BAB I PENDAHULUAN. banyak kasus setiap faktor memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi. keberhasilan belajar yang diraih siswa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 88 siswa yang dijadikan sampel penelitian. Adapun skala intensitas melaksanakan Shalat Dhuha terdiri dari 30

BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK

PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT DHUHA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. MOTTO... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, didalam pembelajaran dibutuhkan tidak hanya proses. bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Menghafal Juz Amma. SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Judul BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan (sekolah) adalah tempat transfer ilmu. dalamnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertujuan mendidik siswanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Dengan kepala sekolah:

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh pola asuh

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

hanya diajarkan ilmu eksak saja tetapi juga ilmu agama. Sibuk bekerja dan pengetahuan yang kurang memadai mengenai ilmu agama menjadi alasan sebagian

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses pendidikan sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu (SI) Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana strata satu (S.Sos.) Jurusan bimbingan dan penyuluhan islam (BPI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah disampaikan. Pada pembelajaran biasanya guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AS ADI NIM. Q

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I PENDAHULUAN. sekolah masih kurang memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan bakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu hal penting, apabila pengelolaan penggajian belum baik

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Secara umum, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Sebagaimana diungkapkan Gie (1994: 213) bahwa siswa hendaknya melakukan belajar (studi) dengan penuh semangat dan menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya, barulah siswa dapat meraih sukses di sekolah. Namun pada kenyataannya, banyak di antara siswa tidak memiliki kemampuan-kemampuan dalam belajar yang efektif sebagaimana seharusnya, sehingga sering kali ditemui sebagian siswa dapat meraih nilai yang baik sementara yang lain justru jauh di bawah standar. Kenyataan seperti ini tentunya merupakan tugas bersama baik siswa sebagai peserta didik, orangtua maupun sekolah tempat para siswa menuntut ilmu. Dalam banyak kasus setiap faktor memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi keberhasilan belajar yang diraih siswa. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal yang penting dalam mengoptimalkan prestasi belajar siswa. Motivasi merupakan suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke

2 arah tujuan tertentu, baik disadari atau tidak disadari (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 159). Motivasi belajar merupakan motivasi dasar yang dimiliki setiap orang di samping motivasi untuk bersahabat dan motivasi untuk berkuasa (Siagian, 2004: 167). Motivasi belajar merupakan usaha mencapai sukses atau berhasil berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi belajar akan berusaha melakukan sesuatu untuk meraih apa yang diinginkan. Hal ini juga berlaku bagi siswa, di mana mereka akan berusaha sekuat tenaga belajar untuk meraih prestasi yang baik di sekolahnya. Siswa yang demikian biasanya memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk terus belajar agar mendapat prestasi yang diinginkan. Di sinilah faktor internal terlihat sangat menentukan keberhasilan seseorang. Selain pengaruh faktor internal, dalam proses dan keberhasilan belajar siswa, juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sosial dan non sosial siswa turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan di sekitar individu, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan belajar, dan lingkungan kelompok memiliki pengaruh terhadap keberhasilan individu dalam belajar (Usman dan Setyawati, 1993: 38). Bila lingkungan sekitar memberikan dukungan yang positif maka akan mendukung proses dan keberhasilan belajar siswa, sebaliknya bila lingkungan di sekitar tidak memberikan dukungan yang positif maka akan menghambat siswa untuk meraih prestasi belajar yang optimal.

3 Sudjana (1992: 97) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal, di antaranya faktor lingkungan siswa (alam dan sosial) dan faktor pelaksanaan pembelajaran pada sekolah, yang mencakup sarana prasarana, kurikulum, dan guru. Selain faktor eksternal dan faktor pelaksanaan pembelajaran, prestasi belajar siswa juga dapat di dukung dengan penerapan keagamaan di lingkungan sekolah. Salah satu SMP yang menggunakan penerapan keagamaan di lingkungan sekolah adalah SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang. SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang merupakakan sekolah berbasis agama yang memberikan porsi pendidikan agama lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum. Adapun kegiatan rutinitas yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang sebelum mengawali proses belajar mengajar para siswa diwajibkan untuk mengikuti Shalat Dhuha berjamaah. Tujuan dilaksanakannya Shalat Dhuha adalah di samping sebagai ibadah sunah juga bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar dan meraih prestasi. Shalat Dhuha merupakan sarana mempersiapkan mental untuk menghadapi segala tantangan dan rintangan yang mungkin datang menghadang dalam proses belajar siswa tersebut. Saat melaksanakan Shalat Dhuha, siswa bisa memohon kepada Allah agar segala aktivitas yang dilakukannya memberikan nilai manfaat serta mendapatkan kemudahan dan keberkahan dalam menuntut ilmu di sekolah (wawancara, Supriyanto, 26 Oktober 2011).

4 Dampak dari Shalat Dhuha akan membuat pikiran menjadi jernih dan memberikan pengaruh yang positif dalam aktivitas di dalam proses belajar siswa di sekolah. Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang, dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dan menjadi keberhasilan. Bahkan, potensi terpendam yang selama ini seperti terkubur akan muncul secara mengagumkan (Syafi ie, 2009: 150). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tempat penelitian di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang, karena peneliti merasa tertarik terhadap metode Shalat Dhuha yang diterapkan di sekolah tersebut dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti mengambil tema dalam penelitian ini yang berjudul PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT DHUHA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, muncul permasalahan penelitian, yakni: Adakah pengaruh intensitas melaksanakan Shalat Dhuha terhadap motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah untuk menguji secara empiris ada atau tidak adanya pengaruh intensitas melaksanakan Shalat Dhuha terhadap motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang.

5 Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian adalah : 1.3.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hal motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang, yaitu dengan melaksanakan Shalat Dhuha, sehingga penelitian ini dapat menambahkan khasanah karya ilmiah bagi Fakultas Dakwah khususnya jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). 1.3.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberikan informasi yang akurat tentang pengaruh intensitas melaksanakan Shalat Dhuha terhadap motivasi belajar siswa, untuk selanjutnya dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan hasil yang baik. 1.4. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan tema Shalat Dhuha dan motivasi belajar telah banyak dilakukan secara terpisah, misalnya penelitian yang dilakukan oleh saudari Sri Rahayu (1999) dengan judul skripsi Dakwah Islam sebagai Motivasi Kerja pada Karyawan PT. Rumpun Sari. Kecamatan Linbayu Kabupaten Kendal. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan hasil positif Dakwah Islam

6 sebagai motivasi kerja pada karyawan PT. Rumpun Sari. Kecamatan Linbayu Kabupaten Kendal. Afif Zahroddin (1997) dengan judul skripsi Hubungan antara Motivasi dan Perilaku keagamaan pada Peziarah kubur (Studi kasus dimakam Ulama Kaliwungu). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dan perilaku keagamaan para peziarah kubur di makam Ulama Kaliwungu. Haniatul Jannah (2010) dengan judul skripsi Hubungan Intensitas Do a dan Tipe Kepribadian dengan Motivasi Kesembuhan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam NU Demak. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa intensitas do a dan kepribadian sangat berpengaruh dalam menyembuhkan penyakit pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam NU Demak. Imron Fauzi (2009) dengan judul skripsi Pembiasaan Shalat Dhuha dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MI Miftahul Huda Mlokorejo Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa pembiasaan melaksanakan Shalat Dhuha sangat mempengaruhi terhadap akhlak siswa di MI Miftahul Huda Mlokorejo Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Jadi yang membedakan penelitian ini yang berjudul Pengaruh Intensitas Melaksanakan Shalat Dhuha Terhadap Motivasi Belajar Siswa Smp Muhammadiyah 08 Mijen Semarang adalah peneliti lebih

7 memfokuskan pada motivasi belajar siswa, sehingga penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.