TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA SPG (SALES PROMOTION GIRL) KOSMETIK DI LUWES NUSUKAN KAWASAN SURAKARTA. Jurnal Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

SIKAP PROFESIONALISME DAN KINERJA AKADEMIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SLTA Muhammadiyah Karanganyar)

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK PROVOKATIF DALAM SPANDUK DI WILAYAH KOTA SURAKARTA KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

PEMAKAIAN BAHASA GAUL PENYIAR RADIO JPI FM DALAM ACARA POPIKU PADA BULAN FEBRUARI MINGGU PERTAMA

TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Jurnal Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SOAL-SOAL LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA SMA KELAS XI IPS SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

OLEH: SURAHMAT NPM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN KOMISIF DI KALANGAN ANAK TK BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI KECAMATAN POLANHARJO KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

Wawancara Partisipan 1

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA JUAL WIRANIAGA DAN KARYAWAN SWALAYAN DI KUD MARDIRAHAYU 74 JUWIRING: TINJAUAN PRAGMATIK.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

Transkripsi:

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA SPG (SALES PROMOTION GIRL) KOSMETIK DI LUWES NUSUKAN KAWASAN SURAKARTA Jurnal Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah RATNA EBTI RACHMAWATI A310080153 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PERSETUJUAN

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : Ratna Ebti Rachmawati NIM : A.310080153 Fakultas/Jurusan : FKIP / PBSID Jenis : Skripsi Judul : Tindak Tutur Ilokusi pada SPG (Sales Promotion Girl) Di Luwes Nusukan Kawasan Surakarta Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menganggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 27 Oktober 2012 Yang Menyatakan Ratna Ebti Rachmawati

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA SPG (SALES PROMOTION GIRL) KOSMETIK DI LUWES NUSUKAN KAWASAN SURAKARTA Ratna Ebti Rachmawati A310080153 ABSTRAK Tindak tutur dibagi menjadi tiga, yakni yindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur tersebut memiliki fungsi masing-masing. Penelitian ini mengangkat salah satu dari tigatindak tutur tersebut, yaitu tindak tutur ilokusi pada SPG kosmetik di swalayan Luwes daerah Nusukan, Surakarta. Adapun tujuan penelitian ini yang Pertama adalah Mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam tuturan SPG (Sales Promotion Girl) kosmetik di Luwes Nusukan kawasan Surakarta. Kedua, Mendeskripsikan fungsi tindak ilokusi yang digunakan tuturan SPG (Sales Promotion Girl) kosmetik di Luwes Nusukan kawasan Surakarta. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur ilokusi dalam tuturan SPG kosmetik di Luwes Nusukan. Sumber data dalam penelitian ini adalah transkrip data dari rekaman tuturan SPG kosmetik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan merupakan metode yang dipakai untuk mengkaji atau menentukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu yang berada di luar bahasa, terlepas dari bahasa, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Hasil penelitian ini adalah klasifikasi tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh sales promotion girl kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta antara lain: a) representatif, b) direktif, c) komisif, d) ekspresif, dan e) deklaratif. Representatif meliputi modus: (1) menyatakan, (2) mengakui, (3) melaporkan, (4) menunjukkan, (5) menyebutkan, (6) kesaksian, dan (7) berspekulasi. Direktif meliputi modus: (1) mengajak, (2) meminta tanya, (3) menyuruh, (4) mendesak, (5) menyarankan, dan (6) memerintah. Komisif meliputi modus: (1) berjanji. Ekspresif meliputi modus: (1) memuji, (2) mengucapkan terima kasih, (3) mengeluh, (4) mengucap selamat. Deklaratif meliputi modus: (1) memutuskan. Adapun Fungsi tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh sales promotion girl kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta antara lain: a) kompetitif, b) menyenangkan, c) kerja sama, dan d) bertentangan. Fungsi kompetitif meliputi: (1) memerintah dan (2) meminta. Fungsi menyenangkan meliputi: (1) menawarkan, (2) mengundang/mengajak, (3) menyapa, dan (4) mengucapkan terima kasih. Kata Kunci: tindak tutur, ilokasi, spg, kosmetik PENDAHULUAN Manusia sebagai mahluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain dalam mengadakan hubungan dengan sesamanya, manusia memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut adalah bahasa. Bahasa memiliki ruang lingkup yang luas, salah satunya adalah kajian pragmatik. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar. Tipe studi ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksud orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin mereka

katakan yang disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa (Yule, 2006: 3 4). Pragmatik mengkaji tentang tindak tutur. Tindak tutur adalah suatu tindakan yang ditampilkan lewat tuturan. Ada tiga jenis tindak tutur, salah satunya tindak tutur ilokusi yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tindak tutur yang terbentuk adalah tindak tutur ilokusi. Tindak tutur ilokusi disebut sabagai The Act of Doing Something (Wijana dan Mohammad Rohmadi, 2011: 23). Salah satu pemakaian bahasa dalam kehidupan dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan kehidupan, salah satunya dalam perdagangan dan pemasaran. Kegiatan perdagangan itu sendiri dapat dilakukan dengan calon konsumennya baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan perdagangan yang dilakukan secara langsung dengan calon konsumennya bisa dilakukan oleh seorang Sales Promotion Girl. Menurut Ating Tedjasutisna (2000: 229), promosi penjualan (Sales promotion) merupakan segala kegiatan pemasaran, selain personal selling, advertensi dan publisitas untuk merangsang pembelian barang perusahaan. Seorang Sales Promotion Girl (SPG) akan memilih bentuk bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi dengan calon konsumennya dan memperhatikan menyesuaikan antara fungsi dan situasinya. Sebagian besar Sales Promotion Girl (SPG) dalam mempromosikan barang dagangannya menggunakan bahasa Indonesia tidak baku. Hal itu terjadi karena bahasa seorang Sales Promotion Girl (SPG) sering menggunakan bahasa tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam penggunaan bahasa Indonesia pun mereka memilih bahasa yang sesuai dengan situasinya. Konteks situasi atau konteks penutur percakapan terkait dengan berbagai aspek. syarat terjadinya suatu komunikasi itu ada tiga yaitu pembicara, lawan bicara, dan sandi atau bahasa yang digunakan (Zamzani, 2007: 27). Tujuan tuturan dalam hal ini disamakan dengan fungsi tuturan. Tujuan tuturan antara lain bertanya, meminta menyuruh, menghimbau, memberitahu, dan meminta maaf. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat jelas bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sudaryanto (1992: 63), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta dan fenomena yang ada dan secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan yang apa adanya. Bentuk penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi pada spg (sales promotion girl) kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal terpancang. Strategi tunggal terpancang adalah strategi penelitian deskriptif kualitatif yang fokus penelitiannya sudah ditentukan berdasarkan tujuan dan minat peneliti sebelum terjun ke lapangan (Sutopo, 2002: 42). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan tindak tutur ilokusi pada spg (sales promotion girl) kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta. METODE PENELITIAN Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Luwes dikawasan Surakarta. Penelitian ini akan dilakukan selama empat bulan. Dimulai dari bulan Juli

sampai Oktober 2012. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sudaryanto (1992: 63), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta dan fenomena yang ada dan secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan yang apa adanya, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat karakteristik, bahwa data dinyatakan dalam bentuk sewajarnya, senyatanya dengan tidak diubah ke dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan (Mawawi dan Murtini, 2005: 174). Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal terpancang. Strategi tunggal terpancang adalah strategi penelitian deskriptif kualitatif yang fokus penelitiannya sudah ditentukan berdasarkan tujuan dan minat peneliti sebelum terjun ke lapangan (Sutopo, 2002: 42). Pihak-pihak yang berperan memberikan informasi yang diperlukan disebut dengan subjek penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semua informasi dari tuturan SPG kosmetik di Luwes. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus atau kajian penelitian. Sasaran dalam penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur ilokusi dalam tuturan SPG kosmetik di Luwes. Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 1997: 99 100). Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung tindak tutur ilokusi dalam tuturan SPG kosmetik. Sumber data menurut Arikunto (1997: 114) adalah objek darimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah transkrip data dari rekaman tuturan SPG kosmetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik rekam dan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam karena sumber data berasal dari tuturan SPG kosmetik. Menurut Subroto (2007: 40), teknik rekam adalah teknik perolehan data dengan cara merekam pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dengan menggunakan alat bantu yang berupa taperecorder. Alat bantu yang digunakan untuk merekam data dalam penelitian ini adalah handphone. Setelah data dikumpulkan melalui teknik rekam, selanjutnya penelitian melakukan pencatatan terhadap data tersebut. Pencatatan dilakukan dengan melakukan transkripsi data hasil rekaman agar mudah dilakukan analisis. Penelitian kemudian memilih data yang termasuk ke dalam jenis tindak tutur ilokusi. Keabsahan data dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan diuji menggunakan uji validitas data. Jenis validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data teoretis. Peneliti menggunakan trianggulasi data teoretis karena peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori untuk membahas permasalahan yang dikaji. Perspektif tadi akan digunakan untuk menganalisis dan menarik kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Cara mengujinya dengan mengkaitkan teori-teori yang sudah ada dengan permasalahan dan selanjutnya dianalisis untuk membuat simpulan. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 1. Klasifikasi Tindak Tutur

Klasifikasi tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh SPG di swalayan Luwes Nusukan daerah Surakarta adalah jenis representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Berikut ini akan dibahas klasifikasi tindak tutur ilokusi tersebut. a. Representatif 1) Menyatakan O1 : kalo yang light feel itu yang gimana ya mbak? O2 : gini mbak, kalo yang light feel itu walaupun berkeringat tapi nggak ilang gitu lo mbak, tetep kinclong, hehehe yang ini biasa. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus menyatakan, yang ditandai dengan penanda tuturan (gini mbak, kalo yang light feel itu walaupun berkeringat tapi nggak ilang gitu lo mbak, tetep kinclong). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus menyatakan perbedaan tipe produk. 2) Mengakui O1 : Nanti barange gak ada lagi mbak... O2 : Hehehe, ya nanti dilihat dulu mbaknya pilih warna yang mana. soalnya itu og mbak cukup banyak peminate mbak. gimana mbak..., nah ini sampelnya Caring Colours Lipstik Moizturize Rich Lip Colour. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus mengakui, yang ditandai dengan penanda tuturan (cukup banyak peminate). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus mengakui. 3) Melaporkan O1 : Oke mbak, bener. Berapa mbak? O2 : Tiga puluh dua ribu mbak, nggak tambah yang lain mbak? Pelembabnya sekalian atau lipstiknya mbak. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus melaporkan, yang ditandai dengan penanda kata (tiga puluh ribu). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus melaporkan. 4) Menunjukkan O1 : Bedak Wardah mbak..sampelnya mana ya? O2 : ini mbak, ini yang light feel ini yang nggak. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus menunjukkan, yang ditandai dengan penanda kata (ini). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus menunjukkan. 5) Menyebutkan O1 : Apa ya Mbak? O2 : Produk Caring Mbak.

Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus menyebutkan, yang ditandai dengan penanda kata (Caring Mbak). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus menyebutkan. 6) Kesaksian O1 : Nek yang cocok ma kulit mukaku kui yang mana Mbak? O2 : Muka Mbak ini kan kering ya, sebenere pake yang light feel dan lightning sama saja mbak. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus memberi kesaksian, yang ditandai dengan penanda kata (sama saja Mbak). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus memberikan kesaksian. 7) Berspekulasi O1 : Emmm mana ya? O2 : Yang nomer 1 ini natural Mbak, sama persis sama warna kulit Mbak, tapi kalo yang nomer dua ini nanti keliatan lebih merona Mbak. Tuturan di atas adalah tuturan representatif dengan modus berspekulasi, yang ditandai dengan penanda kata (nanti lebih merona). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif dengan modus berspekulasi. b. Direktif 1) Mengajak O1 : Mbak kalo yang cocok untuk bibir saya, apa ya mbak. Bibir saya ki sering kering. O2 : Oh iya bagaimana kalau pake produk kami aja Mbak, kami punya lipstick yang cocok untuk bibir Mbak. Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus mengajak, yang ditandai dengan penanda kata (pake produk kami aja). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus mengajak. 2) Meminta tanya O1 : bedak wardah mbak... sempelnya mana ya? O2 : ini mbak, ini yang light feel ini yang nggak. Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus bertanya, yang ditandai dengan intonasi kalimat tanya. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus bertanya. 3) Menyuruh O1 : Ya Mbak O2 : Ini Mbak, bedak yang nomer dua ya golden beige. Silahkan dilihat dulu.

Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus menuyuruh, yang ditandai dengan kalimat (silahkan dilihat dulu). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus menyuruh. 4) Mendesak O1 : Gak mbak, Masih ada og. O2 : Ow masih ada, padahal diskon lo mbak, apa untuk persediaan aja mbak? Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus mendesak, yang ditandai dengan kalimat (padahal diskon lo Mbak). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus mendesak. 5) Menyarankan O1 : Wah, merona mbak, hehehe. Kalo yang nomer tiga. O2 : Lebih baik jangan yang ini Mbak nanti kelihatan hitam mukanya yang nomer satu ato dua aja Mbak. Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus menyarankan, yang ditandai dengan kalimat (lebih baik jangan yang ini). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus menyuruh. 6) Menentang O2 : mbaknya yang satunya, gak beli sekalian ato mau coba yang Whitening Bengkoang Night Creamnya. O1 : Halah, enggak lah mbak. Saya Cuma nganter tok kok.hehehe Tuturan di atas adalah tuturan direktif dengan modus menentang, yang ditandai dengan tuturan (enggak lah). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif dengan modus menentang. c. Komisif 1) Berjanji O1 : iya. berapa mbak? O2 : 34 ribu mbak, tidak mau coba pake maskernya mbak. pake masker terus bedaknya itu, malah nanti tambah bagus loh mbak di kulit wajah. Tuturan di atas adalah tuturan komisif dengan modus berjanji, yang ditandai dengan kalimat (nanti tambah bagus loh Mbak di kulit wajah). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif dengan modus berjanji. d. Ekspresif 1) Memuji O1 : Takutnya kalau gak cocok mbak O2 : hehehe, mbaknya ini kan kulitnya normal... biasanya itu gak masalah mbak...

Tuturan di atas adalah tuturan ekspresif dengan modus memuji, yang ditandai dengan kalimat (Mbaknya ini kan kulitnya normal). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif dengan modus memuji. 2) Mengucapkan terima kasih O2 : Terima kasih banyak Mbak O1 : Nggak Mbak. Sama-sama, mari Mbak Tuturan di atas adalah tuturan ekspresif dengan modus mengucapkan terima kasih, yang ditandai dengan tuturan (terima kasih). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif dengan modus mengucapkan terima kasih. 3) Mengeluh O1 : Nanti barange gak ada lagi Mbak O2 : Hehehe ya nanti dilihat dulu. Tuturan di atas adalah tuturan ekspresif dengan modus mengeluh, yang ditandai dengan kalimat (barangnya gak ada lagi). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur komisif dengan modus mengeluh. 4) Mengucapkan selamat O2 : Sore Mbak O1 : Sore Mbak bedak Maybelin Mbak. Tuturan di atas adalah tuturan ekspresif dengan modus mengucapkan selamat, yang ditandai dengan tuturan (Sore). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif dengan modus mengucapkan selamat. e. Deklaratif 1) Memutuskan O1 : Ya dah Mbak yang nomer dua aja. O2 : Nomor dua aja Mbak, nggak dua-duanya sekalian? Tuturan di atas adalah tuturan deklaratif dengan modus memutuskan, yang ditandai dengan tuturan (nomor dua saja). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif dengan modus mengucapkan terima kasih. 2. Fungsi Tindak Tutur Ilokusi a. Kompetitif 1) Memerintah Bedak wardah mbak... sempelnya mana ya? Pada data di atas terdapat penanda tuturan (sampelnya mana mbak) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk memerintah O2 untuk mencarikan sampel produk yang diinginkan O1. 2) Memerintah Bedak wardah mbak... sempelnya mana ya?

Pada data di atas terdapat penanda tuturan (sampelnya mana mbak) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk memerintah O2 untuk mencarikan sampel produk yang diinginkan O1. b. Menyenangkan 1) Menawarkan mana ya..., bentar mbak tak liate dulu..., nomer 1 ini cocok mbak yang light beige sama nomer 2 ini golden beige. terserah mbak nya pilih yang mana? Pada data di atas terdapat penanda tuturan (ini cocok Mbak) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk menawarkan produk yang dimiliki kepada konsumen. 2) Mengajak atau mengundang Oh..iya bagaimana kalau pake produk kami aja mbak, kami punya lipstik yang cocok untuk bibir mbak. Pada data di atas terdapat penanda tuturan (bagaimana kalau pake produk kami) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk mengajak O1. 3) Menyapa Mbak..., bedak garnier mbak. Pada data di atas terdapat penanda tuturan (Mbak) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk menyapa. Dalam hal ini, menyapa orang yang lebih tua atau beramah tamah kepada orang lain. 4) Mengucapkan terima kasih Terima kasih banyak mbak. Pada data di atas terdapat penanda tuturan (terima kasih) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk mengucapkan terima kasih. c. Kerja sama 1) Menyatakan Gini mbak, kalo yang light feel itu walaupun berkeringat tapi nggak ilang gitu lo mbak, tetep kinclong hehehehe.. yang ini biasa. Pada data di atas terdapat penanda tuturan (light feel itu walaupun berkeringat tapi nggak ilang gitu lo mbak, tetep kinclong) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk menyatakan keunggulan produk tipe light feel. 2) Melaporkan Tiga puluh dua ribu mbak, nggak tambah yang lain mbak? Pada data di atas terdapat penanda tuturan (tiga puluh dua ribu mbak) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk melaporkan. Dalam hal ini, melaporkan harga produk yang harus dibayar. 3) Mengumumkan hehehe iya mbak, tapi kan ya terjangkau mbak, gimana mbak?. ini anu loh mbak pelembabnya nanti ada di tengah-tengah, seperti ini. Pada data di atas terdapat penanda tuturan (pelembabnya nanti ada di tengahtengah) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk mengumumkan. Dalam hal ini, O2 mengumumkan kandungan produk yang ditawarkan kepada O1. 4) Mengajarkan

Sebelumnya cuci wajah terlebih dahulu sebelum menggunakan masker. Kemudian cukup dengan menuangkan gel masker ke telapak tangan, oleskan secara merata ke seluruh permukaan wajah dan nanti rasanya dingin-dingin seger mbak. Lalu diamkan sebentar hingga gel mengering kurang lebih 15 menit sambil relaksasi, kemudian lepaskan masker secara perlahan. Udah deh mbak Pada data di atas terdapat penanda yang berupa tuturan (tata cara penggunaan produk) yang memiliki fungsi tindak tutur ilokusi untuk mengajarkan. Dalam hal ini, mengajarkan penggunaan suatu produk. SIMPULAN dan SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang tindak tutur ilokusi sales promotion girl kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta, maka simpulan dan saran yang didapat adalah sebagai berikut. 1. Klasifikasi tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh sales promotion girl kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta antara lain: a) representatif, b) direktif, c) komisif, d) ekspresif, dan e) deklaratif. Representatif meliputi modus: (1) menyatakan, (2) mengakui, (3) melaporkan, (4) menunjukkan, (5) menyebutkan, (6) kesaksian, dan (7) berspekulasi. Direktif meliputi modus: (1) mengajak, (2) meminta tanya, (3) menyuruh, (4) mendesak, (5) menyarankan, dan (6) memerintah. Komisif meliputi modus: (1) berjanji. Ekspresif meliputi modus: (1) memuji, (2) mengucapkan terima kasih, (3) mengeluh, (4) mengucap selamat. Deklaratif meliputi modus: (1) memutuskan. 2. Fungsi tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh sales promotion girl kosmetik di luwes Nusukan kawasan Surakarta antara lain: a) kompetitif, b) menyenangkan, c) kerja sama, dan d) bertentangan. Fungsi kompetitif meliputi: (1) memerintah dan (2) meminta. Fungsi menyenangkan meliputi: (1) menawarkan, (2) mengundang/mengajak, (3) menyapa, dan (4) mengucapkan terima kasih. SARAN 1. Bagi sales promotion girl Para sales promotion girl hendaknya memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, dalam hal ini adalah tuturan ilokusi yang digunakannya dalam menawarkan produk yang ditawarkan. Sebagian besar sales promotion girl tersebut terkadang kurang mampu mengkreasikan tuturan yang digunakannya sehingga konsumen kurang tertarik untuk memperhatikan produk yang ditawarkannya. 2. Bagi mahasiswa program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Bagi para mahasiswa hendaknya, dituntu benar-benar memahami suatu tindak tutur balik lokosi, ilokusi, dan perlokusi. Namun, perlu diperhatikan tindak tutur ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur, sehingga dalam mengkaji ilokusi perlu mempertimbangkan aspek-aspek penutur, mitratutur, kapan, dan di mana tindak tutur itu terjadi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.

George, Yule. 2006. Pragmatik (edisi terjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nawawi, Hadari dan Martini Mimi. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rohmadi dan I Dewa Putu Wijana. 2011. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Subroto, D Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Llinguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sutisna, Atingtedja. 1999. Buku Pegangan Pemasaran. Bandung: Sinar Baru. Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Zamzani. 2007. Kajian Sosiopragmatik. Yogyakarta: Cipta Pustaka.