BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal 8.5

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan mengadakan adaptasi menyebabkan banyak kebimbangan, pribadi yang akibatnya mengganggu dan merugikan pihak lain.

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang

BAB I PENDAHULUAN. akademik, bahkan menjadi rumah kedua bagi anak. Namun, kenyataannya justru

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi. Hal itu juga membuat kemajuan yang cukup signifikan. pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang. Satu tantangan yang muncul dalam usia remaja ialah munculnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari :15. Oleh Ahmad Turmudzi*

2014 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA DAN KEMAMPUAN FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

Media Lama. TV Radio Suratkabar. Film

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan. Tak

Pendahuluan. Bab I. A. Latar Belakang. Kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi pada zaman modern ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menunjukkan adanya peningkatan kasus dalam kurun waktu tiga tahun, 172 kasus

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dimana mereka mencari tahu hal baru dan berkembang, namun pada tahap

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

PROPOSAL PENDANAAN SEMINAR KESEHATAN

Suramnya Masa Kini Sinopsis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB IV DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Di antara berbagai media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

KAITAN PSIKOLOGIS ANAK DAN SOSIAL MEDIA

IBM MENINGKATKAN KOMPETENSI CYBER AWARNESS DI KALANGAN PELAJAR DI SMKN 2 PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepribadian, kecerdasan dan memiliki akhlak mulia, serta keterampilan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang modern ini handphone dapat di jadikan untuk hal-hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Globalisasi, Kemajuan atau Kemunduran Zaman??

Pengaruh Game Online Terhadap Perubahan Komunikasi Antarpribadi Penggunanya. Oleh : Choirul Umam ILMU KOMUNIKASI 2009

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa manusia menemukan jati diri. Pencarian. memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mendorong semua lapisan masyarakat untuk masuk kedalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti merumuskan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB I PENDAHULUAN. PMKS secara umum dan secara khusus menangani PMKS anak antara lain, anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya berinteraksi antar sesama dengan cara menjalin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. networking facebook yang fungsinya kira-kira hampir sama dengan friendster.

BAB I PENDAHULUAN. karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti sekarang, teknologi berkembang dengan pesat. Manusia sangat dimanjakan dengan berbagai alat yang semakin canggih dan mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan kecanggihan teknologi pada zaman sekarang seperti gadget. Ini dapat dilihat dari fakta yang terdapat di masyarakat bahwa anak-anak sudah pandai mengoperasikan gadget untuk mereka mainkan. Jika hal ini tidak dilakukan pengawasan dan pendidikan sejak dini mengenai gadget pada anak-anak bukan tidak mungkin akan menyebabkan perilaku penyimpangan pada anak. Berbagai macam dampak negative gadget, seperti menjadi pribadi tertutup, kesehatan otak terganggu, kesehatan mata terganggu, kesehatan tangan terganggu, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreatifitas, terpapar radiasi, ancaman cyberbullying (Iswidharmanjaya, 2014). Selain terdapat dampak negatif dari gadget, seperti kecanduan game online yang mempengaruhi prestasi belajar, gaya berbahasa gaul yang memusingkan dan budaya tex-ting kepada orang tua yang dianggap kurang sopan, kurang besosialisai, dan masalah pornografi. Menurut Pratama, banyak orang dewasa yang mencemaskan kesenjangan antara dunia nyata dan dunia digital pada anak-anak. Kesenjangan tersebut dapat dilihat dari fenomena di masyarakat melalui berita di televisi, maupun surat kabar (koran) banyak tindakan kriminal yang berawal dari gadget, seperti penculikan, penipuan, pemerasan, pemerkosaan, 1

2 penjualan anak (trafficking) dan kasus kriminal lainnya. Oknum atau pelaku memang sengaja menggunakan gadget sebagai umpan untuk mengelabuhi korbannya sehingga dengan mudahnya pelaku mampu memanfaatkan korbannya terutama anak-anak (Pratama, 2012: 57). Melihat dari fenomena di masyarakat melalui berita di televisi maupun surat kabar (koran) banyak tindakan kriminal yang berawal dari gadget, seperti penculikan, penipuan, pemerasan, pemerkosaan, penjualan anak (trafficking) dan kasus kriminal lainnya. Oknum atau pelaku memang sengaja menggunakan gadget sebagai umpan untuk mengelabuhi korbannya sehingga dengan mudahnya pelaku mampu memanfaatkan korbannya terutama anak-anak. Komisi Nasional Anak mancatat terjadi peningkatan jumlah kasus kriminal yang dilakukan oleh anak pada tahun 2013 sebanyak 730 kasus menjadi 1.851 kasus pada tahun 2014. Usia pelaku di bawah 14 tahun pada tahun 2013 sebanyak 16% dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 26%. Yang lebih mencengangkan lagi survey yang dilakukan Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan 76% anak kelas 4 SD di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sudah pernah melihat konten pornografi melalui gadget (Khalisotussurur, 2014). Disisi lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sedang menyiapkan peraturan menteri mengenai larangan menggunakan ponsel atau telepon bagi anak-anak. Ini dilakukan setelah terdapat adanya kasus di masyarakat dengan beredarnya video porno yang dilakukan anak usia delapan dan enam tahun serta kasus pemerkosaan pada anak balita yang dilakukan anak kelas 6 SD di Situbondo (Setyawan, 2015).

3 Data kekerasan yang didapat dari Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang melalui akun resminya menyebutkan ada banyak bentuk kekerasan pada anak, baik mulai dari kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, penelantaran dan lainnya. Terhitung dari bulan Januari-Maret 2016 kasus kekerasan fisik terdapat 38 kasus (24 kasus baru dan 14 kasus berulang), kasus psikis terdapat 29 kasus (13 kasus baru, 15 kasus berulang dan 1 kasus rujukan), kasus seksual terdapat 52 kasus (31 kasus baru, 13 kasus berulang dan 4 rujukan), kasus eksploitasi 10 kasus (1 kasus baru dan 9 kasus berulang), kasus penelantaran 3 kasus (2 kasus baru dan 1 kasus berulang), dan kasus kekerasan lainnya pada anak 28 kasus baru (Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, 2016). Semua hal di atas bukan tidak mungkin dapat terjadi atau bahkan akan terus terjadi pada anak-anak yang telah kecanduan gadget, apalagi dengan anakanak yang kurang mendapatkan pengawasan dan kontrol dari orang tua karena sibuk dengan pekerjaan atau karirnya. Biasanya anak yang kurang mendapatkan pengawasan dan kontrol dari orang tuanya akan bebas sesukanya menggunakan gadget untuk mencari dunianya sendiri yang menurutnya hal itu akan membuatnya senang dan terhibur. Anak yang terlalu asyik dengan dunianya sendiri akan cenderung kurang bersosialisai dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Penelitian sebelumnya tentang Gambaran Prestasi Belajar Remaja Di Kelas XI Yang Menggunakan Gadget di SMA Laboratorium UM Malang, didapatkan hasil bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan gadget untuk membantu dalam mengerjakan tugas adalah baik dibandingkan siswa yang

4 menggunakan gadgetnya lebih lama untuk jejaring sosial/bermain game karena akan menyebabkan kecanduan dan penurunan konsentrasi. Dilihat dari banyaknya kejadian dan kasus kriminal pada anak seperti data diatas bukan tidak mungkin orang tua akan merasa cemas terhadap anaknya. Ini terjadi karena orang tua takut anaknya akan meniru atau melakukan kegiatan menyimpang akibat terpengaruh gadget. Terutama bagi orang tua yang jarang memberikan perhatian secara pada anaknya karena kesibukan pekerjaan mereka. Berlatar belakang dari situlah peneliti akan melakukan penelitian tentang Gambaran Kecemasan Pada Orang Tua Terhadap Pengaruh Gadget Pada Usia Remaja Awal. Peneliti akan lebih fokus kepada keluarga dengan orang tua yang sama-sama sibuk dengan pekerjaan atau karirnya sehingga jarang ada waktu bersama anaknya. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana gambaran kecemasan terhadap pengaruh gadget bagi usia remaja awal pada orang tua yang bekerja di luar rumah? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran kecemasan terhadap pengaruh gadget bagi usia remaja awal pada orang tua yang bekerja di luar rumah.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Subjek Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan tentang sejauh mana tingkat kecemasan yang dialami subjek. 1.4.2 Bagi Pengguna Gadget Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kecemasan orang tua mereka. 1.4.3 Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi kepustakaan institusi Poltekkes Kemenkes Malang terutama tentang tingkat kecemasan orang tua terhadap pengaruh gadget bagi usia remaja awal. 1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan penelitian lebih lanjut dengan menjadikan penelitian ini sebagai referensi.