BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

4.1.2 Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem yang telah dibahas, maka untuk tahap selanjutnya adalah implementasi siste

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DOT MATRIX MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu bentuk penguraian suatu sistem informasi yang lengkap ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, serta kebutuhan agar dapat dilakukan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas sistem yang sudah ada. Analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen sebagai prasyarat desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Analisis sistem memiliki tiga fase untuk mendeskripsikan pengembangan sistem yaitu analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis proses. Analisis masalah bertujuan untuk memahami kelayakan masalah. Tujuan dari analisis kebutuhan adalah menjelaskan fungsi fungsi yang ditawarkan dan mampu dikerjakan oleh sistem, baik kebutuhan fungsional maupun nonfungsional. 3.1.1. Analisis Masalah Untuk mengindentifikasi sebuah masalah digunakan diagram Ishikawa. Diagram Ishikawa digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan masalah serta sebab akibat dari masalah tesebut. Sering disebut juga diagram tulang ikan (fishbone diagram). Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penulis menggunakan Ishikawa diagram (fishbone/cause-effect diagram). Ishikawa diagram diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968. Diagram ini umumnya digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek pada sebuah even. Masalah utama adalah tidak bisanya manusia mendapatkan informasi kesehatan dan juga rekam denyut jantung dari jarak jauh. Pada umumnya kita dapat mengetahui

frekuensi denyut jantung dengan meraba pergelangan tangan yang kemudian diraba dan dihitung sendiri, atau jika didalam sebuah rumah sakit, untuk mengetahuinya harus mendatangi rumah sakit tersebut. Begitu juga dengan sistem pengawas yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, pihak rumah sakit baik itu dokter maupun suster mereka harus memantau tiap-tiap ruangan pasien untuk mengetahui apakah masih hidup/mati/sedang gawat. Perlunya sebuah alat agar pihak rumah sakit atau pengguna lainnya dapat informasi secara cepat. Diagram Ishikawa pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Ishikawa Diagram Sistem Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana sistem akan memproses suatu aktifitas sistem. 3.1.2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan terbagi atas dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional sistem. Pada tahap analisis ini dibutuhkan dalam mendukung kinerja

sistem, apakah sistem dapat dibuat sesuai kebutuhan atau belum sesuai, karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan. 3.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses apa saja yang dapat dilakukan sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional sistem, yaitu: 1. Sistem dapat menerima data dari sensor detak jantung dengan hasil dari algoritma fuzzy(pulse Sensor). 2. Sistem dapat memberikan informasi denyut jantung. 3. Sistem dapat memberikan langkah dan apa yang harus dikerjakan dari hasil denyut jantung. 3.1.2.2. Kebutuhan Nonfungsional Untuk mendukung kinerja sistem, sistem juga dapat berfungsi sebagai berikut: 1. Sistem dapat dioperasikan dengan mudah. 2. Sistem dapat menerima inputan identitas pribadi. 3. Sistem dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan baterai. 3.1.3. Pemodelan Sistem Pada penelitian ini digunakan UML (unified Modelling Languange) sebagai bahasa pemodelan untuk merancang dan mendesain sistem. Pemodelan kebutuhan sistem UML yang digunakan mencakup use case diagram, activity diagram. 3.1.3.1. Use-case Diagram Use-case diagram adalah diagram yang mendeskripsikan interaksi antara user dengan sistem. Use-case diagram menunjukkan tiga aspek dari sistem, yaitu: actor,

use-case, dan system/sub system boundary.. Use-case diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Use-case Diagram Sistem Pengguna akan memasukkan informasi identitas diri ke aplikasi dan kemudian data diri berupa umur akan berguna untuk memproses informasi kesehatannya. 3.1.3.2 Activity Diagram Activity diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses, langkah langkah sebuah use-case, dan logika behaviour (metode) objek. Dalam diagram ini maka akan dijelaskan proses kerja dari sistem terhadap apa yang dilakukan oleh pengguna. Proses kerja sistem pendeteksi denyut jantung dengan menggunakan papan kontroller arduino diawali dengan menghidupkan alat deteksi denyut jantung dengan cara memakainya langsung ke tangan, secara otomatis alat akan hidup dengan sendirinya. Kemudian alat akan bekerja untuk menghitung denyut jantung permenit dengan menggunakan algoritma fuzzy dan akan dikirimkan ke server data internet thingspeak.com dengan bantuan konektifitas WiFi. Kemudian pengguna akan menggunakan sebuah aplikasi android yang sudah terhubung ke internet untuk memasukkan data diri dan akan melihat rekaman denyut jantung pengguna serta

memberikan informasi/langkah jika terdapat masalah dengan denyut jantung pengguna. Activity Diagram dari sistem yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem

3.2. Blok Diagram Sistem Berikut adalah blok diagram sistem. Pulse Sensor Aplikasi Android Arduino Uno Baterai /Power WiFi ESP8266 Internet (thingspeak.com) Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem Berikut penjelasan dari blok diagram sistem: 1. Hidupkan alat dengan cara memasangnya ke tangan pengguna. 2. Pengguna menghidupkan router WiFi yang akan dipakai oleh alat. 3. Pengguna meng-install aplikasi alat diperangkat Android. Pengguna akan mengisi informasi diri di aplikasi Android. Secara otomatis pengguna akan melihat denyut jantung dan informasi kesehatan pengguna. 4. Jika alat tidak dimatikan maka sistem akan terus bekerja walaupun aplikasi Android dimatikan. 5. Alat akan mati jika pengguna melepaskan perangkat dari tangannya.

3.3. Flowchart Sistem Berikut adalah flowchart sistem. Mulai Input nama, umur Data diri diproses di Aplikasi Android Input BPM (Beats Per Minute) Data yang diterima diolah Hasil Informasi Selesai Gambar 3.5 Flowchart Sistem

3.3.1. List Program 3.3.1.1. Program Cek Denyut Jantung if (N > 250){ if ( (Sinyal > ambang) && (Pulse == false) && (N > (IBI/5)*3) ){ Pulse = true; digitalwrite(ledpin,high); IBI = awalhitung - waktuakhir; waktuakhir = awalhitung; if(denyutkedua){ denyutkedua = false; for(int i=0; i<=9; i++){ tampung[i] = IBI; } } if(denyutpertama){ denyutpertama = false; denyutkedua = true; sei(); return; } word runningtotal = 0; for(int i=0; i<=8; i++){ tampung[i] = tampung[i+1]; runningtotal += tampung[i]; } tampung[9] = IBI; runningtotal += tampung[9]; runningtotal /= 10; BPM = 60000/runningTotal; QS = true; } } if (Sinyal < ambang && Pulse == true){ digitalwrite(ledpin,low); Pulse = false;

amp = P - T; ambang = amp/2 + T; P = ambang; T = ambang; } if (N > 2500){ ambang = 512; P = 512; T = 512; waktuakhir = awalhitung; denyutpertama = true; denyutkedua = true; } 3.3.1.2. Program Cek Umur Dim Temp As Int Temp = Umur If Temp >= 2 And Temp <= 10 Then lbl_kategori.text = "Anak-anak" Else lbl_kategori.text = "Remaja / Dewasa" End If 3.3.1.3. Program Pengambilan Keputusan Informasi If lbl_kategori.text = "Anak-anak" Then If Rat < 70 Then lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!" else If Rat > 110 Then lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal." Else lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!"

End If else if lbl_kategori.text = "Remaja / Dewasa" Then If Rat < 60 Then lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!" else If Rat > 90 Then lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal." Else lbl_kesimpulan.text = "Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!" End If 3.4. Perancangan Sistem Perancangan terdiri dari 2 bagian utama yaitu perancangan sistem perangkat keras, dan perancangan sistem perangkat lunak. Perangkat keras yang dimaksud adalah komponen fisik yang digunakan untuk membentuk rangkaian elektronika sistem. Perangkat keras dan elektronika yang digunakan untuk membuat sistem terdiri dari beberapa bagian utama yaitu sirkuit utama (main board), sensor dan konektifitas. Setiap komponen ini membutuhkan antar muka yang merupakan jalur komunikasi antar komponen. Perancangan antarmuka harus dilakukan sebaik mungkin dan diperhatikan apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya. Kemudian perancangan perangkat keras agar dapat digunakan dimana saja dengan cara ditempel ditangan. Dalam perancangan perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang berfungsi untuk mengontrol perangkat keras. Modul program yang dibuat untuk perangkat keras yaitu: modul program pembaca denyut jantung yang menggunakan sensor denyut jantung sebagai inputan penting dari keseluruhan sistem.

Perancangan perangkat lunak untuk mendukung sistem, yaitu perancangan aplikasi Android. Kerja dari aplikasi dapat dilihat dari diagram yang sudah dibuat. Aplikasi Android sebagai media untuk menganalisa dan memberikan informasi denyut jantung pengguna. Dalam perancangan sistem ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan yaitu, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Dua hal penting tersebut akan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem kerja suatu sistem. 3.4.1. Perancangan Perangkat Keras Pendeteksi denyut jantung yang akan dibangun dirancang agar dapat berjalan baik dengan cara kerjanya yang sudah ditentukan. Ada beberapa hal yang menjadi fokus dalam tahap perancangan sistem yaitu desain konstuksi utama dan sensor. 3.4.1.1. Konstruksi Utama Kerangka adalah konstruksi yang nantinya akan menentukan desain, bentuk dan ukuran dari komponen fisik lainnya. Fungsi utama dari kerangka adalah sebagai tempat atau kedudukan seluruh komponen yang dibutuhkan alat. Kerangka alat dibuat dengan menggunakan PCB matriks yang berukuran 5x7. Gambar 3.6 PCB Matriks

3.4.1.2. Konstruksi Perangkat Elektronika Berhubungan dengan perancangan sistem mikrokontroler, papan konstruksi utama, sensor detak jantung, perangkat WiFi, perangkat baterai. Rangkaian sistem beserta komponen-komponen lain yang terhubung pada board mikrokontroller Arduino Uno dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Rancangan Board Mikrokontroller Arduino Uno No. Nama Barang Banyak Fungsi Keterangan 1. Mikrokontroller Arduino 1 Prosesor Uno (ATMega328) 2. VCC 3 Tegangan positif 5V(1) dan 3,3V(2) - VCC Pulse sensor 5V - VCC dan CH_PD ESP8266 3,3V 3. GND 2 Ground - Pulse Sensor - ESP8266 4. Analog Pin (A0) 1 Menerima sinyal Pulse Sensor analog pulse sensor 5. Digital Pin (D9, D10) 2 koneksi data koneksi data ESP8266 Gambar 3.7 Skema rangkaian

3.4.2. Perancangan Perangkat Antar Muka Aplikasi Android Aplikasi android berfungsi sebagai media input data diri dan media melihat informasi denyut jantung dan kesehatan. Perancangan aplikasi terdapat 3 halaman yaitu registrasi, info dan tentang. Tetapi sebelum merancang antarmuka aplikasi Android, terlebih dahulu untuk menyediakan penampung data dari alat denyut jantung. Disini digunakan fitur tampung data dari thingspeak.com Gambar 3.8 Penampung Data thingspeak

3.4.2.1. Perancangan tampilan registrasi aplikasi C-BPM! Registrasi Selamat Datang di Aplikasi C-BPM! Masukkan informasi diri dikolom berikut untuk memudahkan aplikasi cek denyut jantungmu! Nama Umur OK Gambar 3.9 Perancangan Antar Muka Registrasi Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar muka aplikasi pada halaman registrasi: 1. Nama, Berisikan nama dari pengguna. 2. Umur, berisikan informasi mengenai umur pengguna. 3. OK, tombol untuk lanjut kehalaman info.

3.4.2.2. Perancangan Antar Muka Info C-BPM! Informasi ANALISIS DENYUT JANTUNG Nama : Umur : Kategori: 1 Denyut Jantung Anda 2 3 Gambar 3.10 Perancangan Antar Muka Info Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar muka aplikasi pada halaman info: 1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi diri pemakai alat denyut jantung. Ada 2 kategori pada aplikasi ini, Anak-anak dan remaja/dewasa. Kategori akan menentukan pilihan dari umur pemakai alat denyut jantung. 2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi data denyut jantung pemakai sebanyak 10 data yang diambil dari penampung data thingspeak.com. 3. Pada kotak nomor 3 berisi hasil informasi dari ke-10 data denyut jantung yang diperoleh. Data akan dirata-ratakan dan kemudian akan menjadi informasi kesehatan bagi pemakai alat denyut jantung.

3.4.2.3. Perancangan Antar Muka Tentang Tentang 1 2 Gambar 3.11 Perancangan Antar Muka Tentang Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar muka aplikasi pada halaman tentang: 1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi mengenai foto pembuat aplikasi 2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi diri dan informasi aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Proses yang akan dilakukan berikutnya setelah dilakukan analisis dan perancangan pada bab sebelumnya adalah implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. 4.1.1. Konstruksi Utama Kerangka alat pendeteksi denyut jantung diimplementasikan menggunakan PCB Matriks dengan ukuran 7 cm x 5 cm, agar lebih mudah digunakan. PCB Matriks digunakan untuk menggabungkan seluruh komponen yang diperlukan untuk membuat alat pendeteksi denyut jantung yang dapat dibawa. Selain dari pada PCB matriks, untuk casing dari alat yang dibuat menggunakan kotak sabun mandi yang sudah dibentuk agar komponen dapat masuk kedalam. Dalam penggunaannya PCB matriks sangat mudah untuk digunakan. Berikut gambar implementasi kerangka alat (a) kerangka utama atas, dan (b) kerangka utama bawah, 37

(a) (b) Gambar 4.1 Kerangka alat (a) Kerangka utama atas (b) Kerangka utama bawah 4.1.2. Sensor Detak Jantung Pada alat ini menggunakan Pulse Sensor yang diletakkan diluar kerangka utama. Berikut pengimplementasiannya. Gambar 4.2 Implementasi Pulse Sensor Pada tahap implementasi ini, Pulse Sensor diletakkan diluar kerangka alat. Tujuannya agar sensor dapat meraih jari pengguna alat. Karena Pulse Sensor hanya

dapat membaca denyut jantung yang berada di jari tangan, tidak dapat membaca dibagian tubuh lainnya. 4.1.3. Konektifitas WiFi Alat yang dibuat ini menggunakan konektifitas WiFi sebagai penghubung alat ke internet, dan kemudian disambungkan ke penampung data thingspeak.com. Berikut adalah gambar WiFi ESP8266 yang sudah tersambung ke kerangka utama. Gambar 4.3 Implementasi Konektifitas WiFi 4.1.4. Daya listrik dan pengisian ulang baterai Alat yang dibuat ini menggunakan daya listrik dari sebuah baterai bekas yang bertegangan 3.7V dengan kapasitas 1000mAh. Sehingga untuk membawa alat ini tidak perlu menggunakan sumber daya luar.

Gambar 4.4 Baterai Alat Alat ini juga dilengkapi dengan pengisian baterai ulang, sehingga dapat digunakan kembali jika baterai kehabisan daya. Gambar 4.5 Implementasi pengisian ulang baterai Untuk menghidupkan alat pendeteksi denyut jantung ini, alat sudah dirancang sedemikian rupa agar alat dapat menyala otomatis jika pengguna memakai alat tersebut. Menggunakan Push-Botton dibagian bawah Pulse Sensor ketika pengguna memakai alat maka otomatis akan menghidupkan alat tersebut.

Gambar 4.6 Implementasi hidup otomatis 4.2. Implementasi Penggabungan Rangkaian Sirkuit Elektronik Rangkaian sirkuit elektronik di implementasikan dengan menggunakan papan PCB matriks. Board mikrokontroller Arduino Uno disebut sebagai papan utama, karena tugasnya adalah untuk memproses data yang masuk dan kemudian mengirimkannya ke penampung data. Berikut adalah Implementasi papan Arduino Uno yang digabungkan dengan kerangka utama.

(a) (b) Gambar 4.7 Papan Arduino dengan kerangka utama (a) tampak atas (b) tampak bawah. 4.3. Implementasi Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Lunak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: 4.3.1. Perangkat Lunak Arduino Uno Modul program Arduino Uno dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan aplikasi Arduino CC sebagai compiler. File program berekstensi.ino yang kemudian dimasukkan ke dalam mikrokontroler Arduino Uno melalui kabel USB MINI. Berikut gambar pembuatan program Arduino.

Gambar 4.8 Upload program Arduino 4.3.2. Perangkat Lunak Android Aplikasi Android berfungsi sebagai media input data diri dan media untuk melihat informasi denyut jantung dan kesehatan. Implementasi aplikasi terdapat 3 bagian halaman. Sebagai berikut: 4.3.2.1. Tampilan Registrasi

Gambar 4.9 Implementasi Tampilan Registrasi Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan diperancangan aplikasi. Pada tampilan Registrasi, user diminta untuk memasukkan informasi diri seperti Nama dan Umur pengguna. Data ini akan diproses ditampilan aplikasi berikutnya. Disebelah kanan atas ada menu yang berisikan menu tentang pembuat aplikasi.

4.3.2.2. Tampilan Informasi Gambar 4.10 Implementasi Tampilan Informasi Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan diperancangan aplikasi. Pada tampilan informasi, akan ditampilkan Nama, umur dan kategori. Field Nama dan umur dimasukkan pada tampilan registrasi. Field kategori secara otomatis akan diputuskan oleh sistem dengan ketentuan 2-10 tahun kategori Anak-Anak, sedangkan 10 tahun keatas dikategorikan Remaja/Dewasa. Kategori ini diperlukan untuk mengetahui batas atas dan batas bawah denyut jantung normal. Pada bagian ListView Denyut Jantung Anda berisikan informasi denyut jantung yang sudah dibaca oleh alat ketika alat dinyalakan. Secara realtime ListView akan terisi saat alat dinyalakan. ListView hanya dapat menampung data sebanyak 10. Tujuannya agar didapatkan denyut jantung rata-rata pemakai alat tersebut. Pada bagian Hasil, aplikasi

akan merata-ratakan kesepuluh data yang masuk ke ListView kemudian akan ditampilkan saran dan kesimpulan dengan ketentuan seperti tabel berikut. Tabel 4.1 Ketentuan Hasil Denyut Jantung Kategori Umur Denyut Hasil 0-70 Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas! Anak- 2-10 Denyut jantung kamu Normal. Silahkan Anak Tahun 70-110 beraktifitas! Denyut jantung kamu Diatas Normal, 110-lebih Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal. Denyut jantung Kamu Dibawah 0-60 Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas! Remaja / 10 - Denyut jantung kamu Normal. Silahkan Dewasa lebih 60-100 beraktifitas! Denyut jantung kamu Diatas Normal, 100-lebih Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal. 4.3.2.3. Tampilan Tentang Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan diperancangan aplikasi. Pada tampilan Tentang, berisikan informasi pembuat aplikasi dan alat pendeteksi denyut jantung serta langkah praktis yang diberikan agar memudahkan pengguna untuk menggunakannya.

Gambar 4.11 Implementasi Tampilan Tentang 4.4. Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui bahwa alat yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian yang dilakukan pada sistem ini adalah pengujian Pulse Sensor, pengujian perhitungan detak jantung permenit, pengujian menggunakan konektifitas WiFi, pengujian dengan tidak menggunakan konektifitas WiFi dan Pengujian dengan berbagai kondisi. 4.4.1. Pengujian Pulse Sensor Pengujian Pulse Sensor ini sangat penting dilakukan, karena Pulse Sensor adalah komponen utama yang dipakai untuk membaca denyut jantung. Pulse Sensor

menggunakan sinyal Analog sebagai transmisinya. Sinyal analog pada Pulse Sensor terdiri dari 10bit (0-1023). Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah Pulse Sensor bekerja dengan baik (sesuai dengan Datasheet) atau tidak, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor Output Sensor Nilai Desimal Pengukuran Tegangan 0000000001 1 0,0049 Volt 0000000011 3 0,0147 Volt 0000000111 7 0,0342 Volt 0000001111 15 0,0733 Volt 0000011111 31 0,1515 Volt 0000111111 63 0,3079 Volt 0001111111 127 0,6207 Volt 0011111111 255 1,2463 Volt 0111111111 511 2,4976 Volt 1111111111 1023 5,0000 Volt Tabel 4.3 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor berbagai kondisi Kondisi Nilai Desimal Sensor Waktu Sensor tidak disentuh 400-700 tidak terbatas Sensor mendekati jari 0 5 detik Sensor disentuh 400-550 tidak terbatas Sensor menjauhi jari 1000-1023 5 detik Ket Output sensor akan berada pada 400-700 secara terus menerus ketika sensor tidak disentuh. Output sensor akan berada pada 0 selama 5 detik ketika sensor pertama sekali disentuh. Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor disentuh. Output sensor akan berada pada 400-550 secara terus menerus ketika sensor sudah disentuh. Output sensor akan berada pada 1000-1023 selama 5

detik ketika jari menjauhi sensor (tidak disentuh). Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor tidak disentuh. 4.4.2. Perhitungan Detak Jantung Permenit Pada pengujian ini Pulse Sensor akan memberikan nilai sesuai dengan himpunan nilai pada program. Berikut hasil dari pengujian yang telah dilakukan. (Dalam kondisi normal). Dalam kondisi normal artinya, pengguna sedang tidak melakukan aktifitas pekerjaan berat. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Pulse Sensor dengan kondisi normal Nilai Desimal Ratarata Tegangan Rata-rata BPM 574 2,8055 Volt 81 482 2,3558 Volt 82 527 2,5758 Volt 83 512 2,5024 Volt 80 4.4.3. Pengujian dengan alat(c-bpm) dan manual Pada pengujian ini digunakan keseluruhan komponen yang terhubung, dan hasilnya akan ditampilkan di aplikasi Android. Pada pengujian ini juga akan dibandingkan dengan perhitungan manual denyut jantung. Perhitungan manual dilakukan dengan cara meraba pergelangan tangan sebelah kiri. Menghitung denyut selama 1 menit.

Tabel 4.5 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (normal) No. C-BPM Manual 1. 91 beats per minute 87 beats per minute 2. 93 beats per minute 93 beats per minute 3. 94 beats per minute 93 beats per minute 4. 93 beats per minute 92 beats per minute 5. 90 beats per minute 88 beats per minute Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal) Detak Jantung Permenit (BPM) 96 94 92 90 88 86 84 82 94 93 93 93 92 91 90 88 87 1 2 3 4 5 Percobaan Pakai Alat Manual Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal) Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi normal), dilihat bahwa pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian dengan cara manual. Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi pengguna diatas normal. Kondisi diatas normal adalah kondisi dimana pengguna telah selesai melakukan pekerjaan berat.

Tabel 4.6 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (diatas normal) No. C-BPM Manual 1. 122 beats per minute 120 beats per minute 2. 119 beats per minute 117 beats per minute 3. 120 beats per minute 115 beats per minute 4. 115 beats per minute 109 beats per minute 5. 109 beats per minute 107 beats per minute Detak Jantung Permenit (BPM) 125 120 115 110 105 100 95 Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas normal) 122 120 119 117 120 115 1 2 3 4 5 Pakai Alat Percobaan Manual 115 109 109 107 Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas Normal) Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi diatas normal), dilihat bahwa pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian dengan cara manual. 4.4.4. Pengujian alat dengan kondisi normal dan diatas normal. Pada pengujian ini, alat akan diuji dalam kondisi normal dengan kondisi diatas normal.

Tabel 4.7 Hasil pengujian berbagai kondisi No. Kondisi Normal Kondisi Diatas Normal 1. 95 beats per minute 120 beats per minute 2. 88 beats per minute 115 beats per minute 3. 89 beats per minute 117 beats per minute 4. 93 beats per minute 108 beats per minute 5. 91 beats per minute 119 beats per minute Perbandingan Hasil Kondisi Berbeda Detak Jantung Permenit (BPM) 140 120 100 80 60 40 20 0 120 115 117 119 108 95 88 89 93 91 1 2 3 4 5 Percobaan Kondisi Normal Kondisi Diatas Normal Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan Kondisi Berbeda Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian diatas, ketika berada pada kondisi diatas normal, hitungan denyut jantung lebih banyak dari pada ketika pengguna dalam kondisi normal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penggunaan Pulse Sensor sebagai pendeteksi denyut jantung tidak jauh berbeda dengan menggunakan cara manual. 2. Pulse Sensor sangat sensitif terhadap gerakan jari yang berada diatasnya. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian didalam penggunaannya. 3. Kondisi aktifitas mempengaruhi frekuensi detak jantung serta tegangan listrik yang dikeluarkan oleh Pulse sensor. 4. Tegangan listrik yang dikeluarkan Pulse sensor berbeda-beda dengan detak jantung per menitnya. 5.2. Saran Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian sistem ini antara lain: 1. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan 2 mikrokontroler. Mikrokontroller pertama digunakan untuk memproses data dari Pulse Sensor, dan Mikrokontroller kedua digunakan untuk mengirim data keluar mikrokontroller. 2. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan sensor pendeteksi yang lebih mumpuni dari Pulse Sensor yang dipakai oleh penulis. 3. Menambahkan masukkan dari Sensor lain agar informasi kesehatan yang diberikan lebih akurat.