TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERBEDAAN PEGADAIAN DAN BPR DALAM MEMBERIKAN KREDIT KEPADA MASYARAKAT S K R I P S I YUANITA KURNIASARI SUKAMTO C

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) CABANG SURAKARTA SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

Andrie Ruliansyah Gito Saputro C

PERANAN KOPERASI ARTHA MANUNGGAL SURAKARTA DALAM PEMBERIAN KREDIT DI KALANGAN USAHA KECIL

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

PELAKSANAAN PEMBEBANAN FIDUSIA SEBAGAI JAMINAN KREDIT BANK (Studi pada Kantor Notaris di Surakarta)

PENYIARAN IKLAN DI RADIO. ( Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Iklan. di Radio Bima Sakti Boyolali )

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PEGAWAI TETAP (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan di PT Sari Warna Boyolali)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TANGGUNG JAWAB ATAS BENDA SITAAN DALAM PERKARA PIDANA

PERANAN BANK INDONESIA DAN KEBIJAKANNYA DALAM PEMBEKUAN KEGIATAN USAHA SUATU BANK MENURUT UNDANG-UNDANG BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat. Guna Mencapai Derajat Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum

PERSETUJUAN. Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan. Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO

KAJIAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ARTHA JAYA MAKMUR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

PROSES PELAKSANAAN SITA EKSEKUSI TERHADAP OBYEK SITA EKSEKUSI YANG BERADA DI LUAR WILAYAH PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM) DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KANTOR CABANG SOLO KARTASURA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

INDEPENDENSI SERIKAT PEKERJA DALAM RANGKA MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN TENAGA KERJA

PERAN BANK DALAM PERJANJIAN GARANSI BANK PADA PENGADAAN BARANG DAN ATAU JASA. (Study Kasus Di Bank Jateng Cabang Wonogiri)

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

SKRIPSI Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK RAKYAT INDONESIA UNIT WERU CABANG SUKOHARJO BERASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT (STUDI TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MANUNGGAL MAKMUR DI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. adanya kehendak untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN

Disusun oleh DAVID FRESKY IMANDA C

PELAKSANAAN PIDANA TAMBAHAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM PERKARA KORUPSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK HAK PATEN PUPUK ORGANIK DI PT LEMBAH HIJAU MULTIFARM SRAGEN

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG ALASAN PENOLAKAN PEMBAYARAN CEK DAN PEMINDAH BUKUAN BILYET GIRO DALAM PRAKTEK PERBANKAN

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

TINJAUAN PELAKSANAAN KEWENANGAN PENGUASAAN ATAS BARANG JAMINAN FIDUSIA OLEH DEBITUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS NON LITIGASI DI KOPERASI SIMPAN PINJAM JASA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

STUDI KOMPARATIF TENTANG PERANAN NORMATIF KEJAKSAAN KEPOLISIAN DAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM UPAYA PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

ASPEK HUKUM SERTIFIKAT DEPOSITO SEBAGAI SURAT BERHARGA

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA SPONSORSHIP YANG DISELENGGARAKAN PT. NOJORONO TOBACCO INTERNASIONAL

FIDUSIA SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBERIAN KREDIT DAN AKIBAT HUKUMNYA DALAM HAL TERJADI WANPRESTASI PADA PD.BPR BKK KUDUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN KARTU KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYERTAAN MODAL ANTARA PT. SARANA SURAKARTA VENTURA DENGAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DENGAN OBJEK MILIK PIHAK KETIGA (STUDI KASUS DI PD. BPR PURWA ARTHA PURWODADI)

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN L/C (LETTER OF CREDIT) PADA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank selaku badan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan ini dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

JONI BASKORO C

ABTRAKSI PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN ATAU EKSEKUSI TERHADAP BENDA JAMINAN BERUPA BENDA TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

SKRIPSI. PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi Kasus di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Blora)

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan/leasing) selaku penyedia dana. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

JAMINAN DAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. (Studi tentang Aspek Jaminan dalam Pelaksanaan Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

KREDIT TANPA JAMINAN

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

HALAMAN JUDUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

STUDI TENTANG GUGATAN INTERVENSI DALAM PROSES PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

BINTANG ADITA PUTRI C

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S-1) Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

PERLINDUNGAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PERJANJIAN WARALABA

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

Kendaraan Bermotor Sebagai Jaminan dalam Perjanjian Kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Makmur Batam - Kepulauan Riau SKRIPSI

PERJANJIAN KEMITRAAN USAHA PADA PETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) DALAM HUBUNGAN INTI PLASMA DIKABUPATEN KUDUS

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERBEDAAN PEGADAIAN DAN BPR DALAM MEMBERIKAN KREDIT KEPADA MASYARAKAT S K R I P S I Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : YUANITA KURNIASARI SUKAMTO C 100 020 204 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mengetahui Pembimbing I Pembimbing II (Aslamiyah, SH. MHum) (Moch Sandjojo, SH. MHum) ii

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari : Tanggal : Pada : Dewan Penguji : Penguji I : Aslamiyah, SH. MHum ( ) Penguji II : Moch Sandjojo, SH. MHum ( ) Penguji III : ( ) Mengetahui, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (Dr. Aidul Fitriciada Azhari, SH. M.Hum) iii

MOTTO Barang siapa mengerjakan kebaikan baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman, niscaya Kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik, dan Kami balas mereka dengan pahala yang terlebih baik dari apa yang telah mereka amalkan. (QS. An Nahl Ayat : 97) iv

PERSEMBAHAN Skripsi ini Penulis Persembahkan kepada: Orang tuaku Ibu Sri Maryani dan (alm) Bapak Djoko Sukamto yang tercinta atas kasih sayang, perhatian dan do a restunya. Keluarga mbak Erma dan mas Sony serta keluarga mas Aris dan mbak Dian yang selalu mendukung dan memberi support. Keponakanku Awang dan Didan. Almamater Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. v

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji teriring rasa syukur atas Anugrah dan Rahmat Allah SWT yang telah memberikan Berkah dan Restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum dengan judul : Tinjauan Yuridis Tentang Perbedaan Pegadaian dan BPR dalam Memberikan Kredit Kepada Masyarakat. Penulisan hukum ini terutama bertujuan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1) dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan telah terselesaikannya penulisan hukum ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas atas adanya bantuan, peran dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis hanya dapat mengungkapkan penghargaan dan terimakasih yang tulus dan setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Dr. Aidul Fitriciada Azhari, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta 2. Ibu Aslamiyah, SH. MHum selaku Pembimbing I Penulisan Hukum ini, yang telah memberikan ijin penyusunan penulisan hukum dan telah membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis, sehingga dapat terselesaikannya penulisan hukum ini 3. Bapak Moch. Sandjoyo, SH.M.Hum, selaku Pembimbing II penulisan hukum ini, yang telah meluangkan waktunya dan dengan sabar, membantu, membimbing, dan memberi nasehat serta dorongan sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Ibu Kuswardani, SH Selaku Pembimbing Akademik yang dengan sabar telah membimbing dan memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini. vi

5. Segenap Pengajar dan seluruh Staf Administrasi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. 6. Mas Edy yang selalu memberikan support, dukungan, motifasi dan doa untuk kemajuanku. 7. Teman-temanku Galuh, Lina, Rima Reny dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, thanks friends. 8. Anak-anak kost Griya Dara terima kasih atas kebersamaan selama ini. 9. Anak-anak Fakultas Hukum Angkatan 2002. 10. Serta semua semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Mengingat kemampuan penulis yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Surakarta, Juni 2009 Penulis vii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL. HALAMAN PERSETUJUAN. i ii HALAMAN PENGESAHAN. iii MOTTO.. PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. iv v vi viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Perumusan Masalah.. 4 C. Tujuan Penelitian.. 4 D. Manfaat Penelitian 5 E. Metode Penelitian.. 5 F. Sistematika Skrispsi 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 11 A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian.. 11 B. Sistem Penjaminan dengan Barang Bergerak.. 22 C. Tinjauan Umum Tentang Gadai.. 34 D. Tinjauan Umum Tentang Perbankan 39 E. Sistem Penjaminan dengan Barang Tidak Bergerak 44 viii

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 46 A. Hasil Penelitian. 46 B. Pembahasan.. 51 1. Pelaksanaan Pemberian Kredit di BPR dan Pegadaian dalam Memberikan Pinjaman Kepada Masyarakat 51 2. Jaminan yang dapat Digunakan dalam Kredit di BPR dan Pegadaian Serta Pelaksanaan Pengikatannya. 62 BAB IV. PENUTUP. 65 A. Kesimpulan 65 B. Saran.. 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan umum perkreditan yang ditempuh pemerintah sebagai bagian integral dari kebijakan pembangunan nasional bersifat pragmatis dan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dan masalah pokok yang dihadapi perekonomian nasional. 1 Salah satu kewajiban pemerintah melalui Bank Indonesia adalah memajukan perkembangan urusan kredit dan urusan perbankan yang sehat serta mengadakan pengawasan terhadap urusan kredit. Selama itu pemerintah melalui Bank Indonesia menyalurkan kredit kepada bank-bank untuk sektorsektor yang sesuai dengan kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan dan juga memberikan kredit likuiditas kepada bank-bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas dalam keadaan darurat. Guna mengawasi pelaksanaan ketentuan yang telah dikeluarkan, maka Bank Indonesia mengadakan pemeriksaan aktif (on the spot) maupun dengan pemeriksaan pasif dengan melalui laporan yang wajib disampaikan oleh Bank-bank kepada Bank Indonesia. 1 Thomas Suyatno et.all, Dasar-Dasar Perkrsditan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal 32 1

2 Tugas pokok perbankan di bawah bimbingan Bank Indonesia adalah menghimpun segala dana dari masyarakat, guna diarahkan ke bidang-bidang yang mempertinggi taraf hidup rakyat. Di samping itu, pengaturan kembali tata perbankan di Indonesia seperti tercermin dalam Undang-undang Nomor : 10 Tahun 1998 dimaksudkan sebagai pembinaan sistem ekonomi Indonesia yang berlandaskan Pancasila, yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi dan bertujuan menciptakan masyarakat adil makmur. Untuk mencapai hal tersebut maka segala potensi, inisiatif, dan daya kreasi rakyat wajib dimobilisasikan dan dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Dengan demikian, segala kekuatan ekonomi potensial dapat dikerahkan menjadi kekuatan ekonomi riel bagi kemanfaatan kemakmuran rakyat. Setiap perjanjian kredit yang dilakukan oleh debitur dan kreditur selalu disyaratkan adanya jaminan, baik yang berupa benda bergerak atau tidak bergerak. Tujuan dari jaminan tersebut adalah untuk menjamin prestasi dari debitur kepada kreditur dengan baik. Apabila debitur wanprestasi, maka untuk pelunasan hutang kreditur berhak untuk mengeksekusi atas benda jaminan tersebut. Berdasarkan penjelasan Pasal 8 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan suatu kredit dengan prinsip syariah atau bank umum mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas pemberian kredit yang sehat. Guna mengurangi resiko tersebut diperlukan adanya jaminan kredit.

3 Pihak bank sebelum memberikan kredit harus ada keyakinan dalam memberikan kredit dengan cara penilaian yang seksama tentang watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dari nasabah atau debitur. 2 Salah satu lembaga keuangan perbankan yang memberikan kredit adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan kredit; menyediakan pembiayaan dan penempatan dana, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain. 3 Selain bank masih ada beberapa lembaga keuangan non perbankan yang dapat memberikan kredit kepada masyarakat, salah satunya adalah pegadaian. Pegadaian memberikan pinjaman kepada masyarakat secara gadai yaitu dengan menjaminkan bentuk fisik dari bendanya. Perum pegadaian sebagai salah satu lembaga pemberi kredit dengan jaminan gadai atau barang bergerak, dimana dalam meminjam uang harus menyerahkan jaminan yang berwujud benda bergerak. Barang bergerak merupakan jaminan gadai harus berada dalam kekuasaan kreditur pemegang gadai, hak gadai terjadi dengan diserahkannya barang gadai dari debitur kepada kreditur pemegang gadai. Syarat penyerahan 40 2., 1999, UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Jakarta, Sinar Grafika, hal 3 www.bankindonesia.go.id

4 kekuasaan dari debitur kepada kreditur pemegang gadai atau barang yang digadaikan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam gadai. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menyusun skripsi dengan judul : TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERBEDAAN PEGADAIAN DAN BPR DALAM MEMBERIKAN KREDIT KEPADA MASYARAKAT B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah : 1. Bagaimanakah perbedaan pelaksanaan pemberian kredit di BPR dan Pegadaian dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat? 2. Jaminan apakah yang dapat digunakan dalam kredit di BPR dan Pegadaian serta pelaksanaan pengikatannya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui perbedaan pelaksanaan pemberian kredit di BPR dan Pegadaian dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat. b. Untuk mengetahui jaminan yang digunakan dalam pemberian kredit di BPR dan Pegadaian serta pelaksanaan pengikatannya.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperkaya ilmu pengetahuan hukum, khususnya hukum perdata. 2. Bagi ilmu pengetahuan hukum Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya bagi hukum perdata. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pemikiran dan pengetahuan tentang pelaksanaan pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat dan Pegadaian dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat. E. Metode Penelitian Dalam rangka untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan penulisan di atas, maka penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian dengan cara menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan dengan apa adanya mengenai

6 pelaksanaan pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat dan Pegadaian dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat. 4 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah suatu pola pemikiran secara ilmiah dalam suatu penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis sosiologis yaitu adalah penelitian terhadap data primer berupa hasil wawancara dengan responden yaitu staff kredit di BPR dan Pegadaian yang dihubungkan dengan peraturan dan dokumen-dokumen dalam pemberian kredit. 5 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. 1. Data Primer merupakan data utama yang diperoleh langsung oleh peneliti di lokasi penelitian dengan cara wawancara dan tanya jawab langsung dengan responden. 2. Data Sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang berupa buku literatur yang berkaitan dengan penelitian berupa : a. Bahan hukum primer 1) KUH Perdata 2) HIR 3) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 4) Yurisprudensi 4 M Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Pustaka Setia, Bandung, 2001, hal 89 5 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian hukum, Jakarta, UI Press, 1985, hal 52.

7 b. Bahan hukum sekunder Meliputi buku-buku atau literatur ilmiah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, baik karangan serjana terkemuka dalam bentuk buku teks ilmiah maupun artikel-artikel pada majalah ilmiah atau sumber-sumber tertulis lainnya. c. Bahan hukum tersier Meliputi bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya Kamus Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum. 4. Metode Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian di lokasi penelitian yaitu BPR dan Pegadaian yang memberikan kredit dan gadai kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan langsung di lapangan baik dengan wawancara / tatap muka secara langsung ataupun dengan questioner / daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan dibuat terstuktur agar dapat memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penulis. b. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian dengan cara mencari, menghimpun serta mempelajari ketiga bahan hukum tersebut di atas yaitu: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, terutama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

8 5. Metode Analisis Data Setelah data-data terkumpul selanjutnya data tersebut dianalisa. Penelitian ini menggunakan metode analisa data kualitatif yaitu : Suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisa yaitu apa yang dikatakan oleh responden baik secara lisan atau tulisan dan juga perilaku secara nyata juga diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 6 E. Sistematika Penulisan Guna mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keseluruhan isi skripsi ini, maka diadakan pembagian dalam bab-bab yang pada dasarnya untuk memudahkan pemahaman dan pengertian serta ruang lingkup dari skripsi ini. Secara garis besar, sistimatika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistimatika Penulisan 6 Ibid, hal 15

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Jenis-Jenis Perjanjian 3. Syarat Sahnya Perjanjian 4. Asas-Asas Perjanjian B. Tinjauan Umum Tentang Perbankan 1. Pengertian Bank 2. Jenis-Jenis Bank 3. Pengertian BPR 4. Pengertian Pegadaian 5. Dasar Hukum Pegadaian C. Sistem Penjaminan dengan Barang Bergerak 1. Fidusia a. Definisi Fidusia b. Asas-Asas Fidusia c. Proses Pengikatan Fidusia d. Berakhirnya Fidusia

10 2. Gadai a. Pengertian Gadai b. Proses Pengikatan Gadai c. Berakhirnya Gadai D. Tinjauan Umum Tentang Perbankan 1. Pengertian Bank 2. Bank Perkreditan Rakyat 3. Pengertian Pegadaian E. Sistem Penjaminan dengan Benda Tidak Bergerak BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perbedaan Pelaksanaan Pemberian Kredit di BPR dan Pegadaian dalam Memberikan Pinjaman Kepada Masyarakat B. Jaminan yang Digunakan dalam Pemberian Kredit di BPR dan Pegadaian Serta Pelaksanaan Pengikatannya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN