URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENGAMANAN/SECURITY

TATA KERJA ORGANISASI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara.

PROSEDUR DIKOMPARTEMEN SATUAN PENGAMANAN (SATPAM)

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2010

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. NOMOR ft TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN-PERATURAN DAN TATA TERTIB WARGA ATAU PENGHUNI CLUSTER DELUXE THE CIBUBUR

Tgl. Pembuatan : Disetujui oleh

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN PETUGAS KEAMANAN PERALATAN SARANA PENUNJANG KEKUATAN PERSONIL DAN ATURAN KERJA PETUGAS KEAMANAN

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

Dasar Pengadaan Dan Seleksi Karyawan

2016, No Undang-Undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165); 3. Undang-Undang No

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1985 TENT ANG KEWENANGAN PENYIDIK TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA

PROSEDUR PEMELIHARAAN SARPRAS SPMI - UBD

PROPOSAL MITRA GARDA AGANCY

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

POKOK-POKOK PELAKSANAAN PROGRAM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS GUNADARMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA IMPRESARIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK

Komputer, printer, Buku Agenda Piket, Alat Tulis, Alat Keamanan SOP Penanganan Kebakaran dan Bencana Lainnya

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA BANJARMASIN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

WALlKOTA MAKASSAR. PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

STANDAR PELAYANAN PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI LINGKUNGAN ISTANA YOGYAKARTA. NOMOR 06/SP/RTK/D-1/I-Yog/10/2009 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Telp. : Faks

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENANGANAN KEJADIAN KEBAKARAN (KODE MERAH)

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN WARUNG INTERNET

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMAKAIAN DAN PENGUSAHAAN PERTOKOAN BULIAN BISNIS CENTER

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

PANDUAN MATERI PENGAMANAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

STANDAR PELAYANAN PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI LINGKUNGAN ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 05/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAN TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2017 T E N T A N G

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

I. PENDAHULUAN. kereta api, maka di butuhkan pula keamanan dan kenyamanan kereta api. Masalah

WALIKOTA TASIKMALAYA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te

Nomor SOP 03/JINAYAT/MSA/2012 Revisi tanggal : 3 Januari 2012 Tanggal ditetapkan 6 Januari 2012 Jumlah halaman : 5 halaman. Panitera/PP PELAKSANAAN

B A L A N G A N B U P A T I KABUPATEN BALANGAN YANG MAHA ESA BUPATI. budayaa. perlu. mampu. terhadap

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

WALlKOTA MAKASSAR. PERATURAN WALlKOTA MAKASSAR NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

I. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN UMUM WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 4 Tahun 2002 Seri: C

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 07 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

Standard Operating Procedure KEAMANAN DI WILAYAH FAKULTAS

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 24/IT3/LK/2015 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN KENDARAAN, JALAN, DAN AREA PARKIR DI LINGKUNGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PATROLI SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN

Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS PENJAGAAN SUBDIT GASUM DITSABHARA POLDA NTB BULAN FEBRUARI 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Transkripsi:

A. Identitas URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL Nama : Unit Kerja : Satpam B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab kepada manajemen atas keamanan, ketertiban, rasa aman dan nyaman di rumah sakit Telaga Bunda. 2. Menjaga keamanan dan ketertiban pintu gerbang masuk maupun keluar. 3. Melarang orang lain yang tidak berkepentingan berada di pos internal. 4. Selalu bekerja sama dengan petugas satpam yang lainnya. 5. Selalu berpenampilan simpatik, sopan, dan tegas, serta siap memberikan informasi apabila diperlukan. 6. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan SOP. 7. Melakukan koordinasi dengan unit-unit lain dalam melakukan tugas pengamanan. 8. Mengatur lalu lintas pasien atau pengunjung yang datang di area lobi rawatan rumah sakit. 9. Membantu petugas yang bertugas di dalam rumah sakit dalam kegiatan tertentu. 10. Memberikan informasi apabila ada kesalahan/permasalahan melalui HT kepada anggotanya yang lain. 11. Menginformasikan kepada pengunjung rumah sakit mengenai jadwal jam kunjungan. 12. Petugas harus membantu mengarahkan jika pasien atau keluarga pasien atau tamu rumah sakit ke tempat tujuan mereka. 13. Bersama-sama dengan anggota satpam lainnya melakukan evaluasi kinerja. 14. Sebagai jembatan informasi dan instruksi dari manajemen untuk seluruh anggota satpam. 15. Mengecek, mencatat, dan melaporkan semua yang ditemukan/diketahui jika terdapat kelainan atau kejadian selama pelaksanaan tugas setiap harinya. 16. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus (sementara waktu) untuk di patrol.

17. Petugas keamanan berhak mengadakan pengecekan kepada siapa saja yang membawa barang keluar dan masuk yang mencurigakan oleh siapapun. 18. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan, petugas jaga wajib mengantar/mengawali tamu, misal Tamu tersebut adalah pejabat tinggi dari suatu instansi pemerintah. 19. Melakukan koordinasi dengan aparat pengamanan wilayah (polsek) 20. Membuat berita acara dan melaporkannya kepada manajemen apabila terjadi tindak pidana atau kejahatan untuk ditindaklanjuti. 21. Melakukan teguran dan tindakan terhadap anggota satpam yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahannya kemudian melaporkan pada manajemen. 22. Apabila terjadi kebakaran petugas satpam berkewajiban menutup pintu masuk dan mematikan api serta melarang orang yang tidak berkepentingan masuk area. 23. Memberi izin masuk polisi, atau aparat lainnya yang terkait atau berkepentingan. 24. Petugas wajib memperhatikan semua benda mencurigakan yang berada di dalam lingkup tugasnya termasuk yang dibawa oleh diri pasien/ keluarga pasien/ tamu dan segera melaporkan ke kepala unit terkait dan ke pihak berwenang tidak terkecuali apabila dalam keadaan sebagai berikut: a. Jika dari tamu/pasien didapatkan senjata (pistol, parang dan dll) maka petugas berhak untuk menyita senjata tersebut. b. Jika tamu yang membawa senjata tersebut dalam urusan dinas (polisi) maka petugas wajib memberitahukan petugas untuk tidak menggunakan senjata kecuali berada di dalam situasi yang tidak terkendali. c. Petugas wajib mengawal petugas kepolisian yang datang ke rumah sakit dalam rangka kedinasan. 25. Jika timbul keributan di lobi rumah sakit, baik itu antar sesama tamu, antar tamu dan karyawan rumah sakit, atau antar sesama karyawan rumah sakit maka petugas wajib melerai masing-masing pihak tanpa memihak salah satu diantaranya. Setelah meleraikan keduanya maka petugas wajib memberitahukan unit-unit yang terkait untuk membantu mendamaikan keduanya.

26. Satu orang petugas jaga dari shift jaga lama dengan orang petugas jaga dari shift yang akan menggantikan melakukan: a. Pemeriksaan buku- buku/ register yang harus ada di penjagaan apakah dalam keadaan lengkap dan telah ditanda tangani oleh petugas jaga yang lama. b. Pemeriksaan barang-barang inventaris diruang penjagaan apakah telah sesuai dengan daftar yang ada (diserah terimakan) c. Pemeriksaan apakah ada pengumuman-pengumuman atau instruksi yang dilanjutkan.

URAIAN TUGAS SATPAM A. Identitas Nama : Unit Kerja Jabatan : Satpam : Anggota Satpam Kualifikasi : Waktu Kredensial Terakhir :. B. Tugas Pokok Melakukan pengamanan di lingkungan rumah sakit AR Bunda dan atau yang dibentuk instansi untuk melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa dilingkungan kerja. C. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Mengatur kelancaran lalu lintas kendaraan yang masuk/keluar. 2. Menjaga keamanan dan ketertiban pintu gerbang masuk maupun keluar dan daerah sekitarnya. 3. Mengawasi orang- orang yang diperkirakan dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. 4. Melarang orang lain yang tidak berkepentingan berada di pos 5. Bertanggung jawab terhadap kebersihan pos. 6. Memberikan informasi apabila ada kesalahan/permasalahan melalui HT kepada Danru. 7. Mengawasi para tamu yang keluar masuk area kalau ada yang mencurigakan segera memberitahukan kepada Danru melalui HT. 8. Selalu bekerja sama dengan petugas yang lainnya. 9. Selalu berpenampilan simpatik, sopan, dan tegas, serta siap memberikan informasi apabila diperlukan. 10. Mengecek, mencatat, dan melaporkan semua yang ditemukan/diketahui ada kelainan selama pelaksanaan patroli.

11. Mengawasi Rumah Sakit terhadap gejala-gejala pencurian, kebakaran, dan kerusakan lainnya. 12. Apabila terjadi kebakaran petugas satpam berkewajiban menutup pintu masuk dan mematikan api serta melarang orang yang tidak berkepentingan masuk area. 13. Member izin masuk kendaraan dinas pemadam kebakaran, ambulance, polisi, atau aparat lainnya yang terkait atau berkepentingan. 14. Petugas tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. 15. Setiap pergantian tugas dan penjagaan dari shift satu ke shift selanjutnya diwajibkan adanya acara serah terima tugas penjagaan, 15 menit sebelum acara serah terima dimulai harus sudah harus berada ditempat jaga 16. Petugas jaga yang lama wajib membersihkan ruang penjagaan sebelum serah terima dilakukan. 17. Satu orang petugas jaga dari shift jaga lama dengan orang petugas jaga dari shift yang akan menggantikan melakukan: a. Pemeriksaan buku- buku/ register yang harus ada di penjagaan apakah dalam keadaan lengkap dan telah ditanda tangani oleh petugas jaga yang lama. b. Pemeriksaan barang-barang inventaris diruang penjagaan apakah telah sesuai dengan daftar yang ada (diserah terimakan) c. Pemeriksaan apakah ada pengumuman-pengumuman atau instruksi yang dilanjutkan. 18. Patroli/tugas keliling harus dilakukan setiap saat secara terus menerus (rutin). 19. Pada malam hari patrol harus dilakukan minimal satu jam sekali. 20. Pada waktu patrol petugas harus selalu waspada, mengerti, mengetahui, dan menguasai keadaan daerah kerja/area lokasi, sehingga apabila terjadi halhal yang ganjil atau tidak beres akan diketahui sasarannya. 21. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara lain: a. Kunci control. b. Senter. c. Pesawat radio panggil (HT). d. Tongkat pemukul. e. Borgol.

22. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus (sementara waktu) untuk di patroli antara lain: pintu depan/masuk dan keluar, pos satpam, area parker, pintu gerbang area belakang. 23. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan, petugas jaga wajib mengantar/mengawali tamu sampai dengan receptionist misal Tamu tersebut adalah pejabat tinggi dari suatu instansi pemerintah. 24. Petugas harus membantu mengarahkan jika pasien atau keluarga pasien atau tamu rumah sakit ke tempat tujuan mereka. 25. Petugas wajib memperhatikan semua barang yang dibawa oleh tamu rumah sakit, jika barang yang dimaksud tampak mencurigakan maka petugas mempunyai kewenangan untuk memeriksa barang tersebut. 26. Petugas keamanan berhak mengadakan pengecekan kepada kendaraan yang membawa barang keluar yang mencurigakan oleh siapapun. 27. Setiap pegawai yang membawa barang keluar area rumah sakit agar memberitahukan security dengan membawa bukti pengiriman/pengeluaran barang demi keamanan (pencurian/perampokan). 28. Petugas security juga harus mencatat keluar masuknya kendaraan dalam buku monitoring keamanan dan meminta dokumen pengiriman barang yang berwarna merah yang selanjutnya menjadi dokumentasi sebagai tanda bukti jika suatu saat diperlukan. 29. Petugas wajib mengelilingi wilayah yang menjadi lingkup tugasnya setidaknya setiap dua jam sekali. 30. Petugas wajib memperhatikan semua benda yang berada di dalam lingkup tugasnya dan segera melaporkan ke kepala unit terkait dan kepala keamanan jika menemukan benda yang mencurigakan di lantai maupun yang dibawa oleh diri pasien/ keluarga pasien/ tamu maupun yang terletak dil a. Jika dari pasien didapatkan senjata (pistol, parang dan dll) maka petugas berhak untuk menyita senjata tersebut. b. Jika dari tamu didapatkan senjata (pistol, parang dan dll) maka petugas berhak untuk menyita senjata tersebut.

c. Jika tamu yang membawa senjata tersebut dalam urusan dinas (polisi) maka petugas wajib memberitahukan petugas untuk tidak menggunakan senjata kecuali berada di dalam situasi yang tidak terkendali. d. Petugas wajib mengawal petugas kepolisian yang datang ke rumah sakit dalam rangka kedinasan. 31.Jika timbul keributan di lobi rumah sakit, baik itu antar sesama tamu, antar tamu dan karyawan rumah sakit, atau antar sesama karyawan rumah sakit maka petugas wajib melerai masing-masing pihak tanpa memihak salah satu diantaranya. Setelah meleraikan keduanya maka petugas wajib memberitahukan unit-unit yang terkait untuk membantu mendamaikan keduanya.