BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia jasa konstruksinya. Di Indonesia, jasa konstruksi yang terdiri

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang tampak secara jelas bagaimana bidang konstruksi

BAB 1 PENDAHULUAN. properti dapat pula dijadikan sebagai pentujuk mulai membaiknya atau. ekonomi secara umum yang sedang berlangsung.

BAB VI P E N U T U P. A. Kesimpulan

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu perusahaan umumnya adalah untuk. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan ekonomi yaitu, peningkatan ketersediaan serta

BAB I PENDAHULUAN. begitu terkenal di masyarakat Indonesia. hal ini terjadi karena masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

Elastisitas Outstanding Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen Terhadap Indikator Pasar Perumahan. Oleh : Tim Riset

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan eksistensinya, pasalnya lembaga keuangan Syarī aḥ atau lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membuka islamic division di bank tersebut. Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1997 telah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya stabilitas pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. pendek maupun jangka panjang. 3 Investor yang rasional akan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik meskipun perekonomian global mengalami ketidakpastian dan banyak

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip Islam yang dikenal dengan sebutan Perbankan Islam. Perbankan

PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. properti residential (IHPR - berdasarkan survey Bank Indonesia). Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

Transkripsi:

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian suatu negara sangat ditopang oleh kemajuan dan perkembangan dunia jasa konstruksinya. Di Indonesia, jasa konstruksi yang terdiri dari pembangunan infrastruktur dan konstruksi sipil komersial (properti dan real estate) terus berkembang. Pembangunan infrastruktur merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi yang sekaligus menjadi penggerak bagi peningkatan tenaga kerja yang kini masih cukup besar untuk menjadi potensi pengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan. Total biaya pembangunan infrastruktur selama lima tahun sejak awal 2006 diperkirakan sebesar Rp1.300 triliun (Biro Riset InfoBank, 2006). Dunia jasa konstruksi dan industri konstruksi hampir-hampir tidak pernah terlepas dari jasa lembaga keuangan, khususnya bank dan perusahaan asuransi. Aktivitas jasa konstruksi sangat bergantung khususnya pada peran serta bank dalam hal pengucuran kredit untuk modal kerja. Selama enam tahun sejak Januari 1999 September 2005, kredit properti tumbuh menjadi lebih dari 230% atau dari Rp25,62 triliun menjadi Rp86,27 triliun. Kredit properti dikucurkan oleh hampir semua bank swasta dan pemerintah. Kredit properti ini terdiri dari kredit untuk konstruksi (umum), real estate, serta KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen). Sementara sektor lain mengalami perlambatan

Pendahuluan 2 pertumbuhan kredit, sektor konstruksi malah mengalami pertumbuhan yang baik (Biro Riset InfoBank, 2006). Prospek perbankan syariat dan perusahaan asuransi syariat (takaful) begitu cerah mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Perbankan syariat merupakan salah satu sistem perbankan yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Bahkan dapat dikatakan, lembaga keuangan ini akan mempunyai peran besar dalam perkembangan ekonomi keuangan di Indonesia nantinya. Berbeda dari perbankan konvensional yang menggunakan sistem penarikan bunga sebagai imbalan atas kredit yang dikucurkan, bank syariat tidak mengakui kehalalan cara tersebut sesuai ajaran Agama Islam. Untuk mengatasi hal tersebut, perbankan syariat menggunakan instrumen bagi hasil dan margin keuntungan dalam kemitraan yang setara. Saat sekarang ini, ketika gejala krisis ekonomi global yang berasal dari Amerika Serikat meluas, menggunakan jasa perbankan syariat untuk kredit (pembiayaan) proyek konstruksi menjadi alternatif menarik yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha jasa konstruksi selain perbankan konvensional. Kekuatan perbankan syariat dibuktikan oleh Bank Muamalat dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 lalu. Bank umum syariat pertama di Indonesia itu mampu bertahan tanpa suntikan dana dari pemerintah (www.republika.co.id). Asian Development Bank (ADB) mempekirakan, aset-aset lembaga keuangan Islami secara global mencapai 1 triliun dolar Amerika dengan angka pertumbuhan per tahun sebesar 10 15 % (www.eramuslim.com). Pangsa pembiayaan syariat per triwulan III-2007 masih 2,80% dari total kredit yang diberikan oleh perbankan

Pendahuluan 3 nasional. Pertumbuhan pembiayaan syariat selama triwulan III-2007 masih jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit yang diberikan perbankan nasional, yakni 25,16% dibandingkan akhir tahun 2006. Meskipun mengalami penurunan pangsa dibandingkan total pembiayaan yang diberikan, sektor konstruksi juga mengalami peningkatan outstanding pembiayaan syariat. Perolehan pangsa untuk sektor konstruksi sebesar 8,91% (Gamal, Desember 2007). Dalam Laporan Tugas Akhir ini, akan dibahas mengenai penerapan produk dan prinsip ekonomi syariat oleh perusahaan jasa konstruksi, khususnya perusahaan kontraktor di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penerapan produk tersebut dibahas dari segi preferensi penggunaan produk ekonomi syariat (berupa pembiayaan syariat dan asuransi takaful) dibandingkan dengan produk ekonomi konvensional (berupa kredit konvensional dan asuransi konvensional). Selain itu, juga dibahas mengenai penerapan prinsip ekonomi syariat berupa pembayaran zakat selain pajak dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) sebagai bentuk penerapan pembayaran zakat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dibuat tiga buah rumusan masalah Tugas Akhir sebagai berikut. 1. Bagaimana preferensi perusahaan kontraktor terhadap produk pembiayaan oleh bank syariat dibandingkan dengan produk kredit oleh bank konvensional dalam hal modal kerja dan/atau investasi?

Pendahuluan 4 2. Bagaimana preferensi perusahaan kontraktor terhadap produk asuransi takaful oleh perusahaan asuransi syariat dibandingkan dengan produk asuransi konvensional oleh perusahaan asuransi konvensional dalam hal asuransi jiwa (untuk tenaga kerja) dan asuransi kerugian (untuk bangunan/properti)? 3. Bagaimana perspektif perusahaan kontraktor terhadap pentingnya pembayaran zakat selain dari kewajiban membayar pajak dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) sebagai penerapan pembayaran zakat? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian tepat sasaran dan tidak terlalu menjadi luas, penulis membuat batasan masalah Tugas Akhir yang akan diteliti sebagai berikut. 1. Produk ekonomi syariat adalah produk-produk yang ditawarkan oleh perbankan syariat berupa pembiayaan syariat dan oleh perusahaan asuransi syariat berupa asuransi takaful. Prinsip ekonomi syariat dititikberatkan pada pembayaran zakat. Pembahasan prinsip ekonomi syariat yang lain seperti larangan riba, yaitu larangan untuk memungut maupun meminjam dengan bunga, serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram tidak dibahas. 2. Usaha jasa konstruksi yang dimaksud dibatasi hanya pada usaha penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, sehingga yang menjadi subjek sasaran penelitian adalah perusahaan kontraktor.

Pendahuluan 5 3. Responden penelitian adalah perusahaan kontraktor yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner tidak dilakukan di Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul. 4. Perusahaan kontraktor dibatasi hanya untuk perusahaan yang paling tidak memiliki satu orang direksi dan/atau karyawan Muslim, mengingat penelitian ini adalah bersangkut-paut dengan syariat. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang di atas, maka dibuat tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui preferensi atau pilihan perusahaan kontraktor terhadap produk pembiayaan oleh bank syariat dibandingkan dengan produk kredit oleh bank konvensional dalam hal modal kerja dan/atau investasi. 2. Mengetahui preferensi atau pilihan perusahaan kontraktor terhadap produk asuransi takaful oleh perusahaan asuransi syariat dibandingkan dengan produk asuransi konvensional oleh perusahaan asuransi konvensional dalam hal asuransi jiwa (untuk tenaga kerja) dan asuransi kerugian (untuk bangunan/properti). 3. Membahas perspektif perusahaan kontraktor mengenai pentingnya pembayaran zakat selain dari kewajiban membayar pajak dan hubungannya dengan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) sebagai penerapan pembayaran zakat.

Pendahuluan 6 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian Tugas Akhir mengenai penerapan prinsip dan produk ekonomi syariat dalam dunia jasa konstruksi di Indonesia ini, sejauh ini belum pernah dilakukan di Indonesia menerut sepengetahuan penulis. 1.6 Manfaat Penelitian Melalui penulisan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. a. Membuka wawasan bersama mengenai bentuk lain dari produk ekonomi, yaitu ekonomi syariat yang dapat diterapkan, sehingga selalu ada alternatif lain yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah kebutuhan dana dalam dunia jasa konstruksi. b. Memberikan dorongan kepada perusahaan kontraktor untuk dapat membantu Pemerintah dalam mengurangi masalah-masalah keadilan sosial, khususnya tentang pembangunan yang dapat dilakukan melalui pembayaran zakat selain daripada pajak, dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).

Pendahuluan 7 1.7 Sistematika Penulisan Dalam Tugas Akhir ini, penulis menyusunnya dengan sistematika penulisan sebagai berikut. a. Bab 1 Pendahuluan, berisi tentang uraian umum Tugas Akhir yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, tujuan penelitian keaslian penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. b. Bab 2 Tinjauan Pustaka, berisi tentang uraian teori yang menjadi landasan masalah dan pembahasan serta sebagai tinjauan terhadap penelitain lain yang bersangkut paut dengan penelitian ini. c. Bab 3 Metodologi Penelitian, berisi tentang uraian metodologi yang digunakan dalam penelitian, yaitu terdiri dari metode pengumpulan data, metode analisis data, dan alat analisis data. d. Bab 4 Analisis dan Pembahasan, berisi tentang uraian inti dari Tugas Akhir ini yang mencakup analisis terhadap kuesioner yang disebarkan dan pembahasan terhadap hasil analisis. Analisis dan pembahasan mencakup deskripsi responden, analisis kredit dan pembiayaan, analisis asuransi takaful dan asuransi konvensional, serta analisis zakat dan tanggung jawab sosial perusahaan. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran, berisi tentang uraian penjelas dari Tugas Akhir ini yang mencakup pembuatan kesimpulan dan pemberian saran.