periode pengamatan. Simpang bersinyal Jokteng Kulon Yogyakarta merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

simpang. Pada sistem transportasi jalan dikenal tiga macam simpang yaitu pertemuan sebidang, pertemuan jalan tak sebidang, dan kombinasi keduanya.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Ya Survei Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian

pengalaman, perubahan, kejadian atau kenyataan yang cukup mantap sehingga

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil studi di kawasan sekitar Jalan Sardjito. Lokasi ini dipengaruhi oleh:

BAB III METODA PENELITIAN. pengamatan langsung dilapangan dengan maksud untuk mengetahui :

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

langsung. Survei dilakukan dengan pengukuran lebar pendekat masing-masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja bundaran tidak bersinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

BAB III METODA PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB III METODE PENELITIAN. Rencana pelaksanaan tugas akhir Analisa Simpang Bersinyal di Jl.Cideng dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengamatan Daerah Studi. Tinjauan Pustaka

digunakan alat berupa handycamera untuk merekam aktifitas lalulintas yang akan

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB 3 METODOLOGI. Tahapan pengerjaan Tugas Akhir secara ringkas dapat dilihat dalam bentuk flow chart 3.1 dibawah ini : Mulai

STUDI KINERJA SIMPANG LIMA BERSINYAL ASIA AFRIKA AHMAD YANI BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah untuk mempermudah pelaksanaan dalam melakukan pekerjaan guna

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

JURNAL EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JALAN CIPTOMANGUNKUSUMO JALAN PELITA KOTA SAMARINDA.

BAB IV METODOLOGI. Mulai. Studi Literatur. Pengumpulan Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

STUDI WAKTU TUNDAAN AWAL DAN ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN JALAN CIPAGANTI - EYCKMAN BANDUNG

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM

penelitian yang mengacu pada buku-buku, pendapat dan teori-teori yang

Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

BAB III METODE Tahapan Studi Adapun diagram alur (flowchart) dari studi ini sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo) Naskah Publikasi Tugas Akhir

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kaki. Sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang. jalan tersebut akan merasa aman dan nyaman.

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

STUDI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN CIPAGANTI BAPA HUSEN BANDUNG

PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN JEMBATAN LAYANG PADA PERSIMPANGAN JALAN TANJUNGPURA JALAN SULTAN HAMID II JALAN IMAM BONJOL JALAN PAHLAWAN

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Judul. Lembar Pengesahan. Lembar Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

EVALUASI DAN PERENCANAAN LAMPU LALU LINTAS KATAMSO PAHLAWAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. harus tepat (dapat mengukur variabel yang diinginkan) dan dengan validitas

Bab III Metodologi Penelitian

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Ketileng Raya-Semarang Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

ANALISIS KINERJA JALINAN JALAN IMAM BONJOL-YOS SOEDARSO PADA BUNDARAN BESAR DI KOTA PALANGKA RAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI SURVEI. Sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan survai

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Simpang bersinyal Jokteng Kulon ini merupakan penelitian metode deskriptif dengan melakukan survei lalu lintas untuk mengetahui kinerja simpang tersebut. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.1 Penentuan Subyek Penentuan subyek adalah mencari variable atau hal yang dapat dijadikan sasaran dan perbandingan dalam penelitian. Beberapa variable tersebut adalah kondisi geometrik simpang, kondisi lingkungan, pengaturan lalu lintas, volume lalu lintas, jumlah pendekat, fase sinyal, waktu siklus, klasifikasi kendaraan, dan periode pengamatan. Simpang bersinyal Jokteng Kulon Yogyakarta merupakan pengaturan simpang bersinyal lima lengan dengan empat fase. 4.1.2 Studi Pustaka Studi pustaka ini diperlukan sebagai acuan penelitian setelah subyek penelitian dilakukan. Studi pustaka merupakan landasan teori bagi penelitian yang mengacu pada buku-buku, pendapat, dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian simpang bersinyal Jokteng Kulon yaitu F. D. Hobbs (1995), Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1999), MKJI (1997), Ahmad Munawar (2004), Siti 24

25 Malkamah (1994), tugas akhir Suryo Prasetyo dan Ety Setyowati, tahun 2005, dan tugas akhir Ahmad Nayyiron dan Marafles, tahun 2003. 4.2 Metode Analisis Penelitian Apabila inventarisasi data telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah meneliti kembali data tersebut. Setelah data diteliti dilakukan perhitungan dan analisis berdasarkan urutan pengerjaannya seperti pada bagan alir penelitian pada gambar 4.1 berikut ini. SURVEI PENDAHULUAN DAN LOKASI PERSIAPAN SURVEIDAN SURVEI DI LOKASI PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER 1. Geometrik jalan 2. Data sinyal waktu total 3. Data arus lalu lintas 4. Hambatan samping DATA SEKUNDER Jumlah penduduk dan jumlahkendaraan dari Biro Pusat Statistik (BPS) REKAPITULASI DATA MASUKAN UNTUK ANALISIS DATA MKJI 1997 ANALISIS DATA Metode MKJI1997untuk analisis simpang bersinyal ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH LALU LINTAS 1. Pengaturan waktu siklus 2. Perubahan geometri jalan dengan pelebaran jalan

26 Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian 4.2.1 Survei Pendahuluan Survei pendahuluan dilakukan dengan tujuan agar survei sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Menentukan jam sibuk, menentukan hari yang dapat mewakili gambaran lalu lintas pada simpang yang akan diamati, dan menentukan letak posisi kamera. 4.2.2 Persiapan Survei dan Survei di Lokasi 1 Membuat format formulir penelitian untuk simpang bersinyal yaitu: a. Formulir Pencacahan untuk perhitungan jam puncak. b. Formulir SIG-I untuk kondisi geometrik, pengaturan lalu lintas, dan lingkungan. c. Formulir SIG-II untuk data arus lalu lintas. d. Formulir SIG-ffl untuk perhitungan waktu kuning dan waktu merah semua.

27 e. Formulir SIG-IV menunjukkan hasil perhitungan rasio arus f simpang, waktu siklus, dan waktu hijau. Formulir SIG-V menunjukkan hasil perhitungan panjang antrian maksimum dan tundaan dari simpang. 2. Mengumpulkan sejumlah pengamat untuk membantu pelaksanaan survei di lokasi penelitian. 3. Pemberian penjelasan dan koordinasi kepada pengamat tentang kegiatan yang akan dilakukan. 4. Handycam diletakkan pada posisi yang telah ditentukan dengan posisi yang dapat mencakup masing-masing lengan simpang dan dapat mengamati arus lalu lintas belok kanan, arus lalu lintas lurus, arus lalu lintas belok kiri, dan LTOR. Penempatan kamera dapat dilihat pada gambar 4.2. Keterangan : 1 = Letak titik pengamatan 2 = Letak titik pengamatan Gambar 4.2 Denah Peletakan Handycam

28 5. Kedua handycam tersebut disetel dengan waktu yang sama sehingga dapat saling melengkapi dalam perhitungan arah arus tiap-tiap jenis kendaraan pada masing-masing lengan simpang. 6. Mencatat kondisi cuaca saat pengamatan, dicatat apakah cuacanya cerah, berawan, turun hujan, dan mencatat apabila terjadi suatu kejadian seperti kecelakaan, iring-iringan lelayu, atau kejadian lainnya. 4.2.3 Pengumpulan Data Pada penelitian terhadap simpang Jokteng Kulon, diperlukan suatu pengumpulan data-data di sekitar jalan yang akan ditinjau. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut: 4.2.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan dengan cara pengukuran, observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan yang meliputi 1. Data geometrik simpang : a. Lebar pendekat masing-masing lengan (WA). b. Lebar masuk (Wentry) dan lebar keluar (Wexit). c. Lebar lajur untuk belok kiri (WLtor > R) 2. Data sinyal waktu siklus total. a. Waktu hijau pada masing-masing lengan. b. Waktu kuning pada masing-masing lengan.

29 c. Jumlah fase. 3. Data arus lalu lintas Data arus lalu lintas yang diamati dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : a. Kendaraan berat (Heavy vehicle) : Truk dua as, Truk tiga as, Bus besar. b. Kendaraan ringan (Light vehicle) : Mobil pribadi, Colt box, Truk kecil, Bus Kota. c. Kendaraan bermotor (Motor cycle): sepeda motor, bajaj. d. Kendaraan tidak bermotor (Unmotorize): becak, gerobak, sepeda. Arus lalu lintas yang diamati terdiri dari : a. Arus belok kanan dan arus lurus yang dilepas saat lampu hijau pada masing-masing lengan. b. Arus lalu lintas belok kiri dan LTOR. 4. Data kendaraan tidak bermotor Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan, meliputi sepeda, becak, kereta kuda, dan gerobak. Dalam hal ini MKJI menggolongkan kendaraan tidak bermotor ini dianggap sebagai unsur hambatan samping. 4.2.3.2 Data Sekunder Pada penelitian data sekunder ini didapatkan dari dinas atau instansi yang terkait langsung dengan penelitian ini yaitu dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang berupa data jumlah penduduk, data jumlah kepemilikan kendaraan di kota

30 Yogyakarta dan di Kabupaten Bantul. Data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai pendukung data primer. 4.2.4 Rekapitulasi Data Masukan untuk Analisis Data MKJI 1997 Hasil rekaman diputar ulang untuk dilakukan perhitungan data yang dilakukan dengan menggunakan tiga orang pengamat, dua orang masing-masing menghitung kendaraan bermotor, kendaraan ringan, kendaraan berat, dan kendaraan tidak bermotor, sedangkan satu orang sebagai pencatat. 1. Dengan interval waktu 15 menit dilakukan pencacahan semua jenis kendaraan yang keluar simpang dari masing-masing lengan. 2. Kemudian dicatat arus lalu lintas belok kanan, arus lalu lintas lurus, arus lalu lintas belok kiri, dan LTOR tiap-tiap jenis kendaraan pada lembar formulir pencacahan kendaraan. 3. Setelah selesai pencacahan dan pencatatan data tiap-tiap jenis kendaraan, kemudian data lapangan arus lalu lintas tersebut direkapitulasi secara manual dan menggunakan progam Microsoft Excell. 4. Diambil data arus lalu lintas satu jam puncak pada setiap periode pengamatan untuk mendapatkan perhitungan jam puncak pada masingmasing lengan.

31 4.2.5 Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah meneliti kembali data tersebut berdasarkan bagan alir analisa simpang bersinyal dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Analisis perhitungan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal dilakukan pada jam puncak tertinggi selama tiga hari penelitian dilakukan. Analisis dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excell untuk Formulir SIG-I, Formulir SIG-II, Formulir SIG-III, Formulir SIG-IV, dan Formulir SIG-V dengan pertimbangan untuk lebih mempercepat proses analisis, lebih efisien, dan lebih efektif. Namun disamping menggunakan program komputer, untuk analisis yang tidak membutuhkan perhitungan yang kompleks dan ketelitian yang mendalam, analisis cukup dilakukan secara manual. Bagan alir analisa data dapat dilihat pada Gambar 4.3 untuk analisis simpang bersinyal pada halaman berikut:

32 LANGKAH A : DATA MASUKAN 1 : Geometrik, pengaturan lalulintas dan kondisi lingkungan 2 : Kondisi Arus lalulintas LANGKAH B : PENGGUNAAN SIGNAL 1 : Penentuan Fase Signal 2. Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang LANGKAH C : PENENTUAN WAKTU SIGNAL 1 : Tipe Pendekat 2 : Lebar Pendekat Efektif 3 : Arus Jenuh Dasar 4 : Faktor Penyesuaian 5 : Rasio Arus / Arus jenuh 6 : Waktu Siklus dan Waktu hijau Perubahan LANGKAH D : KAPASITAS 1 : Kapasitas 2 : Keperluan untuk perubahan LANGKAH E : KINERJA LALULINTAS 1 : Tipe Pendekat 2 : Lebar Pendekat Efektif 3 : Arus Jenuh Dasar 4 : Faktor Penyesuaian Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Gambar 4.3 Bagan Alir Analisa Simpang Bersinyal

33 Hasil perhitungan analisa data persimpangan yang telah dilakukan, selanjutnya dievaluasi dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Setelah dianalisa dengan menggunakan (MKJI) 1997, maka hasilnya akan menentukan kondisi persimpangan tersebut, termasuk pada kondisi tingkat pelayanan yang baik ataujelek. 4.2.6 Alternatif Pemecahan Masalah Lalu Lintas Beberapa alternatif penanganan masalah lalu lintas yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Optimalisasi pengaturan waktu siklus simpang bersinyal. 2. Perubahan geometri jalan dengan pelebaran pada lengan- lengan simpang. Alternatif yang diusulkan akan dipilih alternatif yang terbaik yang dapat melayani lalu lintas yang melewati persimpangan tersebut. 4.2.7 Pembahasan Pembahasan dari alternatif penanganan masalah lalu lintas adalah sebagai berikut : 1. Dengan dilakukannya optimalisasi pengaturan waktu siklus simpang bersinyal Pojok Benteng Kulon, diharapkan dengan pengaturan waktu siklus tersebut kondisi lalu lintas simpang bersinyal PojokBenteng Kulon membaik. 2. Setelah dilakukan perubahan geometri jalan dengan pelebaran lengan jalan diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal kemudian dilakukan perhitungan pertumbuhan lalu lintas untuk lima tahun mendatang. Setelah mendapatkan

34 hasil pertumbuhan lalu lintas pada tahun 2010 diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal. Dari hasil analisis dapat dilihat apakah kinerja simpang bersinyal tersebut baik atau jelek. 4.3 Lokasi Survei Lokasi survei dilakukan di simpang bersinyal Jokteng Kulon Yogyakarta dengan empat lengan mayor dan satu lengan minor. Dengan kondisi lingkungan komersial dan pemukiman. 4.4 Waktu Pengamatan Untuk mendapatkan data satu jam puncak, survei dilakukan selama tiga hari dengan lama waktu pengamatan 1,5 jam padajam puncak : 1 Pagi : pukul 06.45-08.15 2 Siang: pukul 11.30-13.00 3 Sore : pukul 15.45-17.15 Survei sebaiknya dilakukan pada hari normal kerja (senin s/d kamis) dan hari normal libur (minggu). Oleh karena itu survei dilakukan pada hari senin, sabtu, dan minggu. 4.5 Alat dan Bahan Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat untuk menunjang pelaksanaan penelitian di lapangan adalah sebagai berikut :

35 1. Formulir Survei Formulir digunakan untuk mencatat kondisi di lapangan. 2. Handycam Sony Video Hi 8 dan Sony Mini DV Alat ini digunakan untuk merekam arus lalu lintas kendaraan. 3. Tripod dengan ketinggian ± 1,20 meter Alat ini digunakan untuk meletakkan handycam. 4. Tangga dengan ketinggian ± 2,00 meter Alat ini digunakan untuk meletakkan tripod. 5. Talipramuka Tali digunakan untuk mengikat tripod dengan tangga. 6. Counter Counter berfungsi untuk menghitung jumlah kendaraan. 7. Arloji Arloji digunakan untuk menghitung kapan dimulai dan diakhiri penelitian,. 8. Meteran Sebagai alat untuk mengukur data geometrik jalan.