BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melumpuhkan hampir semua sendi-sendi perekonomian dan bisnis Indonesia. Tidak

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten


BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. sendiri yakni Kabanjahe adalah 10 km, dengan ibukota provinsi yakni Medan adalah

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB II. Profil Kabupaten Dairi. Kabupaten Dairi yang ibukotanya Kecamatan Sidikalang, didirikan berdasarkan

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN. Desa sering dicirikan dengan tingkat kekerabatan yang lebih erat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini


BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II MASYARAKAT DI SARIBUDOLOK Sejarah Singkat Saribudolok. oleh Marga Girsang. Lokasi yang pertama sekali ditempati oleh Sipungka

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR. tentang keberadaan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sidiangkat, Batang Beruh, Bintang Hulu, Kalang Simbara, Bintang, Kalang, Kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi

BAB II GAMBARAN UMUM DESA RANAH SUNGKAI. yang terbagi karena pembuatan Listrik Tenaga Air (PLTA ) Koto Panjang.

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. ditempuh dari setiap daerah maka akan cepat mengalami perkembangan,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Letak Geografis Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Jarak kecamatan dengan pusat pemerintahan hanya 0,5 km. Dimana Sidikalang merupakan ibukota dari kabupaten Daerah Tingkat II Dairi. Secara adminitratif kecamatan Sidikalang terdiri dari 11 desa/kelurahan, 41 lingkungan dan 34 dusun dengan luas kecamatan 70,67 km 2 atau 4,02% dari total luas kapubaten Daerah Tingkat II Dairi, yang memanjang dari arah Utara ke Tenggara. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Siempat Nempu Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Kerajaan Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Berampu Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Sitinjo/Sumbul Secara geografis kecamatan Sidikalang terletak antara : Lintang Utara : 2 0 15 3 0 00 Bujur Timur : 98 0 00 98 0 30 Kemiringan lahan kecamatan Sidikalang adalah 0-25. Ketinggian kecamatan Sidikalang berkisar antara 700-1.100 m diatas permukaan laut dan ketinggian ibukota kecamatan Sidikalang yang sekaligus ibukota kabupaten Dairi adalah 1.066 m diatas permukaan laut. Rata-rata hari hujan sebanyak 12 hari dan tidak merata setiap

bulannya dengan curah hujan rata-rata 16 mm. Musim hujan yang paling berpengaruh biasanya terjadi pada bulan Januari, April, Mei, September, Nopember dan Desember setiap tahunnya. Angin laut berhembus kencang dari arah barat menuju timur sewaktu menjelang musim yang mengakibatkan musim hujan. Angin barat berhembus dengan kecepatan sedang dari arah timur menuju arah barat sewaktu menjelang musim kering. Keadaan lahan dari kecamatan Sidikalang sebagian besar diadaptasi gununggunung dan bukit-bukit yang bergelombang yang memanjang dari timur kearah Barat dan kemiringan lahan yang bervariasi hanya sebagian yang datar/rata. Sebelum kedatangan Hindia Belanda ke Indonesia produksi dari kecamatan Sidikalang/kabupaten Dairi berupa rotan, damar, kapur barus, kemenyan dan kayu yang menjadi dominasi mata pencaharian yang diperdagangkan. 12 Sesuai dengan keadaan alamnya maka mata pencaharian masyarakat Sidikalang umumnya adalah bercocok tanam. Dimana lahan kecamatan Sidikalang sangat cocok untuk tanaman muda dan keras seperti kopi, karet dan jagung. Salah satu tanaman utama di Sidikalang adalah tanaman kopi. Sidikalang sangat terkenal dengan penghasil kopi karena banyaknya masyarakat yang mengolah lahan dengan menanami tanaman kopi. Kopi dari Sidikalang sangat terkenal karena rasa yang khas dan rasa pahitnya yang cukup kental, dimana kopi ini juga menjadi salah satu komiditi ekspor yang paling besar dari Sidikalang ke luar daerah. 12 Katalog BPS, Dairi Dalam Angka 1985, Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi & Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Dairi.

Sidikalang merupakan pusat perekonomian, pemerintahan dan perdagangan. Pemilihan Sidikalang sebagai ibukota kabupaten Dairi karena letaknya yang strategis sebagai jalur perhubungan utama untuk berhubungan dengan daerah lain termasuk ke Medan, ibukota Sumatera Utara dan didukung oleh kemajuan pembangunan kota dan masyarakat serta dikenal sebagai kota terbesar di kabupaten Dairi. Tabel 1 Luas Lahan Kecamatan Sidikalang dan Pengunaannya No. Penggunaan Lahan Luas Lahan 1. Pekarangan/Bangunan 1725 2. Lahan Sawah 763 3. Pertanian sawah kering (ladang tegal) 3849 5. Rawa 278 6. Kolam/tebat 128 7. Pengembalaan 154 9. Lain-lain dan Danau 170 Sumber : Buku Statistik Tahunan Kabupaten Dairi dalam angka 1985 Dari tabel dapat kita lihat bahwa penggunaan lahan di kecamatan Sidikalang lahan untuk pertanian cukup luas, baik untuk lahan sawah, pertanian sawah kering maupun perkebunan rakyat. Dimana areal ini dijadikan masyarakat menjadi mata pencaharian utama. Lahan ini banyak ditanami tanaman keras seperti kopi robusta, kopi arabika, kemenyan, kulit manis aren, gambir dan lain-lain. Masyarakat juga

mulai mengusahakan perkebunan yang dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat, perkebunan yang mulai berkembang dan diusahakan penduduk Sidikalang adalah perkebunan jeruk. Areal pemukiman menjadi lahan kedua yang terluas, hal ini terjadi karena jumlah penduduk di kecamatan Sidikalang mengalami peningkatan baik jumlah penduduk setempat maupun jumlah para pendatang atau perantau dari luar daerah semakin banyak. Sehingga pembangunan tempat hunian cukup tinggi dan pembagunan sarana-sarana umum pun sudah meningkat. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sidikalang pemerintah juga membangun sarana-sarana pendukung seperti puskesmas, sekolah, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan Listrik Negara (PLN), rumah-rumah ibadah, telepon umum, bank, pos dan giro. Sidikalang juga mempunyai beberapa tempat wisata yang sering dikunjugi baik dari dalam daerah maupun dari luar daerah. Salah satu tempat wisata yang mulai berkembang adalah Tanam Wisata Iman yang letaknya berada di daerah Sitinjo. Sidikalang yang berhawa sejuk dan didukung dengan pemandangan yang indah, membuat Sidikalang menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam daerah, luar daerah bahkan wisatawan mancanegara. Untuk mendukung hal ini pemerintah meningkatkan fasilitas-fasilitas pariwasata untuk menunjang kemajuan pariwisata daerah karena mendatangkan pendapatan daerah bagi pemerintah maupun masyarakat setempat. Fasilitas-fasitas yang dibangun pemerintah berupa hotel, losmen, dan tempat cenderamata yang dekat dengan tempat pariwisata.

Pengakutan merupakan salah satu perhatian pemerintah karena dengan adanya pengangkutan maka masyarakat akan memacu pertumbuhan ekonomi rakyat terutama yang berada di pedesaan. Masyarakat akan dimudahkan untuk melakukan aktifitasnya dalam menempuh jarak jauh dan para wisatawan akan dengan mudah untuk dapat sampai ke tempat tujuan wisata. Maka pemerintah sangat memperhatikan hal ini untuk mendukung pembangunan masyarakat dan kecamatan Sidikalang. 2.2 Keadaan Masyarakat Suku Batak merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang sebagian besar menduduki dan mendiami daerah Danau Toba. Di sebelah Selatan berdiam orang Batak Toba sedangkan di sebelah Barat, berdiam orang Batak Dairi. Penduduk kecamatan Sidikalang merupakan bagian dari suku Batak yaitu suku Pakpak. Penduduk Sidikalang adalah keturunan si Tellu Nempu yang mempunyai 3 orang anak yaitu Ujung, Angkat dan Bintang. Marga Ujung mendiami wilayah Sidikalang kota sekarang, marga Angkat mendiami daerah Sidiangkat sedangkan marga Bintang mendiami desa Bintang. Masyarakat Sidikalang terdiri dari golongan Raja (kepala suatu negeri) yang disebut Takal Aur dan Pertaki (kepala desa) sebagai golongan tertinggi, sedangkan petani dan masyarakat adalah golongan masyarakat biasa. Tetapi stratifikasi sosial tidak seperti penggolongan masyarakat dalam masyarakat Jawa. Takal Aur dan Pertaki adalah masyarakat biasa, mereka adalah petani yang dituakan oleh masyarakat setempat atau merupakan seorang kepala marga dalam satu huta. Raja berperan dalam menyelesaikan segala persoalan yang menyangkut anggota

masyarakat dan adat istiadat. Raja tersebut tidak digaji atau mendapat imbalan akan tetapi cukup dihormati didalam kehidupan bermasyarakat. Di Sidikalang bila ada kegiatan pesta dan persoalan-persoalan dalam huta dan antar huta, maka Takal Aur akan menyelesaikannya dengan musyawarah dengan masyarakat. 13 Adat istiadat yang berlaku di Sidikalang pada dasarnya mengikuti pola adatistiadat Batak yang berazaskan Dalihan Natolu. Tetapi dikalangan orang Batak Pakpak Dalihan Natolu disebut dengan Daliken Sitelu. Dilambangkan didalam struktur sosial Batak Pakpak sebagai berikut : 1. Kula-kula (pemberi anak gadis) 2. Dengan sebeltek (teman semarga) 3. Berru (Klan penerima anak gadis) Dengan sebeltek dibagi-bagi atas tiga bagian, sehingga menjadi lima (5) kelompok atau disebut dengan Sulang Silima, yaitu : 1. Kula-kula 2. Dengan sebeltek situa 3. Dengan sebeltek penengah (kelompok anak tengah antara kelompok yang sulung dan bungsu) 4. Ampun-ampun /sikedeken (kelompok anak bungsu), 5. Berru 14 13 Hasil wawancara dengan Karina Munte, pada tanggal 29 November 2009, di Panji Bako no.23. 14 Marlinawati Juliana Sihotang, Peranan HKBP Dalam Perkembangan Pendidikan Di Sidikalang (1919-1988), Medan : Skripsi S-1, Fakultas Sastra Jurusan Sejarah, 1991, hlm 12-15.

Yang disebut kula-kula adalah pihak pemberi gadis atau golongan pihak seberang dari suatu marga dengan marga lain. Dalam setiap marga harus mengetahui kedudukan terhadap orang lain dalam pergaulan adat, bagaimana menentukan sikap sesuai dengan Daliken Sitelu. Dengan demikian bahwa Batak Pakpak tidak berbeda dengan Batak Toba dalam adat-istiadat. 2.3 Mata Pencaharian Berdasarkan keadaan alam dan topografi kabupaten Dairi maka sektor pertanian merupakan potensi terbesar andalan perekonomian masyarakat. Pada umumnya para petani mempunyai lahan yang cukup luas dan jumlah hasil panen yang sangat besar. Demikian juga halnya di kecamatan Sidikalang mata pencaharian utama adalah bertani, kehidupan bercocok tanam sebagai faktor dominan dalam setiap masyarakat petani. Pada umumnya menanam tanaman padi, palawija dan tanaman tahunan/bahan perdagangan ekspor seperti kopi, kemenyan, dan cengkeh. Terutama penduduk yang tinggal di daerah pedesaan, seperti Desa Kalang Simbara, Desa Belang Malum, dan Desa Bintang Mersada. Sedangkan penduduk yang tinggal di pusat kecamatan Sidikalang sebagian besar bekerja sebagai pedagang ataupun pengusaha baik besar maupun kecil, sopir, buruh industri/bangunan, Pengawai Negeri Sipil (PNS), pengawai swasta, ABRI, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan dan kabupaten.

Bahwa mata pencaharian yang paling banyak adalah petani, baik petani yang memiliki lahan sendiri, maupun petani yang mengolah/menggarap lahan dengan sistem menyewa dari para pemilik tanah. Tanaman palawija yang paling dominan ditanam masyarakat adalah jagung, tanaman keras yang paling banyak adalah kopi (kopi arabika), dan kemenyan serta produksi buah-buahan yang terbesar adalah pisang. Hasil pertanian cukup memenuhi kebutuhan penduduk setempat dan dapat diekspor ke luar daerah. Mata pencaharian yang lain juga dikerjakan penduduk Sidikalang adalah pedagang. Kegiatan perdagangan merupakan jenis mata pencaharian lain di luar pertanian. Para pedagang lebih banyak orang Batak Toba karena mental orang Batak Toba lebih keras dan juga orang Cina yang lebih banyak mempunyai usaha berupa pertokoan yang besar di pusat kota. Penduduk Sidikalang juga mempunyai mata pencaharian tambahan yang diperoleh dari hasil hutan seperti kayu, damar dan rotan. Sebagian kecil penduduk juga memelihara ternak unggas, perikanan darat yang tata cara pemeliharaannya masih secara tradisional sehingga hanya merupakan penghasilan tambahan untuk menambah penghasilan pokok. Industri juga berkembang di kecamatan Sidikalang sebagai mata pencaharian utama pada sebagian masyarakat. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bagun dan perekayasaannya. Pembangunan industri pada hakikatnya selain untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat, juga untuk menciptakan landasan yang kokoh dan kuat

untuk tercapainya struktur ekonomi yang seimbang. Banyaknya perusahaan/usaha industri adalah usaha industri yang bergerak di bidang industri pengolahan. Perkembangan perusahaan/usaha industri menurut jenis kegiatan, misalnya pembuat roti, tukang jahit, tukang mas, gilingan kopi, bengkel mobil, bengkel sepeda motor, pembuatan tahu, tukang tilam, dan reparasi alat-alat elektronik terkonsentrasi di kecamatan Sidikalang. 2.4 Sistem Kepercayaan Sebelum kedatangan agama Islam dan agama Kristen Protestan ke tanah Pakpak, masyarakat telah menganut suatu sistem religi tradisional yang disebut Ugama Sipelebegu. Agama yang percaya kepada roh-roh nenek moyang dan kepada kekuatan alam yaitu benda-benda yang memiliki kekuatan gaib atau keramat. Menurut kepercayaan tersebut setiap selesai panen mereka melakukan upacara kepada roh atau Pengian Kuta yang mereka percayai dengan cara meletakkan sesajian tersebut dibawah pohon atau ditempat-tempat keramat. Dengan melakukan hal tersebut penduduk percaya maka tahun-tahun mendatang hasil panen pun akan terus bertambah. Dan jika tidak melakukan ritual tersebut maka bencana besar akan menimpa keluarga atau desa mereka. Kepercayaan tradisional ini telah cukup lama dianut oleh masyarakat setempat sampai kedatangan agama-agama yang mulai berkembang dan dianut oleh penduduk Pakpak. Pada saat ini penduduk kecamatan Sidikalang telah memeluk agama seperti agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Budha, Hindu dan aliran kepercayaan lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2 Banyaknya Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Di Kecamatan Sidikalang No. Agama Jumlah 1. Kristen Protestan 39.720 orang 2. Kristen Katolik 4.736 orang 3. Islam 9.689 orang 4. Budha 516 orang 5. Hindu ---- orang 6. Lainnya 6 orang 7. Jumlah 54.667 orang Sumber : Buku Statistik Tahunan Kabupaten Dairi dalam angka 1985 Dari tabel dapat dilihat bahwa di kecamatan Sidikalang terdapat agama yang berbeda-beda yang sudah berkembang di kecamatan Sidikalang. Agama Kristen Protestan adalah agama yang paling banyak dianut oleh penduduk kecamatan Sidikalang baik beretnis Pakpak maupun etnis pendatang begitu juga agama Islam yang lebih banyak dianut oleh penduduk asli. Sedangkan agama Budha lebih banyak dianut oleh suku Tionghoa. Walaupun agama Kristen merupakan agama terbesar, kerukunan umat beragama tetap terpelihara dan masing-masing umat menjalankan ibadahnya dengan aman dan damai. Setelah masuk dan penyebarnya agama di kecamatan Sidikalang maka kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang mulai berkurang. Masyarakat semakin

percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menciptakan langit, bumi dan segala yang ada di dunia ini. Kepercayaaan terhadap batu-batu, pohon besar semakin berkurang, tetapi masih ada masyarakat yang menganut kepercayaan tersebut walaupun sudah memeluk salah satu agama. Walaupun masyarakat sudah memeluk satu agama masih ada masyarakat yang tetap mengadakan ritual tertentu terhadap roh nenek moyang karena takut roh nenek moyang akan marah dan akan mendatangkan malapetaka jika tidak melakukan ritual tersebut. Jadi masyarakat Dairi masih ada yang memeluk suatu aliran kepercayaan tertentu ugama sipelebengu tetapi jumlahnya makin lama semakin berkurang. Dan untuk mendukung ibadah suatu agama maka dibangunlah tempat-tempat ibadah sebagai tempat untuk melaksanaan ibadah setiap agama tersebut. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3 Sarana Rumah Ibadah di Kabupaten Dairi No. Sarana Ibadah Jumlah 1. Gereja Protetan 73 buah 2. Gereja Katolik 13 buah 3. Mesjid 20 buah 4. Musholla 6 buah 5. Vihara 1 buah 6. Kuil --- buah Sumber : Buku Statistik Tahunan Kabupaten Dairi dalam angka 1985 Gereja mendominasi jumlah tempat ibadah yang ada di kecamatan Sidikalang, hal ini menunjukkan orang Batak Toba yang beragama Kristen Protestan lebih dominan dan diikuti dengan jumlah mesjid yang mulai menyebar di kecamatan Sidikalang. Tempat ibadah di kecamatan Sidikalang sudah mulai berkembang sampai ke pelosok daerah. Hal ini dilaksanakan agar masyarakat lebih mudah mengadakan ibadah menurut agama masing-masing.