PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT XYZ TAHUN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

RASIO LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT IS TAHUN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

Wenda Purnama Sari Program Studi Akuntansi, Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam, 29461, Indonesia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Contoh : (200) (250) 2.550

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN (STUDI KASUS PADA JAVENIR PUSAT SOUVENIR DAN OLEH- OLEH KHAS SOLO)

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) CABANG TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Shantylana Butar-butar

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Financial Performance (2)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI SARANA EVALUASI UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK SIDOARJO

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDY KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dan untuk menunjang pengetahuan yang seluas luasnya bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

Swita A. Kaunang, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. CIPTA DAYA NUSANTARA MANADO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari kata-kata job performance dan disebut actual performance atau

Transkripsi:

PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE 2014-2016 Fadhia Ariani I.S.D. 1, Endang Asliana, S.E., M.Sc. 2, Arif Makhsun, S.E., M.S.Ak. 3 1 mahasiswa, 2 pembimbing 1, 3 pembimbing 2 Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta No.10 Rajabasa, Bandar Lampung, Telp (0721) 787309 fadhiaarianiintansekardewi@gmail.com ABSTRACT This paper aims to calculate and analyse the financial performance of PT XYZ by using the financial ratio and common size method. The financial ratio method uses liquidity ratios (CR and QR), solvency (DAR and DER), and profitability (NPM, ROI, and ROE). The final project uses secondary data in the form of company history, financial statements of income, and balance sheet of PT XYZ period 2014-2016. The method used is descriptive quantitative. The conclusion of the calculation using the financial ratio method is the company has been considered good because of the 21 ratios that have been calculated, there are only 5 ratios that are classified as less good that the results are below industry standards is NPM 2014-2016, ROI 2016, and ROE 2016. While for the calculation using common size, profit and loss statement and balance sheet of PT XYZ for three years there is significant fluctuation in each component. Significant fluctuations in the balance sheet are inventories and other payables. While in the income statement that is general costs, household expenses, fee income PT. PERTAMINA, and other costs. Such significant fluctuations make the earnings after interest and taxes on the company always decrease. Keywords: common size, performance, and financial ratios ABSTRAK Tugas akhir ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis kinerja keuangan PT XYZ dengan menggunakan metode rasio keuangan dan metode common size. Metode rasio keuangan menggunakan rasio likuiditas (CR dan QR), solvabilitas (DAR dan DER), dan profitabilitas (NPM, ROI, dan ROE). Tugas akhir ini menggunakan data sekunder berupa sejarah perusahaan, laporan laba rugi, dan neraca PT XYZ periode 2014-2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Kesimpulan dari perhitungan dengan menggunakan metode rasio keuangan adalah perusahaan telah dianggap baik karena 21 rasio yang telah dihitung, hanya ada 5 rasio yang tergolong kurang bagus karena di bawah standar industri yaitu NPM 2014-2016, ROI 2016, dan ROE 2016. Sedangkan untuk perhitungan dengan menggunakan common size, laporan laba rugi dan neraca PT XYZ selama tiga tahun terjadi fluktuasi yang signifikan pada masing-masing komponen. Fluktuasi yang signifikan dalam neraca adalah persediaan dan hutang lainnya. Sedangkan dalam laporan laba rugi yaitu biaya umum, biaya rumah tangga, pendapatan fee PT. PERTAMINA, dan biaya lainnya. Fluktuasi signifikan tersebut membuat pendapatan setelah bunga dan pajak perusahaan selalu turun. Kata kunci: common size, kinerja, dan rasio keuangan Agustus 2017 1-9 1

PENDAHULUAN Berbagai perubahan telah terjadi didalam persaingan globalisasi khususnya didalam dunia bisnis. Perubahan ini membuat perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya karena adanya perdagangan bebas sejak masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sehingga perusahaan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen. Salah satu alternatif dalam mengambil keputusan adalah laporan keuangan. Sundjaja dan Barlian (2013) mengungkapkan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses yang digunakan sebagai data keuangan perusahaan dengan pihakpihak yang berkepentingan dengan datadata tersebut. Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba. Akan tetapi laba tidak bisa menjadi patokan dalam mengukur kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk. Kinerja diungkapkan oleh Wibowo (2007) adalah suatu implementasi dari rencana yang telah disusun. Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, perlu dilakukan analisis laporan keuangan karena dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi kekurangan perusahaan dan untuk memperbaiki kinerja seperti diungkap oleh Sundjaja dan Barlian (2013). Terdapat beberapa analisis dalam laporan keuangan seperti analisis du pont, analisis rasio keuangan, dan analisis common size. Husnan dan Pudjiastuti (2004) berpendapat bahwa analisis du pont adalah analisis yang memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset. Sedangkan analisis rasio keuangan diungkapkan oleh Kasmir (2008) adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Sedangkan pengertian common size diungkap oleh Husnan dan Pudjiastuti (2004) adalah analisis yang merubah angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase. Analisis rasio keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan. Akan tetapi pada rasio keuangan tidak dapat melihat sejauh mana biaya perusahaan yang menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan laba. Maka dari itu, perlu adanya kombinasi analisis yaitu analisis common size. Hanafi dan Halim (2005) mengungkapkan bahwa analisis common size dapat menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba rugi dan neraca. PT XYZ adalah salah satu agen PT. Pertamina yang menangani gas elpiji 3 kg. Laba yang diperoleh PT XYZ selalu mengalami penurunan. Berikut ini merupakan laba tiga tahun yang diperoleh PT XYZ pada tahun 2014-2016: Agustus 2017 1-9 2

Tahun Tabel 1. Laba PT XYZ Laba 2014 Rp540.066.323 2015 Rp460.171.980 2016 Rp251.730.089 Sumber: PT XYZ (Data yang diolah) Data (tabel 1), diketahui bahwa laba yang diperoleh PT XYZ selalu mengalami penurunan. Oleh karena itu, Pada rasio solvabilitas yang akan digunakan hanya DAR dan DER karena kedua rasio tersebut mengukur jumlah hutang keseluruhan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pada rasio likuiditas yang akan digunakan hanya NPM, ROI, dan ROE karena ketiga rasio tersebut dapat mengukur laba setelah bunga dan pajak perusahaan. Sedangkan untuk rasio aktivitas tidak digunakan karena rasio aktivitas hanya untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya. PT XYZ adalah perusahaan yang sangat tepat untuk dihitung kinerja keuangannya karena penurunan laba yang terjadi. Selain itu pada PT XYZ belum pernah dilakukan perhitungan kinerja keuangan perusahaan. Sehingga penulis ingin melakukan perhitungan kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan dan common size. Perhitungan rasio keuangan dan common size akan dihitung dengan menggunakan laporan keuangan laba rugi dan neraca PT XYZ selama 3 tahun. Kedua metode tersebut diperlukan analisis rasio keuangan dan common size. Rasio-rasio yang terdapat didalam rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas yang akan digunakan hanya CR dan QR karena kedua rasio tersebut mencerminkan seluruh asset lancar perusahaan bukan hanya kas atau piutang. akan membuat perusahaan mengetahui kinerja keuangannya, sehingga perusahaan dapat memperbaiki kinerja keuangan untuk meningkatkan laba ditahun berikutnya. METODE PELAKSANAAN Pengambilan data untuk laporan tugas akhir ini bertempat di PT XYZ yang beralamat di kota Bogor. Data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder berupa sejarah mengenai perusahaan, laporan laba rugi periode 2014 sampai dengan 2016, dan neraca periode 2014 sampai dengan 2016. Metode analisis data yang digunakan pada PT XYZ yaitu dengan menggunakan metode analisis deksriptif kuantitatif. Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Metode penelitian yang digunakan adalah Agustus 2017 1-9 3

kuantitatif. Sugiyono (2013) berpendapat bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka. Metode rasio keuangan digunakan untuk menghitung rasio likuiditas (Current Ratio dan Quick Ratio), rasio solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio), dan rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity) sedangkan untuk metode common size akan menggunakan laporan laba rugi dan neraca PT XYZ 2014-2016. HASIL DAN PEMBAHASAN Rasio Keuangan Pengukuran suatu kinerja PT XYZ dengan menggunakan metode rasio keuangan yang dihitung dengan data keuangan PT XYZ yang berupa neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Analisis rasio keuangan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Data keuangan yang Rasio lancar Tabel 2. Rasio lancar digunakan menggunakan periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas diungkapkan oleh Kasmir (2008) bertujuan untuk mengukur perusahaan dalam membayar utang atau kewajiban yang segera jatuh tempo. Rasio yang akan digunakan adalah rasio lancar dan rasio cepat. Tahun Aset Lancar Kewajiban Lancar Rasio Lancar 2014 Rp 542.753.244 Rp 133.049.078 4 kali 2015 Rp 960.533.064 Rp 40.502.364 23,72 kali 2016 Rp 875.320.284 Rp 116.113.899 7,5 kali Berdasarkan perhitungan (pada tabel memuaskan karena rasio lancar perusahaan 2), rasio lancar pada PT XYZ selama 3 selalu berada diatas standar industri tahun dapat dikatakan baik dan Kasmir (2016) yaitu 2 kali. Rasio cepat Tabel 3. Rasio cepat Tahun Aset Lancar - Persediaan Kewajiban Lancar Rasio Cepat 2014 Rp 358.902.316 Rp 133.049.078 2,7 kali 2015 Rp 773.201.185 Rp 40.502.364 19 kali 2016 Rp 677.346.955 Rp 116.113.899 5,8 kali Agustus 2017 1-9 4

Berdasarkan perhitungan (pada tabel 3), rasio cepat pada PT XYZ selama 3 tahun dapat dikatakan baik dan memuaskan karena rasio cepat perusahaan selalu berada diatas standar industri Kasmir (2016) yaitu 1,5 kali. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas diungkapkan oleh Kasmir (2008) bertujuan untuk menilai seberapa besar aset perusahaan dibiayai Debt to asset ratio Tabel 4. Debt to asset ratio oleh utang. Rasio yang akan digunakan adalah debt to asset ratio dan debt to equity ratio. Tahun Total Kewajiban Total Aset DAR 2014 Rp 133.049.078 Rp 791.310.457 16,8 % 2015 Rp 40.502.364 Rp 1.158.935.723 3,5 % 2016 Rp 116.113.899 Rp 986.277.347 11,8 % Berdasarkan perhitungan (pada tabel 4), DAR pada PT XYZ selama 3 tahun perusahaan selalu berada dibawah standar industri Kasmir (2016) yaitu 35%. dapat dikatakan baik karena DAR Debt to equity ratio Tabel 5. Debt to equity ratio Tahun Total Kewajiban Total Ekuitas DER 2014 Rp 133.049.078 Rp 658.261.379 20,2 % 2015 Rp 40.502.364 Rp 1.118.433.359 3,6 % 2016 Rp 116.113.899 Rp 870.163.448 13,3 % Berdasarkan perhitungan (pada tabel 5), DER pada PT XYZ selama 3 tahun perusahaan selalu berada dibawah standar industri Kasmir (2016) yaitu 90%. dapat dikatakan baik karena DER Rasio profitabilitas Rasio profitabilitas diungkapkan oleh Kasmir (2008) bertujuan untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Rasio yang akan digunakan adalah net profit margin, return on investment, dan return on equity. Agustus 2017 1-9 5

Net profit margin Tabel 6. Net profit margin Tahun Laba Setelah Bunga dan Pajak Penjualan NPM 2014 Rp 540.066.323 Rp 4.233.743.319 12,8 % 2015 Rp 460.171.980 Rp 4.766.311.316 9,7 % 2016 Rp 251.730.089 Rp 4.813.030.774 5,2 % Berdasarkan perhitungan (pada tabel karena NPM perusahaan selalu berada 6), NPM pada PT XYZ selama 3 tahun dibawah standar industri Kasmir (2016) dapat dikatakan memiliki hasil kurang baik yaitu 20%. Return on investment Tabel 7. Return on investment Tahun Laba Setelah Bunga dan Pajak Total Aset ROI 2014 Rp 540.066.323 Rp 791.310.457 68,2 % 2015 Rp 460.171.980 Rp 1.158.935.723 39,7 % 2016 Rp 251.730.089 Rp 986.277.347 25,5 % Berdasarkan perhitungan (pada tabel Sedangkan pada tahun 2016 dikatakan 7), ROI PT XYZ pada tahun 2014 dan kurang baik karena ROI perusahaan 2015 dapat dikatakan baik karena ROI dibawah standar industri Kasmir (2016) perusahaan berada diatas standar industri. yaitu 30%. Return on equity Tabel 8. Return on equity Tahun Laba Setelah Bunga dan Pajak Ekuitas ROE 2014 Rp 540.066.323 Rp 658.261.379 82 % 2015 Rp 460.171.980 Rp 1.118.433.359 41,1 % 2016 Rp 251.730.089 Rp 870.163.448 28,9 % Berdasarkan perhitungan (pada tabel Sedangkan pada tahun 2016 dikatakan 8), ROE PT XYZ pada tahun 2014 dan ROE kurang baik karena ROE perusahaan 2015 dapat dikatakan baik karena ROE dibawah standar industri Kasmir (2016) perusahaan berada diatas standar industri. yaitu 40%. Agustus 2017 1-9 6

Common Size Analisis perhitungan common size persentase. Perhitungan tersebut akan menggunakan laporan keuangan yaitu menggunakan periode 2014, 2015, dan neraca dan laporan laba rugi. Perhitungan 2016 pada PT XYZ. Pos utama dalam tersebut dengan cara mengubah angkaangka yang ada pada neraca dan laporan laba rugi PT XYZ menjadi bentuk neraca akan menggunakan total aset dan total ekuitas, sedangkan pada laporan laba rugi akan meggunakan penjualan. Tabel 9. Neraca Common Size PT XYZ tahun 2014-2016 Nama-nama Akun 2014 2015 2016 ASET LANCAR KAS 1,17% 1,41% 0,64% BANK 13,34% 43,07% 43,08% PIUTANG 1,80% 1,74% 2,89% PIUTANG LAIN-LAIN 5,80% 6,12% 7,15% PERSEDIAAN 23,23% 16,16% 20,07% PAJAK DIBAYAR DIMUKA 23,24% 14,38% 14,92% TOTAL ASET LANCAR 68,59% 82,88% 88,75% ASET TETAP INVENTARIS KANTOR 0,00% 0,00% 0,11% KENDARAAN 33,15% 22,64% 26,60% TOTAL ASET TETAP 33,15% 22,64% 26,71% AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA -11,55% -12,93% -21,13% NILAI BUKU ASET TETAP 21,60% 9,70% 5,58% ASET LAIN-LAIN TRANSAKSI DALAM PENYELESAIAN 9,81% 7,41% 5,67% JUMLAH ASET LAIN-LAIN 9,81% 7,41% 5,67% TOTAL ASET 100,00% 100,00% 100,00% LIABILITAS LANCAR HUTANG DAGANG 3,28% 2,95% 0,85% HUTANG PAJAK 0,43% 0,29% 0,34% HUTANG LAIN-LAIN 13,11% 0,25% 10,58% TOTAL LIABILITAS LANCAR 16,81% 3,49% 11,77% LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 0,00% 0,00% 0,00% EKUITAS MODAL SAHAM 31,59% 21,57% 25,35% LABA (RUGI) DITAHAN -16,66% 35,23% 37,36% LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 68,25% 39,71% 25,52% TOTAL EKUITAS 83,19% 96,51% 88,23% JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 100,00% 100,00% 100,00% Berdasarkan hasil perhitungan (pada tabel 9), perubahan signifikan pada sisi aset terjadi pada komponen persediaan. Hal tersebut menunjukkan adanya fluktuasi yang terjadi pada persediaan PT XYZ. Sedangkan dilihat dari sisi liabilitas dan Agustus 2017 1-9 7

ekuitas, perubahan signifikan terjadi pada komponen hutang lain-lain. Hal tersebut juga menunjukkan adanya fluktuasi yang terjadi pada sisi liabilitas dan ekuitas. Sehingga selama tiga tahun neraca PT XYZ juga mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Tabel 10. Laba Rugi Common Size PT XYZ tahun 2014-2016 Nama-nama Akun 2014 2015 2016 PENJUALAN PENJUALAN LPG 3 KG 100,00% 100,00% 100,00% TOTAL PENJUALAN 100,00% 100,00% 100,00% HARGA POKOK PENJUALAN HPP LPG 3 KG 100,38% 91,69% 91,41% DISCOUNT ISI LPG 3 KG -10,39% -9,49% -9,46% TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 89,99% 82,19% 81,95% LABA KOTOR 10,01% 17,81% 18,05% BIAYA OPERASI BIAYA PEGAWAI 1,42% 0,00% 1,92% BIAYA UMUM 3,37% 3,79% 7,23% BIAYA PEMELIHARAAN & PERBAIKAN 0,25% 0,23% 0,29% BIAYA RUMAH TANGGA 0,70% 0,85% 0,19% BIAYA PENYUSUTAN & AMORTISASI 0,92% 1,23% 1,21% BIAYA OPRS. LAIN-LAIN 0,00% 0,01% 0,00% TOTAL BIAYA OPERASI 6,65% 6,10% 10,85% LABA OPERASI LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN PENDAPATAN JASA GIRO PEND. TRANSPORT. FEE PERTAMINA BIAYA ADMINISTRASI BANK BIAYA LAIN LAIN TOTAL PEND. & BIAYA LAIN-LAIN LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN KEU. LABA (RUGI) SETELAH BEBAN KEU. LABA USAHA SETELAH PAJAK PENGHASILAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 3,36% 3,36% -0,03% -9,38% 0,01% 0,00% -9,39% 12,76% 12,76% 12,76% 12,76% 11,71% 11,71% -0,03% -8,42% 0,01% 10,49% 2,05% 9,65% 9,65% 9,65% 9,65% 7,20% 7,20% -0,03% -8,40% 0,01% 10,39% 1,97% 5,23% 5,23% 5,23% 5,23% Berdasarkan hasil perhitungan (pada tabel 10), perubahan signifikan terjadi pada biaya operasi yaitu pada biaya umum dan biaya rumah tangga. Sedangkan pendapatan dan biaya lain-lain yang paling signifikan adalah pendapatan transportasi fee pertamina dan biaya lain-lain. Sehingga biaya operasi serta pendapatan dan biaya lain-lain menjadi penyebab terjadinya penurunan laba rugi komperhensif pada PT XYZ. Agustus 2017 1-9 8

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penilaian kinerja yang telah dilakukan oleh penulis atas laporan keuangan laba rugi dan neraca PT XYZ untuk periode 2014-2016, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: a. PT XYZ dapat dikategorikan perusahaan yang baik kinerja keuangannya, karena hanya terdapat 5 kategori kurang baik pada rasio keuangan dari 21 rasio yang dinilai berdasarkan standar industry. b. Berdasarkan analisis common size, penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan neraca pada PT XYZ mengalami fluktuasi. Fluktuasi tersebut, signifikan yaitu persediaan di sisi aset dan hutang lain-lain di sisi liabilitas dan ekuitas. Sedangkan untuk laporan keuangan, laba rugi pada PT XYZ juga mengalami fluktuasi yang membuat laba setelah bunga dan pajak perusahaan selalu menurun. Saran Berdasarkan hasil perhitungan maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: a. Sebaiknya PT XYZ kembali mempertimbangkan jumlah hutang yang akan dilakukan di periode berikutnya, agar laba yang diperoleh perusahaan kembali meningkat. b. Sebaiknya PT XYZ mampu menekan biaya operasi dan biaya lain-lain yang ada di perusahaan. Sehingga ketika penjualan perusahaan meningkat setiap tahunnya, maka laba setelah bunga dan pajak yang diperoleh perusahaan juga semakin meningkat. REFERENSI Alfaizah 2014. Penilaian Kinerja Keuangan PT KLM Ditinjau Dari Rasio Keuangan dan Common Size Untuk Periode 2009-2013. Tugas Akhir. Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung. Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta. Bandung. Sundjaja, Ridwan S., Inge Barlian, dan Dharma Putra Sundjaja. 2013. Manajemen Keuangan 1. Literata Lintas Media. Jakarta. Wibowo. 2007. Manajemen Rajagrafindo. Kinerja. PT Agustus 2017 1-9 9

Agustus 2017 1-9 10