PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari lingkungan alam potensi sumber dayanya adalah dalam bentuk survei. Macam-macam survey sumber daya alam meliputi setiap kegiatan faktor lingkungan fisik seperti geologi, bentuk wilayah, iklim, hidrologi, vegetasi, fauna, penyakit dan tanah. Survei geologi adalah cabang dari survey sumber daya yang paling lama diantara surveisurvei daya lainya. Dari cabang-cabang survei sumber alam, survei tanah merupakan salah satu dokumen utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan wilayah. Makin banyak informasi yang diperoleh dari pelaksanaan survei pada skala besar, akan memberi manfaat yang besar, tergantungan tujuan pelaksaan survei yang dilakukan (Hakim, dkk, 1986).. Tujuan survei tanah adalah mengklasifikasi, menganalisis dan memetakan tanah dan mengelompokkan tanah-tanah yang sama atau hampir sama sifatnya ke dalam satuan peta tanah tertentu. Sifat-sifat dari masing-masing satuan peta secara singkat disatukan dalam legenda, sedang uraian lebih detail dicantumkan dalam laporan survei tanah yang selalu menyertai peta tanah tersebut. Disamping itu dilakukan interpretasi kemampuan tanah dari masing-masing satuan peta tanah untuk penggunaan-penggunaan tanah tertentu (Hardjowigeno 2003). Salah satu jenis tanaman buah-buahan yang cocok berkembang biak di Indonesia adalah nanas ( Ananas comusus). Karena nanas salah satu jenis tanaman tropis. Buah nanas mengandung enzim bromelain (enzim protease yang dapat menghidrilisa protein, protease atau peptide) Sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah
menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai buah, sirop dan lain-lain. Rasa buah nanas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas. Sebagai Negara agraris, Indonesia diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup rakyatnya sendiri, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang sejalan dengan pertambahan kebutuhanya. Tidak hanya kebutuhan pangan, namun kecukupan berbagai asupan vitamin yang penting bagi tubuh manusia salah satunya dengan menanam tanaman buah-buahan sebagai sumber vitamin alami (Soedarya, 2009). Desa Pandribuan merupakan salah satu desa di kecamatan Dolok Silau kabupaten Simalungun, Sumatera utara. Desa ini memiliki luas 3800 Ha dengan Ketinggian tempat 600-1200 meter dpl. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang mengusahakan tanaman nanas sebagai mata pencaharian penduduknya dimana penyebaran lahan nanas berkisar ± 30 Ha, dan selebihnya terdiri dari lahan pertanian lain, pemukiman penduduk, sawah, hutan dan masih banyak lahan yang belum digunakan. Nanas di Desa Panribuan merupakan varietas lokal, Nanas di desa ini telah dibudidayakan secara turun-temurun dari para pendahulu didesa ini.bertani nanas menjadi pilihan bagi sebagian penduduk di desa Panribuan dikarenakan pemeliharan nanas tergolong sederhana. Pemeliharan yang dilakukan hanya dengan membersihkan gulma dengan cara mengolah tanah di sela-sela tanaman nanas, namun untuk hama lain dan penyakit, petani tidak perlu untuk melakukan tindakan karena sampai saat ini belum ada hama dan penyakit tanaman yang serius hingga menurunkan produksi nanas.
Menurut Bappenas (2000) bahwa Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Namun lain dengan nanas di desa Panribuan yang mulai berproduksi optimum pada umur 3-5 tahun dan dapat dipanen dua kali dalam sebulan dan tetap berproduksi hingga berumur 15 tahun jika dilakukan perawatan seperti pembersihaan gulma dan pemupukan. Menurut penduduk setempat tanaman ini juga menjadi solusi kebutuhan ekonomi karena bisa dipanen secara rutin, sekali dalam dua minggu sehingga ini bisa dijadikan pendapatan rutin. Dibandingkan dengan biaya modal dan produksi petani nanas, kecil kemungkinan mengalami kerugian. Pembersihan lahan nanas juga menjadi salah satu faktor penentu produksi nanas selain pemupukan. Petani nanas di desa ini melakukan pembersihan lahan secara manual dengan mengolah tanah. Dengan pengolahan tanah terdapat beberapa keuntungan bagi petani selain gulma, tunas batang yang berasal dari mata yang terletak pada pangkal daun dianggap merugikan di cabut dengan menggunakan cangkol dan dibiarkan dilahan sehingga dijadikan sebagai sumber bahan organik. Sehingga mempertahankan kesuburan tanah dan dapat memperbaiki sifat tanah. Petani melakukan pembersihan lahan dengan mengolah tanah dan pemotong rumput( mesin babat). Penambahan unsur hara di kebun nanas Panribuan dilakukan dengan pemupukan organik dan anorganik yang Seharusnya dilakukan sekali dalam tiga bulan namun hanya beberapa petani yang melakukanya. Tetapi ada hanya 1
kali dalam setahun dan ada yang hanya 1 sampai 5 kali melakukan pemupukan selama pertumbuhan nanas. Pupuk anorganik yang biasa digunakan oleh petani nanas di desa Panribuan hanya Urea dan phonska. Penambahan unsur hara juga dilakukan dari pupuk organik yaitu kompos ayam. Namun beberapa penduduk tidak melakukan pemupukan, tetapi tanaman nanas tetap bisa berproduksi meskipun dalam jumlah panen yang tidak terlalu maksimal, sehingga kebutuhan modal dalam bertani nanas juga tidak terlalu besar di bandingkan dengan tanaman lain yang ada di desa ini seperti kopi dan jeruk. Ketersedian bahan organik di dalam tanah tidak terlalu besar hanya sekitar 3-5 %, namun perannya sangat penting terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman. Adapun beberapa pengaruh bahan organik terhadap tanah adalah sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah, sebagai sumber hara N, P, S unsur mikro lainya, menambahkan kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara ( kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi) dan sumber energi mikroorganisme menjadi tinggi, Sehingga sangat baik apabila memperhatikan dan mempertahankan kadar bahan organik tanah, Namun untuk pemberian bahan organik kedalam tanah harus memperhatikan kadar unsur C terhadap unsur ( N, P, K dsb) karena apabila perbandinganya sangat besar bisa menyebabkan terjadinya proses pengurangan jumlah kadar unsur hara ( N, P, K dsb) di dalam tanah oleh aktivitas mikroba ( Imobilisasi) sehingga kadar unsur hara yang dapat dipergunakan tanaman berkurang. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensiil ( keberadaanya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman) dan dibutuhkan dalam jumlah banyak sehingga disebut unsur hara makro. Tanaman
menyerap Nitrogen dalam bentuk NH4 + dan NO3 -. Namun NH4 + dalam tanah dapat diikat oleh mineral illit begitu juga dengan NO3 - sangat mudah tercuci oleh air hujan sehingga tidak tersedia bagi tanaman dan perlu dilakukan pemupukan N untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Di Desa Panribuan belum pernah dilakukan survey pemetaan unsur hara, bahkan peta administrasi khusus desa ini memang belum ada, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan pemetaan status C-Organik dan Nitrogen yang mendukung pertumbuhan dari tanaman nanas. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan kandungan C- Organik dan Nitrogen di kebun nanas desa Panribuan Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Kegunaan Penelitian - Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. - Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan