LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1997 SERI : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TGL. 19 APRIL 1996 SERI D NO. 1

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 1994

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 1995 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

NOMOR : 1 TAHUN 1989 SERI : A ================================================================

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANJAR NOMOR SERI 05 TAHUN 1998 SERI D NOMOR SERI 5

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 5 TAHUN 1990 SERI : B ================================================================

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1981 (5/1981)

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 27 SERI : D NOMOR : 8

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D ------------------------------------------------------------ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 16 TAHUN 1987 (16/1987) TENTANG PEMBENTUKAN, ORAGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. Bahwa Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusannya Nomor 061.134.361 tanggal 6 Agustus 1983; b. bahwa di dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982, Pasal 6 ditentukan adanya Cabang Dinas; c. bahwa setelah diaturnya kembali Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 Kantor- Kantor Perwakilan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya yang adanya diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1982 dinyatakan sebagai Cabang Dinas Lalu Lintas dan angkutan Jalan Raya dengan Keputusan Gubernur kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 110/ KPTS/1984; d. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982 Pasal 8 ayat 1 jo Peraturan daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 Pasal 32 ditentukan Pembentukan Cabang Dinas ditetapkan dengan Peraturan Daerah; e. bahwa surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2871/SJ tanggal 5 Maret 1987 pada Pembentukan Cabang Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan, bahwa sambil menunggu ditetapkannya Peraturan daerah tentang Pembentukan, Organisasi

Tatakerja Cabang Dinas dimaksud, dapat ditetapkan terlebih dahulu dengan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk... telah diterbitkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 152/KPTS/1987 tanggal 14 Juli 1987 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; f. bahwa untuk memantapkan tugas, fungsi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dengan Keputusan Gubernur Kepala daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 152/KPTS/1987 perlu ditingkatkan pengaturannya dengan Peraturan Daerah; g. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1958 Tentang Penyerahan Urusan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya kepada Daerah Tingkat I; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Tingkat I;

8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA CABANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta; b. Dinas adalah Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; c. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; e. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Lulu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; f. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; BAB II PEMBENTUKAN CABANG DINAS Pasal 2 Dalam Peraturan Daerah ini dibentuk Cabang Dinas yang meliputi : Cabang Dinas Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul; Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Kulonprogo;

Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Gunungkidul; Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman; BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 3 Cabang Dinas adalah unsur pelaksana Dinas. Cabang Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Cabang Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Kepala Cabang Dinas dan Pejabat-Pejabat di Lingkungan Cabang Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Kepala Dinas. Pasal 4 Cabang Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Dinas di Kotamadya/Kabupaten Daerah Tingkat II yang bersangkutan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4, Cabang Dinas mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan, pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku : b. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV ORGANISASI Pasal 6 Organisasi Cabang Dinas terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : kepala Cabang Dinas; b.. Unsur Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha; c. Unsur Pelaksana : Seksi-seksi; Pasal 7

(1) Susunan Organisasi Cabang Dinas terdiri dari : a. Kepala Cabang Dinas; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengujian; d. Seksi Angkutan dan Terminal; e. Seksi Lalu Lintas dan Teknik; (2) Sub Bagian Tata Usaha/Seksi-seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh Kepala Bagian/Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Cabang Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Cabang Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. Pasal 8 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. mengelola kearsipan; b. melaksanakan pekerjaan pengetikan dan penggandaan c. melaksanakan dokumentasi, statistik dan kepustakaan d. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian e. mengelola tata usaha kepegawaian; f. menyelenggarakan kesejahteraan pegawai; g. mengelola tata usaha perlengkapan dan peralatan; h. mengelola tata usaha keuangan; i. melaksanakan urusan rumah tangga; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas; Seksi Pengujian mempunyai tugas : Pasal 9 a. Menguji kelengkapan persyaratan teknis kendaraan bermotor; b. Membubuhkan plat tanda uji serta menyegel pada kendaraan yang

lulus uji; c. Mengeluarkan surat keterangan/bukti lulus uji bagi kendaraan yang memenuhi persyaratan; d. melaksanakan pendataan kendaraan wajib uji; e. memungut retribusi pengujian; f. menyusun laporan pengujian; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. Pasal 10 Angkutan dan Terminal mempunyai tugas : a. mengeluarkan izin trayek kadang kali angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor; b. mengeluarkan izin trayek kadang kali angkutan barang dengan kendaraan bermotor; c. mengumpulkan dan menganalisa data tentang segala sesuatu hal yang berhubungan dengan perjalanan mobil bis, mobil penumpang dan mobil barang; d. mengatur kedatangan, penempatan dan pemberangkatan mobil bis dan mobil penumpang dalam terminal; e. memeriksa persyaratan teknis dan administrasi mobil bis di terminal f. memungut retribusi izin trayek; g. membuat catatan dalam rangka tindakan lebih lanjut atas pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya yang terjadi di terminal. h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. Pasal 11 Seksi Lalu Lintas dan Teknik mempunyai tugas : a. mengumpulkan data arus lalu lintas dan angkutan barang b. mengadakan survei, perencanaan dan mempersiapkan rancangan pedoman pengaturan lalu lintas; c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lalu lintas dan angkutan jalan raya dijembatan timbang;

d. menimbang mobil barang beserta muatannya di jembatan timbang; e. melaksanakan penyidikan dan membuat berita acara pemeriksaan pelanggaran kelebihan muatan di jembatan timbang; f. mengadakan pemeriksaan teknis terhadap kecelakaan lalu lintas; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang Dinas. BAB V TATAKERJA Pasal 12 (1) Kepala Cabang Dinas/Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya menerapkan pada koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi vertikal dan horisontal. (2) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Cabang Dinas bertanggungjawab dalam memimpin, memberi bimbingan, petunjuk dan mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya Kepala Cabang Dinas mengadakan rapat-rapat berkala. Pasal 13 (1) Setiap bawahan di lingkungan Cabang Dinas wajib memberi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggungjawab kepada atasannya. Setiap bawahan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas berkewajiban pula untuk memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasannya. Pasal 14 Kepala Cabang Dinas dalam melaksanakan tugasnya dapat menyelenggarakan hubungan secara fungsional dengan instansi Pasal 15 Setiap Kepala Satuan Organisasi di Lingkungan Cabang Dinas wajib menyampaikan laporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing kepada Kepala Cabang Dinas, selanjutnya Kepala Cabang Dinas menampung dan mengolah bahan laporan tersebut untuk disampaikan kepada Kepala Dinas tepat pada waktunya. Dalam menyampaikan Laporan kepada atasan masing-masing, tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Satuan Organisasi lain di

lingkungan Cabang Dinas yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 16 Jenjang kepegawaian, jenjang kepangkatan dan jenjang jabatan, jenjang Dinas akan diatur kemudian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini segala aturan pelaksanaan yang ada masih tetap berlaku, sebelum Peraturan Daerah dilaksanakan BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 (1) Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan diatur oleh Gubernur. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 152/KPTS/1987 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi; (3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Yogyakarta, 27 Oktober 1987 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta PARWOTO PAKU ALAM VIII Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Seri : D Tanggal : 22 April 1987

Nomor : 37 Nomor : 061.134-291 Tanggal : 16 Mei 1988 Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DRS. SUPRASTOWO NIP. 490008854 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 1987 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA CABANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENJELASAN UMUM Berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 tentang Susunan Organisasi dan Formasi Pegawai Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III dari Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan Ketentuan-ketentuan pangkat/tingkat Sekretaris daerah, Kepala-Kepala Instansi berikut Seksi-seksi/Bagian-bagian/Urusan-urusan serta jumlah pegawai dari Pemerintah Daerah daerah Istimewa Yogyakarta, di Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk Dinas Inspeksi Lalu Lintas Jalan, yang sekaligus dibentuk Kantor-Kantor Perwakilan Dinas Isnpeksi Lalu Lintas Jalan sebagai aparat kelanjutan (Verlengstuk) Dinas Inspeksi Lalu Lintas Jalan Tingkat I, yang terdiri : 1. Kantor Perwakilan I, meliputi : a. Kotamadya daerah Tingkat II Yogyakarta; b. Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman; c. Kabipaten Daerah Tinngkat II Bantul; 2. Kantor Perwakilan II Kabupaten daerah Tingkat II Kulonprogo 3. Kantor Perwakilan III Kabupaten Daerah Tingkat II Gunungkidul. Kemudian dengan Keputusan Kepala daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 124 Tahun 1966 Dinas Inspeksi Lalu Lintas Jalan diubah menjadi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.

Dengan telah dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah, maka Susunan Organisasi dan tatakerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Peraturan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 ditinjau kembali dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061.134-361 tanggal... Agustus 1983. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 Pasal 8 jis Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982 Pasal 8 dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1982 Pasal 32, Pembentukan Cabang Dinas ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dengan berpedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982 sambil menunggu petunjuk pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut, Kantor-Kantor Perwakilan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya dinyatakan sebagai Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 110/KPTS/1984. Berdasarkan Surat Kawat Menteri Dalam Negeri Nomor 065/4110/SJ tanggal 9 April 1985 disebutkan bahwa Cabang Dinas-Cabang Dinas Daerah Tingkat I dapat dibentuk dengan berpedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 274 Tahun 1982. mengingat pentingnya Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya dan dalam rangka pembinaan serta pengembangan karier pegawai diarahkan dalam surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061.2871/ SJ tanggal 5 Maret 1987 bahwa sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat diatur terlebih dahulu dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Atas dasar surat Menteri Dalam Negeri tersebut, Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menerbitkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 152/KPTS/1987 tentang pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perlu diketahui bahwa dalam Keputusan dimaksud untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya perlu memekarkan Cabang-Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya yang semula 3 (tiga) Cabang Dinas menjadi 5 (lima) Cabang Dinas.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah secara Pendayaguna dan berhasilguna sesuai dengan perkembangan Daerah serta untuk memantapkan tugas dan fungsi Cabang Dinas Lalu Lintas dan angkutan Jalan Raya Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta perlu meningkatkan pengaturan Cabang Dinas tersebut dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s.d Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 huruf a : Yang dimaksud kebijaksanaan teknis adalah kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diberikan oleh Kepala Dinas. huruf b dan c : Cukup jelas Pasal 6 s.d 8 : Cukup jelas Pasal 9 huruf a : Yang dimaksud dengan kelengkapan persyaratan teknis kendaraan bermotor adalah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain landasan, rumah-rumah, penetapan daya angkut jalan, rem, pengukur kecepatan keapikan. huruf b s.d g : Cukup jelas. Pasal 10 huruf a : Yang dimaksud izin trayek kadang kali adalah izin yang diberikan kepada pemilik kendaraan bermotor untuk keperluan tertentu. huruf b : Cukup jelas huruf c : Yang dimaksud dengan : - Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang diperlengkap dengan lebih dari 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudinya, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan barang. - Mobil penumpang adalah sebuah kendaraan bermotor yang semata- mata diperlengkapi dengan sebanyak-banyaknya 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudinya baik

dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan begasi. huruf d : Cukup jelas. - Mobil barang adalah kendaraan bermotor selain pada mobil barang dan penumpang dan sebuah kendaraan bermotor beroda dua. huruf e : Yang dimaksud dengan : huruf f s.d h : Cukup jelas. Pasal 11 huruf a : Cukup jelas. - persyaratan teknis adalah kendaraan dan perlengkapannya. - persyaratan administrasi adalah surat-surat yang harus dimiliki, misalnya izin trayek perjalanan dan buku uji. huruf b : Yang dimaksud mengadakan survei adalah kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka upaya untuk melengkapi sarana-sarana jalan antara lain : - rambu-rambu - lampu lalu lintas - tarip angkutan orang/barang. huruf c s.d e : Cukup jelas huruf f : Yang dimaksud pemeriksaan teknis terhadap kecelakaan lalu lintas adalah pemeriksaan terhdap fungsifungsi perlengkapan dan persyaratan teknis kendaraan bermotor. huruf g : Cukup jelas. Pasal 12 s.d Pasal 18 : Cukup jelas.