H. RIADI, SKM, MPH KEPALA BIRO PENGEMBANGAN SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Pada RAKOR UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA PENCEGAHAN TRAFFICKING TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK SE WILAYAH MITRA PRAJA UTAMA DI JAWA TENGAH SEMARANG, 22 OKTOBER 2014
PENDAHULUAN MENURUT PBB: INDONESIA MEMASUKI PERINGKAT KE-2 SEBAGAI NEGARA YANG PALING BANYAK TERJADI PERDAGANGAN ORANG. INDONESIA DICAP SEBAGAI PENGIRIM, PENAMPUNG DAN SEKALIGUS MEMPRODUKSI AKSI KEJAHATAN HUMAN TRAFFICKING KHUSUSNYA PEREMPUAN DAN ANAK PROVINSI JAWA BARAT MERUPAKAN SALAH SATU SENDING AREA ke 2 terbesar DI INDONESIA
KENAPA HARUS KERJASAMA? permasalahan perdagangan orang harus diselesaikan dengan kerjasama, khususnya di wilayah MPU, dikarenakan, kita mengenal batas wilayah administratif (sesuai peraturan perundangan), dan batas wilayah fungsional (sesuai hubungan sosial ekonomi lintas batas administratif). Dalam konteks ini, alasan utama diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah adalah agar berbagai masalah lintas wilayah administratif dapat diselesaikan bersama dan sebaliknya agar banyak potensi yang mereka miliki dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Mengingat KERJASAMA MERUPAKAN kebutuhan penting yang tidak terelakkan maka harus ada upaya yang sistimatis dan berkesinambungan. Di wilayah MPU, Provinsi Jawa Barat baru mengadakan kerjasama bidang Trafficking dengan Provinsi Bali dan NTB, dengan Provinsi Jawa Tengah sedang dalam proses
Permasalahan umum KASUS PERDAGANGAN ORANG YANG MELEWATI BATAS- BATAS WILAYAH ADMINISTRATIF SEMAKIN TINGGI KHUSUSNYA TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK. PERDAGANGAN ITU SENDIRI DIANTARANYA DISEBABKAN OLEH : 1. KETERBATASAN TINGKAT PENDIDIKAN (rentan thdp pekerjaan eksploitatif dan perdagangan) 2. TINGGINYA ANGKA KEMISKINAN (keinginan cepat kaya, pengaruh sosial budaya, kurangnya pencatatan kelahiran, korupsi dan lemahnya penegakan hukum, ) 3.LEMAHNYA TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT semakin memicu praktik trafficking terus berkembang.
Trafficking di jawa barat KASUS TRAFFICKING YANG SUDAH DITANGANI DI SELURUH PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN DATA KOMPILASI PROV DAN KAB/KOTA, DARI TAHUN 2009 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 SEBANYAK 973 ORANG (sumber BP3AKB Prov Jabar) KHUSUS YANG DITANGANI OLEH GUGUS TUGAS PROVINSI JAWA BARAT SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 SEBANYAK 273 ORANG
BENTUK FORMAL UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM DI PROVINSI JAWA BARAT 1. PERDA PROVINSI JABAR NO.3 TAHUN 2008 TTG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI JAWA BARAT 2. PERGUB JABAR NO.89 TAHUN 2009 TTG PETUNJUK PELAKSANAAN PERDA NO.3 TAHUN 2008 3. Kep.Gub. N0. 467.2/Kep/Kep.1331/BPPKB/2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan orang 4. Kep.Gub Tentang No. 260/Kep.698-BPPKB/2010 Tentang Personalia Pusat P2TP2A Provinsi Jawa Barat 5. SE Gubernur No.900/71/BPPKB tentang Pengalokasian Biaya Trafiking pada APBD Kab/Kota dan membentuk Gugus
SALAH SATU UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERDAGANGAN ORANG DI JAWA BARAT MELALUI PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN KOMITMEN UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN : Membangun Komitmen Bersama dengan Men-sinergi-kan Program/Kegiatan/Pekerjaan untuk Mengurangi Kemiskinan yang didasarkan kepada INTERVENSI MULTIPIHAK (a. Lintas Pemerintahan, b. Dunia Usaha, c. Akademisi dan d. Komunitas) yang dituangkan dalam bentuk Dokumen RAM-IP (Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan) Kemiskinan Jawa Barat. Komitmen Ini Sebagai Perwujudan Sinergi Program Daerah Dengan Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional Kurun waktu 2013-2018, Target Pengurangan Kemiskinan 1% per tahunatau Kondisi Kemiskinan Jawa Barat Tahun 2018akan menjadi 4,10% -DIANTARANYA 2 JUTA SERAPAN TENAGA KERJA -Bantuan Modal usaha untuk korban trafficking sebesar Rp.10 jt,-
UPAYA SISTEMATIS Pencegahan dan penanganan KORBAN Trafficking Meningkatkan Penanganan secara komprehensif dan terpadu serta berkelanjutan Pengumpulan dan pertukaran informasi Kerjasama yang memadai antara pemerintah, penegak hukum dan LSM baik lokal/antar kab/kota/provinsi maupun internasional Penguatan kelembagaan dan optimalisasi peran Gugus Tugas
KESIMPULAN UNTUK MENGURANGI TERJADINYA KASUS TRAFFICKING MEMERLUKAN : 1. KERJASAMA SKALA LOKAL, REGIONAL, INTERNASIONAL 2. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN 3. PENYEDIAAN PERANGKAT HUKUM YANG MEMADAI SERTA PENEGAKAN HUKUM UNTUK MENGHAMBAT LAJU PERGERAKAN JARINGAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERIAN SANKSI YANG SEBERAT-BERATNYA 4. SOSIALISASI ISU TTG PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN KEPADA SEMUA KOMPONEN MASYARAKAT SEHINGGA MENDAPAT PERHATIAN DAN MENJADI KEBUTUHAN YANG MENDESAK UNTUK DIPERJUANGKAN DAN MENDAPATKAN PENANGANAN YANG MAKSIMAL DARI SEMUA PIHAK
Hatur nuhun