Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Theory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

SIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN. 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

Muatan Listrik. Kelistrikan yang teramati dapat dipahami karena pada masing-masing benda yang berinteraksi mempunyai muatan listrik.

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Antiremed Kelas 12 Fisika

Ringkasan Efek Fotolistrik

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Fisika Atom & Inti

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS

Dualisme Partikel Gelombang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I INTI ATOM 1. STRUKTUR ATOM

BAB 8 Teori Relativitas Khusus

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)


UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Antiremed Kelas 12 Fisika

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A )

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

Batasan KIMIA FISIKA DALTON BOHR M. KUANTUM

Makalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Teori Atom Mekanika Klasik

TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA SET 9 RELATIVITAS EINSTEIN DAN INTI ATOM DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. RELATIVITAS KHUSUS. a. Relativitas kecepatan

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

Fisika Dasar. Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis

Pendahuluan Fisika Inti. Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz)

LATIHAN UJIAN NASIONAL

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Partikel Elementer dan Interaksi Alamiah

BAB 19 A T O M. A. Pendahuluan

3. Dari grafik di samping, pada saat t = 5 sekon, percepatannya adalah. a. 32 m/s 2 b. 28 m/s 2 c. 20 m/s 2 d. 12 m/s 2 e. 4 m/s 2

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Schrodinger s Wave Function

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB II RADIASI PENGION

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

BAB I Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

FISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A.Halim, M.Si

FISIKA MODERN. Disusun oleh: ANIQ RIF ATUN NAJIHAH MOCHAMAD RIZALUL FIKRI TANTI SALMAH BUDHI NOVYANNISARI

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

SILABUS PEMBELAJARAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Copyright all right reserved

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari interaksi di antara penyusun inti tersebut. Penyusun inti meliputi

SILABUS PEMBELAJARAN

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG

Fisika EBTANAS Tahun 1994

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

Transkripsi:

1 Pendahuluan Tujuan perkuliahan Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan 1. Mengetahui gambaran perkuliahan. Mengerti konsep dari satuan alamiah dan satuan-satuan dalam fisika partikel 1.1. Gambaran Umum Perkuliahan. Perkuliahan Fisika Partikel terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama membahas partikel dan interaksinya secara kualitatif. Pada bagian pertama, kita akan mempelajari macam-macam partikel elementer penyusun materi yang ada di alam dan sifat-sifatnya seperti massa, muatan listrik, spin dan sebagainya. Setelah partikel diperkenalkan masalah lain adalah: bagaimana partikel-partikel tersebut berinteraksi satu sama lain? Kalau kita membicarakan dua benda makroskopik, maka untuk mengetahui bagaimana interaksi antar mereka, salah satunya dengan memisahkan dua benda tersebut dengan jarak yang berbeda-beda, lalu diukur gaya antar keduannya. Itulah Coulomb menemukan interaksi tolakan antara dua benda bermutan sejenis dan cara Cavendish mengukur tarikan gravitasi antar dua benda bermassa. Tetapi untuk partikel seperti proton/elektron kita sulit mengetahui interaksinya dengan cara yang demikian, karena partikel tersebut terlalu kecil dan ringan (mikroskopik). Bagaimana kita dapat mengetahui interaksi partikel elementer? Untuk menyelidiki interaksi partikel-partikel elementer, informasiinformasinya biasanya didapat dari 3 sumber yaitu (1) Hamburan, yaitu kita tembakkan satu partikel ke partikel lainnya dan mendeteksinya (misalnya: dengan mencatat sudut defleksinya). () Peluruhan, dimana sebuah partikel secara spontan meluruh dan kita amati hasil peluruhannya. (3) keadaan terikat (boundstate) dimana dua atau lebih partikel menyatu dan kita pelajari sifat dari objek campuran tersebut. Bagian kedua merupakan awal bahasan fisika partikel yang mengkaji dinamika partikel atau sistem partikel berukuran mikro dalam rentang skala fermi ( 15 ~ 10 m ), yakni elektron, proton, dan lain-lain, dalam mana momentum atau energi partikel bernilai 3 3 sangat besar ( 10 GeV ~ 10 GeV ). Bertolak dari kenyataan ini, dinamika sistemnya 1

didasarkan pada relativitas khusus dan mekanika kuantum. Untuk itu, pada bagian ini akan dibagi menjadi dua bab, BAB 3 dan BAB 4. BAB 3 akan membahas kinematika relativistik partikel yang diturunkan dari dua postulat relativitas. Sedangkan pada awal BAB 4 akan dibahas persamaan-persamaan gelombang relativistik sebagai kelanjutan dari apa yang telah dipelajari pada BAB, namun sekarang mencakup mekanika kuantum. Sebagai catatan, disini tidak akan membahas secara mendalam namum hanya mengambil ide-ide pokoknya saja. Bagian Ketiga. Pada bagian ini akan membahas lebih mendalam dan kuantitatif tentang penggambaran interaksi partikel. Persamaan gelombang partikel spin 0, 1/, dan 1, perumusan relativistik Lagrange dan persamaan gerak dalam medan vektor dan skalar dibahas dalam BAB 4. Persamaan-persamaan tersebut nantinya digunakan untuk menghitung penampang lintang dan besaran-besaran dalam peluruhan dengan menggunakan kalkulus Feynman di BAB 6. Namun sebelumnya grup, simetri dan kekekalan akan dibahas di BAB 5. Bagian Keempat adalah akselerator dan detektor partikel serta perkembangan terkini fisika partikel. Bagian ini akan dibagi menjadi dua bab, BAB 6 dan BAB 7. Pada bab 6 akan dipelajari prinsip dari pemercepat dan pendeteksian partikel dan bagaimana cara mengukurnya. Selanjutnya, pada BAB 7 akan dibahas topik-topik khusus dalam fisika partikel sebagai hasil perkembangan reset terkini dalam fisika partikel. 1.. Apa Itu Fisika Partikel? Fisika partikel adalah ilmu yang menggambarkan partikel elementer pembentuk struktur dari materi dan interaksi antar mereka. Partikel-partikel tersebut sangat berenergi (berkecepatan tinggi) dan sangat kecil. Karena partikel tersebut sangat berenergi maka fisika partikel (Particle Physics) sering juga disebut Fisika Energi Tinggi (High Energy Physics). Kecil artinya Mekanika Kuantum sangatlah berperan dalam mempelajari fisika partikel, dimana partikel akan cenderung berperilaku seperti gelombang. Berdasarkan rumus de Broglie: panjang gelombang = h momentum atau λ = h p dimana h adalah konstanta Planck dan nilainya sangat kecil yaitu 6.63. 10-34 Js. Berenergi artinya Relativitas Khusus sangat berperan sehingga kita akan banyak menggunakan persamaan Einstein yaitu

E = + ( mc ) ( pc dimana c adalah kecepatan cahaya di vakum dan nilainya sangat besar, 3.10 8 m/s. Empat realisasi mekanika dapat digambarkan sebagai berikut ) Cepat Mekanika Klasik Mekanika Relativistik Kecil Mekanika Kuantum Teori medan Kuantum Dalam relativitas, energi dan momentum selalu kekal tetapi massa diam tidak harus kekal dan dalam relativistik membolehkan ada partikel yang memiliki massa diam nol. Sedangkan dalam mekanika kuantum suatu fisika digambarkan oleh keadaanya (states) (fungsi gelombang Schrodinger atau ket dalam Dirac). Hasilnya tidak ditentukan oleh kondisi awal tetapi ditentukan oleh probabilitas suatu transisi terjadi. Sebenarnya untuk sesuatu yang cepat dan kecil, kita membutuhkan teori yang memadukan prinsip relativitas dan kuantum yaitu teori medan kuantum sehingga fisika partikel harusnya didominasi oleh teori medan kuantum. Dalam beberapa tahun terakhir sebuah teori telah muncul yang menggambarkan semua interaksi partikel elementer kecuali gravitasi. Ini dikarenakan sejauh ini diperkirakaninteraksi gravitasi antar partikel mikroskopik terlalu lemah. Teori ini disebut Model Standar. Bagaimana menghasilkan partikel elementer? Untuk menghasilkan partikel ada 3 sumber utama yaitu (1) Sinar kosmik, () reaktor nuklir dan (3) akselelator partikel. Akselelator partikel telah menjadi mesin penghasil partikel baru dalam beberapa tahun terakhir. Pada umumnya untuk menghasilkan partikel yang bermassa besar harus semakin besar energi tumbukannya. Jika ingin mempelajari interaksi pada jangkauan yang amat pendek, diperlukan partikel yang sangat berenergi (berkecepatan tinggi}. Bagaimana mendeteksi partikel elementer?. Kebanyakan mekanisme dari detector mengacu pada fakta bahwa partikel bermuatan berenergi tinggi melewati materi, partikel tersebut akan mengionisasi atom sepanjang lintasannya. Tetapi partikel-partikel netral tidak menyebabkan ionisasi sehinga partikel-partikel tersebut tidak meninggalkan jejak. Lintasan partikel-partikel netral dideteksi dengan menganalisis jejak dari partikel bermuatan yang berinteraksi dengan partikel-partikel netral tersebut akibat adanya kekekalan energi dan momentum. 3

1.3. Satuan dalam Fisika Partikel Dalam fisika partikel, sebagai contoh kita akan menemukan informasi partikel: Massa proton ~ I GeV dan jari-jari proton ~ 4 GeV -1. Ternyata informasi satuan dari massa adalah energi (E) dan panjang adalah kebalikan energi (E -1 ). Seperti yang telah kita ketahui bahwa satuan unit yang sering dipakai adalah {M,L,T}. Dalam fisika partikel, besaran penting yang digunakan adalah [c]=[kecepatan]=lt -1 [h ]=[panjang x momentum]=ml T -1 [E]= [massa x kecepatan ]= ML T - Dari rumusan Jika hubungan dimensi ini dibalik menjadi L = [ h ][ c][ E] 1 M=[E][c] - T=[h ][E] -1 Untuk menyederhanakan perumusan matematika, para ilmuan memilih satuan yang dinamakan unit alamiah dimana h =c=1, Akibatnya besaran-besaran diatas menjadi Besaran Panjang L=[h ][c][e] -1 ~[E] -1 ~ Kebalikan dari energi Besaran Massa M=[E][c] - ~[E] ~ Energi Besaran Waktu T=[h ][E] -1 ~[E] -1 ~ Kebalikan dari energi Sehingga massa proton=1gev artinya m= 1GeV/c =1.6.10-10 /(3.10 8 ) =1.7.10-7 kg dan jari-jari proton=4 GeV -1 artinya r= 4(h c).gev -1 =8.10-16 m. Atau 1 kg = 5.607 10 6 GeV I m = 5.068 10 15 GeV -1 I s = 1.519 10 4 GeV -1 4

Beberapa s atuan panjang,energi dan penampang lintang dinyatakan pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Satuan-satauan panjang, energi dan penampang lintang 1 parsec 3.10 18 cm 1 angstrom 10-10 m 1 fm 10-15 m 1 MeV 10 6 ev 1 GeV 10 9 ev 1 TeV 10 1 ev 1 PeV 10 15 ev 1 barn 10-4 cm 1 millibarn (mb) 10-7 cm 1 nanobarn (nb) 10-33 cm 1 picobarn (pb) 10-36 cm 1 fembarn (fb) 10-39 cm Bagimana dengan satuan dari muatan listrik? Terdapat 3 sistem satuan untuk muatan listrik dalam ilmu fisika partikel yaitu: (1) Sistem SI dimana satuan muatannya Coulomb sehingga hukum Coulomb dituliskan: 1 q q F = 4πε o r 1 ( SI ) Dengan q adalah muatan yang besarnya 1.6.10-3 coulomb () Sistem gausian dimana satuan muatannya adalah unit elektrostatis (esu) sehingga hukum Coulomb dituliskan: q1q F = ( G) r (3) Sistem Heaviside-Lorentz sehingga hukum Coulomb dituliskan: Hubungan ketiga unit muatan adalah 1 q q F = 4π r 1 ( HL) 1 q = 4π q = q ε HL G SI o 5

Dalam fisika partikel dikenal suatu konstanta yaitu konstanta struktur baik (fine structure constant) yaitu e α = = hc 1 137 (e dalam G dan c h 1) dimana e adalah muatan elektron dalam satuan Gausian. Kebanyakan buku partikel menggunakan e 1 α = = (e dalam HL dan c= h = 1) 4π 137 karena menggunakan muatan dalam satuan Heaviside-Lorent dan mengambil unit alamiah c= h = 1 e 1 α = = (e dalam SI dan c= h = 1) 4πε 137 o 6