UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDUAK II SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2012 SKRIPSI Oleh : FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA NIM.086464100 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN S1 PENDIDIKAN OLAHRAGA 2012
STRIVE TO IMPROVE THE RESULT LEARN TO THROW TURBO [PASS/THROUGH] THE APPROACH PLAY AT STUDENT CLASS of IV of ELEMENTARY SCHOOL of COUNTRY KARANGDUAK II SCHOOL YEAR 2012. (A Study of SDN Karangduak II Students in Sumenep) FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA ABSTRACT This research is executed as a mean to improve the result learn the student throw turbo [pass/through] the approach play at the. Background with the student attitude in following process study specially at elementary competition throw turbo and result of learning at cognate aspect, afektif and very low psikomotorik student. This research is executed by using method of research of class action (Classroom Actian Resrach), and executed by two cycle or four rotation of each;every rotation show the growth step of result of learning student in study throw turbo [pass/through] the approach play at the. Subjek Research is student of Class of IV SD of Country Karangduak II Suemnep School Year 2012 at semester 2 amounting to 40 student composed by 20 men student and 20 woman student. Instrument used in data intake is result evaluate the student and result of perception. Analyse the data used in this research is statistical analysis. Pursuant to conclusion of result of research show 1) Make-Up of result learn the student throw cognate turbo, afektif and psikomotorik of student of class of IV of Elementary School of Country Karangduak II Sumenep at
elementary interest of elementary is executed motion of athletic modified: jump, hop and throw by paying attention never give up values, sportivitas, self confidence and sincerity at Iesson items throw turbo where make-up of result learn to show the = Study repair at cycle of I meeting 1 completely learn 55% from 40 student, and at cycle of I meeting 2 mounting to become 70%, at cycle of II meeting 1 result learn to mount 25% from cycle I become 95% and at cycle of II meeting 2 complete have reached 100%.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDUAK II TAHUN PELAJARAN 2012 (Suatu Studi Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Karangduak II Sumenep) FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa lempar turbo melalui pendekatan bermain. Dilatarbelakangi dengan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pada komptensi dasar lempar turbo dan hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa yang sangat rendah. Penelitian ini dilaksanaknan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Actian Resrach), dan dilaksanakan dua siklus atau empat pertemuan setiap pertemuan menunjukkan tahapan perkembangan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar turbo melalui pendekatan bermain. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri Karangduak II Sumenep Tahun Pelajaran 2012 pada semester 2 yang berjumlah 40 siswa yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah hasil evaluasi siswa dan hasil pengamatan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian menunjukkan 1) Peningkatan hasil belajar siswa lempar turbo kognitif, afektif dan psikomotorik siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangduak II Sumenep pada kompetensi dasar mempraktikkan gerak dasar atletik yang dimodifikasi: lompat, loncat dan lempar
dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kejujuran pada materi pelajaran lempar turbo dimana peningkatan hasil belajar menunjukkan = Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dengan ketuntasan belajar 55% dari 40 siswa, dan pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 70%, pada siklus II pertemuan 1 hasil belajar meningkat 25% dari siklus I menjadi 95% dan pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan sudah mencapai 100%.
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan kompetensi siswa. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai yang terkandung didalamnya (sikapmental-emosional-spritual-dan sosial), serta menanamkan kebiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan terprogram. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hari. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi pembelajaran, menanamkan nilai-nilai (sportifitas, kejujuran, kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran yang diinginkan. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah terbagi dalam beberapa cabang olahraga yaitu: cabang olahraga bola besar, cabang olahraga bola kecil, cabang olahraga senam, dan juga cabang olahraga atletik. Pembelajaran olahraga atletik merupakan salah satu pembelajaran yang diminati siswa. Namun dalam penyampaiannya yang masih bersifat konvensional, metode pembelajaran yang kurang bervariasi, kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, menyebabkan aspek permainan dan olahraga khususnya cabang atletik pada nomor lempar dianggap materi yang sulit. Hal tersebut kurang menunjang suasana dalam proses
pembelajaran yang mengakibatkan kejenuhan pada siswa yang berakibat banyak siswa tidak tertarik dan tidak berminat terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan khususnya cabang atletik pada nomor lempar. Dengan demikian hasil belajar yang diperoleh belum optimal Sewaktu peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran bidang studi pendidikan jasmani di SD Negeri Karangduak II kecamatan Sumenep, Kota Sumenep.berdasarkan data siswa kelas IV dan kondisi nyata di sekolah, dalam kisaran tahun 2011 ada 30% - 40% dari siswa yang tidak tuntas dalam bidang studi penjasorkes pada materi atletik di nomor lempar. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri Karangduak II berjumlah 35 orang disetiap kelasnya. Jadi komparasi antara jumlah siswa yang tuntas 60% - 70% kali 35 siswa sama dengan 21 24 siswa yang belum tuntas. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran atletik pada nomor lempar menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi sangat rendah. Situasi dan kondisi ini sampai saat ini belum terpecahkan walaupun sudah berlangsung cukup lam. Sorang guru sampai detik ini belum melaksanakan pengajaran yang dapat membawa perubahan dalam penyampaian materi pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan mudah tidak senang dalam menerima pelajaran. Sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar, usia 7 12 tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih senang bermain bebas dan sekedar
ajang berkumpul sesama teman untuk bersenang-senang. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif dan kreatif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan program, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran atletik pada nomor lempar yang menyeluruh dengan modifikasi pembelajaran lempar turbo. Lempar turbo adalah Lempar turbo diawali dengan awalan 5 meter, Setelah melakukan awalan pendek peserta melempar turbo ke area lemparan dengan dibatasi garis lempar. Setiap peserta melakukan dua lemparan.karena keamanan cukup rawan dalam lempar turbo maka hanya guru yang boleh berada di area pendaratan lemparan.sangat terlarang melempar balik turbo kearah batas garis lempar. Masmar.2010. Pedoman Kids Athletics. Olahraga dan Pendidikan Jasmani UNY, (Online),( http://blog.uny.ac.id/margono/2010/02/12/pedoman-kids-athletics/, diakses 18 Januari 2012).
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi melalui pendekatan permainan yang di modifikasi dalam pembelajaran lempar turbo pada siswa kelas IV SD Negeri Karangduak II. Mengingat di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangduak II keinginan belajar sangat kurang sehingga hasil belajar siswa sangat rendah B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah; Apakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lempar turbo siswa kelas IV SD Negeri Karangduak II? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lempar turbo melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri Karangduak II tahun Pelajaranan 2012.
D. Bentuk Penelitian tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan maalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagamana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu obyek dalam hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan hasil pembelajaran dikelas. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan dapat terpantau. Dalam penelit ini peneliti tidak bekerjasama dengan sisapapun, kehadiran peneliti sebagai peneliti sebagai guru dikelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi keasahan data yang diperlukan. E. Rancangan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka berbentuk spiral dari siklus yang atu ke siklus berikutny. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Pengamatan (Suharsimi Arikunto, 2006 : 97)
F. Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh menunjukkan kurva pelaksanaan pembelajaran perbaikan Siklus I pertemuan ke dua menyatakan dari hasil evaluasi sejumlah 40 siswa yang mendapat nilai 60-69 sebanyak 1 siswa, 70-79 siswa sebanyak 17 siswa, 80-89 siswa sebanyak 9 siswa nilai 90-100 sebanyak 2 siswa. 3. Hasil Pengamatan a. Dari pengamatan terhadap guru saat berlangsungnya proses pembelajaran, diperoleh temuan sebagai berikut: 1) Guru sudah memberikan motivasi yang baik kepada siswa. 2) Guru menyampaikan kegiatan yang harus dikerjakan siswa dengan jelas. 3) Guru banyak membimbing siswa dalam melakukan kegiatan dan pengamatan. 4) Guru sudah banyak memberikan tugas yang memancing siswa dalam melakukan lempar turbo. a. Dari pengamatan terhadap siswa saat berlangsung proses pembelajaran ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) Motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran mulai meningkat. 2) Banyak siswa mulai berani menyampaikan pendapat. 3) Masing-masing siswa sudah melaksanakan kegiatan dengan baik. 4) Siswa sudah dapat menarik kesimpulan dengan baik.
5) Siswa sudah melaksanakan evaluasi dengan baik. 4. Data tentang hasil Refleksi Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 tentang melakukan lempar turbo dengan menggunakan alat bantu bola berekor pada tanggal 28 Maret dan 5 April 2012 diperoleh refleksi sebagai berikut: a. Masih banyak siswa yang belum mampu melakukan lempar turbo dengan benar. b. Alat bantu yang digunakan sangat terbatas c. Bimbingan guru secara individu terhadap siswa belum merata. d. Ada siswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas. b. Perbaikan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal, 19 s/d 26 April 2012. Materi yang diajarkan adalah melakukan lempar turbo menggunakan alat bantu bola berekor dan lempar turbo sebenarnya. Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap yang diawali dengan apersepsi dan diakhiri dengan evaluasi. Hasil evaluasi akan dianalisa hasilnya untuk menentukan apakah upaya perbaikan pembelajaran berhasil atau tidak. c. Dari hasil analisis perbaikan pembelajaran pada Siklus II, pada putaran 1 dapat diketahui bahwa hasil evaluasi yang dicapai siswa nilai terendah 64 dan nilai tertinggi 91, dengan ketuntasan belajar sudah mencapai 92%. Dan pembelajaran pada putaran ke meningkat drastis dengan hasil belajar
siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 92 dan ketuntasan belajar mencapai 100% G. Pembahasan Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidaklah mudah, sebab kenyataan di lapangan banyak faktor yang menjadi penyebab keberhasilan proses pembelajaran. Faktor yang paling menentukan keberhasilan proses belajar mengajar adalah kemampuan guru, terutama kemampuan dalam merancang pembelajaran, memilih metode, teknik dan media pembelajaran serta memodifikasi alat bantu. H. Simpulan Melihat uraian dari Bab I sampai dengan Bab III serta hasil penelitian pada Bab IV di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran lempar turbo, hasil belajar siswa dapat. Oleh karena itu dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa dengan menerapkan pendekatan bermain dalam pembelajaran lempar turbo dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mempraktikkan gerak dasar atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin siswa kelas IV semester 2 di SD Negeri Karangduak II Tahun Pelajaran 2012 dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian.