikulum TK Dharma Wanita Tomba dikembangkan secara terpadu dan terintegrasi dengan standar kurikulum nasional. Struktur kurikulum TK Dharma Wanita Tomba adalah sebagai berikut: 50