PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)




PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN MARET 2017



PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MEI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JULI 2016

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017 TURUN -0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

No. 02/05/81/Th.VII,4 Mei 2015

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU JANUARI 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Transkripsi:

No.36/08/91 Th. XI, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN PROVINSI PAPUA BARAT NTP Provinsi Papua Barat Juli 2017 sebesar 100,20 atau naik 0,17 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,31 persen dibandingkan laju Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang hanya naik sebesar 0,14 persen. Pada Juli 2017, menurut subsektor, NTP Hortikultura (NTPH) merupakan subsektor yang memiliki indeks tertinggi, yaitu sebesar 109,38. Sebaliknya, NTP Tanaman Pangan (NTPP) merupakan subsektor yang memiliki indeks terendah, yaitu sebesar 93,80. Menurut laju pertumbuhan indeks dibandingkan bulan sebelumnya NTP Tanaman pangan (NTPP) memiliki laju pertumbuhan terendah, yaitu turun 1,45 persen. Sebaliknya, NTP Hortikultura (NTPH) memiliki laju pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 1,61 persen. Pada Juli 2017 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Papua Barat sebesar 0,22 persen terutama disebabkan oleh indeks kelompok bahan makanan, yaitu naik 0,52 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Papua Barat Juli 2017 sebesar 113,88 atau naik 0,40 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi 1

termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 8 (delapan) Kabupaten di Provinsi Papua Barat pada Juli 2017, menunjukan bahwa NTP Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen dibanding Juni 2017 yaitu dari 100,03 menjadi 100,20 Hal ini disebabkan karena indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian umumnya turun lebih cepat dibandingkan. indeks harga hasil produksi pertanian umumnya Dua dari lima subsektor pada Juli 2017 mengalami laju peningkatan indeks NTP. Berikut dua subsektor yang mengalami laju peningkatan, antara lain NTP subsektor hortikultura sebesaar 1,61 persen dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,92 peren. Sedangkan, NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 1,45 persen dan NTP peternakan turun sebesar 0,69 persen dan NTP perikanan turun sebesar 0,28 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam sesuai komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juli 2017, secara agregat indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 0,31 persen apabila dibandingkan dengan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Juni 2017, yaitu dari 127,85 menjadi 128,24. Laju peningkatan It di Provinsi Papua Barat Juli 2017 disebabkan oleh adanya laju peningkatan indeks terima pada dua dari lima subsektor. Subsektor tersebut meliputi, subsektor hortikultura sebesar 1,67 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,09 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks terima yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,23 persen, subsektor peternakan sebesar 0,52 persen dan subsector perikanan sebesar 0,23 persen. 2

Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor Juli 2017 (2012=100) 1. Tanaman Pangan Juni 17 Juli 17 [1] [2] [3] [4] a. Indeks yang Diterima (It) 124.70 123.16-1.23 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131.01 131.30 0.22 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 95.18 93.80-1.45 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 139.33 141.66 1.67 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129.43 129.52 0.06 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 107.65 109.38 1.61 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 121.74 123.07 1.09 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126.45 126.67 0.17 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 96.27 97.16 0.92 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 120.93 120.30-0.52 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122.66 122.87 0.17 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 98.59 97.91-0.69 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 128.70 128.40-0.23 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.27 128.33 0.05 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 100.34 100.05-0.28 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) 130.45 130.12-0.26 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.15 128.22 0.05 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 101.80 101.48-0.31 5.2. Pembudidaya Ikan a. Indeks yang Diterima (It) 115.22 115.22 0.00 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129.20 129.24 0.03 c. Nilai Tukar Petani (NTPi) 89.18 89.15-0.03 NTP Gabungan/ Provinsi Papua Barat NTP Gabungan Subsektor a. Indeks yang Diterima (It) 127.85 128.24 0.31 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127.81 127.99 0.14 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 100.03 100.20 0.17 NTP Gabungan Tanpa Ikan Bulan Persentase Perubahan a. Indeks yang Diterima (It) 127.74 128.22 0.38 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127.75 127.94 0.15 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 99.99 100.22 0.23 Keterangan: Nilai indeks menggunakan pembulatan 2 digit dibelakang koma. 3

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) berfluktuasi diakibatkan oleh harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juli 2017, Ib di Provinsi Papua Barat dilaporkan secara agregat mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen bila dibandingkan Juni 2017, yaitu dari 127,81 menjadi 127,99. Kenaikan Ib tersebut terjadi karena seluruh subsektor mengalami kenaikan indeks bayar. Berikut indeks yang mengalami kenaikan menurut subsektornya, subsektor tanaman pangan sebesar 0,22 persen; subsektor hortikultura sebesar 0,06 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,17 persen; subsektor peternakan sebesar 0,17 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,05 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Juli 2017 NTPP di Provinsi Papua Barat mengalami penurunan sebesar 1,45 persen dengan nilai indeksnya pada posisi 93,80 di bandingkan Juni 2017. Penurunan laju NTPP ini karena laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik relatif lebih cepat sebesar 0,22 persen dibandingkan laju indeks harga yang diterima petani (It) yang turun sebesar 1,23 persen. Penurunan It Juli 2017 karena adanya penurunan indeks pada kelompok padi sebesar 1,74 persen dan palawija sebesar 0,69 persen. Disisi lain, kenaikan Ib Juli 2017 karena adanya kenaikan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,26 persen.. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Juli 2017, NTPH di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen dengan nilai indesknya pada posisi 109,38 di bandingkan Juni 2017. Penurunan NTPH ini karena laju indeks harga yang diterima petani (It) naik reltif lebih cepat sebesar 1,67 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar sebesar 0,06 persen. Peningkatan It Juli 2017 karena adanya peningkatan indeks harga kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan masing-masing sebesar 2,32 persen dan 0,23 persen. Sedangkan, kelompok tanaman obat mengalami penurunan sebesar 2,21 persen. Disisi lain, kenaikan Ib Juli 2017 ini dipicu oleh kenaikan indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,12 persen. 4

Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor dan Perubahannya Juli 2017 (2012=100) 1. Tanaman Pangan Juni 17 Juli 17 [1] [2] [3] [4] a. Indeks Diterima Petani 124.70 123.16-1.23 - Padi 128.06 125.83-1.74 - Palawija 121.24 120.41-0.69 b. Indeks Dibayar Petani 131.01 131.30 0.22 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 133.54 133.88 0.26 - Indeks BPPBM 117.13 117.10-0.02 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 139.33 141.66 1.67 - Sayur-s ayuran 135.67 138.81 2.32 - Buah-buahan 148.65 149.00 0.23 - Tanaman Obat 115.90 113.33-2.21 b. Indeks Dibayar Petani 129.43 129.52 0.06 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 133.29 133.45 0.12 - Indeks BPPBM 113.80 113.58-0.19 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks DiterimaPetani 121.74 123.07 1.09 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 121.74 123.07 1.09 b. IndeksDibayarPetani 126.45 126.67 0.17 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 134.05 134.39 0.25 - Indeks BPPBM 110.79 110.75-0.04 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 120.93 120.30-0.52 - Ternak Bes ar 131.57 130.14-1.08 - Ternak Kecil 121.09 122.43 1.11 - Unggas 120.06 120.05-0.01 - Has ilternak 116.08 114.96-0.97 b. Indeks Dibaya rpetani 122.66 122.87 0.17 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 133.52 133.99 0.35 - Indeks BPPBM 108.28 108.15-0.12 5. Perikanan Tangkap Dan Pembudidaya a. Indeks Diterima Petani 128.70 128.40-0.23 - Penangkapan 130.45 130.12-0.26 - Budidaya 115.22 115.22 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 128.27 128.33 0.05 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 136.89 137.01 0.08 - Indeks BPPBM 111.81 111.78-0.03 5.1. Perikanan Tangkap Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Perubahan a. Indeks Diterima Petani 130.45 130.12-0.26 - Penangkapan Laut 130.45 130.12-0.26 b. Indeks Dibayar Petani 128.15 128.22 0.05 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 136.95 137.06 0.08 - Indeks BPPBM 112.11 112.09-0.02 (Lanjutan Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Barat Per Subsektor dan Perubahannya) 5

5.2. Perikanan Budidaya Kelompok dan Sub kelompok Bulan Juni 17 Juli 17 Persentase Perubahan [1] [2] [3] [4] a. Indeks Diterima Petani 115.22 115.22 0.00 - Budidaya Ai r Tawar 121.67 121.67 0.00 - Budidaya Laut 113.40 113.40 0.00 - Budidaya Ai r Payau 100.00 100.00 0.00 b. Indeks Dibayar Petani 129.20 129.24 0.03 - Indeks Kons ums i Rumah Tangga 136.45 136.56 0.08 - Indeks BPPBM 109.51 109.37-0.13 Keterangan: Nilai indeks menggunakan pembulatan 2 digit dibelakang koma. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Juli 2017 NTPR mengalami peningkatan sebesar 0,92 persen apabila dibandingkan dengan Juni 2017 yaitu dari 96,27 menjadi 97,16. Peningkatan NTPR ini disebabkan oleh laju indeks harga yang diterima petani (It) naik relatif lebih cepat sebesar 1,09 persen dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya naik sebesar 0,17 persen.. Peningkatan It pada Juli 2017 ini karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 1,09 persen yaitu dari 121,74 menjadi 123,07. Disisi lain, kenaikan Ib pada Juli 2017 dikarenakan adanya laju indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Juli 2017, NTPT mengalami penurunan sebesar 0,69 persen apabila dibandingkan Juni 2017 yaitu dari 98,59 menjadi 97,91, hal ini terjadi karena laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,17 persen dibandingkan laju indeks harga yang diterima petani (It) yang hanya turun sebesar 0,52 persen. Penurunan It pada Juli 2017 ini disebabkan karena terjadi penurunan indeks harga pada kelompok ternak besar, hasil ternak dan unggas masing-masing sebesar 1,08 persen, 0,97 persen dan 0,01 persen. Sedangkan, kelompok ternak kecil mengalami peningkatan sebesar 1,11 persen. Disisi lain, kenaikan Ib pada Juli 2017 ini disebabkan karena kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,35 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) 6

Pada Juli 2017, terjadi penurunan NTNP sebesar 0,28 persen dibandingkan Juni 2017 yaitu dari 100,34 menjadi 100,05. Penurunan NTNP ini dikarenakan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalamai peningkatan sebesar 0,05 persen, dibandingkan laju indeks harga yang diterima petani (It) yang turun sebesar 0,23 persen. Penurunan It Juli 2017 dikarenakan terdapat penurunan indeks harga kelompok perikanan tangkap sebesar 0,26 persen. Di sisi lain, kenaikan Ib Juli 2017 disebabkan karena kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,08 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Juli 2017, terjadi penurunan NTN sebesar 0,31 persen dibandingkan Juni 2017 yaitu dari 101,80 menjadi 101,48 Penurunan NTN ini disebabkan karena laju indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peunurunan sebesar 0,26 persen, dibandingkan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang naik sebesar 0,05 persen. PenurunanIt Juli 2017 disebabkan adanya penurunan pada indeks harga kelompok penangkapan laut sebesar 0,26 persen. Disisi lain, peningkatan Ib Juli 2017 disebabkan karena meningkatnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,08 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Juli 2017, terjadi penurunan NTPi sebesar 0,03 persen dibandingkan Juni 2017 yaitu dari 89,18 menjadi 89,15. Penurunan NTPi ini disebabkan karena laju indeks harga yang diterima petani (It) tidak mengalami perubahan nilai bila dibandingkan dengan Juni 2017, sedangakan laju indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang naik sebesar 0,03 persen. Nilai It Juli 2017 yang tidak mengalamai perubahan disebabkan oleh indeks harga kelompok budidaya laut, air tawar dan air payau tidak mengalami perubahan nilai dari bulan sebelumnya. Disisi lain, peningkatan Ib Juli 2017 disebabkan karena peningkatan indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 1,05 persen. 7

5. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada Juli 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan secara regional di Provinsi Papua Barat sebesar 0,22 persen, hal ini terjadi karena dari tujuh terdapat empat kelompok pengeluaran rumah tangga yang mengalami peningkatan atau inflasi. Kelompok bahan makanan: Pendidikan, rekreasi dan olahraga; makanan jadi, minuan, rokok dan tembakau; dan kesehatan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,52 persen, 0,44 persen, 0,11 persen dan 0,03 persen,. Tabel 3 Inflasi Pedesaan Provinsi Papua Barat dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, Juli 2017 (2012=100) Kelompok Pengeluaran Inflasi Pedesaan Provinsi Juli 2017 Inflasi Pedesaan Nasional Juli 2017 [1] [2] [3] Konsumsi Rumah Tangga 0.22 0.15 1 Bahan Makanan 0.52 0.05 2 Makanan Jadi, Minuman, rokok, dan tembakau 0.11 0.25 3 Perumahan -0.39 0.11 4 Sandang -0.17 0.04 5 Kesehatan 0.03 0.30 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.44 0.60 7 Transportasi dan Komunikasi -0.05 0.13 Keterangan: Nilai indeks menggunakan pembulatan 2 digit dibelakang koma. 8

6. NTUP Subsektor NTUP merupakan nilai tukar (term of trade) antara barang/produksi pertanian dengan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang dinyatakan dalam persen. Pada Juli 2017 terjadi peningkatan NTUP Provinsi Papua Barat sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,31 persen, dibandingkan indeks BPPBM yang turun sebesar 0,09 persen. Menurut subsektor, peningkatan NTUP terdapat pada dua dari lima subsektor penyusun NTUP. Subsektor yang mengalami kenaikan tersebut yaitu subsektor hortikultura naik sebesar 1,86 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,13 persen dan Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Papua Barat per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Juli 2017 (2012=100) Subsektor Juni'17 Juli'17 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 106.46 105.17-1.21 2. Hortikultura 122.44 124.72 1.86 3. Tanaman Perkebunan Raky at 109.88 111.13 1.13 4. Peternakan 111.68 111.24-0.40 5. Perikanan 115.11 114.88-0.20 a. Tangkap 116.36 116.08-0.24 b. Budiday a 105.21 105.35 0.13 NT UP Provinsi Papua Barat 113.42 113.88 0.40 Keterangan: Nilai indeks menggunakan pembulatan 2 digit dibelakang koma. 9

Diterbitkan oleh : Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Jl. Trikora-Sowi IV No.99, Manokwari 98312. Contact Person: Kepala Bidang Statistik Distribusi Hendra Wijaya, SST, M.Si (0811-4857-341) Elen Nanlohy, SST 10