BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Model-Model User Acceptance

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

EVALUASI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN HOT FIT MODEL (Studi Kasus : Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saling terintegrasi guna mendukung tercapainya suatu strategi bisnis, yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Karakteristik Manusia, Karakteristik Organisasi dan Karakteristik Teknologi. Terhadap Penerimaan Sistem Informasi di Rumah sakit

Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. commerce yang awalnya beralamat di yang didirikan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem perparkiran yang baik akan mendukung fasilitas umum yang

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

Skripsi. Analisis Kepuasan Penggunaan Software Berbasis Enterprise Resource Planning Ditinjau dari Persepsi Pengguna

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sangat banyak digunakan di hampir seluruh bidang industri di Indonesia, dikarenakan perkembangan teknologi, perubahan proses bisnis yang dinamis, dan kebutuhan data yang akurat dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat sangat penting pada saat ini. Maka dari itu sangat diperlukan suatu sistem yang dapat diintegrasikan sesuai dengan proses bisnis yang berjalan untuk mendukung efisiensi dan efektifitas di dalam perusahaan. Tidak hanya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur atau yang lainnya, salah satunya rumah sakit yang bergerak dalam bidang kesehatan. Bidang kesehatan sangat potensial untuk digabungkan dengan sistem informasi yang dapat diintegrasikan dengan dukungan teknologi terbaru. Penggabungan proses bisnis rumah sakit dengan teknologi yang baik dapat dilakukan dengan implementasi suatu sistem informasi yang terintegrasi secara menyeluruh atau biasa dikenal dengan Enterprise Resource Planning (ERP), berdasarkan pernyataan Wang, Archer, & Pei (2007), ERP yang diimplementasi di rumah sakit dapat disebut dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Berdasarkan Peraturan Menkes RI (Menteri Kesehatan Republik Indonesia) Nomor 82 Tahun 2013 pasal 3 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), dijelaskan bahwa seluruh rumah sakit di Indonesia wajib menggunakan SIMRS untuk memudahkan pertukaran pertukaran dan menghasilkan informasi yang tepat, akurat, dan terbarukan di dalam internal rumah sakit, antar rumah sakit, dan antar rumah sakit dan kementrian kesehatan. Berdasarkan peraturan tersebut juga disebutkan bahwa aplikasi SIMRS yang digunakan dapat berasal dari Kementrian Kesehatan yang bersifat open-source ataupun dapat dibuat oleh rumah sakit itu sendiri dan harus sesuai persyaratkan yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. 1

2 Ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang sudah menerapkan SIMRS dalam operasionalnya, di wilayah sekitar Tangerang dan Tangerang Selatan, RS XYZ cukup tepat untuk dijadikan sebagai obyek penelitian dikarenakan RS XYZ sudah dikenal sebagai rumah sakit yang menerapkan SIMRS dengan baik, dalam pelayanannya. Untuk itu kami ingin meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan (acceptances) dan penghalang (barriers) penggunaan SIMRS oleh karyawan RS XYZ. Faktor-faktor ini sangat penting untuk menjadi dasar pengembangan SIMRS untuk cabang lain di seluruh Indonesia dari RS XYZ. Penggunaan SIMRS di rumah sakit di Indonesia juga memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penghalang dalam penggunaannya. Berdasarkan peneilitian Rizky (2015), yang mengkaji faktor penerimaan pengguna terhadap SIMRS di RS Pondok Indah dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) menyatakan bahwa faktor Kemudahaan Penggunaan (Perceived Ease o Use) dan Manfaat yang dirasakan (Perceived Usefulness) menjadi faktor penting penerimaan SIMRS di RS tersebut. Sedangkan, berdasarkan Pinem, Fajrina, Shandyaduhita, Handayani, & Hidayanto (2015), yang mengkaji faktor penghalang pengguna (user barrier) terhadap SIMRS yang terintegrasi antara rumah sakit di seluruh Indonesia dengan Kementrian Kesehatan mengunakan Technology-Organizational-Environment (TOE) Framework ditambah dengan faktor Financial menyatakan bahwa faktor penghalang yang paling berpengaruh adalah (1) kurangnya kemampuan pengguna untuk mengoperasikan SIMRS (lack of skilled human), (2) tidak mau berubah menggunakan SIMRS (resistance to change), (3) rumitnya proses bisnis di rumah sakit (business process complexity), (4) kurangnya pengetahuan tentang sistem yang terintegrasi (lack of integration knowledge), (5) kurangnya teknologi keamanan data (lack of data security technology).

3 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan SIMRS pada RS XYZ? 2. Apa faktor yang menjadi penghalang penggunaan SIMRS pada RS XYZ? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Adapun yang menjadi ruang lingkup yang penulis tentukan dari penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor penerimaan penggunaan SIMRS di RS XYZ. 2. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor penghalang penggunaan SIMRS di RS XYZ. 3. Responden dari penelitian dibatasi terhadap para karyawan/personel kesehatan di rumah sakit pada bagian keuangan, farmasi, laboratorium, IT, material management, customer relation, rawat jalan, ward (bangsal), marketing dan rekam medis. 4. Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai model penelitian yang digunakan untuk menguji tingkat pengaruh antar faktor penerimaan penggunaan SIMRS dan menggunakan metode analisis Strucutural Equation Model (SEM) dan menggunakan aplikasi Partial Least Squares (PLS), dan untuk menentukan prioritas penghalang penelitian ini menggunakan model penelitian Technology-Environment-Organization (TOE) framework serta menggunakan metode analisis Decision- Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL).

4 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Mengidentifikasi fakor-faktor penerimaan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) di RS XYZ. 2. Menentukan prioritas faktor-faktor penghalang yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS). 3. Memberikan gambaran kondisi penggunaan SIMRS pada RS XYZ. Adapun manfaat yang didapat berdasarkan penelitian ini untuk pihak RS XYZ dan pihak penulis, yaitu: 1. Pihak rumah sakit mendapatkan referensi yang dapat dijadikan pedoman saat mengimplementasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) di cabang RS XYZ lainya, sehingga pihak rumah sakit dapat memaksimalkan tingkat adopsi dari penggunaan SIMRS. 2. Menyediakan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penghalang penggunaan SIMRS di Rumah Sakit. 3. Diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan Literature dalam model penerimaan sistem yang baru. 1.5 Metode Penelitian Dalam mengumpulkan data untuk memperoleh infromasi yang dibutuhkan agar mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang ada kami menggunakan metode kuantitatif dikarenakan dapat menghimpun data secara sampling untuk mewakili seluruh populasi yang ada serta metode kualitatif deskriptif karena hasil wawancara yang dianalisis untuk menggambarkan kondisi SIMRS yang ada. Selain metode diatas kami juga menggunakan metode lain yaitu dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut.

5 1. Studi Pustaka Dengan cara mencari referensi yang bersifat teoritis di perpustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian ini yang akan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan skripsi. 2. Observasi Penelitian akan dilakukan secara langsung dengan peninjauan langsung ke lapangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan beberapa cara : a. Metode angket/kuisioner Penelitian yang dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada karyawan perusahaan. b. Metode Wawancara Mengajukan pertanyaan kepada karyawan bagian IT yang ada di RS XYZ. 1.6 Hipotesis Berikut dijabarkan hipotesis-hipotesis dalam lingkup penerimaan SIMRS (Acceptance of HIS). H1. Faktor Compatibility berpengaruh terhadap faktor Perceived Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Compatibility berpengaruh terhadap faktor Perceived H1: H0: Compability tidak berpengaruh dengan Perceived H1: Compatibility berpengaruh dengan Perceived H2. Faktor Compatibility berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Compatibility berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. H2: H0: Compatibility tidak berpengaruh dengan Ease of Use.

6 H1: Compatibility berpengaruh dengan Ease of Use diterima. H3. Faktor Information Quality berpengaruh terhadap faktor Perceived of Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Information Quality berpengaruh terhadap faktor Perceived of H3: H0: Information Quality tidak berpengaruh dengan Perceived of H1: Information Quality berpengaruh dengan Perceived of H4. Faktor Information Quality berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Information Quality berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. H4: H0: Information Quality tidak berpengaruh dengan Ease of Use. H1: Information Quality berpengaruh dengan Ease of Use diterima. H5. Faktor System Quality berpengaruh terhadap faktor Perceived Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor System Quality berpengaruh terhadap faktor Perceived H5: H0: System Quality tidak berpengaruh dengan Perceived H1: System Quality berpengaruh dengan Perceived H6. Faktor System Quality berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor System Quality berpengaruh terhadap faktor Ease of Use.

7 H6: H0: System Quality tidak berpengaruh dengan Ease of Use. H1: System Quality berpengaruh dengan Ease of Use. H7. Faktor Information Security berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Information Security berpengaruh terhadap faktor Perceived H7: H0: Information Security tidak berpengaruh dengan Perceived H1: Information Security berpengaruh dengan Perceived H8. Faktor Information Security berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Information Security berpengaruh terhadap faktor Ease of Use. H8: H0: Information Security tidak berpengaruh dengan Ease of Use. H1: Information Security berpengaruh dengan Ease of Use. H9. Faktor Ease of Use berpengaruh terhadap faktor Perceived Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Ease of Use berpengaruh terhadap faktor Perceived H9: H0: Ease of Use tidak berpengaruh dengan Perceived H1: Ease of Use berpengaruh dengan Perceived H10. Faktor Ease of Use berpengaruh terhadap faktor Acceptance of HIS. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Ease of Use berpengaruh terhadap faktor Acceptance of HIS. H10: H0: Ease of Use tidak berpengaruh dengan Acceptance of HIS.

8 H1: Ease of Use berpengaruh dengan Acceptance of HIS. H11. Faktor Perceived Usefulness berpengaruh terhadap faktor Acceptance of HIS. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Perceived Usefulness berpengaruh terhadap faktor Acceptance of HIS. H11: H0: Perceived Usefulness tidak berpengaruh dengan Acceptance of HIS. H1: Perceived Usefulness berpengaruh dengan Acceptance of HIS. H12. Faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Compatibility. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Compatibility. H12: H0: Self-Efficacy tidak berpengaruh dengan Compatibility. H1: Self-Efficacy berpengaruh dengan Compatibility. H13. Faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Information Quality. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Information Quality. H13: H0: Self-Efficacy tidak berpengaruh dengan Information Quality. H1: Self-Efficacy berpengaruh dengan Information Quality. H14. Faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor System Quality. Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor System Quality. H14: H0: Self-Efficacy tidak berpengaruh dengan System Quality. H1: Self Efficacy berpengaruh dengan System Quality.

9 H15. Faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Information Security Pernyataan ini menjelaskan bahwa faktor Self-Efficacy berpengaruh terhadap faktor Information Security. H15: H0: Self-Efficacy tidak berpengaruh dengan Information Security. H1: Self-Efficacy berpengaruh dengan Information Security diterima. 1.7 Tinjauan Pustaka Penelitian ini dibuat berdasarkan dari beberapa jurnal yang membahas tentang penghalang dan penerimaan pengguna SIMRS, Electronic Medical Record (EMR), Electronic Health Record (EHR), dan Enterprise Resource Planning (ERP) di beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, Amerika Serikat, Arab Saudi, Hongkong, Tiongkok, Iran, dan Afrika Selatan. Ada beberapa model penerimaan (acceptance model) untuk mengkaji faktor penerimaan pengguna terhadap teknologi, namun, penulis memilih empat model penerimaan yang paling efektif untuk menjawab faktor-faktor penerimaan terhadap SIMRS di RS XYZ, dikarenakan model ini sering digunakan dibeberapa penelitian yang mengkaji tentang penerimaan pengguna yaitu, Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), Technology Acceptance Model (TAM), Information Systems (IS) Success Model. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein & Ajzen (1975) yang membantu para peneliti untuk memahami dan memprediksi sikap dan perilaku individu. Menurut Kasman & Carvallo (2013), teori tersebut paling sering digunakan sebagi model teoritis dalam sistem informasi. Kinerja seseorang mengenai perilaku tertentu ditentukan oleh tujuan untuk menjalankan perilaku, dan tujuan tersebut ditentukan oleh sikap dan norma subyektif. TPB merupakan perluasan dari TRA, yaitu dengan penambahan variabel perceived behavioral control-selain perilaku dan norma subyektif, untuk menerangkan situasi dimana individu tidak memiliki pengendalian terhadap perilaku yang diinginkannya. Chau & Hu (2001), menggabungkan TPB dengan

10 TAM. Variabel pengendaliannya diukur dengan 3 indikator yaitu kemampuan, pengetahuan, dan sumber daya yang dimiliki. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Rizky (2015), membahas faktor yang mempengaruhi penerimaan di RS Pondok Indah menggunakan TAM, yang menghasilkan bahwa kemudahan penggunaan (Perceived of Each Use) dan peningkatan kinerja (Perceived of Usefulness) berpengearuh terhadap penerimaan SIMRS di RS Pondok Indah. Information Systems (IS) Success Model menurut Delone & McLean (2003) sebagai kerangka kerja dan model untuk mengukur variabel kompleks ketergantungan dalam penelitian IS. Delone & McLean mempublikasikan kembali D&M IS Success Model yang telah di update, dengan memasukkan service quality sebagai salah satu variabel independen selain system quality dan information quality yang mempengaruhi user satisfaction dalam mengukur kesuksesan suatu sistem informasi. Penelitian dari Fakih, Winarno, Nugroho (2015) mengevaluasi billing system di RSUD Dr R Soeprapto Cepu, dengan menggunakan model penelitian IS Succes Model dan diintegrasikan dengan Technology Acceptance Model. Berdasarkan pernyataan Pinem, Fajrina, Shandyaduhita, Handayani, & Hidayanto (2015), bahwa model penerimaan Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang kuat untuk dijadikan variabel faktor penerimaan dalam penelitian. TAM dihubungkan dari faktor technology yang terdiri dari: Tabel 1.1 Faktor Penerimaan Compatibility: Sejauh mana suatu inovasi dianggap sebagai konsisten dengan nilai-nilai yang ada, kebutuhan, dan pengalaman dari pengadopsi potensial Perceived of Ease Use: Sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari upaya / tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan sistem Sumber: Handayani (2015) Information Quality: Kualitas informasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak System Quality: Kualitas dari software yang ada

11 Tabel 1.1 Faktor Penerimaan (Lanjutan) Perceived Usefulness: Sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan atau kinerja pekerjaan Self Efficacy: : Sejauh mana seseorang percaya bahwa pemahaman yang lebih baik dan lebih banyak pengetahuan tentang komputer,semakin besar kemungkinan seseorang akan merasa, sebagai akibat dari tingkat kepercayaan mereka. Sumber: Handayani (2015) Information Security: Mengukur pengaruh keamanan informasi mempengaruhi kemudahan penggunaan dan peningkatan kinerja Untuk metode penghitungan data dari faktor penerimaan penulis menggunakan metode SEM, penulis menggunakan dikarenakan SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung. SEM memungkinkan dilakukannya analisis di antara beberapa variabel dependen dan independen secara langsung (Hair, Ringle, & Sarstedt, 2011). Untuk faktor-faktor penghalang penggunaan SIMRS, penulis menggunakan Technology-Organizational-Environment (TOE) Framework, karena berdasarkan kajian dari Pinem, Fajrina, Shandyaduhita, Handayani, & Hidayanto (2015), TOE Framework merupakan model yang dapat digunakan sebagai model untuk mencari faktor penerimaan ataupun penghalang dalam penggunaan teknologi, ditambah banyak penelitian yang menggunakan faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan (environment) untuk mengkaji faktor penghalang penggunaan teknologi Dalam penelitian ini, penulis melihat TOE Framework dari sisi penghalang dalam penggunaan teknologi. Seperti penelitian Khalifa (2013) yang mengkaji faktor penghalang penggunaan SIMRS di Arab Saudi menggunakan TOE Framework, dan Boonstra & Broekhuis (2010), dalam penelitiannya mengkaji faktor penghalang penggunaan Electronic Medical Record (EMR) menggunakan faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan.

12 Untuk mengolah data dari faktor penghalang pengguna, penulis memutuskan untuk menggunakan metode Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL). DEMATEL pertama kali dikembangkan oleh The Science and Human Affairs Program of the Battelle Memorial Institute of Geneve antara tahun 1972-1976. Tujuan utama dikembangkannya DEMATEL adalah untuk mempelajari dan mencari penyelesaian permasalahan yang rumit dan saling berkaitan satu sama lain Tzeng, Chiang, & Li (2007). Dalam penelitian ini DEMATEL digunakan untuk menentukan faktor-faktor apa yang memiliki pengaruh paling signifikan yang menjadi penghalang penggunaan SIMRS di RS XYZ. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nathan (2013), tentang menentukan faktor adopsi penggunaan cloud menggunakan model DEMATEL dalam menentukan faktor yang paling mempengaruhi perusahaan menggunakan teknologi cloud. Teori yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini berdasarkan pengetahuan dan pandangan terkait yang sudah ada sebelumnya. Kemudian teori-teori ini akan dihubungkan dengan proses penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian ini. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab yang akan berkaitan satu sama lain, yaitu : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini akan berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi yang digunakan selama penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan yang digunakan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab kedua mencakup teori-teori yang digunakan penulis untuk penelitian. Bab ini juga menjelaskan kerangka kerja yang berkaitan dengan penelitian sebelumnya, mencakup definisi setiap variabel. Bab ini juga menjelaskan temuan yang sama dari penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini.

13 BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ketiga ada menjelaskan tujuan utama dari penelitian ini dan merincikan metode yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Selanjutnya penulis akan menjelaskan langkah-langkah penulis mendapatkan temuan penelitian. BAB 4 : ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini meneliti hasil penelitian berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan. Disamping itu, bab ini juga membahas tentang detail demografi responden, uji validitas dan realibilitas dari setiap variabel, dan pengolahan data kuesioner menggunakan metode SEM untuk faktor penerimaan dan metode DEMATEL untuk faktor penghalang. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan berisi simpulan yang di dapat dari hasil rancangan penulis pada perusahaan dan juga memberikan saran dan rekomendasi yang dapat digunakan perusahaan untuk pengembangan selanjutnya.

14