Automotive Science and Education Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG OVERHAUL MOTOR BENSIN MENGGUNAKAN INSTRUCTIONAL MATERIALS PADA MATA KULIAH PRAKTIK PERAKITAN OTOMOTIF II

PENINGKATAN PEMAHAMAN TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN ENGINE PGM-FI DENGAN ALAT PERAGA KELISTRIKAN ENGINE

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SUDUT DWELL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SISTEM PENGAPIAN

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Automotive Science and Education Journal

Unnes Physics Education Journal

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

Automotive Science and Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

Journal of Mechanical Engineering Learning

Economic Education Analysis Journal

Journal of Arabic Learning and Teaching

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

Journal of Primary Education

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MEPERGUNAKAN MEDIA TRAINER STAND SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Fashion and Fashion Education Journal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

Indonesian Journal of History Education

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Automotive Science and Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Edu Elektrika Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

Automotive Science and Education Journal

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Indonesian Journal of History Education

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

Unnes Physics Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

Journal of Elementary Education

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INSIDE OUTSIDE CIRCLE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Transkripsi:

ASEJ 1 (1) (01) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej PENERAPAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA MENDIAGNOSIS SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR Rhino Kartika, Hadromi & Winarno Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 01 Disetujui Februari 01 Dipublikasikan Agustus 01 Keywords: Props Ignition system Motorcycle Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu sepeda motor dan mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa setelah menggunakannya. Dalam penelitian ini, desain eksperimen yang semu dengan pola pre-test posttest one group design diterapkan. Sampel penelitian terdiri atas mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perakitan Otomotif I Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang sejumlah 9 orang. Hasil analisis data mendapatkan bahwa ada peningkatan pemahaman tentang sistem pengapian sepeda motor sebelum dan setelah menggunakan alat peraga, nilai rata-rata sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga secara berurutan sebesar 54,5 dan 75,86. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan alat sepeda motor telah berjalan dengan baik karena prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Perakitan Otomotif I mengalami peningkatan 39,15% dari sebelum menggunakan. Abstract The purpose of this study is to make a prop of motorcycle ignition system and find an increase in the student understanding after using it. In this study, a quasi-experimental design with a pattern of pre-test post-test one group design is applied. The study samples consisted of students who take courses in Automotive Assembly I Department of Mechanical Engineering, State University of Semarang, namely amount of 9 people. Based on the data analysis, it is found that there is an increased understanding of the ignition system of a motorcycle before and after the use of props, the average value before and after the use of props are 54.5 and 75.86, respectively. So it can be said that the use of props motorcycle ignition system has been running well for learning achievements of students attending Automotive Assembly I have increased 39.15% from the prior use 01 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung E5 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 509 E-mail: rino_red_fam@yahoo.co.id ISSN 5-6595

Pendahuluan Mata Kuliah Perakitan Otomotif I Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang merupakan mata kuliah yang tidak hanya menuntut pengetahuan dan pemahaman saja, tetapi juga memerlukan berbagai keterampilan mental. Sudjana (1989) menegaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pembelajaran dapat divisualkan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya, namun tidak berarti bahwa alat peraga itu harus menyerupai keadaan yang sebenarnya. Fungsi alat peraga bukan hanya alat bantu, namun juga merupakan alat pembawa informasi yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengenal komponen yang riil sesuai dengan meteri yang disampaikan. Dari cakupan tersebut, keterampilan mental yang diperlukan dalam pelajaran perakitan otomotif I, antara lain: daya ingat, daya abstraksi, penerapan, analisis dan sintesis dalam pemecahan masalah. Pada mata kuliah Perakitan otomatif I terdapat berbagi macam kompetensi yaitu: tune up yang terdiri dari tune up motor bensin dan tune up motor disel, overhoule yang terdiri dari overhoule motor bensin dan overhoule motor diesel. Kompetensi-kompetensi yang dipelajari saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Apabila penguasaan mahasiswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan sulit untuk menguasai kompetensi selanjutnya. Khususnya untuk kompetensi mendiagnosis sistem pengapian yang merupakan materi tune up motor bensin. Adapun tujuan yang ingin dicapai ataupun diharapkan adalah untuk mengetahui peningkatan kompetensi mahasiswa dalam mendiagnosis sistem pengapian menggunakan desain peraga sistem pengapian. Sistem pengapian adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pembakaran campuran bahan bakar yang telah dikompresikan. Sistem ini menggunakan percikan bunga api sehingga mengakibatkan ledakan pada ruang bakar. Di dalam ruang bakar, ketika campuran bahan bakar yang sudah dikompresi dan memiliki tekanan tinggi terbakar maka akan timbul daya atau tenaga. Maka daya tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan dengan melalui proses pemindahan daya. Pada saat alternator berputar untuk menghasilkan arus, maka generator pulsa mengatur untuk menghasilakan sinyal agar dapat memuati seluruh muatan kapasitor, sehingga pada waktu arus mengalir ke rectifier untuk mengatur arus dari sumber tenaga agar tidak terjadi kelebihan arus. Dari rectifier arus dibagi beberapa aliran yaitu ke sistem pengapian, pengisian dan kelistrikan bodi. Pada sistem pengapian arus dari rectifier di alirkan ke CDI (capacitive discharge ignition) yang merupakan suatu komponen pengapian yang akan diteruskan ke coil ignition untuk menghasilkan tegangan yang besar, hal ini menyebabkan aliran arus pada kumparan primer tiba-tiba terputus. Sehingga garis gaya magnet yang telah terbentuk pada kumparan primer berkurang. Sehingga kumparan sekunder dihubungkan ke busi agar mampu membentuk loncatan bunga api melalui celah busi. Metode Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yang semu dengan pola pre test-post test one group design. Dalam disain ini, penempatan subjek dalam kelompok tidak dilakukan secara acak, melainkan sebagaimana adanya. Namun dalam menentukan kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan secara acak (Samsudi, 005). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang semester 6 rombongan belajar (rombel) sebanyak 9 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu kelas pengikut mata kuliah Perakitan Otomotif I sejumlah 9 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode tes dan dokumentasi. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar untuk mengukur pencapaian pemahaman mahasiswa tentang pemahaman mendiagnosis sistem pengapian. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes essay, penggunaan tes essay ini dapat mengetahui dengan tepat kemampuan dari mahasiswa dibandingkan dengan menggunakan metode pilihan ganda, karena soal pilihan ganda tidak bisa mengetahui secara pasti kemampuan mahasiswa. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati jalannya proses pembelajaran sehingga aktivitas mahasiswa dapat diamati. Instrumen tes yang akan dipakai diuji terlebih dahulu tentang validitas dan reliabilitasnya. Sebelum dianalisis diuji normalitas dan homogenitas data terlebih dahulu, dan selanjutnya adalah pengujian hipotesis menggunakan uji t. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan validitas isi dengan cara membandingkan antara soal instrumen dan materi pelajaran yang diterima oleh mahasiswa tentang mendiagnosis sistem pengapian. Dari penjabaran di atas da-

pat dikatakan bahwa instrumen penelitian telah sesuai dengan materi yang telah diberikan pada mahasiswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen untuk mendapatkan data penelitian dikatakan valid, karena telah sesuai dengan sub materi mendiagnosis sistem pengapian sepeda motor. Rumus reabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabilias dengan rumus Alpha, dari perhitungan diperoleh reliabilitas instrument (r 11 ) sebesar 0,61 dengan jumlah varians butir ( σ b ) sebesar 18,46 dan varians total (σ 1 ) sebesar 51,8. Intrumen ini dapat dikatakan reliabel atau tidak, harga reliabilitas instrumen (r 11 ) dikonsultasikan dengan harga r tabel. Dari tabel r dengan n = 0 taraf kesalahan 5% diperoleh sebesar 0,444 dan taraf kesalahan 1% = 0,561. Tabel 1. Data uji reliabilitas k σ i σ t r 11 r kriteria 5 18,46 51,8 0,61 0,561 Maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga terdapat perbadan yang signifikan. Sebelum mahasiswa menggunakan alat sepeda motor dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa tentang sistem pengapian sepada motor dan setelah menggunakan alat sepeda motor juga dilakukan tes untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa setelah menggunakan alat sepeda motor. Tes hasil belajar ini dilaksanakan pada responden sebanyak 9 mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan 007 yang mengambil mata kuliah perakitan otomotif I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel. Berdasarkan Tabel diperoleh hasil tingkat pemahaman mahasiswa sebelum menggunakan alat sepeda motor kurang dari batas minimum kelulusan (61,00). Nilai minimumnya masih sangat kurang dari nilai minimum kelulusan dan nilai rata-rata masih di bawah batas minimum kelulusan. Jadi dapat dikatakan pemahaman atau hasil belajar dari mahasiswa yang mengikuti perkuliahan perakitan otomotif I kurang memuaskan. Nilai mahasiswa setelah menggunakan alat sepeda motor mengalami peningkatan, dapat dilihat dari hasil nilai minimum dan maksimumnya mengalami peningkatan dan juga nilai rata-rata mengalami peningkatan yang tadinya di bawah nilai 61,00 sekarang nilainya telah melebihi nilai 61,00 yaitu sebesar 75.86. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan alat sepeda motor telah berjalan dengan baik karena prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti perkuliahan perakitan otomotif I mengalami peningkatan 39,15% dari sebelum menggunakan alat peraga sistem pengapian sepeda motor. Uji nornalitas yang dilakukan pada kelas yang mengikuti kuliah perakitan otomotif I mendapatkan hasil nilai D hitung tertinggi sebesar 0,088. Hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel Lilliefors. Dengan α = 0,05dan n = 9 diperoleh nilai D tabel sebesar 0,161 maka dapat dikatakan bahwa distribusi normal. Tabel 3. Data uji normalitas D hitung D tabel 0,088 0,161 Uji homogenitas yang dilakukan pada kelas yang mengikuti kuliah perakitan otomotif I mendapatkan hasil data S 1 sebesar 5.901, S sebesar 35.55 dan F hitung sebesar 1.488. Hasil F hitung Table. Nilai sebelum dan setelah menggunakan alat peraga Sebelum menggunakan alat Setelah menggunakan alat Nilai minimum 45 64 Nilaimaksimum 69 88 Nilai rata-rata 54,517 75,86 3

tersebut dikonsultasikan pada tabel F dengan α = 0,05 dengan dk 1 = dk = 4 diperoleh F tabel = 1,84. Tabel 4. Data uji homogenitas S 1 S 1 F hitung F tabel 5.901 35.55 1.488 1,84 Berdasarkan Tabel 4, maka H 0 diterima, artinya skor-skor pada variabel soal menyebar secara homogen. Analisi t-test yang telah dilakukan didapatkan data t hitung sebesar 6.59. Kemudian data tersebut dikonsultasikan pada tabel t, dengan α = 0,05dengan dk = 9 1 = 8 diperoleh t (0,95)(8) = 1,70. Berdasarkan kriteria, H a diterima apabila t tabel lebih kecil dibandingkan t hitung. Karena nilai t hitung 6.59 lebih besar dibandingkan t tabel 1,70. Sehingga dapat dikatakan t hitung berada di daerah penerimaan H a atau berada di daerah penolakan H 0. Berdasarkan Tabel 5, terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 39.15% antara nilai atau nilai rata-rata sebelum dan sesudah menggunakan alat sepeda motor terjadi peningkatan kearah positif, sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan tentang kompetensi mahasiswa tentang sistem pengapian sepeda motor setelah menggunakan alat peraga pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang Prodi Pendidikan Teknik Mesin. Kegiatan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dosen dengan sedemikian rupa, sehingga tingkah laku mahasiswa menjadi berubah ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya. Mulyasa (007) mengemukakan kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses, pembentukkan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.. Dalam penelitian ini, hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelum dan sesudah menggunakan alat. Hal ini terjadi karena dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian proses kegiatan belajarmengajar menjadikan mahasiswa berminat atau termotivasi untuk mempelajari sistem pengapian sepeda motor terutama dengan adanya alat peraga dan modul. Selain itu mahasiswa menjadi lebih aktif dan terfokus. Kelebihan-kelebihan inilah yang dapat meningkatkan pemahaman serta mendiagnosis mahasiswa tentang sistem pengapian sepeda motor. Dalam penelitian ini mengalami peningkatan sebesar 39.15% sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga serupa pada penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan mengggunakan alat peraga yang telah didesain serupa dengan sepeda motor yang biasa digunakan membuat mahasiswa lebih memahami pembelajaran yang dilakukan pada saat praktek. Tabel 5. Analisi uji t Hasil sebelum menggunakan alat Hasil setelah menggunakan alat peraga sistem pengapian N 9 9 54.517 75.86 t hitung 6.59 t tabel 1,70 Simpulan Terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 39.15% antara hasil sebelum dan setelah menggunakan alat sepoeda motor (t hitung = 6.59, t tabel = 1,70) 4

Tabel 6. Data peningkatan pemahaman mahasiswa No. soal Nilai rata-rata sebelum menggunakan alat peraga Nilai rata-rata setelah menggunakan alat peraga 1 70 76 1,67 64 73 14,4 3 45 71 3.8 4 7 81 10,56 5 58 70 9,64 Peningkatan (%) Materi yang harus dikuasai Pengertian, Fungsi komponen serta cara kerja dan rangkaian sistem pengapian Gangguan yang terjadi pada sistem pengapian Gambar 1. Peningkatan nilai rata-rata tiap indikator soal Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan alat pada sepeda motor pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 007 Teknik Mesin UNNES. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pada tes sebelum menggunakan alat peraga sebesar 54.517 dan nilai rata-rata pada tes setelah menggunakan alat sebesar 75.86, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan sebesar 39,15% dari hasil sebelum menggunakan Alat Peraga Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor. Desain peraga sistem pengapian CDI supra X 15D yang telah dibuat menyerupai sepeda motor membuat mahasiswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena bentuknya secara visual dan memberikan pengetahuan diantaranya adalah: 1) Memberikan informasi kepada mahasiswa sistem pengapian CDI, ) Memberikan informasi tentang fungsi tiap-tiap komponen yang berada di sistem pengapian, 3) Memeberikan informasi tentang cara kerja, 4). Dapat berfungsi sebagai perangkat pembelajaran yang sudah teruji dalam kegiatan belajar mengajar Agar pemahaman mahasiswa lebih maksimal diharapkan pada saat penggunaan alat peraga sistem pengapian pada sepeda motor perlu adanya kesetaraan antara pemahaman aplikatif dan pemahaman teoritis. Perlu adanya peningkatan kualitas penyusunan alat peraga sisem pengapian pada sepeda motor dengan cara menambah literatur, alat aplikatif, animasi, dan power point yang lebih menarik sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Agar pemahaman pada fungsi dan cara kerja aktuator lebih meningkat maka perlu adanya penambahan alat animasi tentang fungsi dan cara kerja pada alat peraga sisem pengapian pada sepeda motor. Daftar Pustaka Mulyasa, E. 007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Samsudi. 005. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: LPM Unnes Sudjana. 1989. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito 5