BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Notoadmodjo, 2005). Lawrence Green dalam Notoatmodjo a. Faktor Predisposisi (Presdisposing factor)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolostrum adalah, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses alami bayi untuk menyusu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar ). Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yakni

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I TINJAUAN PUSTAKA Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Pengertian ASI Eksklusif

PDF Create! 3 Trial. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Air Susu Ibu ( ASI ) 1. Pengertian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran nafas dan penyakit infeksi lain karena mereka tidak disusui. Banyak

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Melindungi kesehatan ibu :

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Menyusui

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

BAB II TINJAUAN TEORI. pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mensekresi susu untuk makan bayi (Kumala, 1998). a. Struktur Makroskopis (Verralls, 1997)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku Perilaku adalah semua kagiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoadmodjo, 2005). Lawrence Green dalam Notoatmodjo 2003 menjelaskan perilaku itu dilatar belakangi atau dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yaitu a. Faktor Predisposisi (Presdisposing factor) Yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, pendidikan, paritas dan ekonomi. b. Faktor Pendukung ( Enabling factor) Yang meliputi ketersediaan sumber daya atau fasilitas. c. Faktor Penguat (Reinforsing factor) Sikap dan perilaku petugas, dukungan suami, dan periaku tokoh masyarakat. 2. Pengetahuan a. Pengertian Dari asal kata tahu berarti mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, atau diajari). Pengetahuan dalam kamus umum bahasa Indonesia diartikan sebagai hal mengetahui sesuatu, 5

segala apa yang diketahui / akan diketahui berkenaan dengan sesuatu hal. ( Poerwadarminta, 2003). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Penginderaan terjadi melalui pasca indera manusia, yakni indera pengliatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.(notoatmodjo, 2003). b. Manfaat pengetahuan Pengetahuan atau kongnitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoatmodjo, 2003). c. Tingkat pengetahuan Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan ( Notoatmodjo, 2003), yaitu: 1) Tahu (Know) Tahu Diartikan sebagai peningkatan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengikat kembali (recoll) terhadap sesuatu spesifik dari seluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyabutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehention) Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sesungguhnya). Aplikasi disini diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Merupakan suatu kemapuan untuk menjabarkan materi suatu objek keadaan komponen-komponen tapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunakan tanda kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Syntesis) Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formalasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang ditentukan atau menggunakan kriteria yang telah ada. Ibu pada akhirnya dapat menjelaskan tentang pentingnya pemberian kolostrum pada BBL. d. Sumber-sumber pengetahuan pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai sumber, misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a) Pendidikan Bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu. Makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin banyak pengetahuan yang akan dimiliki. Tingkat pendididkan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. b) Paparan media Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media masa (TV, radio, majalah, pamflet dan lain-lainnya) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibanding dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti paparan media masa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang. c) Ekonomi Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sekunder. Jadi dapat dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi kebutuhan seseorang tentang berbagai hal. d) Pengalaman Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasa diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Misalnya sering mengikuti kegiatan kegiatan

mendidik miasalnya seminar, organisasi dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi tentang sesuatu hal diperoleh. Adanya pengetahuan tentang sesuatu hal akan menyebabkan timbulnya suatu respon baik positif maupun negatif pada seseorang sehingga akan bersikap dan berperilaku demi kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan karena dari pengalaman orang lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan. e) Hubungan sosial Manusia adalah makluk sosial dimana didalam kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, individu yang dapat berinteraksi secara kontiyu akan lebih besar terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk memerima pesan menurut model komunikasi media. Support Sistem Lingkungan disekitar kita juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan manusia, karena dari lingkungan ini di dapat pengetahuan serta mengetahui sesuatu yang belum diketahui. 3. Sikap (atitude) a. Pengertian sikap (atitude) kecenderungan untuk bertindak dimana sikap dapat membatasi atau mempermudah menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang sudah

dikuasai, oleh karena itu sikap seseorang terhadap pelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan pembelajaran. b. Tingkatan-tingkatan sikap 1). Menerima (Receiving) Menerima artinya bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). 2). Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3). Menghargai (Valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah suatu indikasi sikap. 4). Bertanggung jawab (Responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi 5). Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Azwar, (2004:99) secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden suatu objek, secara

tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan hipotesis, kemudian dinyatakan pendapat responden. c. Teori Sikap 1). Belajar melakukan proses asosiasi perlu sikap pengukuran kembali. 2). Teori keseimbangan model keseimbangan dari ras suku. Kemungkinan dari dua susunan struktur yang tidak seimbang cenderung menjadi struktur yang seimbang melalui perubahan dalam satu unsur atau lebih. 3). Teori ketidaksesuaian akan berubah demi mempertahankan konsistensi dengan perilaku nyata. 4). Teori atribusi Orang bersikap dengan mempertimbangkan kondisi dan efeksi dari psikomotor di dalam kesadaran mereka. 4. Kolostrum a. Pengertian Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir (4-7 hari), berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental karena mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk kesehatan bayi.( Roesli, 2000). Kolostrum atau dalam bahasa inggris dituliskan colostrum, menurut istilah adalah The thin, yellow, serous fluid secreted by the mammary glands during pregnancy and immediately postpartum before lactation begins. It consists of immunologically active substances, white blood cells, water, protein, fat, and carbohydrates

atau Cairan serosa kekuningan tipis sedikit yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara selama masa kehamilan dan segera setelah persalinan sebelum dimulainya penyusuan, cairan ini mengandung bahan2 kekebalan aktif, sel darah putih, air, protein, lemak dan karbohidrat.(roesli,2006) Kolostrum adalah ASI berwarna kekuningan yang dihasilkan tiga hari pertama setelah melahirkan, sebaiknya diberikan sedini mungkin setelah bayi lahir. Kolostrum adalah Air susu pertama yang dikeluarkan dari buah dada ibu pada hari-hari pertama setelah melahirkan. (Kamus Kedokteran, 2003). Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, kental dengan warna kekuning-kuningan, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan sesudah masa puerpeurium. (Soetjiningsih, 1997). b. Anatomi dan fisiologi pengeluaran kolostrum 1). Anatomi payudara Payudara terdiri dari jaringan dan jaringan ikat serta lemak. Jaringan kelenjar ini membuat ASI yang lalu dialirkan sepanjang sepanjang saluran kecil menuju ke puting susu, sebelum saluran mencapai puting susu, saluran tersebut melebar dan membentuk sinus laktiferus. Sinus ini penting karena merupakan tempat

penampungan ASI. Selanjutnya duktulus yang pada perjalanan sekanjutnya disusun oleh sekelompok alveoli. Hal ini penting untuk reflek pengeluaran ASI. Disekeliling puting susu terdapat lingkaran kulit gelap yang disebut areola. Pada areola dapat terlihat benjolan kecil, ini adalah kelenjar-kelenjar yang menghasilkan cairan berminyak. Minyak ini menjaga kulit puting susu tetap lembut dan baik. Di bawah areola terletak sinus laktiferus. (Soetjiningsih,1997). Gambar: 2.1 Anatomi payudara Sumber:http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Breast_anatomy_ normal_scheme.png) Keterangan : 1.Dinding dada,tulang rusuk 2.Otot Pektoralis mayor 3.Lobules 5.Areola 6.bagan duktus yang dilatasi untuk menehan susu 4.Puting susu 7.jaringan lemak 8.kulit

2). Pembentukan dan pengeluaran air susu Adenohipofise pembentukan prolaktin meningkat Faktor penghambat Prolaktin Faktor pemacu Prolaktin Prolaktin Hipotalamus estrogen Progesteron isapan bayi faktor penghambat prolaktin faktor pemacu prolaktin Hormon yang membantu metabolisme: insulin, kortisol, hormon tiroid, hormon paratiroid, growth hormone Payudara - pembuatan air susu dan pengeluaran ke alveoli - Pengeluaran air susu dari alveoli ke sistem duknus Rangsangan saraf Neurohipofise - isapan bayi merangsang pembuatan dan pengeluaran oksitosin Oksitosin Gambar : 2.2 Pengeluaran dan pembentukan Kolostrum (Skema pengeluaran kolostrum, Wulandari 2008) c. Macam-macam Kolostrum (Hartanto,2002) 1). Ada 2 macam-macam kolostrum a) Kolostrum gravidarum yang disekresikan sebelum kelahiran dan yang khusus disekresikan pada beberapa hari setelah kelahiran.

b) Kolostrum puerperium kolostrum yang disekresikan setelah kelahiran. Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, tidak jarang kita mendengar seseorang ibu baru menyatakan ASI saya belum keluar sebenarnya, meski ASI yang keluar hari tersebut sedikit menurut kita, tapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. (Roesli, 2000). d. Komposisi Kolostrum Kolostrum disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama, ketiga, atau hari keempat. Kolostrum akan berubah menjadi ASI masa peralihan pada hari keempat sampai hari kesepuluh. Kemudian akan menjadi ASI matur pada hari kesepuluh dan seterusnya. Tetapi ada pula yang menyatakan bahwa komposisi ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai minggu kelima.(soetjiningsih, 1997). Kolostrum merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan ASI yang matur. Dibandingkan dengan ASI matur, kolostrum mengandung lebih banyak protein terutama globulin dan antibodi yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai dengan umur 6 bulan. Imunoglobin memberikan mekanisme pertahanan yang efektif terhadap bakteri dan virus dan bila bergabung dengan komplemen dan lisozim merupakan suatu anti bakterial yang langsung terdapat E.coli. Faktor lisozim dan

komponen ini adalah suatu anti bakterial non spesifik yang mengatur pertumbuhan flora usus. Beberapa dari Imunoglobulin itu adalah Imunoglobulin G yang dapat menembus plasenta dan berada dalam konsentrasi yang cukup tinggi didalam darah janin atau bayi sejak lahir sampai umur beberapa bulan, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa bulan. Sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa macam penyakit. Imunoglobulin terpenting dan terbanyak didalam darah manusia adalah imunoglobulin G. Sebaliknya di dalam ASI imunoglobulin A merupakan imunoglobulin yang terpenting. Tidak saja karena konsentrasinya yang tinggi tetapi karena aktifitas biologisnya. Aktifitas utama dari IgA di dalam lumen usus adalah mencegah melekatnya virus pada dinding mukosa usus. Selain itu IgA dapat mengaktifkan sistem komplemen melalui jalan samping (alternative pashway) dan bersama-sama dengan makrofag dapat memfagositosis berbagai kuman di dalam usus. Imunoglobulin yang lain (IgG dan IgM) merupakan antibodi perlindungan usus dan saluran pernafasan, aktifitas komplemen dan menetralkan toksin dan virus. Berdasrkan sumber dari food and Nutrition Boart, National research Council Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Komposisi Kolostrum, ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml Zat-zat Gizi Kolostrum ASI Susu Sapi Energi (K Cal) 58 Protein (g) 2,3 - Kasein/whey - Kasein (mg) 140 - Laktamil bumil (mg) 218 - Laktoferin (mg) 330 - Ig A (mg) 364 Laktosa (g) 5,3 Lemak (g) 2,9 Vitamin - Vit A (mg) 151 - Vit B1 (mg) 1,9 - Vit B2 (mg) 30 - Asam Nikotinmik 75 (mg) - Vit B6 (mg) - - Asam pantotenik 183 - Biotin 0,06 - Asam folat 0,05 Zat zat gizi Kolostrum - Vit B12 0,05 - Vit C 5,9 - Vit D (mg) - - Vit Z 1,5 - Vit K (mg) - Mineral - Kalsium (mg) 39 - Klorin (mg) 85 - Tembaga (mg) 40 - Zat besi (ferrum) 70 (mg) - Magnesium (mg) 4 - Fosfor (mg) 14 - Potassium (mg) 74 - Sodium (mg) 48 - Sulfur (mg) 2 70 0,9 1 : 1,5 187 161 167 142 7,3 4,2 75 14 40 160 12-15 246 0,6 0,1 ASI 0,1 5 0,04 0,25 1,5 35 40 40 100 4 15 57 15 14 65 3,4 1 : 1,2 - - - - 4,8 3,9 41 43 145 82 64 340 2,8,13 Susu Sapi 0,6 1,1 0,02 0,07 6 vi130 108 14 70 12 120 145 58 30 Sumber: food and Nutrition Boart, National research Council Washington Didalam kolostrum susu ibu, konsentrasi imunoglobulin ini sangat tinggi.seperti terlihat dalam tabel diberikut ini: Tabel: 2.2 Konsentrasi imunoglobin dalam kolostrum ASI Bahan yang dapat larut IgA IgG IgM konsentrasi dalam mg/100 kolostrum Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 600 260 200 80 380 30 30 16 125 65 58 30 (Sumber: Soetjiningsih, 1997)

B. Kerangka Teori Berdasarkan uraian teori di atas di susun kerangka teoti sebagai berikut Faktor predisposisi a. Pendidikan b. Pengetahuan c. Sikap d. persepsi Faktor pendukung Sarana prasarana Perilaku pemberian kolostrum pada BBL Faktor pendorong a. Sikap petugas b. Dukungan Orang tua Gambar : 2.3 Kerangka Teori (Sumber: Notoatmojo, 2002).