BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran coping stress istri pelaut. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bab tiga ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. 3.1. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif dikatakan oleh Dooley (1984) sebagai pendekatan yang berusaha untuk memahami gejala tingkah laku manusia menurut penghayatan si pelaku atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian. Menurut Guritnaningsih A. Santoso dan Lucia R.M. Royanto (2009) Dalam metode penelitian kualitatif terdapat beberapa tahap analisis data yaitu : 1). Organisasi Data 2). Koding dan kategorisasi data 3). Analisis individual (Intra-kasus) 4). Analisis antar kasus (inter kasus) 3.2. Jumlah Subyek Penelitian Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif tidak harus mengambil sejumlah sampel yang besar melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai 25
dengan kekhususan masalah penelitian yang diambil (sarantakos dalam Poerwandari, 1998). Patton (1990) sendiri mengatakan tidak ada batasan dan aturan yang diberikan mengenai berapa jumlah sampel yang harus diambil dalam sebuah penelitian kualitatif. Bahkan dalam penelitian kualitatif diperbolehkan menggunakan kasus tunggal. Hal ini tentunya dengan pertimbangan tingkat kesulitan untuk memperoleh kasus yang lebih banyak dan juga apabila dari kasus tersebut diperlukan informasi yang mendalam (Banister dkk dalam Poerwandari, 1998). Berdasarkan uraian diatas maka jumlah subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 3 orang. 3.3. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian ini, yaitu: 1. Subjek berjenis kelamin wanita 2. Subjek telah menikah dengan seorang pelaut 3. Subjek sudah memiliki anak atau yang belum punya anak 4. Subjek mempunyai stress selama menikah dengan pelaut 3.4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi langsung ke para istri pelaut agar peneliti dapat 26
langsung memahami dan mengerti gambaran coping stress yang dimiliki oleh istri pelaut. 1). Wawancara Menurut E. Kristi Poerwandari (2013) Metode wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Peneliti melengkapinya dengan pedoman umum wawancara yang akan peneliti gunakan untuk mengingat hal-hal apa saja yang harus dibahas. Proses wawancara akan peneliti mulai dengan pendekatan kepada subjek yang dituju selama kurang lebih satu bulan, ketika para subjek telah merasa nyaman maka penelitian akan di mulai dan tentunya dengan ijin dari subjek. Proses wawancara akan dilakukan sebanyak empat pertemuan dan proses wawancara itu sendiri akan dilakukan selama satu bulan dengan jadwal seminggu sekali untuk setiap subjek. 2). Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah Observasi partisipan karena peneliti ingin berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang diobservasi (observee), dan dengan pencatatan secara Narative Recording, karena tujuan utama peneliti agar bisa memperoleh data yang luas dan komprehensif dari perilaku natural subjek, interaksi subjek dengan peneliti atau hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan tambahan informasi hasil wawancara. 27
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu: 1. Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat tes). Hal ini banyak terjadi pada anak-anak. 2. Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode pengukur utama. 3. Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada anak-anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa sedang diobservasi. 3.5. Intrumen Penelitian Dalam mengumpulkan data, peneliti membutuhkan instrument penelitian. Peneliti menggunakan empat alat bantu, yaitu: 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dipergunakan agar wawancara yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman wawancara dibuat berdasar dari teori yang berkaitan dengan masalah akan yang diteliti. 2. Lembar Pencatatan Observasi 28
Lembar pencatatan observasi digunakan sebagai lembar pengamatan peneliti untuk mencatat semua hal yang terjadi selama penelitian. Peneliti mencatat semua yang dilakukan, dirasakan oleh subjek seperti cara menjawab subjek, gerakan tubuh (non verbal) subjek, keadaan lingkungan, dan lain sebagainya. 3. Alat Perekam Alat perekam berguna sebagai alat bantu merekam pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada subjek dan jawaban-jawaban subjek. Dan tentu saja dalam hal ini harus dengan ijin dari subjek yang akan di teliti. 4. Informed Consent Informed Consent diperlukan agar penelitian yang akan dilakukan tidak bersifat paksaan karena subjek telah menyetujui dijadikan subjek di dalam penelitian ini. 3.6. Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa tahapan, yaitu: A. Tahap Persiapan Diawal peneliti akan membuat pedoman wawancara dan observasi dengan 29
mengacu kepada teori yang dijadikan kerangka acuan dalam menjawab permasalahan penelitian. B. Tahap Pelaksanaan (1) Melaksanakan wawacara dan observasi sesuai dengan kesepakatan bersama antara peneliti dan responden lalu kemudian, pengambilan data dilakukan dimulai dengan memberikan inform concent kepada subjek penelitian, lalu memberikan sejumlah pertanyaan (interview) berdasarkan kisi-kisi pertanyaan yang sudah di persiapkan sebelumnya, dan selama jalannya interview tersebut peneliti akan memakai alat bantu perekam yang dimana peneliti sudah meminta izin dari subjek untuk emakai alat perekam tersebut. (2) Melakukan analisa data terhadap data yang telah peneliti dapatkan selama proses wawancara dan observasi C. Tahap Pengolahan Data (1) Menuliskan kalimat per kalimat yang diutarakan oleh subjek (verbatim). (2) Menganalisa terhadap data penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap subjek. (3) Melakukan analisa hasil penelitian dan interpretasi berdasar teori kepustakaan yang ada di bab II. 30
Teknik analisa data kualitatif yang digunakan adalah konsep Miles dan Huberman (1992) yaitu model interactive model yang mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah yaitu : a. Reduksi Data (data reduction): dalam penelitian ini peneliti menulis ulang hasil wawancara dengan melakukan penyederhanaan data berdasarkan data yang peneliti butuhkan. b. Penyajian Data (display data): peneliti menyajikan data yang sudah direduksi dalam bentuk paparan deskriptif supaya bisa dipahami. c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi : penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan keunikan dan karakter masing-masing subjek. 31