64 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisa Kuantitatif a) Review Identifikasi Hasil review identifikasi pada lembar formulir laporan operasi didapatkan 0% ketidaklengkapan penulisan. Karena pada lembar formulir laporan operasi yang terdapat di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang dalam review identifikasi hanyalah mencantumkan nama dan umur. Jadi semua lembar formulir l.aporan operasi dalam hal review identifikasi tidak ada yang tidak terisi. Dari hal tersebut maka harus tetap dipertahankan, karena nantinya formulir laporan operasi akan diabadikan dan digunakan dokter untuk sarana dalam mengetahui riwayat pasien saat kontrol kembali. Jika tidak lengkap dalam penulisan identitas pasien dapat mengakibatkan permasalahan seperti kesalahan dalam menentukan tindakan dan tidak akuratnya pemberian informasi untuk catatan medis selanjutnya. b) Review Pencatatan Hasil review pencatatan pada lembar formulir laporan operasi didapatkan hasil sebesar 26 formulir laporan operasi (37%) ketidaklengkapan dari pengamatan 70 sampel lembar formulir laporan operasi. Ketidaklengkapan paling banyak 64
65 diakibatkan oleh tulisan dokter yag kurang jelas pada kolom laporan yang ada dalam lembar formulir laporan operasi. Mengingat akan lembar formulir alporan operasi merupakan formulir yang diabadikan, hal ini dapat berdampak dalam ketidak akuratan dalam penyampaian informasi, dan mengakibatkan kesalahan dalam tindakan berikutnya karena tulisan tidak dapat dibaca dengan jelas. Serta perlu diperhatikan catatan operasi yang terlalu singkat dapat mengakibatkan ketidak jelasan urutan prosedur.hal ini dapat menimbulkan permasalahan serius terutama bila sampai di pengadilan. c) Review Pelaporan Hasil review pelaporan pada lembar formulir laporan operasi didapatkan hasil sebesar 19 formulir laporan operasi (27%) ketidaklengkapan dari pengamatan 70 sampel lembar formulir laporan operasi. Ketidaklengkapan ini ada pada Tanggal Operasi, Diagnosa Post Oprasi, dan Jenis Anastesi yang masih belum terisi secara lengkap. Hal ini harus diperhatikan dan diisi dengan lengkap, mengingat lembar formulir laporan operasi merupakan formulir yang diabadikan serta diagnose pra operasi berkaitan dengan diagnose pre operasi dalam hal ini tindak kegiatan terhadap diagnose pasca bedah maka dari tu harus diperhatikan dalam pengisian kelengkapannya. d) Review Autentifikasi Hasil review autentifikasi pada lembar formulir laporan operasi didapatkan hasil sebesar 32 formulir laporan operasi
66 (46%) ketidaklengkapan dari pengamatan 70 sampel lembar formulir laporan operasi. Ketidaklengkapan ini ada pada nama dokter, nama asisten, nama ahli anastesi, serta TTD. Dokter yang melakukan tindakan bedah atau operasi kurang peduli terhadap kelengkapan pengisisan laporan operasi, sehingga cenderung hanya mengisi pada kolom kolom tertentu saja. Nama dokter bedah, asisten, serta ahli anastesi, harus disi apabila didapati masalah dikemudian hari, memudahkan pengelolaan sehubungan tindak atau laporan operasi. e) Masing masing Review Analisa Kuantitatif Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan penulisan berdasarkan analisa kuantitatif pada lembar formulir laporan operasi, paling banyak terdapat pada review autentifikasi yaitu sebanyak 32 dokumen rekam medis (46%) dari 70 dokumen rekam medis yang diteliti. Ketidaklengkapan paling banyak ada pada nama dokter, nama ahli anastesi, nama perawat, nama asisten serta TTD yang masih belum terisi secara lengkap. 2. Man (Manusia) merujuk pada Pengetahuan dan Pelatihan a) Pengetahuan Pengetahuan petugas dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuisoner yang diberikan sudah cukup mampu, hal ini dibuktikan pada persentase kemampuan menjawab kuisoner yaitu 89% dari 9 (sembilan) pertanyaan untuk dokter operasi, 78% dari 9 (sembilan)
67 pertanyaan untuk perawat anastesi, serta 89% dari 9 (sembilan) pertanyaan untuk petugas rekam medis. Namun, terdapat 1 (satu) hal yang menunjukkan bahwa jawaban responden dibawah rata-rata, yaitu mengenai aspek autentifikasi pada formulir laporan operasi. Sebanyak 15 (75%) dari 20 Responden yang menjawab pertanyaan tersebut dengan kurang tepat. b) Pelatihan Tidak semua pelatihan yang pernah didapatkan oleh tenaga kesehatan (dokter operasi, perawat anastesi, petugas rekam medis) merupakan pelatihan dengan topik rekam medis terkhusus pada kelengkapan penulisan pada lembar formulir laporan operasi. 3. Materials (bahan) merujuk pada pengisian dalam lembar formulir laporan operasi Kelengkapan pengisian tiap butir pada lembar formulir laporan operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang didapatkan persentase 80% (56 lembar) dari 70 lembar formulir laporan operasi yang tidak lengkap, serta 20 % (14 lembar) dari 70 lembar formulir laporan operasi yang lengkap. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa penulisan kelengkapan bada tiap butir pada lembar laporan operasi kurang maksimal. 4. Mechines (Mesin / Peralatan) merujuk pada Standar Operasional Prosedur Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang ini terdapat protap yang mengatur tentang pengisian formulir rawat inap, namun tidak terkhususkan untuk lembar laporan operasi. Prosedur tetap dibuat untuk mengatur standar kerja petugas dan meningkatkan mutu pelayanan itu
68 sendiri. Sehingga jika terdapat prosedur tetap mengenai pengisian formulir khususnya pada lembar formulir laporan operasi, maka petugas akan lebih terarah lagi dan dapat meminimalkan pengisian DRM yang tidak lengkap. B. Saran 1. Untuk Manajemen Rumah Sakit a. Sebaiknya untuk dokter operasi serta perawat anastesi diberi penjelasan lagi seperti sosialisasi mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian lembar formulir laporan operasi. b. Memberikan sanksi seperti memberikan surat peringatan kepada dokter yang masih belum mau melengkapi supaya menimbulkan efek jera dan tidak diulangi lagi. Dan memberikan hadiah imbalan untuk setiap dokter yang telah mengisi secara lengkap pada tiap butir-butir di lembar formulir laporan operasi. c. Membuatkan box untuk dokumen yang masih belum lengkap untuk setiap bangsal berikut dengan sosialisasinya kepada dokter operasi yang bertanggung jawab mengisi formulir laporan operasi sehingga akan terlihat bangsal mana yang tingkat ketidaklengkapannya tinggi. d. Setiap DRM harus benar-benar diisi secara lengkap, agar apabila di butuhkan untuk bukti hukum datanya akurat. 2. Untuk Petugas a. Bagi petugas assembling wajib mengingatkan dokter apabila ditemukan ketidaklengkapan pada pengisian lembar formulir operasi agar segera dilengkapi.
69 b. Setiap dokter wajib meninjau ulang kelengkapan lembar formulir laporan operasi agar DRM harus benar-benar diisi secara lengkap, agar apabila di butuhkan untuk bukti hukum datanya akurat. c. Mengikuti pelatihan dengan topik rekam medis dengan tema analisa kuantitatif. d. Melakukan sosialisasi mengenai tatacara dalam pengisian laporan operasi.