BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan tujuan dari penelitian itu sendiri. Metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yang tepat. Cara tersebut dinamakan metode penelitian (Nawawi, 2007:65)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN METODE BERMAIN BOLA KARET SISWA SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan. Deddy Mulyana (2004:61) Metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ketepatan penggunaan metode penelitian. Nawawi (2007: 65) mengatakan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dari hasilnya. dengan April / semester II / 2011/2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berkaitan dengan penggunaan media permainan smart monopoly untuk

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto jenis penelitian ada 3, diantaranya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa Kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A.

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING DENGAN METODE TUGAS DI SMPN 04 BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menganalisis yang dimiliki setiap individu akan membawa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian Suatu penelitian, diperlukan adanya metode dan bentuk penelitian yang tepat dan sesuai. Tujuannya adalah hasil yang dicapai sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian itu sendiri. Metode penelitian adalah salah satu cara penelitian yang dilakukan secara berturut-turut dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian. Metode penelitian bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian, maka dari itu dalam suatu penelitian harus ditentukan metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 3) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkahlangkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dangan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah atau dianalisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan ( action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Menurut Hadari Nawawi (2007:67) mendefinisikan metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan 23

24 lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya. 2. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Agus Kristianto (2010: 32), PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional guru-guru atau pelatih dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran pendidikan jasmani atau kepelatihan olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan. Dalam bahasa Inggris, penelitian ini dikenal dengan istilah Action Research (AR) Jadi, penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan yang merupakan tindak lanjut dari penelitian deskriptif dan eksperimen, sedangkan jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif. Secara sederhana, penelitian tindakan kelas yang dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) dan pengulangannya yang dikemukakan oleh Agus Krsitiyanto (2010: 19), seperti disajikan dalam bagan berikut ini.

25 Gambar 3.1 Desain PTK Sumber : Buku Penelitian Tindakan Kelas oleh Agus Krsitiyanto Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah tahap ke-4 (refleksi), lalu kembali ke-1 (perencanaan) dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 (Pelaksanaan) dan ke-3 (Pengamatan) dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga sebagai pengamat, bisa saja pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, degan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain objek pengamatan sudah lampau terjadi. Berdasarkan penjelasan tersebut, Karena penelitian yang dilakukan ini peneliti juga bertindak sebagai pengamat, maka pengamatan dilakukan sesudah terjadinya pelaksanaan. B. Subjek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, (2010:188) subjek penelitian adalah subjek yang berupa person, place dan paper yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang sebanyak 30 siswa. Pada penelitian ini diambil kelas VIII sebagai subjek penelitian atas dasar rekomendasi

26 dari guru yang mengajar penjaskes kelas VIII SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang, karena materi Pukulan Forehand Drive terdapat pada siswa kelas VIII semester 1 dan kurangnya hasil pencapaian pembelajaran Pukulan Forehand Drive sehingga guru memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian pembelajaran Keterampilan Pukulan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Pembelajaran Audio Visual. Dan yang diambil menjadi sampel penelitian adalah Siswa Kelas VIII SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang dengan jumlah sebanyak 30 siswa. Tabel 3.1 Subjek Penelitian Sumber TU. SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapng No. Kelas Putera Siswa Puteri Jumlah 1. VIII 18 12 30 Jumlah Subjek 30 Penelitian C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpul Data Supaya data yang dihasilkan merupakan data yang valid serta reliabel, maka diperlukan teknik serta alat pengumpulan data yang baik. Menurut Hadari Nawawi, (2006: 94) ada enam teknik pengumpulan data yaitu: 1) Teknik observasi langsung. 2) Teknik observasi tidak langsung. 3) Teknik komunikasi langsung. 4) Teknik komunikasi tidak langsung. 5) Teknik pengukuran. 6) Teknik 26nstrument.

27 Dari teknik pengumpulan data di atas, maka teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi langsung dan test pengukuran. Melalui tes dan pengukuran kita dapat mengetahui status dan kedudukan seorang siswa. Tes adalah alat atau 27nstrument yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan-tujuan. 2. Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpul data yang telah ditetapkan diatas, untuk memperoleh data yang diperlukan digunakan teknik pengambilan data dengan cara observasi langsung dan tes pengukuran. 1) Lembar Observasi Menurut Nasution dalam Sugiono (2010: 310) menyatakan, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil atau dampak yang dikenakan pada siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data, dengan menggunakan indera secara langsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti harus benar-benar menggunakan indera penglihatan dan pendengarannya untuk mencatat segala peristiwa atau kejadian yang berisi dari penglihatan penelitian. Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduannya berlangsung dalam waktu yang sama. 2) Tes Pengukuran Tes merupakan pengumpul informasi atau data. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Nurhasan (2001: 3) Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

28 dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam tes pengukuran ini, tes yang diberikan berupa tes keterampilan melakukan pukulan Pukulan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja Pada Siswa Kelas VIII SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang. Dalam penelitian ini, peniliti di lapangan menjadi syarat utama. Peneliti mengumpulkan data dalam latar alamiah, dimana peniliti bertindak sebagai intrumen kunci. Selain itu peniliti juga berperan sebagai perencana dan pelaksana tindakan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, pengumpulan dan penganalisis data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Mencari tahu secara alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data (Agus Kristanto, 2010: 19). Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu : a. Observasi Awal Dalam hal ini peneliti terjun langsung ketempat pelaksanaan penelitian. Pada observasi awal peneliti langsung mengamati pelaksanaan menggiring bola dengan indikator pengenalan teknik dasar menggiring bola yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama jam pelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh Siswa kelas VIII Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.

29 b. Refleksi Awal Setelah dilakukan observasi pembelajaran awal dengan melihat kekurangan yang dialami siswa dan guru mata pelajaran dalam proses pembelajaran bermain tenis meja c. Tes Awal (Pre-Implementasi) Berdasarkan refleksi awal, maka sebelum tindakan pada siklus I peneliti akan memulai dengan melakukan tes awal teknik dasar tes awal dan tes akhir (pre-implementasi) d. Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi awal dan melihat hasil pre-test (preimplementsi), maka peneliti akan menerapkan sistem pembelajaran dengan mengunakan audio visual(vcd) e. Refleksi Pembelajaran Siklus I Setelah melakukan tes dan evaluasi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan seberapa besar pengaruh atau dampak positif penerapan pembelajaran audio visual (vcd) terhadap tindakan yang telah diberikan, apaapa saja kekurangan dan hambatan pembelajaran selama tindakan pada siklus I. Dari hasil refleksi dan evaluasi siklus I, peneliti dapat merencanakan variasivariasi pembelajaran dengan permainan, agar hasil pembelajaran yang di harapkan dapat tercapai. f. Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, maka disusun perencanaan pembelajaran pada siklus II, Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II ini ditekankan pada perbaikan dari permasalahan yang ditemukan pada saat observasi siklus I. Pada siklus II pembelajara dengan strategi permainan akan

30 lebih dominan lagi, tetapi tetap menggunakan rancangan pembelajaran audio visual (vcd) dasar yang telah dibuat. Pada siklus II, tindakan dibagi dalam 4 kali pertemuan, dimana didalam 1 minggu peneliti melakukan 3 kali pertemuan pada hari senin sore, rabu pagi dan sabtu sore, sama seperti pada siklus I, sehingga tindakan dilakukan dalam waktu 1,5 minggu, hal ini dilakukan agar intensitas pertemuan dan biaya yang diperluakan menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah dan guru penjaskes g. Evaluasi dan Tes Pembelajaran Siklus II Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari tindakan pada siklus II yang dilaksanakan pada siswa. Tes dan evaluasi pembelajaran melaluai audio visual (vcd)yang dilakukan pada akhir siklus II ini sama seperti tes pembelajaran melalui audio visual (vcd) yang dilakukan pada tes siklus I. Oleh karena itu pada saat tes diharapkan semua testee harus hadir. h. Refleksi Pembelajaran Siklus II Setelah melakukan tes dan evaluasi, peneliti mengkaji, melihat dan menganalisis seberapa besar pengaruh atau dampak positif penggunaan bola plastik terhadap tindakan yang telah diberikan. Pada refleksi siklus II inilah peneliti akan menghitung dan mengolah data yang telah diperoleh selama pembelajaran pada siklus II, apakah terjadi peningkatan Kemampuan pukulan Forehand Drive melaluai pembelajaran Audio Visual (VCD). Disini akan dilihat seberapa besar pencapaian ketuntasan belajar siswa dari hasil tes siklus II, dengan membandingkan hasil tes awal dan tes siklus I yang diperoleh. Berdasarkan refleksi ini, bila rata-rata kemampuan pukulan forehand drive

31 dalam tenis meja siswa yang mendapat nilai A dan B 70%, maka pembelajaran pukulan forehand drive melaluai audio visual (VCD) dinyatakan berhasil. D. Teknik Analisis Data Dalam suatu penelitian teknik dan alat pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis data yang akan dikumpulkan. Oleh karena itu sebelum menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam suatu penelitian terlebih dahulu harus diketahui jenis data yang akan dikumpulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi. Menurut Sugiyono dalam Sutrisno Hadi (2009: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK di analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. a. Hasil keterampilan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja: Dengan menganalisis nilai rata-rata tes keterampilan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja. Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di tentukan. b. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan forehand drive: dengan menganalisis rangkaian Forehand Drive Dalam Permainan Tenis Meja. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

32 Menurut Iskandar dalam Kristiyanto (2010:137) yang menyatakan bahwa, Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis serta secara deskriptif dengan menggunakan porsentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui perubahan hasil aktifitas, jenis data yang bersifat kuantitatif yang di peroleh dari hasil praktek, ditandai dengan indikator hasil praktek siswa (implementasi) menjadi lebih baik dari hasil tes sebelumnya (Pre-implementasi), kemudian di analisis dengan menggunakan rumus, sebagai berikut : Post rate P = x 100% Base rate Keterangan : P Post Rate Base rate : Prosentase : Nilai sesudah diberikan tindakan : Nilai Maksimal tindakan. E. Jadwal Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMPN N 01 Tumbang Titi Kabupaten Ketapang. Proses penelitian mulai dari tahap pra observasi, penyusunan desain penelitian, penyusunan alat pengumpul data, pengurusan surat menyurat penelitian, pelaksanaan penelitian dan konsultasi hasil pembahasan penelitian secara keseluruhan dijabarkan dalam table 3.3 sebagai berikut:

33 Tabel3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan/Tahun 2015 No Kegiatan Juli- Sept- Nov Des- Feb- agust okto feb maret 1. Pengajuan Outline 2. Observasi 3. Penyusunan Desain 4. Seminar 5. Pelaksanaan Penelitian 6. Pengolahan Data 7. Konsultasi Skripsi 8. Ujian Skripsi Berdasarkan tabel perencanaan tersebut, maka secara rinci proses penelitian dapat dijabarkan sebagai beriktu: 1. Pengajuan sekaligus persetujuan judul dilaksanakan pada bulan Juli -agustus 2015. 2. Pengurusan kegiatan observasi, pengumpulan data siswa dan penyusunan desain dilakukan peneliti pada bulan September -oktober 2015. 3. Pelaksanaan seminar desain penelitian dilakukan pada bulan November 2015. 4. Penelitian dan pengolahan data dilaksanakan pada bulan Desember-februari 2016.

5. Sidang skripsi dilakukan pada bulan februari -maret 2016 34