PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Pembelajaran Konsep Pengolahan Data Melalui Tutor Sebaya Dengan Komputer

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR VOLUME BANGUN RUANG SISI LENGKUNG. Abu Khaer

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam. Sahara, 2009: 1), untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Saryana PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ORGAN TUBUH MANUSIA (TORSO) PADA SISWA KELAS V SDN MANGGISAN 01 TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

ELLISIA KUMALASARI Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Oleh : Muhamad Toyib K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

STRATEGI MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

Konseling dan Pendidikan

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2 1) 2) SD Buin Batu Sumbawa Barat e-mail: endah.ekowati@newmont.com, kukuh.guntoro@newmont.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui minat atau motivasi belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi (2) untuk mengetahui bagaimana tingkat prestasi belajar matematika siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Adapun tempat penelitian di dalam kelas 6 SD Buin Batu untuk penelitian peningkatan prestasi belajar. Metode penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Tanggart dengan tahapan perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi untuk setiap siklus dan penelitian ini bersifat kolaboratif dengan Kepala sekolah sebagai observer di kelas 6 SD 3 SMP Buin Batu Sumbawa Barat. Hasil pengolahan data untuk tiap siklus diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (a) untuk siklus pertama, dari 20 orang siswa kelas 6 SD Buin Batu, terdapat 7 orang yang telah tuntas belajarnya secara individual dan 13 orang siswa yang tidak tuntas, sehingga secara klasikal terdapat 35 % dari seluruh siswa yang tuntas. Jadi penelitian ini perlu dilanjutkan dengan siklus selanjutnya, (b) dari 20 orang siswa kelas 6 SD Buin Batu, terdapat 10 orang yang telah tuntas belajarnya secara individual dan 10 orang siswa yang tidak tuntas, sehingga secara klasikal terdapat 50 % dari seluruh siswa yang tuntas sehingga terdapat peningkatan sebesar 15 %. Jadi penelitian ini perlu dilanjutkan dengan siklus selanjutnya, (c) pada siklus ketiga (terakhir) dari 20 orang siswa kelas 6 SD Buin Batu yang telah tuntas belajarnya 17 orang dan yang tidak tuntas 3 orang, sehingga pada siklus ini dihentikan penelitiannya karena terdapat 85 % secara klasikal telah tuntas belajarnya. Kata kunci : Geometri, soal Open Ended,berpikir tingkat tinggi, ketuntasan individu, ketuntasan klasikal PENDAHULUAN Selama ini pembelajaran geometri kurang banyak diarahkan untuk pengembangan berpikir tingkat tinggi. Paling tinggi level berpikir yang dikembangkan adalah level 3 yaitu Aplikasi. Latihan-latihan yang diberikan dalam proses belajar mengajar pun lebih banyak diarahkan untuk pemantapan penguasaan konsep bukan pengembangannya. Akibatnya, kebiasaan berpikir analisis, sintesis dan apalagi evaluasi hampir sangat jarang 1

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 diterapkan di sekolah-sekolah. Apalagi begitu banyak konsep dan prinsip matematika yang dicoba ditanamkan kepada para siswa kita. Oleh karena itu, dalam kegiatan kali ini, penulis ingin berbagi pengalaman bagaimana membelajarkan Geometri dengan soal Open Ended yang bisa membantu mereka mengembangkan berpikir tingkat tinggi. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana upaya peningkatan minat atau motivasi belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi? b. Bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi? PEMECAHAN MASALAH Pada penelitian karya ilmiah guru ini, yaitu peneliti secara kolaboratif akan melakukan tindakan-tindakan siklus sebanyak 3 siklus. Setiap siklus memiliki tahapan sebagai berikut: (1) mengidentifikasi permasalahan kualitas proses belajar mengajar yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa dan memberikan solusi pemecahan masalah pada proses belajar mengajar, (2) mengkaji seluruh komponen pembelajaran dan keterampilan menggunakan pendekatan pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan, (3) mengaplikasikan model pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan latihan, (4) mengaplikasikan model pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kegiatan real teaching. Perubahan dari siklus pertama sampai dengan siklus berikutnya dilakukan secara simultan, artinya siklus awal merupakan dasar bagi perubahan pada siklus sebelumnya. Siklus terakhir dikatakan berhasil jika indikator kerja yang telah ditetapkan telah terpenuhi secara optimal. 2

TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menemukan upaya peningkatan minat atau motivasi belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi b. Untuk menemukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu dalam pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dengan hasil karya yang dibuat siswa. RANGKUMAN KAJIAN TEORISTIK Teori tentang Motivasi Secara sederhana motivasi dapat diartikan sebagai dorongan/suatu kekuatan yang mendorong atau menarik yang tercermin dalam tingkah laku yang konsisiten menuju tujuan tertentu (Lusi, 1996). (http://psikologi.net/artikel/arsip/motivasi_berprestasi.doc) Teori tentang Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri atas dua kata prestasi dan belajar. Makna prestasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti: hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan. Dengan demikian prestasi belajar berarti hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Sedangkan pengertian belajar banyak dikemukakan para ahli antara lain belajar adalah proses yang aktif untuk membangun pengetahuan dan keterampilan siswa. Teori tentang berpikir tingkat tinggi Berpikit tingkat tinggi adalah salah satu kata-kata kunci pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) selain pembelajaran dunia nyata; mengutamakan pengalaman nyata, berpusat pada siswa; siswa aktif, kritis dan kreatif; pengetahuan bermakna dalam kehidupan; dekat dengan kehidupan nyata; perubahan perilaku; siswa praktek bukan menghafal; learning; pendidikan; pembentukan manusia; memecahkan masalah; siswa acting; hasil belajar diukur dengan berbagai cara. Kemampuan berpikir 3

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 tingkat tinggi (high order thinking skill) melalui pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), dan komunikasi (communication) perlu partisipasi guru. Sejalan dengan teori pembelajaran terbaru seperti konstruktivisme dan munculnya pendekatan baru seperti RME (Realistic Mathematics Education), PBL (Problem Based Learning) serta CTL (Contextual Teaching Learning), maka proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya dimulai dari masalah nyata yang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa, dilanjutkan dengan kegiatan bereksplorasi, lalu para siswa akan belajar matematika secara informal dan diakhiri dengan belajar secara formal. Soal Open Ended adalah soal yang memberikan peluang kepada siswa untuk menjawab dengan berbagai macam jawaban atau cara. Dalam Geometri memungkinkan terjadinya berpikir tingkat tinggi. Contoh: Tentukan bangun yang memenuhi beberapa sifat berikut : * Memiliki empat sisi, sedikitnya satu sudutnya siku-siku * Kelilingnya 40 cm, memiliki sudut tumpul Maka bangun yang memenuhi sifat-sifat tersebut sangat banyak sekali dan akan bergantung kepada siapa yang menjawabnya. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: a. Jika dalam proses pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi, maka motivasi/ minat belajar siswa kelas 6 SD Buin Batu akan meningkat. b. Jika dalam proses pembelajaran Geometri Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi, maka prestasi belajar siswa 6 SD Buin Batu akan meningkat. METODOLOGI PENELITIAN Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kolaboratif ini adalah siswa kelas 6 SD Buin Batu Sumbawa Barat karena kelas ini siswanya beragam tingkat pemahaman dalam sebuah 4

konsep pembelajaran matematika terutama konsep Geometri perlu diberi motivasi yang lebih dari guru untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Prosedur Penelitian Metode penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Tanggart dengan tahapan perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi untuk setiap siklus. Penelitian ini bersifat kolaboratif. Untuk memecahkan permasalahan dilakukan serangkaian tindakan dalam bentuk siklus-siklus, sebanyak 3 (tiga) siklus atau sebanyak 3 (tiga) bulan efektif. Setiap siklus memiliki tahapan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan, pada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi: Seluruh tim mengidentifikasi permasalahan kualitas proses belajar mengajar, penguasaan siswa terhadap standar materi konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi serta prestasi belajar siswa sebagai acuan dalam memetakan permasalahan pokok pada penguasaan metode/pendekatan pembelajaran, serta hasil evaluasi pembelajaran berdasarkan KTSP. Seluruh tim peneliti berdiskusi merumuskan kriteria yang tepat dalam implementasi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari sesuai KTSP, dan tingkat penguasaan siswa terhadap standar materi konsep pengukuran debit air. Seluruh berpikir tingkat tinggi terhadap materi konsep Geometri. Seluruh tim peneliti bersama-sama menyusun alat evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif, apektif dan psikomotor berdasarkan standar materi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan seharihari. Seluruh tim peneliti menyusun instrumen yang digunakan untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat/motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. 5

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 Seluruh tim peneliti mengadakan micro teaching untuk mengetahui efektifitas implementasi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh tim peneliti menetapkan model yang tepat untuk kegiatan tindakan. b. Tahap Tindakan, pada tahap ini, guru matematika melaksanakan seluruh isi pesan dalam tahap perencanaan pada proses pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari digunakan dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi. c. Tahap Observasi, pada tahap ini hakekatnya dimaksudkan untuk mengetahui: Apakah pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Apakah pembelajaran konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi telah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan pendekatan yang telah ditetapkan. Apakah alat evaluasi telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Adakah kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan siswa berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran geometri seperti yang telah ditetapkan dalam KTSP. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Alternatif-alternatif apakah yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang ada. Apakah hasil yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. d. Tahap Refleksi dan Evaluasi, pada tahap ini seluruh anggota tim peneliti berkumpul dan berdiskusi untuk membahas temuannya selama kegiatan observasi. Hasil yang telah diperoleh dari sebelumnya dan sesudah dilakukannya tindakan, kemudian hasil keduanya dibandingkan. Kegiatan komparasi ini untuk mengetahui efektifitas implementasi pembelajaran konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi sesuai KTSP dan tingkat penguasaan siswa terhadap standar matematika. 6

Hasil akhir pada refleksi dan evaluasi siklus pertama digunakan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan pada siklus kedua dan seterusnya sampai dengan siklus ketiga (terakhir). Pada bagian siklus ketiga, peneliti memperoleh model pembelajaran konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi sesuai dengan KTSP. Data dan Sumber Data Dengan mencermati seluruh uraian di atas, dapat ditetapkan bahwa sumber data penelitian ini berasal dari guru matematika (peneliti) dan siswa. Dari guru (peneliti) memperoleh data tentang implementasi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari sesuai KTSP, dari siswa peneliti peroleh data prestasi belajar matematika. Data dari guru diperoleh dari lembar observasi untuk memperoleh kesiapan proses pembelajaran di kelas, sedangkan dari siswa, hasil karya dan lembar tes digunakan untuk mengetahui penguasan standar materi matematika, yaitu pemahaman (afektif) dan tindakan (psikomotor) siswa. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dari keseluruhan tindakan (siklus) selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan tahapan-tahapan meliputi: (1) reduksi data, tim peneliti akan melakukan penyederhanaan data mentah dari keseluruhan tahapan siklus dengan jalan membuat fokus, klasifikasi, abstraksi data kasar menjadi data yang bermakna untuk dianalisis; (2) hasil tahapan pertama disajikan secara deskriptif melalui visualisasi bentuk tabel sehingga memudahkan untuk membaca data; (3) penyimpulan atas sajian data hasil analisis. Hasil merupakan dampak yang diperoleh dari keseluruhan siklus sehingga dapat diketahui tingkat keoptimalan tindakan tentang implementasi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Indikator Keberhasilan Tindakan Indikator keberhasilan tindakan ini, meliputi: (1) motivasi atau minat belajar siswa terhadap pembelajaran konsep konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi sesuai KTSP, ditandai secara kualitatif 7

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 dengan unsur kreativitas siswa, keaktifan siswa, dan keterlibatan sumber belajar secara menyeluruh; Secara kuantitatif prosentase keberhasilan unsur kualitatif tersebut adalah 90% (2) peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi ditandai dengan peningkatan prestasi belajar secara kualitatif terpenuhi aspek kognitif, apektif, dam psikomotor. Secara kuantitatif jika minimal 75% dari keseluruhan siswa mencapai ketuntasan belajar individual 75% dan klasikal 85%, berdasarkan standard materi yang telah ditetapkan. HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian Penelitian ini direncanakan berlangsung tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, diagnosa/observasi dan tahap refleksi dan evaluasi. Hasil seluruh siklus disajikan sebagai berikut: No SIKLUS Jumlah Siswa Jumlah Siswa Tuntas HASIL Jumlah Siswa yang Tidak tuntas % Ketuntasan Keterangan 1. I I 20 7 13 35% 2. II II 20 10 10 50% 3. III III 20 17 3 85% Pembahasan Pada bagian ini akan diuraikan pembahasan yang dilaksanakan berdasarkan deskripsi data pada setiap rangkaian siklus: Siklus Pertama Pada tahap perencanaan, data menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang diterapkan oleh guru selama ini masih berorientasi pada penguasaan konsep secara kognitif. Anak lebih banyak belajar menghafal rumus-rumus geometri dan mendengarkan penjelasan guru tentang bangun datar secara abstrak tanpa mempraktekkan, hal ini membuat anak menjadi bosan dan jenuh dalam belajar matematika. Pendekatan dan 8

metode yang digunakan guru kurang bervariatif, masih terfokus pada guru, siswa kebanyakan pasif dalam menerima pelajaran. Dalam proses perencanaan ini diperoleh kesepakatan tentang model pembelajaran dan hasil diskusi untuk pembenahan proses pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi, tersusunnya model evaluasi yang dapat mengukur pemahaman anak yang lebih dalam yaitu aspek afektif dan aspek psikomotor, dan guru telah memiliki kesiapan untuk menerapkan model pembelajaran yang ada. Pada bagian tindakan dan observasi, nampak bahwa guru menerapkan skenario pembelajaran yang telah disusun dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada disekitar lingkungan sekolah dan implementasi pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Hasil pengamatan jalannya proses pembelajaran menunjukkan bahwa cukup antusias dalam pembelajaran karena dilihat dari angket responden yang telah disebarkan sebagian besar dari siswa menjawab senang dan gembira dalam belajar matematika, sehingga motivasi siswa makin tinggi. Beberapa hal yang belum terlaksana dengan baik adalah terdapat beberapa bagian materi yang belum sempat disampaikan karena kurangnya waktu yang disediakan. Untuk itu perlu direncanakan media dan strategi pembelajaran yang bervariasi, sehingga pembelajaran lebih menarik lagi. Pelaksanaan evaluasi dan proses bimbingan untuk membuat resume belum sempat dilaksanakan karena kekurangan waktu. Dari hasil analisa data dan refleksi diperoleh bahwa dari 20 orang siswa kelas 6 SD Buin Batu diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 35 jumlah siswa yang telah tuntas belajarnya7 orang dengan prosentase ketuntasan klasikal 35%. Dengan memperhatikan hasil pengolahan data, maka peneliti dan team sepakat untuk meningkatkan proses pembelajaran sesuai kriteria yang disepakati bersama, dan hal ini sangat penting untuk melaksanakan siklus kedua. Siklus Kedua Pada bagian perencanaan, setelah memperhatikan hasil analisis dan pengolahan data, maka pada siklus ini menunjukkan bahwa telah dilakukan penyusunan kembali skenario pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi yang telah ditetapkan team dan jangka waktu 5 jam pelajaran (5 45 menit). Di samping itu evaluasi berupa penilaian rubrik dan lembar observasi keberhasilan 9

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 pratikumnya Siswa dapat melakukan pratikum sesuai dengan LKS yang digunakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Bagian-bagian penting yang telah dicapai pada siklus pertama akan dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan pada siklus ini. Setelah dilakukan serangkaian tindakan, maka hasil observasi menunjukkan bahwa guru melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun, guru nampak lebih santai dalam proses pembelajaran karena siswa aktif. Di samping itu guru lebih leluasa memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan penjelasan. Siswa lebih mudah dan cepat dalam memahami konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa sudah bisa membuat Design sendiri tanpa bimbingan dari guru dan dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, namun waktu yang tersedia tidak cukup untuk menyelesaikan soal. Dari hasil analisa data dan refleksi pada siklus ini dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran diperoleh bahwa dari 20 orang siswa kelas 6 SD Buin Batu diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 37,5; jumlah siswa yang telah tuntas belajarnya 10 orang dengan prosentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan dalam upaya peningkatan minat/motivasi siswa diperoleh prosentase ketuntasan 86,22% secara klasikal. Dengan memperhatikan hasil pengolahan data, maka peneliti dan tim sepakat untuk meningkatkan proses pembelajaran sesuai kriteria yang disepakati bersama, dan hal ini sangat penting untuk melaksanakan siklus ketiga. Siklus Ketiga Peneliti bersama guru menyusun skenario pembelajaran untuk siklus terakhir (ketiga). Implementasi refleksi dari siklus sebelumnya adalah pentingnya masyarakat belajar (kelompok belajar) dalam memahami konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Bagian yang tidak boleh diabaikan adalah interaksi antara guru-siswa senantiasa harus dipertahankan dan dikembangkan. Sehingga sebagai dasar bagi implementasi refleksi siklus sebelumnya. Berdasarkan implementasi dari semua siklus, diketahui bahwa pada siklus ketiga (terakhir) data telah menunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik dan optimal, hal ini dapat dilihat 10

dari hasil pengolahan data pada siklus ketiga (terakhir) yaitu dari jumlah siswa 20 orang, diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 60 yang telah tuntas belajarnya adalah sejumlah17 orang atau dengan prosentase ketuntasan belajar secara klasikal 85%. Untuk indikator keberhasilan upaya peningkatan minat dan motivasi kami melakukan penilaian rubrik yang menunjukkan 96 %. Dengan demikian indikator penelitian telah terpenuhi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil implementasi dari semua siklus, diketahui bahwa pada siklus ketiga (terakhir) data telah menunjukkan adanya perubahan kearah lebih optimal sebagai bentuk telah terjadinya suatu peningkatan pemahaman pembelajaran konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi dapat ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa dengan sistem ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 75% untuk individual dan 85% secara klasikal. Hal ini ditunjukkan pada siklus pertama motivasi siswa sangat rendah demikian pula prestasi belajar siswa mencapai ketuntasan hanya 35%,pada siklus kedua terdapat upaya peningkatan minat/motivasi siswa dengan ketuntasan 86,22 % untuk prestasi belajar siswa mengalami peningkatan prestasi sebanyak 15 % sehingga ketuntasan klasikal siswa kelas 6 SD Buin Batu menjadi 50%, sedangkan pada siklus ketiga upaya peningkatan minat/motivasi siswa mengalami peningkatan 9,78% dari siklus dua menjadi 96% dan untuk prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan 35% dari siklus kedua menjadi 85%. Keoptimalan implementasi skenario pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi yang dibuat guru mengalami beberapa kali revisi untuk mencapai hasil peneliti tindakan kelas dan harus sesuai dengan KTSP ditandai dengan adanya penyusunan dan penerapan skenario pembelajaran yang telah memenuhi unsur keterlibatan aktif siswa, motivasi belajar siswa yang semakin tinggi (semangat belajar siswa menjadi bergairah) serta keterlibatan sumber belajar secara menyeluruh. Penerapan ini berdampak pada upaya peningkatan minat/motivasi siswa serta upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam menguasai konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi yang ditandai 11

Vol. 4, No. 2, Desember 2008: 1-13 dengan unsur penguasaan evaluasi pembelajaran. Di samping itu peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa sebagai wujud dari implementasi tindakan setiap siklus. Dalam setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas selalu dilakukan observasi oleh observer dengan bantuan lembar observasi guru, hal dilakukan sebagai upaya meningkatan perbaikan proses pembelajaran Geometri yang menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut: Untuk siswa: 1. Diharapkan siswa menjadikan hasil penelitian ini sebagai upaya peningkatan pemahaman konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. 2. Diharapkan siswa menyadari bahwa prestasi dan minat/motivasi belajar siswa akan optimal jika ada kemauan berlatih, mencoba dan melakukan praktek praktis dalam memahami suatu konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Untuk Guru: 1. Diharapkan Guru mata pelajaran matematika yang lain dapat menerapkan hasil penelitian ini sebagai inspirasi dan perbaikan pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. 2. Diharapkan Guru mata pelajaran lain juga dapat menerapkan hasil penelitian tindakan kelas ini agar pembelajarannya lebih menarik sehingga siswa enjoy, senang, dan jelas untuk mempelajari suatu konsep pembelajaran Geometri dengan soal Open Ended menantang siswa berpikir tingkat tinggi. Untuk sekolah: 1. Diharapkan kepala sekolah menjadikan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai salah bentuk supervisi dan penilaian/performan guru dalam proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika. Untuk itu sekolah diharapkan selalu memfasilitasi peneliti untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang dialami oleh guru matematika dalam menyelenggarakan pembelajaran. 12

2. Diharapkan kepala sekolah menjalin kemitraan dan sekaligus mengembangkan jalinan kolaborasi dengan pihak lain. Hal ini penting untuk dilaksanakan dalam rangka mencari model pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran matematika di SD Buin Batu Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat. Untuk Instansi Lain: 1. Diharapkan pihak-pihak yang terkait dapat memberikan bimbingan yang terusmenerus untuk perbaikan dan inovasi penulisan penelitian tindakan kelas dengan selalu mengadakan training, lomba atau sayembara. 2. Diharapkan pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian ini menjalin kemitraan dan sekaligus mengembangkan jalinan kolaborasi dengan sekolah-sekolah dasar untuk memberikan bimbingan pembelajaran matematika di SD Buin Batu Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat, dalam rangka penyempurnaan dalam penulisan penelitian tindakan kelas. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Balai Pustaka. Priatna, N. 2004. Saya ingin pintar matematika. Bandung: Grafindo Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. STRARS-C. 2001. Tujuh Prinsip CTL (Versi Transparansi). Surabaya: UNESA Wardani, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka Zuhdan, K.P., dkk. 2005. Kapita Selekta Pembelajaran Fisika. Jakarta: Universitas terbuka 13