batang tunggal yang dipisahkan pada ujung-ujungnya dan yang pada pertengahan

dokumen-dokumen yang mirip
penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum

Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

sehingga menjadi satu kesatuan stmktur yang memiliki sifat stabil terhadap maka komponen-komponennya akan menerima gaya aksial desak dan tarik, hal

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

V. PENDIMENSIAN BATANG

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

Struktur Baja 2. Kolom

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Oleh : As at Pujianto

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

BATANG GANDA DENGAN KLOS

sipil. Kekuatan kayu sebagai bahan untuk struktur dipengaruhi oleh beberapa Kayu dapat menahan gaya tekan yang berbeda-beda sesuai dengan kelas

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

MODUL STRUKTUR BAJA II 4 BATANG TEKAN METODE ASD

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

BAB 1 PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

FUNGSI PELAT KOPEL BAJA PADA BATANG TEKAN ALBOIN FERDINAND ARIADY TAMBUN

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

Komponen Struktur Tarik

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sifat kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

PERHITUNGAN PANJANG BATANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG LIPPO CENTER BANDUNG

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING) Winda Tri W, ST,MT

TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR KAYU UNTUK BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DINDING GESER DI BANDUNG

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

dengan ukuran batang 4/6 cm dan panjang batang (L) menyesuaikan dengan jarak klos. Sedangkan klos menggunakan ukuran 4/6 cm dan L = 10 cm skala penuh

PENDAHULUAN Latar Belakang

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

BAHAN KULIAH STRUKTUR BAJA 1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 IMMANIAR F. SINAGA. Ir. Sanci Barus, M.T.

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

III. TEGANGAN DALAM BALOK

hubungan arah serat dengan arah gaya. Sifat kayu ada beberapa macam

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian...2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

SIFAT MEKANIK KAYU. Angka rapat dan kekuatan tiap kayu tidak sama Kayu mempunyai 3 sumbu arah sumbu :

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

ANALISA DAN EKSPERIMENTAL TEKUK KOLOM GANDA KONSTRUKSI KAYU PANGGOH DENGAN KLOS DAN SAMBUNGAN BAUT (EKSPERIMENTAL) ABSTRAK

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

III. BATANG TARIK. A. Elemen Batang Tarik Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya aksial tarik murni.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG JALAN TIRTO AGUNG PEDALANGAN-SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

membuat benda uji balok untuk 4 variasi. Persiapan papan kayu untuk benda uji

Penyelesaian : Penentuan beban kerja (Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983) : Penutup atap (genteng) = 50 kg/m2

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

Session 1 Konsep Tegangan. Mekanika Teknik III

PERHITUNGAN KOLOM DARI ELEMEN TERSUSUN PRISMATIS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spasi Kolom dari Timber Designers' Manual Spasi kolom dibentuk dari dua atau lebih batang-batang individu atau batang tunggal yang dipisahkan pada ujung-ujungnya dan yang pada pertengahan bentangnya dipisahkan oleh blok-blok kayu yang disebut klos, seperti terlihat pada gambar 2.1. Blok ujung L, Li Lc > Blok tengah Blok ujuns Y Konektor X b Gambar 2.1 Skema Batang Ganda dengan Klos a

Keterangan : L = panjang keseluruhan dari batang. Li = jarak antara pusat blok ujung sampai pusat blok spasi tengah terdekat. Lc =jarak antara pusat blok tengah ke pusat blok tengah lain. 2.2 Hasil Penelitian Menurut Suwarno Wiryomartono (T982) Dalam menentukan dukungan terhadap bahaya tekuk dalam arah // sumbu bahan, maka batang-batang itu dapat dianggap sebagai satu kesatuan, dengan syarat bahwa bagian-bagian susunan cukup saling terikat. Untuk membantu mengikat bagian-bagian tersebut biasanya digunakan pengaku lateral atau klos yang berupa blok-blok spasi (spacer block). Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, menurut Suwarno (1982) dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah batang ganda terdiri dari dua bagian yang ditempatkan sedemikian, sehingga momen inersia arah x sama dengan momen inersia arah y(ix=iv), seperti pada gambar 2.1, maka tertekuknya bahan itu akan terjadi lebih dahulu dalam arah tegangan lurus sumbu bebas bahan. Dalam menentukan momen lembam (inersia) terhadap sumbu bebas bahan, harus diberi faktor reduksi. Setiap batang desak harus diselidiki momen inersianya terhadap kedua sumbu. Dari batang ganda yang terdiri dari bagian seperti gambar di atas, didapat momen inersia arah x (IX) = 2. V,2 bh3 dan karena luas dimensi batang ganda (F) = 2.bh, maka didapat ix = 0,289h.

2.3 Spasi Kolom Menurut German Gurfinkel (1981) Spasi Kolom dibentuk oleh dua atau lebih batang-batang individu dengan arah longitudinalnya paralel, dipisahkan pada ujung dan tengah bentang dengan blok dan joint, yang mampu membentuk tahanan geser yang disyaratkan. Batang tunggal pada spasi kolom disatukan atau diikat bersama pada ujung dan tengah batang oleh suatu blok spasi. Blok spasi penting di tengah bentang pada kolom panjang serta dua spasi blok pada kedua ujungnya. Blok spasi harus memiliki ketebalan yang sama dan paling tidak sama dengan batang tunggalnya, arah seratnya harus sejajar dengan panjang kolomnya. Panjang minimum blok spasi ujung ditentukan oleh jarak ujung yang disyaratkan oleh penghubung, yaitu posisi pusat penghubung pada setiap blok ujung diukur oleh suatu jarak c. Kapasitas spasi kolom tergantung dari jarak c, yang merupakan variabel yang penting. Sedangkan lebar batang penghubung harus sama dengan lebar batang tunggalnya. Penyambungan blok spasi dengan batang-batang tunggalnya biasanya dilakukan dengan alat sambung baut atau paku. 2.4 Spasi Kolom Menurut Judith J. Stalnaker dan Ernest C. Harris (1989) Spasi Kolom dibentuk dari dua atau lebih batang-batang individu yang dipisahkan pada ujung-ujung dan pertengahan bentang oleh blok-blok spasi. Ujung blok-blok pemisah yang memisahkan batang-batang tunggal bertugas meningkatkan kestabilan batang-batang individu penyusun. Meningkatnya kestabilan batang penyusun menyebabkan jarak antara, yang menjadi penyebab terjadinya bahaya tekuk menjadi berkurang. Oleh karena itu kekuatan batang

ganda ini tidak hanya diharapkan meningkat dua kali dari kekuatan batang tunggal tetapi mungkin bisa meningkat lebih besar. 2.5 Spasi Kolom Menurut Keith J. Faherty Spasi kolom terdiri dua atau lebih batang-batang individu dengan batang longitudinalnya paralel dan dipisahkan di ujung serta di tengah bentang oleh blok. Batang-batang individu dihubungkan di ujung-ujung batang dengan penghubung yang mampu meningkatkan kemampuan geser yang disyaratkan antara batangbatang penyusun dan blok atau klos. Jika hanya ada sebuah blok spasi yang tersedia di pusat bentang batang, hanya diperlukan penghubung baut. Apabila dua atau lebih blok spasi digunakan disyaratkan menggunakan penghubung kayu (paku, baut dll). Spasi kolom digunakan sebagai batang-batang desak dalam rangka batang dan sebagai pengaku kolom. 2.6 Alat Sambung Paku Dalam penelitian ini digunakan alat sambung paku untuk sambungan antara klos dengan batang desaknya. Paku termasuk alat sambung tertua disamping baut. Paku-paku tersebut biasanya terbuat dari baja Thomas, yang mempunyai adsk max = 6000-8000 kg/cm2 dan 8,t max = 8000-12000 kg/cm2. Di Indonesia, macam paku yang banyak digunakan adalah paku tampang bulat {Suwarno, 1976).

2.7 Faktor Tekuk Batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga terjamin stabilitasnya (tidak ada bahaya tekuk). Dalam PKKI 1961, hal ini diperlihatkan dengan menggunakan persamaan : P. CO Fbr tftk// a P co = tegangan yang timbul. = beban pada batang. = faktor tekuk. Fbr= luas tampang bruto. Besar co diambil dari daftar III PKKI 1961 yang sesuai dengan Jt dari batang tersebut, sedang besar atk// diambil dari daftar II. Untuk kayu yang sudah diketahui kelas kuatnya, tegangan tekuk yang diperkenankan pada batang tekan yang angka kelangsingannya (A) sudah diketahui, dapat langsung diambil dari daftar III tersebut atau diagram II.