BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dijadikan objek penelitian ini adalah pada PT. Pupuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan pada pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan objek penelitian ini adalah pada PT. Pupuk Sriwidjaja yang berlokasi di Jalan. Taman Anggerk Kemanggisan Jaya Jakarta 11480. 2. Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja PT. Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan. PT. Pusri merupakan pabrik urea pertama di Indonesia. Bermula dengan satu unit pabrik berkapasitas 100 ribu ton urea per tahun, perusahaan mengalami perkembangan pesat sepanjang tahun 1972 hingga 1994 dengan dibangunnya beberapa pabrik baru sehingga meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 2,26 juta ton urea per tahun. Mengiringi pembangunan pabrik-pabrik baru dan bersamaan dengan munculnya sejumlah pabrik pupuk lain di Indonesia, PT. Pusri mulai mengubah orientasi produksi ke orientasi pasar. Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT. Pusri membangun jaringan distrubusi dan pemasaran. Berikut sarana dan prasarana pendukungnya hingga menjangkau segenap pelosok nusantara. Sejak tahun 1979 pemerintah menugaskan PT. Pusri

24 untuk melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia hingga dibebaskannya tata niaga pupuk serta saat ini pemerintah memutuskan dibentuknya rayonisasi wilayah pemasaran dan distribusi pupuk bersubsidi mulai tahun 2003. Disamping kompetensi dibidang distribusi dan pemasaran, perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam proses alih teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik pupuk secara swakelola. Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT. Pusri merupakan pemasok tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaanperusahaan pupuk Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT. Pusri yang dipercaya memberikan bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk di dalam negeri maupun mancanegara. Visi : Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industry pupuk, petrokimia dan jasa-jasa teknik melalui maksimalisasi nilai untuk perusahaan dan kepuasan pelanggan. Misi : Memproduksi dan memasarkan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan nasional ( swasembada pangan), produk-produk petrokimia dan jasa-jasa teknik di pasar nasional dan global dengan memperhatikan aspek mutu secara menyeluruh.

25 PT. Pupuk Sriwidjaja yang lebih dikenal sebagai PT. Pusri merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk. PT. Pusri yang memiliki Kantor Pusat dan Pusat Produksi berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan. Merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Dari aspek permodalan PT. Pusri juga mengalami perubahan seiring perkembangan industi pupuk di Indonesia. Berdasarkan peraturan Pemerintah No.28 tanggal 7 Agustus 1977 ditetapkan bahwa seluruh saham pemerintah pada industri pupuk PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk dan PT. Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290 juta dialihkan kepemilikannya kepada PT. Pupuk Sriwidjaja. 3. Struktur Organisasi Sebagai upaya mengantisipasi perubahan lingkungan usaha yang semakin cepat dan menghadapi tantangan usaha yang semakin kompleks, maka diperlukan struktur organisasi yang dinamis dan sehat yang dapat mendukung pengelolaan perusahaan dari waktu ke waktu agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif maka perlu ditetapkan struktur organisasi.

26 Struktur dan komposisi organisasi PT. Pusri yang berlaku saat ini adalah struktur organisasi sebagaimana yang telah diputuskan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/184/2005 tanggal 14 Oktober 2005. Adapun fungsi-fungsi pokok masing-masing komposisi dalam struktur organisasi PT. Pusri adalah sebagai berikut: a. Direktorat Utama Direktorat Utama adalah suatu bagian dari organisasi yang kegiatan sehari-harinya berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian Direktur Utama. Fungsi pokok dari direktorat ini adalah mendukung fungsi dan peran jabatan Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern. Fungsi utama Sekretaris Perusahaan adalah mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan tersebut, memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Komisaris, Direksi serta pemilik saham lainnya atas informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan informs segera atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi di perusahaan sebagai respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu baik bersifat positif maupun negatif kepada pemilik saham.

27 Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan organ pendukung Direksi yang berfungsi sebagai pengawas serta penyedia jasa konsultasi, jaminan obyektif dan independent untuk menambah nilai dan meningkatkan / memperbaiki operasi perusahaan dan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. b. Direktorat Produksi Direktorat Produksi adalah suatu bagian dari organisasi perusahaan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian Direktur Produksi. Fungsi pokok Direktorat ini adalah menjalankan kegiatan produk melalui unit-unit organisasi yang berperan didalam mengoperasikan peralatan dan sarana penunjang produksi, produk sampingan serta sarana pendukung produksi lainnya dan mengelola serta mengkoordinasikan seluruh aktifitas yang berkaitan dengan teknik produksi dan teknik keandalan serta jaminan kualitas. Direktur Produksi membawahi General Manajer dan beberapa Manajer yaitu: 1) Manajer Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas 2) Manajer Teknik Produksi 3) Manajer Pemeliharaan 4) Manajer Produksi II 5) Manajer Produksi I.

28 c. Direktorat Pemasaran Direktorat Pemasaran adalah suatu bagian dari organisasi perusahaan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Pemasaran. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah mengelola dan mengembangkan usaha pemasaran pupuk, baik untuk memenuhi program pemerintah maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam neger serta mengelola pelaksanaan ekspor pupuk urea dan amoniak, penjualan pupuk urea dan sektor industri dan penjualan dengan produk lainnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan serta tetap berpedoman kepada ketentuan Pemerintah yang berlaku. Melaksanakan pengadaan pupuk nonsubsidi dan penyalurannya untuk subsektor perkebunan dan subsektor non pangan lainnya di dalam negeri. Mengelola tugas-tugas yang meliputi operasional kapal dan kegiatan pengantongan pupuk dan produkproduk lain. Direktur Pemasaran membawahi General Manajer dan beberapa Manajer yaitu : 1) Manajer Pemasaran Wilayah I 2) Manajer Pemasaran Wilayah II 3) Manajer Perencanaan dan Pengembangan Pemasaran dan Sinergi 4) Manajer Pengadaan dan Ekspor 5) Manajer Perkapalan dan Pengantongan

29 d. Direktorat Teknik dan Pengembangan Direktorat Teknik dan Pengembangan suatu bagian dari organisasi perusahaan yang kegiatan sehari-harinya adalah berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian Direktur Teknik dan Pengembangan. Fungsi utama dari Direktorat ini adalah mengelola kegiatan jasa rancang bangunan dan perekayasaan, jasa pemeliharaan pabrik serta jasa teknik lainnya baik untuk kepentingan intern maupun ekstern perusahaan. Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi General Manajer dan beberapa Manajer yaitu : 1) Manajer Teknologi Informasi 2) Manajer Perencanaan dan Sistem Manajemen 3) Manajer Pengadaan 4) Manajer Jasa Pabrik 5) Manajer Rancang Bangunan dan Perekayasaan 6) Manajer Pengembangan Usaha dan Teknologi e. Direktorat Keuangan Direktorat keuangan adalah suatu bagian dari organisasi perusahaan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian Direktur Keuangan. Fungsi utama direktorat ini adalah mengelola sumber daya perusahaan dalam bidang keuangan meliputi pengendalian penerimaan dan pengeluaran serta penempatan dana.

30 Mengelola sumber dan penggunaan dana perusahaan, menyelenggarakan kegiatan akuitansi perusahaan dan melakukan analisis administrasi keuangan. Direktur Keuangan membawahi General Manajer dan beberapa Manajer yaitu sebagai berikut : 1) Manajer Manajemen Resiko 2) Manajer Manajemen Operasi dan Pengembangan Holding 3) Manajer Analisis dan Administrasi Keuangan Holding 4) Manajer Akuitansi 5) Manajer Keuangan f. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum adalah suatu bagian dari organisasi perusahaan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung dibawah pembinaan dan pengendalian Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Fungsi Pokok Direktorat ini adalah memberikan jasa-jasa pelayanan administrasi dan umum untuk keperluan perusahaan, mengelola system informasi manajemen perusahaan, mengelola kegiatan pembinaan dan pengawasan anak-anak perusahaan dan yayasan. Mengelola dan mengendalikan program kemitranaan usaha kecil dan bina wilayah, menjaga keamanan aset perusahaan serta membawahi perwakilan PUSRI Jakarta.

31 Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi General Manajer dan Beberapa Manajer yaitu : 1) Kepala Perwakilan PUSRI Jakarta 2) Manajer Sekuriti 3) Manajer Kemitraan Usaha Kecil dan Bina Wilayah 4) Manajer Umum 5) Manajer SDM 4. Produk Yang Dihasilkan Produk yang dihasilkan oleh PT. PUSRI tediri dari Produk Utama dan Produk Samping. Produk utamanya adalah Amoniak dan Urea. Sedangkan Produk samping PT. PUSRI adalah Amoniak, Nitrogen, dan Oksigen cair, dan CO2 dan es kering (dry ice)

32 B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti kebenarannya perlu diuji secara hipotesis. Kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Perumusan hipotesis dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut: Promosi Jabatan Yang Dilakukan PT. Pupuk Sriwidjaja, Jakarta Mempunyai Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. D. Variabel dan Skala Pengukurannya Menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasikan, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas (independence) : Promosi Jabatan (X) b. Variabel Terikat (dependence) : Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

33 Skala yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal, yaitu mengurutkan responden dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi. E. Definisi Operasional Variabel Tabel. 3.1 Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Ukur Promosi Jabatan (X) Kepuasan Kerja (Y) 1. Prestasi Kerja 2. Pendidikan 3. Kecakapan 4. Jujur 5. Komunikatif 6. Disiplin 7. Kepemimpinan 8. Loyalitas 9. Kerjasama 1. Sifat dasar pekerjaan 2. Penyeliaan 3. Upah sekarang 4. Kesempatan promosi 5. Hubungan dengan rekan kerja Likert Likert Sumber: Malayu (2007:111-113) dan Robbins (2003:102), diolah penulis Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007:86).

34 Adapun pengukuran dengan skala likert yang penulis gunakan yaitu: Sangat tidak Setuju (STS) =1 Tidak Setuju (TS) =2 Ragu-ragu (RR) =3 Setuju (S) =4 Sangat Setuju (SS) =5 F. Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden. b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti. c. Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, literature, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek penelitian yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap penelitian ini.

35 G. Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data primer yaitu jenis data yang dapat diambil dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. b. Data sekunder yaitu merupakan data yang diperoleh melalui bukubuku referensi, jurnal, arsip-arsip dan bahan-bahan perkuliahan yang dianggap menjadi referensi pendukung berupa teori-teori dan informasi yang berhubungan dengan penelitian. H. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang merupakan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. PT. Pupuk Sriwidjaja Jakarta terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak. Pada penelitian ini yang menjadi sample adalah seluruh karyawan tetap KPJ yang berjumlah 42 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sample jenuh yaitu teknik pengambilan sampel semua populasi yang digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.

36 I. Metode Analisis Data Peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Uji Validitas dan Realibilitas Validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur. Kuesioner dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti. Pengajuan validitas tiap butir atau item digunakan analisis item dengan kriteria pengambilan keputusan: 1) Jika R hitung > R tabel maka butir tersebut valid 2) Jika R hitung < R tabel maka butir tersebut tidak valid Realibilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat realibilitas yang baik. Realibilitas yang baik jika Alpha Cronbach > 0.6 (Suliyanto, 2006:146).

37 c. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas dengan Normal P-Plot Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat dari hasil gambar output SPPS Normal P- Plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. 2. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot pada SPSS Versi 16. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

38 d. Metode Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal suatu variabel independent (promosi jabatan) dengan satu variabel dependent (kepuasan kerja). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y = a + bx + e Keterangan: Y : Kepuasan kerja karyawan a : Konstan b : Koefisien regresi X : Promosi jabatan e : error e. Uji Ketepatan 1. Uji t (uji secara parsial) yaitu membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh promosi jabatan sebagai variabel bebas terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel tidak bebas. a). Ho : bi = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y).

39 b). Ha : bi 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y). Kriteria pengambilan keputusan: 1. Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% 2. Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% f. Analisisi Korelasi Spearman Korelasi spearman rank bisa juga disebut korelasi berjenjang, korelasi berpangkat, dan ditulis dengan notasi (rs). Kegunaannya untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal Rumus Korelasi Spearman Rank : Keterangan : r s = Nilai Korelasi Spearman Rank d 2 = Selisih setiap pasangan rank n = Jumlah sampel atau data

40 r = 0 atau mendekati 0, maka tidak terdapat hubungan dan hubungan antara kedua variabel sangat lemah. r = +1 atau mendekati 1, maka terdapat hubungan yang positif dan hubungan antara kedua variabel sangat kuat. r = -1 atau mendekati -1, maka terdapat hubungan yang negatif dan hubungan antara kedua variabel sangat kuat.