BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, juga akan membantu tercapainya pertumbuhan ekonomi yang. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai keunggulan-keunggulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, makanan harus baik, dan aman untuk dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Tidak dapat

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti pada semakin

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. negara dan telah terbukti terutama di saat resesi ekonomi pada tahun 1985 dan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pertumbuhan industri pangan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

WIRAUSAHA MAKANAN KUDAPAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MISKIN

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (4P) TERHADAP TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

SKRIPSI. Oleh : NOVANDRI PRAM ADITYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Nurlina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal

RANTAI NILAI DALAM AKTIVITAS PRODUKSI KLASTER INDUSTRI GENTENG KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB V PENUTUP. seperti Indonesia. Penyerapan tenaga kerja dan perputaran perekonomian sangat

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat sebagai salah satu kebutuhan hidup mereka. Seiring dengan. juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh.

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak era reformasi di Indonesia, berbagai pihak termasuk pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 kondisi perekonomian Negara mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kusumaningrat (2009:4), bahwa pada awal tahun 2003 pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan (4) menjadi basis

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan yang tercermin dalam globalisasi pasar,

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Industri kecil dan industri rumah tangga adalah bentuk perekonomian rakyat yang berskala kecil. Apabila dikembangkan selain akan mampu memecahkan masalah-masalah dasar pembangunan Indonesia seperti tingginya angka pengangguran, juga akan membantu tercapainya pertumbuhan ekonomi yang mantap. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan industri lain. Pada kenyataannya usaha kecil mampu bertahan dalam mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan oleh inflasi maupun faktor penyebab lainnya, sehingga mampu menambah nilai devisa bagi negara. Industri Kecil dapat memberikan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah, lebih fleksibel/tidak terikat oleh waktu, dan permodalan yang relatif kecil sehingga lebih cepat mendatangkan hasil, serta memberikan kesempatan pada masyarakat untuk beraktivitas memajukan tingkat hidupnya. Mengingat pentingnya peranan usaha kecil menengah dalam upaya membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia itulah, maka pemerintah perlu memperhatikan lebih serius dalam usaha untuk mengembangkan industri ini agar lebih kompetitif. Meskipun dalam perkembangan UKM ini memiliki banyak keunggulan, namun di 1

2 sisi lain banyak kelemahan-kelemahan, permasalahan dan hambatan yang dihadapi industri ini. BN. Marbas (1996:75) menguraikan masalah -masalah secara umum yang sering dihadapi oleh industri tersebut meliputi keterbatasan modal kerja/modal investasi, kesulitan mendapatkan bahan baku, keterbatasan teknologi produksi, rendahnya kualitas dan manajemen SDM, kesulitan informasi dan pemasaran (termasuk distribusi), keterbatasan akses ke bank, rendahnya daya beli masyarakat yang kebanyakan sebagai konsumen utama industri besar (kalah saing dengan industri besar), keterbatasan dalam jaringan dan kerjasama usaha, tidak adanya organisasi yang mampu memperjuangkan dan melindungi aspirasi dan kepentingan industri kecil. Desa Wonolelo merupakan salah satu sentra industri rumah tangga produksi makanan tradisional bolu. Dimana UKM Bolu Wonolelo distribusi produknya sudah cukup lancar hingga menguasai pasar Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan seperti Magelang, Solo dan Purwokerto. Sebelum tahun 1994, Desa Wonolelo merupakan desa kering yang tidak memiliki hasil pertanian dan termasuk dalam kategori desa miskin. Namun atas kegigihan dan perjuangan salah satu warga masyarakat maka sejak tahun tersebut telah dimulai bisnis baru, berupa bolu yang ternyata berhasil dan berkembang pesat, sehingga menjadikan Desa Wonolelo sebagai sentra industri bolu. Ada sekitar 60 home industri (unit usaha) bolu yang mampu menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang, dengan rata-rata 1 unit usaha melibatkan 5-15 orang tenaga

3 kerja. Terserapnya tenaga kerja tersebut, maka penduduk desa ini relatif tidak mempunyai pengangguran, walaupun rata-rata tingkat pendidikannya SD dan SLTP. Meskipun UKM ini memberi kontribusi bagi daerahnya, yaitu ikut berpartisipasi mengurangi pengangguran, namun kenyataan di lapangan, UKM ini juga mengalami kendala dan kelemahan dalam pengelolaan usaha. Diantaranya yaitu rendahnya motivasi pengusaha untuk berwirausaha, kurang permodalan, adanya persaingan yang ketat dengan industri makanan yang lebih besar, kurang dapat mengembangkan produk dan pemasaran serta sebagian besar pengusaha mengalami kesulitan dalam bidang manjerial. Selain kendala diatas, adanya krisis moneter pada tahun 1998, menyebabkan pemilik unit usaha bolu ini gulung tikar dan tidak mampu berproduksi lagi karena harga bahan baku meningkat, sehingga mereka tidak sanggup menyeimbangkan harga bahan baku dengan harga jual. Untuk menanggulangi masalah itu, beberapa pemilik unit produksi sepakat mendirikan koperasi Ngudi Rahayu yang beranggotakan 25 unit usaha. Tujuan berdirinya koperasi adalah mendampingi anggota yang masih bertahan untuk tetap melakukan kegiatan produksinya. Koperasi ini mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp. 10.000.000.00 dari perusahaan terigu PT.Sriboga Ratu Raya dengan perjanjian penggunaan tepung terigu produksi perusahaan tersebut. Sejalan dengan perkembangan usaha, maka koperasi Ngudi Rahayu mencoba membuat bolu yang dicetak kecil berbentuk bulat diameter 5 cm yang berbeda

4 dengan bentuk aslinya. Bentuk baru tersebut ternyata disukai oleh konsumen dan diikuti oleh unit-unit usaha anggota koperasi, sehingga sejak saat itu koperasi juga berfungsi sebagai pusat pengembangan. Sebelum gempa jumlah produksi yang dihasilkan koperasi perhari sebanyak 3000 buah, dan mampu menghabiskan 1,5 sak (37,5 kg) tepung terigu. Gempa pada tanggal 27 Mei 2006 yang lalu mengakibatkan UKM ini tidak berproduksi lagi karena beberapa peralatannya rusak dan persediaan bahan baku tidak dapat digunakan lagi. Jika koperasi beroperasi lagi, diperkirakan hanya akan menghasilkan 1500 bolu. Keadaan seperti ini perlu dibangkitkan lagi untuk tetap dapat berproduksi seperti keadaan semula, mengingat UKM Bolu Wonolelo mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Resep bolu yang diajarkan turun menurun patut dilestarikan. Selain itu, bolu Wonolelo diproduksi dalam skala rumah tangga dapat memberikan sumbangan bagi pendapatan rumah tangga. Saat ini hanya 15 UKM yang masih berproduksi. Untuk meningkatkan lagi jumlah produksi, maka unit usaha harus mempersiapkan strategi yang tepat agar UKM dapat tetap terjamin kelangsungan hidupnya. Strategi pemasaran dipandang sebagai salah satu dasar penyusunan perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Oleh karena itu, jika pemasaran tidak dilaksanakan dengan baik, maka UKM akan sulit bertahan dan berkembang. Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategi pemasaran adalah dengan analisis SWOT ( strenght, weakness, oppotunities dan

5 treath). Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi industri. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( strenght) dan peluang ( oppurtunities). Secara bersamaan industri dapat meminimalkan kelemahan(weakness) dan ancaman (treath). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti akan mencoba menganalisa strategi pemasaran yang dijalankan Usaha Kecil Menengah Bolu Wonolelo pasca gempa, sehingga pada akhirnya dapat memberikan alternatif strategi pemasaran bagi UKM Bolu Wonolelo. B. IDENTIFIKASI MASALAH Usaha Kecil Menengah Bolu Wonolelo merupakan salah satu industri yang potensial untuk dikembangkan dari sekian banyak jenis industri yang ada. Namun dalam kenyataannya tidak semua unit usaha yang ada mampu berkembang dengan baik. Kesenjangan dalam perkembangan jelas terlihat antara unit usaha yang satu dengan yang lainnya. Ada pengusaha yang terlihat berhasil dalam usahanya, namun ada juga yang perkembangannya terlihat statis, dan bahkan tertinggal dari pengusaha lainnya. Hal tersebut menyiratkan bahwa berbagai kendala dan permasalahan yang menghambat perkembangan usaha juga dialami oleh UKM Bolu Wonolelo.

6 Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi bahwa permasalahan dan hambatan yang dihadapi Usaha Kecil Menengah secara umum meliputi : 1) Kondisi UKM Bolu Wonolelo pasca gempa sangat memprihatinkan sehingga banyak UKM yang gulung tikar. 2) Motivasi pengusaha untuk bangkit yang rendah. 3) Pola pikir yang rendah sehingga kurang dapat melihat peluang pengembangan usaha. 4) UKM Bolu Wonolelo mengalami kelemahan di bidang manajerial (keuangan, pemasaran, dan lain-lain). 5) Usaha kecil masih lemah dan kesulitan dalam memperbesar pangsa pasar, meskipun sebagian sudah ada yang menembus pasar di luar daerah namun perlu diupayakan keberadaan pasar yang dapat dijangkau oleh konsumen. 6) Usaha kecil menengah kurang memanfaatkan media informasi yang ada untuk sarana promosi hasil usahanya, sehingga pelaksanaan pemasaran terkesan lamban. 7) Usaha kecil menengah dalam kondisi perkembangannya semakin tersisih dan kalah bersaing dengan industri besar yang mempunyai produk-produk modern yang bentuknya lebih menarik, dan harganya relatif murah.

7 C. BATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang dihadapi Usaha Kecil Menengah (UKM) diatas, pada penelitian ini akan difokuskan pada analisis SWOT strategi pemasaran yang dijalankan oleh UKM Bolu Wonolelo yang masih produktif, dengan melihat bauran pemasaran yang meliputi : product (produk), price (penetapan harga), place (penempatan produk/distribusi) dan promotion (promosi). D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalahmasalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan oleh UKM Bolu Wonolelo? 2. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh para pengusaha UKM Bolu wonolelo? 3. Alternatif strategi apa yang dapat diterapkan oleh UKM Bolu Wonolelo? E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui strategi pemasaran yang dijalankan oleh UKM Bolu Wonolelo. 2. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh para pengusaha UKM Bolu Wonolelo. 3. Mengetahui alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh UKM Bolu Wonolelo.

8 F. MANFAAT PENELITIAN 1. rsebupeneliti Memperluas dan menambah wawasan di bidang strategi pemasaran sehingga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu di lapangan. 2. Bagi Program Studi Pendidikan Teknik Boga a. Dapat menambah koleksi pustaka yang bermanfaat bagi mahasiswa khususnya tindak lanjut penelitian maupun tugas akhir yang berkaitan dengan strategi pemasaran. b. Dapat menjadi bahan masukan untuk bahan perkuliahan dan tambahan pengetahuan khususnya tentang strategi pemasaran di UKM. 3. Bagi Pengusaha UKM Bolu Wonolelo Masukan bagi pengusaha UKM Bolu Wonolelo agar memahami faktorfaktor yang mempengaruhi perencanaan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Selain itu, juga sebagai alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh pengusaha UKM Wonolelo untuk mengembangkan usahanya.