I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda dan Energi Dengan Menggunakan Metodeekpeerimen Pada Siswa Kelas III SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Penerapan Pembelajaran Pola SEQIP Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA di SDN Masimbu

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS. PLAGIARISME... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR...

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Penerapan Experiential Learning

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Bambang Supriyanto 36

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Transkripsi:

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas IV SD Inpres Kabuyu Nunuk Haryanti, Muslimin, dan Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Inpres Kabuyu melalui pendekatan keterampilan proses. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dengan materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dan siklus II dengan materi pengaruh gaya terhadap bentuk benda.subyek Penelitian adalah siswa kelas IV SDN Inpres kabuyu. Data dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta tes hasil tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan yang cukup berarti dari siklus I ke siklus II. Hasil tes formatif tindakan siklus I diperoleh persentase daya serap klasikal 70,05 % dan ketuntasan klasikal 70 %. Pada siklus II diperoleh daya serap klasikal 80,50% dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 90,00 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA mengalami peningkatan. Maka, dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelsa IV SDN Inpres kabuyu. Kata kunci: Hasil belajar, keterampilan proses I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha pengembangan berpikir yang menuntun siswa untuk memecahkan suatu permasalahan. Salah satu pola berpikir yang perlu dikembangkan yaitu pola berpikir dengan keterampilan proses, karena dengan berpikir keterampilan proses siswa dilatih untuk dapat menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama. Oleh karena itu, melalui belajar Sains 67

akan dapat dikembangkan kemampuan berpikir keterampilan proses, disesuaikan dengan karakteristik materi subyek. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi dan dalam mengajar guru kurang memperhatikan kebiasaan murid. Misalnya anak lebih cendrung berpikir menggunakan perasaannya dari pada nalarnya. Perasaan takut murid terhadap pelajaran sains karena mereka khawatir dimarahi guru jika menjawab salah. Sehingga murid tidak tahan lama duduk dan sulit berkonsentrasi pada pelajaran. Pembelajaran di SD, rendahnya keterampilan proses sains siswa setidaknya dapat dijelaskan dari aspek proses pembelajaran yang berlangsung dan dari aspek sistem penilaian yang dikembangkan oleh para guru (Mary L.A. 2002). Dari sisi proses pembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru SD tampak belum kondusif bagi perkembangan kemampuan proses sains siswa. Hal ini tampak dari intensitas kegiatan pembelajaran yang mendorong pengembangan keterampilan proses sains siswa, seperti; mengkondisikan siswa untuk mempelajari petunjuk kegiatan siswa atau LKS, membimbing siswa untuk menyusun hipotesis, melakukan proses sains, menyimpulkan hasil proses sains, menyusun laporan hasil proses sains, dan membahas hasil temuan dari proses sains, masih kadang-kadang dilakukan oleh para guru, belum merupakan sesuatu yang selalu dilakukan oleh guru dalam proses pembelajarannya. Hasil pengamatan pembelajaran sains di SDN Inpres Kabuyu khusus pada kelas IV semester II tahun ajaran 2012/2013 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa 60%. Berdasarkan pengamatan di kelas IV terungkap bahwa pada saat proses 68

pembelajaran siswa kebanyakan tidak termotivasi untuk belajar, kurang bertanya dan sebagian kecil yang mendominasi untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Metode yang digunakan guru kebanyakan hanya metode yang tidak menggali kemampuan siswa, karena hanya menggunakan metode ceramah, dan penugasan. Pembelajaran sains yang selama ini dilakukan sangat jarang menggunakan objek asli sehingga siswa jarang melakukan kegiatan seperti mengukur, menafsirkan, mengklasifikasikan, membandingkan semua fakta dan data, memberi contoh lain yang serupa pada fakta/gejala yang dipelajari, membedakan, mengorganisasi, dan memberi makna pada data/fakta yang diperoleh. Berdasarkan data di atas dinyatakan bahwa kegiatan pembelajaran belum optimal. Pembelajaran yang dilakukan pada umumnya belum melibatkan siswa secara maksimal. Guru adalah satu-satunya sumber informasi sehingga siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru, akibatnya siswa tidak mengembangkan kemampuannya untuk menggali segala fenomena alam. Kemampuan untuk menggali informasi diwujudkan dengan mengamati\ atau mengobservasi segala kejadian yang terjadi di sekitar lingkungan belajar. Kegiatan observasi yang jarang dilakukan menyebabkan siswa kurang mampu memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi dari suatu fenomena sehingga siswa kurang bisa memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Akar masalah dari permasalahan-permasalahan di atas adalah keterlibatan siswa dalam mengamati segala fenomena alam sangat kurang, kegiatan diskusi antar kelompok dan inter kelompok jarang dilakukan. Interaksi antar siswa dan inter siswa 69

serta sosialisasi antar dan inter siswa tidak ada. Pelaksanaan pembelajaran sains kurang menarik dan membuat siswa bosan karena keterlibatan siswa baik secara fisik maupun psikis kurang. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah penerapan strategi yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains (KPS) siswa. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa. Jadi pada penelitian untuk setiap siklusnya digunakan pendekatan keterampilan proses sains yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang dianggap dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kognitif, rasa tanggung jawab, pemecahan masalah dan keterampilannya masing-masing (Airlanda dan Septian, 2009). Proses keterampilan sains yang dikembangkan meliputi aspek yaitu keterampilan melakukan observasi/mengamati, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, menarik kesimpulan, dan berkomunikasi secara tertulis. Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas dan untuk meningkatkan hasil belajar sains, maka peneliti ingin mengatasi dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sains. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat penelitian yang berjudul: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Kabuyu. 70

II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN Impres kabuyu dan dilaksanakan bulan Oktober 2013 sampai mulai bulan desember 2013. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan pembelajaran, sampai penyusunan laporan penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Impres Kabuyu tahun pelajaran 2012/2013 sejumlah 20 siswa. 7 3 0 4 a 1 2 8 b 5 Keterangan 0 : Pratindakan 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b: Siklus 2 6 Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yang mengikuti tahap penelitian tindakan yang tiap tahap siklus. Adapun alur penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram oleh Kemmis dan Mc. Tanggart (Depdiknas, 2003) seperti pada Gambar 1. Pelaksanaan PTK terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4) Analisis dan Refleksi. 71

Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut. Siklus Pertama mencakupi beberapa kegiatan antara lain: (1) Perencanaan tindakan, pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi: mempersiapkan bahan ajar, menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP), mempersiapkan metode mengajar dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode pendekatan keterampilan proses mempersiapkan media pembelajaran dan mempersiapkan alat observasi; (2) Pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun; (3) Observasi/pengamatan, pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung; dan (4) Refleksi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Hasil refleksi ini akan digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikutnya atau siklus II. Setelah memulai siklus I, ternyata hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai dengan indikator keberhasilan maka penelitian dilanjutkan pada siklus kedua. Pada siklus kedua ini menggunakan prosedur yang sama dengan siklus I dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dengan alokasi waktu 1 x 35 menit. Hasil tes memperlihatkan bahwa masih 72

ada 7 siswa sebagai responden belum tuntas, dengan persentase ketuntasan klasikal 65% dan daya serap klasikal 68,5 %. Dari hasil tes awal ini dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar klasikal masih sangat jauh dari indikator keberhasilan yaitu 80% serta daya serap Klasikal minimum 80%. Dari kondisi awal siswa, metode yang digunakan belum berorientasi pada kegiatan yang ingin diterapkan pada penelitian ini. Hasil ini belum memperlihatkan hasil yang maksimal seperti yang diingikan pada kriteria ketuntasan klasika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal sebelum pendekatan pembelajaran keterampilan proses hanya mencapai 65,00%. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. Dimana suatu kelas dikatakan tuntas jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara klasikal. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tes pratindakan atau tes awal pada siswa yang akan diteliti untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi gaya dan untuk pembentukan kelompok diambil dari hasil tes awal yang telah diberikan. Berdasarkan observasi guru selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, dimana persentase aktivitas guru pada siklus I 76,38% dan siklus II 91,66 %. Maka terjadi peningkatan aktivitas guru sebesar 15,28%. Sedangkan untuk observasi siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, dimana persentase aktivitas siswa pada siklus I 58,33% dan siklus II 88.88% maka terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 30,55 %. Hasil di atas dapat dikatakan bahwa aktivitas guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran siklus I dan II sudah mengalami peningkatan 73

Gambar 2 Grafik aktivitas guru dan aktivitas siswa siklus I dan siklus II Pada setiap tahap pembelajaran peran guru sangat berpengaruh terhadap aktivitas siswa. Guru berusaha membimbing dan mendorong siswa membangun pola berfikir dan sikap siswa dalam mempelajari suatu konsep materi dalam pembelajaran gaya, sehingga siswa dapat mengungkapkan konsep ataupun ide-idenya melalui pembelajaran. Guru juga berusaha mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena dari pelaksanaan kegiatan ini mereka diharapkan lebih aktif dalam mencari dan memahami materi yang diajarkan. Dari gambar 1 tersebut dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran keterampilan proses dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil analisis data kuantitatif tes hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa hal ini terlihat dari ketuntasan klasikal yang diperoleh. Pada siklus I yaitu 70%, dengan daya serap klasikal yaitu 70,05% dimana masih adanya 6 orang siswa yang belum tuntas dari 20 orang siswa dan pada siklus II yaitu 90,00%, dengan daya serap klasikal yaitu 80,50%. Dimana siswa yang 74

belum tuntas berkurang menjadi 2 orang siswa dari 20 orang siswa. Hal ini dapat dilihat pada grafik ketuntasan klasikal dan daya serap klasikal siklus I dan siklus II seperti Gambar 3. Gambar 3 Grafik ketuntasan klasikal dan daya serap klasikal siklus I dan II Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses hasil belajar tentang gaya dan perubahan bentuknya siswa dapat lebih meningkat. Hal ini disebabkan karena penggunaan pendekatan keterampilan proses ini menekankan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran. Ditinjau dari kegiatan ini peningkatan juga disebabkan karena adanya perubahan kegiatan proses pembelaaran baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Aktivitas guru yang meningkat adalah (1) Menyampaikan topik, (2) Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan, (3) Memahami kembali peta konsep tentang gaya, (4) Memfasilitasi siswa dalam melaksanakan proses pembeajaran, (5) Memberikan contoh gaya yang menyebabkan benda diam bergerak, (6) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, Sedangkan aktivitas siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II adalah (1) Memberikan tanggapannya tentang konsep yang dipelajari dan kaitannya dengan kehidupan sehari- 75

hari, (2) Mengemukakan pendapat mereka tentang contoh gaya yang menyebabkan benda diam bergerak, (3) Memperhatikan informasi yang diberikan oleh guru. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan, Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Impres Kabuyu. Hal ini berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar dengan ketuntasan klisikal mencapai 80,00 % dan daya serap klasikal mencapai 75,27% dan persentase aktivitas guru pada siklus I 73,61 % dan siklus II 93,05 %. Maka terjadi peningkatan aktivitas guru sebesar 19,44 % Sedangkan untuk observasi siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, dimana persentase aktivitas siswa pada siklus I 55,55% dan siklus II 87,50 % maka terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 31,95 %. Saran Berdasarkan hasil penelitian, guru memberikan saran sebagai berikut : 1. Penggunaan pendekatan keterampilan proses, pengajar perlu melakukan penekanan pada aktivitas pembelaaran baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. 2. Peningkatan hasil belajar pada pokok bahasan gaya dapat digunakan pendekatan keterampilan proses, karena pendekatan ini masih efektif dalam peningkatan hasil belajar khusus materi gaya dan perubahan bentuknya. 76

DAFTAR PUSTAKA Airlanda dan Septian, 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui Blended Learning Pada Siswa Kelas XI SMA Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukuharjo. Prosiding Seminar Nasional Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Ajar Pembekalan Guru Bantu. Mary L.A. 2002. Mastery of Science Process Skill and Their Effective Use in the Teaching of Science. Internasional Journal Edocology. Vol. 16. No.1. 77