BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih diresahkan dengan uang Rupiah palsu yang beredar di masyarakat. Dunia politik, bisnis dan ekonomi yang beragam jenisnya memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan ini dapat membuat manusia untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan besar tersebut, salah satunya adalah melakukan kejahatan dengan media uang palsu. Dengan masih adanya peredaran uang palsu tersebut, maka dapat memberikan pengaruh dan dampak negatif bagi masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan juga bagi negara secara nasional. Dampak bagi negara secara nasional adalah terganggunya stabilitas ekonomi negara dan krisis kepercayaan dari negara asing. Dampak bagi masyarakat adalah terganggunya kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka, karena tidak dapat dipungkiri bahwa uang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Uang Rupiah palsu disebarkan dengan bermacam-macam modus, seperti menyebarkannya pada suatu kesempatan dalam kampanye politik, investasi bisnis, sampai dengan menyebarkan uang palsu ke dalam lingkungan masyarakat melalui toko-toko kecil yang tidak memiliki alat pendeteksi uang palsu, sehingga pelaku kejahatan dapat dengan mudah menyebarkan uang palsu. Uang Rupiah palsu memang dibuat semirip mungkin dengan uang yang aslinya, sehingga tidak jarang masyarakat sering terkelabuhi dengan kemiripan tersebut. Masyarakat membutuhkan suatu lembaga yang dianggap memiliki 1
2 keprofesionalan untuk mensosialisasikan mengenai cara membedakan uang Rupiah palsu dengan yang asli melalui ciri-ciri khusus yang dimiliki uang Rupiah. Sosialisasi yang dilakukan lembaga dengan baik dan jelas dapat memperdalam pengetahuan masyarakat dari informasi yang diterimanya. Informasi mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah ini dapat mengubah sikap masyarakat karena manfaat yang diterimanya. Masyarakat akan lebih waspada dengan adanya uang palsu dengan menerapkan cara membedakan uang Rupiah palsu dengan yang asli, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dalam menerima uang Rupiah dan kesejahteraan masyarakat serta stabilitas ekonomi negara dapat terjaga dengan baik. Manfaat dari sosialisasi yang dilakukan dengan baik oleh lembaga dapat membuat masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap lembaga tersebut. Persepsi positif ini muncul karena lembaga tersebut dianggap memiliki kepedulian dan tanggungjawab untuk membantu masyarakat dalam mengatasi ketegangan atau konflik yang terjadi dalam lingkungannya. Persepsi positif ini merupakan aset bagi tokoh atau lembaga untuk membentuk citra yang positif juga dari masyarakat. Salah satu lembaga yang memiliki tanggungjawab dalam mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah adalah Bank Indonesia. Selaku bank sentral, Bank Indonesia mensosialisasikan suatu informasi yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai cara membedakan uang Rupiah yang asli dengan yang palsu. Sosialisasi yang diberikan oleh Bank Indonesia adalah Ciriciri Keaslian Uang Rupiah dengan metode Dilihat, Diraba dan Diterawang, atau yang biasa disebut dengan CIKUR 3D.
3 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai Pengaruh Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah terhadap Citra Bank Indonesia (Studi Pada: Peserta Undangan Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia? 2. Seberapa besar pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia? 1.3 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini, penulis membuat batasan masalah yang akan diteliti dengan maksud agar pembahasan tidak keluar dari tema yang telah ditetapkan. Penulis membatasi masalah pada pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia dengan mengetahui terlebih dahulu bagaimana pandangan unit penelitian mengenai informasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang disosialisasikan oleh Bank Indonesia dan pandangan terhadap Bank Indonesia itu sendiri. Selain itu pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Unit penelitian ini dilakukan terhadap peserta undangan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang merupakan bagian dari warga Papanggo, RT 11, RW 05, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
4 2. Wilayah penelitian ini dilakukan di pemukiman warga Papanggo, RT 11, RW 05, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 3. Penelitian berlangsung dalam periode Februari sampai Mei 2013. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah dengan maksud sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1.4.2.1 Manfaat Akademis 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan penulis dalam melakukan penelitian khususnya penelitian mengenai sosialisasi dan citra suatu perusahaan, sehingga penulis memiliki pengalaman yang baik untuk membuat karya ilmiah selanjutnya. Penulis dapat sekaligus menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari bangku kuliah sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. 2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi pembaca untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai pencitraan/image dan juga diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
5 1.4.2.2 Manfaat Praktis 1. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi Bank Indonesia. 2. Dapat menjadi masukan atau saran yang dapat dimanfaatkan Bank Indonesia untuk mengevaluasi mengenai sejauh mana kegiatan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia selama ini berpengaruh kepada masyarakat dan sebagai pengembangan bagi Bank Indonesia dalam melakukan sosialisasi, sehingga dapat memperbaiki atau meningkatkan kinerja lembaga agar citra Bank Indonesia dapat terkelola dengan baik. 1.4.2.3 Manfaat bagi Masyarakat/Umum Bagi masyarakat/umum, penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai pembuatan skripsi, referensi dari materi-materi yang ada di dalam skripsi ini, dan lain sebagainya yang bermanfaat untuk memperdalam ilmu pengetahuan masyarakat/umum. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar terhadap hasil penelitian (skripsi). Penulis menyusun sistematika penulisan yang terbagi menjadi beberapa bab dan sub-bab sebagai berikut:
6 BAB 1 PENDAHULUAN Bagian ini menjabarkan mengenai sub-bab yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Berisi teori-teori mengenai suatu ilmu terhadap penelitian yang dilakukan. Teori-teori dapat berupa pendapat-pendapat dari para ahli yang kemudian disimpulkan dan dirumuskan menjadi suatu pendapat baru yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. BAB 3 METODE PENELITIAN Adalah metode yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian. Metode penelitian dapat menjadi penentu bagi penulis dalam memilih teknik pengambilan dan pengolahan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN Berisi penjabaran hasil analisa penulis terhadap penelitian yang dilakukannya yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu masalah. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian dan saran terhadap hasil penelitian yang menyangkut lembaga yang dijadikan objek penelitian.