Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAHAN DAN DOSIS KOMPOS CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa sp.)

ANALISIS TUMBUH SELADA (LACTUCA SATIVA L) PADA PERBEDAAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

Vol 2. No. 1, Januari Maret 2013 ISSN :

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH BERBAGAI JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Vol 2 No. 4. Oktober Desember 2013 ISSN :

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH FLUVENTIC EUTRUDEPTS PADA PERTANAMAN SEDAP MALAM DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Wiekandyne Duaja. Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Jalan Adisucipto Penfui Kupang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL

PENDAHULUAN. Pertanian Tanaman Pangan (2008) menyebutkan dalam Cabai paprika mengandung zat gizi yang

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PEMBERIAN POC MARTOB DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI LADANG (Nasturtium montanum Wall.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

PENGARUH TAKARAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrum) YANG DITANAM PADA POLYBAG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR UNTUK SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK PADA TANAH ULTISOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicumannum L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

III. BAHAN DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR PLUS HI-TECH 19 PADA TANAMAN SAWI HIJAU DI SULSEL

Jurnal Palenewen, ßIOêduKASI E. (2014). Pengaruh Urin Sapi Sebagai Pupuk cair Terhadap Pertumbuhan Seledri. ISSN : Vol 2 No (2) Maret 2014

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Transkripsi:

Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 EVALUASI PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens,l.) PADA PERBEDAAN JENIS BAHAN DASAR DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR (The Evaluation of Celery (Apium graveolens, L.) Growth and Yield on Different Material and Doses of Organic Liquid fertilizers) Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi email : madedevianiduaja@yahoo.com ABSTRACT The research was conducted at Agriculture Researh Farm, Faculty of Agriculture, Jambi University. The aim of this research were to determine the effect of the combination of different material and doses of organic liquid fertilizers on growth and yield of celery (Apium graveolens, L.). This research was designed using completely randomized block design (CRBD) with 7 treatments and 3 replications. The treatments were without organic fertilizers (P d ), Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 15 (p 1 d 1 ), Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 2 (p 1 d 2 ), Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 25 (p 1 d 3 ), Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 15 (p 2 d 1 ), Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 2 ml/tanaman/4 hari (p 2 d 2 ), Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 25 (p 2 d 3 ), kontrol Pupuk NPK (16-16-16) dengan dosis 6,25 g/tanaman. Keywords: celery, doses, liquid organic fertilizer, kirinyuh, lamtoro PENDAHULUAN Dalam sistem pertanian modern, penggunaan pupuk anorganik telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen. Keadaan ini membuat petani sangat tergantung kepada pupuk anorganik, terus menggunakannya dalam jangka waktu lama. Keadaan ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan menurunkan kualitas tanaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan. Namun respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat dibandingkan pupuk anorganik. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 274

Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 Seledri merupakan sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah sesuai dengan varietasnya. Suhu optimum bagi pertumbuhan seledri adalah 15-25 C. Dalam kondisi seperti ini seledri akan mengalami pertumbuhan yang optimal (Soewito, 1989). Seledri adalah tanaman yang paling banyak digunakan untuk salad. Daun seledri kaya antioksidan seperti betakarotin, fosfat dan mengandung indol yang berkhasiat herbal. Kandungan serat alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan. Keragaman zat kimia yang dikandungnya menjadikan seledri tanaman multikhasiat. Tanaman seledri yang banyak dibudidayakan saat ini adalah jenis seledri daun. Untuk mendapatkan hasil seledri yang tinggi dan berkualitas baik, selain memperhatikan syarat tumbuh yang ideal, tanaman ini juga memerlukan pemeliharaan yang baik, diantaranya suplai unsur hara. Tanaman harus terus mendapat unsur hara yang cukup selama pertumbuhannya. Unsur hara yang tersedia dalam tanah, jumlahnya kurang mencukupi untuk kebutuhan tanaman seledri. Untuk mengatasi itu, maka perlu ditambah dari luar yaitu dengan pemupukan. Namun karena seledri dikonsumsi dalam bentuk segar, maka budidayanya harus bebas dari penggunaan bahan kimia, pupuk maupun pestisida, artinya dalam budidaya seledri harus secara organik. Pupuk organik sangat sesuai untuk seledri, karena pupuk organik mengandung unsur makro dan mikro yang lengkap meskipun dalam jumlah sedikit. Sumber pupuk organik cair dapat berupa limbah pertanian atau sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau gulma seperti, lamtoro dan kirinyuh. Karena berasal dari tanaman dan sisa panen maka bahan pupuk organik memiliki kandungan dan keunggulan yang berbeda apabila diaplikasikan terhadap seledri. Keadaan ini disebabkan oleh kandungan unsur hara yang terkandung di dalam setiap bahan yang dijadikan pupuk organik juga sangat bervariasi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Agriculture Research Farm, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Varitas seledri yang digunakan adalah varietas Amigo, pupuk organik cair dengan bahan dasar lamtoro dan kirinyuh, pupuk NPK untuk perlakuan kontrol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan yang merupakan kombinasi perlakuan jenis bahan dasar dan dosis pupuk organik cair, yaitu: p 1 d 1 : Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 15 p 1 d 2 : Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 2 p 1 d 3 : Bahan dasar lamtoro (Leucaena leococepahla) dengan dosis 25 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 275

Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 p 2 d 1 : Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 15 p 2 d 2 : Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 2 p 2 d 3 : Bahan dasar kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 25 kontrol : Pupuk NPK (16-16-16) dengan dosis 6,25 g/tanaman Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 petak percobaan. Ukuran petak percobaan adalah 1 cm x 15 cm dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Jarak antar kelompok adalah 1 cm dan jarak antar petak adalah 5 cm. Jumlah tanaman untuk setiap petak percobaan adalah 12 tanaman. Dengan demikian, jumlah seluruh tanaman adalah 252. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan 2 bulan sebelum penelitian. Bahan yang digunakan sesuai dengan perlakuan yaitu lamtoro dan kirinyuh. Pemberian setiap perlakuan pupuk organik cair dilakukan seminggu setelah transplanting, diulang setiap 4 hari sekali sampai panen, dengan dosis sesuai perlakuan (9 x pemberian). Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 5 hari setelah tanam (panen untuk konsumsi) dengan kriteria-kriteria : batang sudah terbentuk, daun masih hijau terang dan tanaman belum berbunga. Peubah yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah anak daun, luas daun, berat kering pupus tanaman, berat segar tanaman dan hasil seledri. Tabel 1. Hasil analisis bahan dasar pupuk organik cair Kandungan Unsur Hara Kirinyuh Lamtoro - N (%),14,6 - P (ppm) 31,7 2,7 - K (%),45,24 - *Na (ppm) 16,84 9,84 - Ca (%),2,2 - Mg (ppm) 66,62 46,88 - C-organik (%),31,23 - *ph 6,44 6,14 - Fe (ppm) 72,47 52,4 - *Mn (ppm) 12,23 8,23 - *Cu (ppm) 2,59 1,59 - *Zn (ppm) 3,41 2,9 - Pb (ppm),, - Cd (ppm) 3,26 2,22 - Co (ppm),, - *B (ppm) 17,14 6,14 - *S (ppm) 691,75 573, 13 Sumber : Hasil Pengujian di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITRO), Bogor. 212 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 276

Tinggi tanaman (cm) Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 Tinggi Tanaman HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman menggambarkan proses pembelahan dan pembesaran sel. Pada tanaman seledri tinggi tanaman menggambarkan panjang batang dan jumlah anak daun. Artinya, semakin tinggi tanaman seledri semakin banyak anak daun dan jumlah daun total yang terbentuk. Pada Gambar 1, pertumbuhan tinggi tanaman seledri pada umur 14 hst terus meningkat sampai umur 49 hst. Pertambahan tinggi tanaman tertinggi pada umur 14 hst sampai 49 hst dicapai pada perlakuan bahan dasar kirinyuh dengan dosis 15 ml dan kombinasi perlakuan ini selalu menunjukkan pertambahan tinggi tanaman yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, namun pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan dosis 2 ml tetapi berbeda nyata dengan dosis 25 ml. Pemberian pupuk organik dengan bahan dasar kirinyuh menunjukkan pertumbuhan tinggi yang berbeda nyata dari pemberian pupuk organik bahan dasar lamtoro pada semua kombinasi perlakuan. Hasil analisis kandungan hara dari bahan dasar kirinyuh dan lamtoro (Tabel 1), pupuk organik cair dengan bahan dasar kirinyuh mempunyai kandungan beberapa unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan pupuk cair dengan bahan dasar lamtoro yaitu Mg, Fe, B dan S yang jauh lebih tinggi di bandingkan lamtoro. Menurut Tuti (1996) pemberian kompos dengan bahan dasar Kirinyuh pada cabai menunjukkan terjadi peningkatan tinggi tanaman dan jumlah daun yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan dengan bahan dasar lainnya. Keadaan yang sama juga pada tanaman sawi (Santoso, 24), tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan kompos kirinyuh. 35 3 25 2 15 1 5 umur tanaman Lamtoro 2 ml Kirinyuh 2 ml Gambar 1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman seledri pada kombinasi bahan dasar dan dosis kompos cair. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 277

Jumlah anak daun (helai) Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 Jumlah Anak Daun Pada Gambar 2, pertumbuhan jumlah anak daun pada semua kombinasi perlakuan menunjukkan pola yang sama yaitu rendah pada umur 14 hst, terus meningkat sampai umur 49 hst, namun pada umur 42 hst sampai 49 hst pertambahan jumlah anak daun sangat rendah. Pertambahan jumlah anak daun tertinggi pada umur 28 hst sampai 35 hst. Pada umur 42 hst sampai 49 hst kombinasi perlakukan bahan dasar kirinyuh dengan dosis 15 ml tidak menunjukkan pertambahan jumlah anak daun, kecuali pada dosis 2 ml. Namun antara perlakuan kirinyuh 15 ml, 2 dan 25 ml tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Jumlah anak daun tertinggi pada kompos dengan bahan dasar kirinyuh dengan dosis 15 dan 2 ml, antara kedua dosis tidak berbeda nyata. Tetapi antara perlakuan Kirinyuh dan lamtoro pada semua dosis perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah anak daun. 8 7 6 5 4 3 2 1 (umur tanaman) Lamtoro 2 ml Kirinyuh 2 ml Gambar 2. Grafik pertumbuhan jumlah anak daun tanaman seledri pada setiap kombinasi bahan dasar dan dosis kompos cair. Luas Daun Berdasarkan pada Gambar 3, dapat dilihat bahwa pertumbuhan luas daun total terus meningkat dari umur 14 hst sampai 49 hst. Peningkatan pertambahan luas daun tertinggi dicapai pada umur 35 hst sampai 42 hst, pada umur selanjutnya pertambahan luas daun total menurun Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 278

(g) Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 (cm 2) 14 12 1 8 6 4 2 Lamtoro 2 ml Kirinyuh 2 ml (umur tanaman) Gambar 3. Grafik pertumbuhan luas daun total tanaman seledri pada kombinasi bahan dasar dan dosis kompos cair. Pada umur 35 hst sampai 42 hst kombinasi perlakuan bahan dasar kirinyuh dengan dosis 15 ml menunjukkan pertumbuhan luas daun total tertinggi, dan terus menurun pada umur selanjutnya. Keadaan ini disebabkan pada umur 42-49 hst, tanaman sudah mencapai pertumbuhan optimum, penambahan unsur hara dari pupuk cair tidak pengaruh yang nyata. Berat Kering Pupus Pada Gambar 4, menunjukkan pertumbuhan berat kering pupus tanaman pada umur 14 hst terus meningkat sampai umur 49 hst. Pertumbuhan berat kering pupus tanaman sangat bervariasi pada setiap perlakuan. Namun, pertambahan berat kering pupus tertinggi dicapai pada umur 28 sampai sampai 35 hst pada kombinasi perlakuan kirinyuh 15 ml. Pada umur 49 hst berat kering pupus tertinggi dicapai oleh kombinasi perlakuan kirinyuh dengan dosis 2 ml namun tidak berbeda nyata dengan kirinyuh dosis 15 ml. 7 6 5 4 3 2 1 umur tanaman (hst) Lamtoro 2 ml Kirinyuh 2 ml Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 279

Berat Segar pupus (g) Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 Gambar 4. Grafik pertumbuhan berat kering pupus tanaman seledri pada kombinasi bahan dasar dan dosis kompos Berat Segar Pupus Berat segar pupus seledri terdiri dari batang dan daun selederi. Semakin banyak daun seledri dan semakin tinggi batang seledri, anak daun seledri akan semakin banyak, dan akan meningkatkan berat segar pupus seledri. Pada Gambar 5, berat segar pupus pada umur 14 hst sampai 49 hst terendah pada perlakuan kontrol, pada bahan dasar lamtoro sangat bervariasi dan tertinggi pada bahan dasar kirinyuh dengan dosis 15 ml. Berat segar pupus sangat bervariasi pada semua kombinasi perlakuan, namun penambahan berat segar pupus tertinggi pada umur 35 sampai 42 hst pada kombinasi perlakuan kirinyuh dengan dosis 15 ml. Berat segar pupus yang tinggi pada umur 35 sampai 42 hst didukung oleh tinggi tanaman dan luas daun tanaman yang juga tinggi pada umur ini. Semakin luas daun seledri, semakin besar bagian yang berfotosintesis. Pemberian pupuk cair yang mengandung unsur Fe, Mn dan Mg yang tinggi akan meningkatkan proses fotosíntesis. 8 7 6 5 4 3 2 1 Lamtoro 2 ml Kirinyuh 2 ml (umur tanaman) Gambar 5. Grafik berat segar pupus tanaman seledri pada kombinasi bahan dasar dan dosis kompos cair pada setiap umur tanaman. Hasil Tanaman Gambar 6, menunjukan hasil seledri tertinggi pada perlakuan kirinyuh 2 ml dan tidak berbeda nyata dengan kirinyuh 15 ml. Hasil seledri terendah pada perlakuan kontrol. Hasil suatu tanaman adalah bobot fitomasa yang terbentuk berdasarkan perubahan bobot yang terjadi selama masa pertumbuhannya. Pemberian pupuk organik cair dengan bahan dasar kirinyuh meningkatkan serapan hara N, P dan K tanaman dibandingkan dengan pupuk organik cair lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Santoso (24), pada tanaman sawi, pemberian pupuk organik kirinyuh meningkatan hasil sawi. Demikian juga hasil penelitian Tuti dan Indrawati (1996), pada tanaman cabe menunjukkan pemberian pupuk organik Kirinyuh dapat meningkatkan bagian vegetatif Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 28

Hasil Tanaman (g) Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 tanaman. Menurut Iyamuremye (1996), pemberian bahan organik dapat meningkatkan penyerapan N tanaman. Hara N yang tinggi akan meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman. Juga dijelaskan bahwa bahan organik berkorelasi dengan kation-kation Al 3+ dan Fe 2+, bahan organik mampu menyerap ionion tersebut sehingga Al-P dan Fe-P terlepas dan P menjadi tersedia bagi tanaman. 4 35 3 25 2 15 1 5 hasil Gambar 6. Hasil tanaman seledri pada kombinasi bahan dasar dan dosis kompos cair. Kesimpulan dari penelitian ini adalah KESIMPULAN 1. Hasil seledri tertinggi dicapai pada pupuk cair dengan bahan dasar Kirinyuh (Cromolaena odorata) dengan dosis 15 ml. Namun antara dosis 15 dan 2 ml bahan dasar kirinyuh tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pupuk organik dengan bahan dasar lamtoro tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada hasil seledri. 2. Paramater tinggi tanaman seledri, luas daun, berat kering pupus dan berat basah pupus menunjukkan hasil tertinggi pada bahan dasar kirinyuh pada dosis 15 ml namun tidak berbeda nyata dengan dosis 2 ml. DAFTAR PUSTAKA Indriani, Y. H. 23. Membuat kompos secara kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. Iyamuremye F., R.P. Dick dan J. Baham. 1996. Organic amendments and phosphorus dynamics: 1. Phosphorus chemistry and absorption. Soil Sci. 161: 426 435. Lakitan, 2. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 281

Vol 1 No.4 Oktober-Desember 212 ISSN: 232-6472 Pramono, J. 24. Kajian penggunaan bahan Organik pada padi sawah. Agrosains Vol.6 (1). Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Santoso, D. 1996. Pengaruh penambahan kompos kirinyu (Chromolaena odorata) dan gamal (Gliricidia sepium) terhadap serapan N dan hasil sawi. Tesis. Universitas Padjadjaran. Silvia, A. D. 21. Pengaruh jenis bokashi terhadap kandungan unsur hara tanah, populasi mikroba dan hasil padi. Skripsi. Universitas Padjadjaran. Bandung. Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soewito. 1989. Bercocok tanam Seledri. Titik Terang. Jakarta. Tuti, D. dan I. Indrawati. 1996. Pengaruh dosis pupuk hijau Kirinyuh terhadap ketersediaan P dan hasil cabe (Capsicuum annumm). Tesis. Universitas Padjajaran, Bandung. Widijanto, H., J. Syamsiah, dan R. Widyawati. 27. Ketersediaan N tanah dan kualitas hasil padi dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik pada padi sawah di Mojogedang. Agrosains Vol. 9 (1). Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 282