PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMPN 2 VII KOTO SUNGAI SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

ABSTRAK

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS VIII SMP PERTIWI 1 PADANG

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF ROLE MODELS DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Jurnal Penelitian Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

Oleh. Sri Susanti, Dra. Gustina Indriati, M.Kes, Ade Dewi Maharani, M.Pd. STKIP PGRI Sumatera Barat,

PENGARUH PENERAPAN PENGAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG Siska Mariati 1, Erman Har 2, Lisa Deswati 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hattta E-mail : siska_mariati@yahoo.co.id 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Abstrack The purpose of this study was to look at differences in students' cognitive learning outcomes of experimental biology class and control class in eighth grade SMP N 27Padang and to see the results of students studying biology in terms of affective and psychomotor aspects of experimental class and the control class. The population in this study were all students of class VII SMP N 27 Padang as 7 classes listed in the academic year 2012/2013. Examples of assessment done by purposive sampling, while for determining the experimental class and the control class by way of random sampling. In this research, the experimental class is VII.5 class and control class is the class VII.1. At the end of the tests carried out found that the average value of the experimental class with 80.36 percentage of student learning outcomes completeness of 73.3% and the average value of the control class with a percentage of 30% of the 72.7 mastery of student learning outcomes. Statistical tests on the real level of 0.05 obtained t> t table, the hypothesis H1 is accepted. Assessment of learning outcomes in the affective aspects of experimental class higher than the control class. The average value of 78% affective experimental classes while the average value of 67% control class. As for the psychomotor aspects of experimental class that is 68.3% higher than the control class lower 60.3 It can be concluded that, there is a difference in student learning outcomes by using the application of cooperative learning model using a talking stick with handouts and conventional learning in learning in biology class VIII SMP N 32 Padang. Keywords: Pembelajaran Kooperatif, Talking Stick, Handout, Hasil Belajar Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan. pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Dalam suatu pendidikan terdapat kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan belajar 1

mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Menurut James (dalam Mohamad dan Uno 2012 : 105), bahwa tugas dan peran seorang guru antara lain, yaitu menguasai dan mengembangkan materi pembelajaran, merencanakan dan menyiapkan pembelajaran setiap hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik untuk memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodologi dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dengan pemilihan model-model pembelajaran modern. Dengan demikian proses pembelajaran akan variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan tanggal 2 Februari 2013 dengan guru bidang studi biologi kelas VII SMP N 27 Padang dapat diketahui metode mengajar guru adalah metode konvensional dimana pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher centered) yang tanda dilengkapi strategi pembelajaran lain, sehingga siswa menjadi pasif dan partisipasi dalam proses pembelajaran yang masih rendah. Metode pembelajaran yang dilakukan adalah metode konvensional atau lebih dikenal dengan metode ceramah, tidak adanya variasi dalam proses pembelajaran membuat siswa menjadi cepat bosan dan kurang bersemangat. Aktivitas siswa menjadi terbatas karena mereka hanya mendengarkan guru menerangkan pelajaran, menghafalkan materi, mencatat materi, dan mengerjakan soal-soal yang ada pada buku pelajaran. Rendahnya perhatian dan aktivitas siswa dalam belajar terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, tidak bertanya serta tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Ketika di adakan ulangan harian maupun diberikan latihan, siswa hanya mengandalkan dan mencontek jawaban dari temannya. Belum lagi ada beberapa siswa yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran saat di depan kelas. Hal inilah yang menyebabkan ketika dilaksanakan ujian banyak siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada pembelajaran biologi yang telah ditetapkan yaitu 75. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Nilai rata-rata MID Semester Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas No Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata MID Semester 1 VII 1 30 54,4 2 VII 2 32 52,5 3 VII 3 32 52,7 4 VII 4 32 52,1 5 VII 5 30 54,9 6 VII 6 32 56,4 2

7 VII 7 31 53,7 Jumlah 376,7 Rata-rata 53,8 Sumber : Daftar nilai guru biologi siswa kelas VII semester 1 tahun ajaran 2012/2013 SMP N 27 Padang Berdasarkan tabel 1, maka tidak ada satu pun kelas yang memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Nilai ini menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan perlu ditingkatkan. Apabila kondisi diatas dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan hasil belajar siswa semakin rendah, oleh karena itu diharapkan guru mampu untuk tidak sekedar mengajar tetapi membelajarkan siswa agar termotivasi untuk belajar, sebab proses pembelajaran yang baik tidak terlepas dari peranan guru dalam mengelolanya tapi siswa ikut berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Untuk mengatasi masalah diatas, dibutuhkan suatu cara agar proses pembelajaran biologi lebih bermakna dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keinginan siswa untuk belajar. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout. Slavin (2009 : 5 ) mengatakan bahwa cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari dua orang atau lebih secara heterogen untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran dengan menekankan pada saling ketergantungan positif antar-individu siswa, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok sehingga pengelolaan kelas menjadi lebih efektif. Pembelajaran dengan menggunakan talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat, dimana selama ini banyak atau jarang siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya. Hal ini bisa disebabkan karena malu, takut, maupun kurang memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran. Iryasman (2006 : 4), menjelaskan bahwa adanya peranan guru pada pembelajaran talking stick terlihat dalam pengaturan permainan berubah Tanya jawab antara guru dan siswa, yang menuntut guru harus menguasai teknik bertanya. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan yang sangat penting, sebab pertanyaan tersusun dengan baik dan teknik perlontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Adapun langkah - langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stik di kemukakan oleh Suprijono (2009 : 109) adalah : 3

a. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pokok yang akan dipelajari, peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. b. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. c. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. d. Peserta didik yang menerima tongkat diwajibkan menjawa pertanyaan dari guru demikian seterusnya. e. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogyanya diiringi musik. f. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah di pelajari. g. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pemahaman siswa, mengembangkan sikap positif siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, serta mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa untuk masa depan. Pemberian handout dilakukan karena kondisi sekolah yang mengalami keterbatasan sarana pembelajaran khususnya buku pelajaran, maka guru menyediakan bahan ajar tertulis sebagai pegangan bagi siswa. Bahan ajar yang digunakan yaitu berupa Handout. Handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh seseorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Majid (2008:175) handout adalah bahan tetulis yang di siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi dengan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Jadi handout dapat disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sebagaimana media pembelajaran yang lain. Sebagaimana identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran talking stick disertai Penggunaan Handout dengan hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional Biologi Siswa pada Kelas VII SMP N 27 Padang. Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 4

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout terhadap hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Melihat Aspek afektif dan psikomotorik antara pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout terhadap siswa yang menggunakan konvensional. pembelajaran Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dengan Menggunakan Handout Dalam Pembelajaran Siswa Kelas VII SMPN 27 Padang. Metodologi Biologi Penelitian ini dilakukan di SMP N 27 Padang pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan materi ajar Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Lingkungan dan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized controlgroup posttest only design (Lufri. 2007:69-70). Rancangan tersebut digambarkan seperti pada Tabel dibawah ini: Tabel 2: Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Hasil Belajar Eksperimen X T 2 Kontrol _ T 2 Keterangan : X = Perlakuan berupa penerapan guided note taking T 2 = Tes akhir berdasarkan materi yang diajarkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 27 Padang pada tahun ajaran 2012/2013. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan karakteristik tertentu dalam penentuan kelompok sampel yang mendekati nilai yang sama. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan kepada siswa kelompok eksperimen yaitu pembelajaran kooperatif tipe Talking Stik dengan menggunakan handout variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang diberikan setelah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe tipe Talking stick dengan menggunakan handout. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung diambil dari tes hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akhir setelah penelitian berakhir. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Untuk mrngetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung digunakan lembaran observasi yang di isi oleh satu orang observer yaitu 5

guru biologi kelas VII SMP N 27 Padang. Lembar observasi meliputi ranah afektif dan ranah psikomotorik yang diberikan kepada kedua kelas sampel sesuai dengan materi pelajaran mengenai Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Lingkungan dan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Agar didapat tes yang benar-benar valid, reliabel serta memperhatikan tingkat kesukaran dan daya beda soal, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba tes. Hasil dan Pembahasan Data hasil penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang berbentuk soal objektif sebanyak 50 butir soal yang diujikan kepada siswa kelas VII SMP N 27 Padang. Setelah dilakukan uji coba tes, maka didapatkan soal yang valid sebanyak 15 butir soal yang akan di ujikan untuk soal tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas VII SMP N27 Padang, dengan perincian 30 orang siswa dari kelas eksperimen dan 30 orang siswa dari kelas kontrol. Soal tes akhir dapat dilihat pada. Untuk uji reliabilitas soal dianalisa dengan menggunakan rumus Kuder Richardson (K-R 21). Maka didapatkan reliabilitas soal adalah 0,703 yang tergolong kedalam kriteria reliabilitas soal Tinggi Tabel 3: Hasil uji reliabilitas soal n M 2 S t Reliabilitas Kriteria (r 11 ) 50 23,29 40,012 0,703 Tinggi Untuk uji daya beda soal dianalisa dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2008: 213). Maka didapatkan dari uji daya beda soal, soal yang dipakai berjumlah 15 butir soal. Untuk uji taraf kesukaran soal dianalisa dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2008: 208). Maka didapatkan dari taraf kesukaran soal, soal yang dipakai berjumlah 15 butir soal yang tergolong kedalam kriteria soal sedang. Berdasarkan analisisa data skor hasil belajar siswa pada kelas sampel diperoleh perhitungan rata-rata, simpang baku, dan varian kedua kelas sampel Tabel 4: Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Kelas N S S 2 Eksperimen 30 80,36 11,74 137,82 Kontrol 30 72,7 8,78 77,08 Sumber : Data primer diolah Keterangan: n = Jumlah siswa = Rata-rata nilai tes S = Simpangan baku S 2 = Varians Pada tabel 4 terlihat bahwa nilai rata-rata biologi siswa pada kelas eksperimen, yang 6

diterapkan pembelajaran aktif tipe guided note taking, lebih tinggi hasil belajarnya yaitu 80,36 dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu 72,7 Untuk uji normalitas, data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisa dengan menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas tersebut dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini: Tabel 5: Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas N L 0 L t Keterangan Eksperimen 30 0,05 0,1582 0,161 Normal Kontrol 30 0,05 0,154 0,161 Normal Sumber : Data primer diolah Keterangan: n : Jumlah siswa : Taraf nyata L 0 : Nilai terbesar dengan harga mutlak L t : Tabel yang diambil dari tabel uji Liliefors Pada Tabel 5 perbandingan L 0 dan L tabel untuk kedua kelas sampel diperoleh L 0 < L tabel dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar biologi siswa kelas sampel berdistribusi normal. Uji homogenitas antara data kedua kelas sampel, diperoleh harga F hitng = 1,78 sedangkan F tabel = 1,85 untuk taraf nyata ( 0,05) dengan dk 29 : 29 adalah 1,85. Dengan demikian F hitung < F tabel, berarti kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen. Tabel 6: Hasil Uji Homogenitas Kelas F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen 1,78 1,85 Homogen Kontrol Sumber : Data primer diolah pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Karena Kedua kelas sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Hasil uji yang dipeoleh dikemukakan pada tabel 7 di bawah ini: Tabel 7: Hasil Uji t Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Kelas sampel N dk t hitung Tabel taraf nyata 0,05 Eksperimen 30 80,36 58 3,08 1,67 Kontrol 30 72,7 Sumber : Data primer diolah Hasil analisis data menggunakan uji t ternyata t hitung = 3,08, sedangkan t tabel = 1,67 pada taraf nyata ( 0,05) dan dk adalah 58. Dengan demikian t hitung > t tabel yang berarti hipotesis diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen (kelas VII.5) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout dengan pembelajaran konvensional di SMP N 27 Padang. Berdasarkan analisis data didapatkan harga t hitung adalah 3,08 dan t tabel adalah 1,67 pada derajat kebebasan 58. Dengan demikian t hitung > t tabel yang berarti hipotesis dapat diterima. Uji tersebut berarti model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout pada 7

kelas eksperimen yang mempunyai pengaruh positif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di SMP N 27 Padang. Penilaian ranah afektif dan psikomotirik untuk kedua kelas sampel. Tabel 8. Penilaian Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas eksperimen. Pertemuan ke Nilai Afektif % Nilai Psikomotor % 1 76 68 2 75 65 3 83 72 Rata-rata 78 % 68,3 % Tabel 9. Penilaian Afektif dan Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol. Pertemuan ke Nilai Afektif % Nilai Psikomotor % 1 56 59 2 74 63 3 71 59 Rata-rata 67 % 60,3 % Berdasarkan Tabel 8 dan 9, dapat dilihat bahwa penilaian afektif dan psikomotor siswa pada kelas sampel untuk pertemuan ke 1,2, dan 3, penilaian afektif pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu dengan rata-rata 78 % pada kelas eksperimen dan 67 % pada kelas kontrol. Begitu juga dengan penilaian psikomotor pada kelas eksperimen juga lebih tinggi dari kelas kontrol, rata-rata nilai psikomotor kelas eksperimen adalah 68,3 % sedangkan pada kelas kontrol 60,3 %. Berdasarkan analisis data didapatkan harga t hitung adalah 3,08 dan t tabel adalah 1,67 pada derajat kebebasan 58. Dengan demikian t hitung > t tabel yang berarti hipotesis dapat diterima. Dari uji tersebut berarti model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan Handout memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 27 Padang. Penilaian afektif kedua kelas sampel juga menunjukkan adanya perbedaan dimana jumlah rata-rata penilaian kelas eksperimen adalah 78 % dan kelas kontrol 67 %. Begitu juga dengan penilaian ratarata psikomotor kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 68,3 % dan kelas kontrol 60,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan siswa dalam menerima pelajaran pada kelas eksperimen lebih baik dan terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen mampu bekerja sama dengan guru dan temannya. Siswa pada kelas kontrol juga menerima pelajaran dengan baik dan mampu menghargai dan menanggapi pendapat teman, mereka juga sopan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis data dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout lebih baik hasil belajarnya (80,36) dibandingkan dengan kelas kontrol (72,7) yang tidak menerapkan pembelajaran konvensional. 8

Hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout lebih memuaskan karena dengan model pembelajaran ini siswa menjadi pembaca aktif dan terarah serta dapat memacu daya ingat siswa. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan menggunakan handout dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sertai penggunaan handout pada kelas eksperimen dengan hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Dari hasil pengamatan ranah kognitif terdapat perbedaan yaitu pelaksanaan yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sertai penggunaan handout memiliki nilai rata-rata 80,36 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelaksanaan yang menerapkan pembelajaran konvensional yang memiliki nilai rata-rata lebih rendah yaitu 72,7. 3. Hasil penilaian afektif pada kelas eksperimen yaitu 78% lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 67%. 4. Hasil penilaian psikomotor pada kelas eksperimen yaitu 68,3% lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 60,3%. Daftar Pustaka Arikunto, Suharmi.2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Iryasman. 2006. Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup dan Model- Model Pembelajaran. Padang : LPMP Provinsi Sumatera Baratv(Instruktur) file :///E:/karier,%20pekerjaan,%20d an%20%hobby.htm / di upeload tgl 25 maret 2013 Lufri. 2007.Kiat Memahami Metodologi dan melakukan penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda karya Mohamad, Nurdin dan Uno, B. Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik). Jakarta : Bumi Aksara Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning(teori, riset, dan praktik) (terjemahan oleh Narulis yusron). Bandung: Nusa Media. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar 9

10